Anda suka reuni? Sering reuni? Hmm ... Gimana kalau aku mengajukan pertanyaan ini: Anda punya teman reuni? Ha ha ha ...
Aku termasuk orang yang senang dengan yang namanya reuni. Ada perasaan gimana gitu ... bisa bertemu lagi dengan teman-teman lama yang telah terpisah sekian lamanya, dengan rasa penasaran sekarang mereka sudah seperti apa, menjadi apa, kabarnya gimana, dan beragam pertanyaan lainnya.
Biasanya kesempatan untuk reuni hanya dua peristiwa, yaitu waktu salah satu teman kita menikah atau ketika ada peristiwa duka. Tentunya kita selalu berharap peristiwa yang pertama saja yang selalu terjadi. Namun kalau situasi ke-2 terpaksa kita lewati, kita tidak bisa menyalahkan dan memprotes kenapa itu harus terjadi. Dan aku pernah mengalaminya ...
Kala itu salah satu teman SMP-SMA aku mengalami kecelakaan ... and pass away. Seperti kilat di siang bolong, berita tersebut benar-benar mengejutkan. Makanya, dalam keadaan sesibuk apapun aku meluangkan waktu untuk memberikan penghormatan terakhir. Layaknya rumah duka, kesedihan dan tangisan adalah hal yang biasa. Apalagi saat kebaktian penutupan peti, melihat ratapan saudara-saudaranya yang ditinggalkan, mau tidak mau aku ikut meneteskan air mata. Hmm ... mengingatkan diriku bahwa kita tidak berkuasa atas hidup kita, hanya Dia saja yang menentukan.
Dan ironi kehidupan terjadi di sana. Saat jiwa ini berduka karena kehilangan, dilain pihak ada secuil kegembiraan karena bisa ketemu dengan rekan yang sudah lama kehilangan jejak. Bisa dipastikan satu persatu muka-muka yang tidak asing lagi di mata kita bermunculan. Perasaan kangen sedikit demi sedikit mengangkat kesedihan, menggantinya dengan sapaan riang seraya menanyakan kabar, cerita-cerita setelah berpisah sejak lulus SMA kembali menghadirkan memori, dan diakhiri dengan saling tukar kontak dan janji-janji untuk tetap berhubungan.
Hmmm ... reuni yang tidak mengasyikkan. Demikian batinku berbisik lirih ...
* * *
Sekitar 2 minggu yang lalu aku ber-reuni dengan teman-teman sekampus. Semuanya berawal dari SMS dari seorang rekan yang berbunyi: Hen, teman-teman pada ngajak ketemuan tuh. Ada yang gak percaya kamu bisa menghamili anak orang ... bla ... bla ... bla ...
Kontak punya kontak, SMS balas SMS, kita pun sepakat dan janjian ketemu jam 11.00 di TA.
Dasar orang Jakarta, yang namanya jam karet pasti terjadi, termasuk diriku hahaha. Aku sebenarnya orang yang selalu on-time. Namun, pengalaman masa lampau kalau ada pertemuan-pertemuan begini, pasti pada telat. Jadilah aku berangkat dari rumah agak siangan, dan sampai di lokasi sekitar jam 11.30. Aku pikir akan paling telat nyampenya, eh ... nggak taunya saat aku telp sang pemrakarsa reuni, dia masih di Roxi. Trus aku tanya teman yang lain, rata-rata masih di perjalanan. Dari pada nganggur, aku pun mampir di Gramedia, lihat-lihat buku sampai sekitar jam 12.00 satu persatu pun berdatangan.
Apa sih yang kami kerjakan waktu reuni.
Pertama-tama, tentu mencari tempat nongkrong, pesan minum dan makan, kemudian ngobrol basa-basi alias tanya kabar, gimana kerjaan, sekarang tinggal di mana, etc. Selesai makan kita pun jalan-jalan, lihat ini, lihat itu, mampir ke sini, mampir ke situ. Di sini udah mulai terbagi menjadi 2 kelompok, cowok ngobrol sendiri dan cewek gosipan dalam geng lain. Sesekali sih gabung lagi, namun kecenderungan nge-gank lebih gede he he he ...
Menjelang agak sore, kita pun mampir lagi makan ringan. Di sini suasana semakin meriah. Cerita-cerita pengalaman masa lalu, bagaimana pertama kali kuliah, bagaimana kok bisa kenalan, memori waktu kerja tugas bareng, gosip si ini suka sama si itu, kenangan menghadapi dosen, dan berbagai kisah dari ujung Sabang sampai Merauke bermunculan begitu saja. Tak ketinggalan nama-nama teman lama yang sudah kehilangan jejak juga muncul. Wah ... pokoknya asyik abis deh ...
Menjelang malam, rasa capek namun puas menyelimuti kami semua. Dan waktulah yang memisahkan kita dengan janji-janji untuk reuni lagi di lain waktu. Tapi kapan? Suatu hari ... semoga ...
Hmm ... reuni yang menyenangkan. Demikian jiwaku berteriak ...
* * *
Terlepas apa pun situasinya, pengalaman berkumpul dengan teman lama memberikan nuansa tersendiri dalam perjalanan hidup ini. Keinginan batin terdalam setiap insan adalah bersahabat. Kerinduan jiwa terbesar setiap manusia adalah saling berbagi, bercerita, bersosialisasi, dan memperhatikan.
Ada pepatah: mencari 1000 musuh itu sangat mudah, namun mencari dan memelihara 1 sahabat luar biasa susahnya. Dan itulah harapanku. Semoga persahabatanku dengan semua orang yang pernah berinteraksi denganku tetap langgeng ... dan selamanya ...
Aku termasuk orang yang senang dengan yang namanya reuni. Ada perasaan gimana gitu ... bisa bertemu lagi dengan teman-teman lama yang telah terpisah sekian lamanya, dengan rasa penasaran sekarang mereka sudah seperti apa, menjadi apa, kabarnya gimana, dan beragam pertanyaan lainnya.
Biasanya kesempatan untuk reuni hanya dua peristiwa, yaitu waktu salah satu teman kita menikah atau ketika ada peristiwa duka. Tentunya kita selalu berharap peristiwa yang pertama saja yang selalu terjadi. Namun kalau situasi ke-2 terpaksa kita lewati, kita tidak bisa menyalahkan dan memprotes kenapa itu harus terjadi. Dan aku pernah mengalaminya ...
Kala itu salah satu teman SMP-SMA aku mengalami kecelakaan ... and pass away. Seperti kilat di siang bolong, berita tersebut benar-benar mengejutkan. Makanya, dalam keadaan sesibuk apapun aku meluangkan waktu untuk memberikan penghormatan terakhir. Layaknya rumah duka, kesedihan dan tangisan adalah hal yang biasa. Apalagi saat kebaktian penutupan peti, melihat ratapan saudara-saudaranya yang ditinggalkan, mau tidak mau aku ikut meneteskan air mata. Hmm ... mengingatkan diriku bahwa kita tidak berkuasa atas hidup kita, hanya Dia saja yang menentukan.
Dan ironi kehidupan terjadi di sana. Saat jiwa ini berduka karena kehilangan, dilain pihak ada secuil kegembiraan karena bisa ketemu dengan rekan yang sudah lama kehilangan jejak. Bisa dipastikan satu persatu muka-muka yang tidak asing lagi di mata kita bermunculan. Perasaan kangen sedikit demi sedikit mengangkat kesedihan, menggantinya dengan sapaan riang seraya menanyakan kabar, cerita-cerita setelah berpisah sejak lulus SMA kembali menghadirkan memori, dan diakhiri dengan saling tukar kontak dan janji-janji untuk tetap berhubungan.
Hmmm ... reuni yang tidak mengasyikkan. Demikian batinku berbisik lirih ...
* * *
Sekitar 2 minggu yang lalu aku ber-reuni dengan teman-teman sekampus. Semuanya berawal dari SMS dari seorang rekan yang berbunyi: Hen, teman-teman pada ngajak ketemuan tuh. Ada yang gak percaya kamu bisa menghamili anak orang ... bla ... bla ... bla ...
Kontak punya kontak, SMS balas SMS, kita pun sepakat dan janjian ketemu jam 11.00 di TA.
Dasar orang Jakarta, yang namanya jam karet pasti terjadi, termasuk diriku hahaha. Aku sebenarnya orang yang selalu on-time. Namun, pengalaman masa lampau kalau ada pertemuan-pertemuan begini, pasti pada telat. Jadilah aku berangkat dari rumah agak siangan, dan sampai di lokasi sekitar jam 11.30. Aku pikir akan paling telat nyampenya, eh ... nggak taunya saat aku telp sang pemrakarsa reuni, dia masih di Roxi. Trus aku tanya teman yang lain, rata-rata masih di perjalanan. Dari pada nganggur, aku pun mampir di Gramedia, lihat-lihat buku sampai sekitar jam 12.00 satu persatu pun berdatangan.
Apa sih yang kami kerjakan waktu reuni.
Pertama-tama, tentu mencari tempat nongkrong, pesan minum dan makan, kemudian ngobrol basa-basi alias tanya kabar, gimana kerjaan, sekarang tinggal di mana, etc. Selesai makan kita pun jalan-jalan, lihat ini, lihat itu, mampir ke sini, mampir ke situ. Di sini udah mulai terbagi menjadi 2 kelompok, cowok ngobrol sendiri dan cewek gosipan dalam geng lain. Sesekali sih gabung lagi, namun kecenderungan nge-gank lebih gede he he he ...
Menjelang agak sore, kita pun mampir lagi makan ringan. Di sini suasana semakin meriah. Cerita-cerita pengalaman masa lalu, bagaimana pertama kali kuliah, bagaimana kok bisa kenalan, memori waktu kerja tugas bareng, gosip si ini suka sama si itu, kenangan menghadapi dosen, dan berbagai kisah dari ujung Sabang sampai Merauke bermunculan begitu saja. Tak ketinggalan nama-nama teman lama yang sudah kehilangan jejak juga muncul. Wah ... pokoknya asyik abis deh ...
Menjelang malam, rasa capek namun puas menyelimuti kami semua. Dan waktulah yang memisahkan kita dengan janji-janji untuk reuni lagi di lain waktu. Tapi kapan? Suatu hari ... semoga ...
Hmm ... reuni yang menyenangkan. Demikian jiwaku berteriak ...
* * *
Terlepas apa pun situasinya, pengalaman berkumpul dengan teman lama memberikan nuansa tersendiri dalam perjalanan hidup ini. Keinginan batin terdalam setiap insan adalah bersahabat. Kerinduan jiwa terbesar setiap manusia adalah saling berbagi, bercerita, bersosialisasi, dan memperhatikan.
Ada pepatah: mencari 1000 musuh itu sangat mudah, namun mencari dan memelihara 1 sahabat luar biasa susahnya. Dan itulah harapanku. Semoga persahabatanku dengan semua orang yang pernah berinteraksi denganku tetap langgeng ... dan selamanya ...
hihi, gw nomor 1. **Bangga banget**
ReplyDeleteasik ya reuni, gw udah lama ni ga reuni, temen2 udah pada ngilang semua. Eh btw, kenapa kok temen lo pada bingung lo bisa hamilin anak org? hihihi, cerita donk
Kuliahnya masih nunggu pengumuman hasil... . Deg2an nih... :) Doain keterima yaaaa.... :praying:
ReplyDeleteKapan ya aku reuni??????
iya Hendriiii...semoga pertemanan kita langgeng yak. CUP CUP WAW WAW... weks.. hahhaa... siap siap ditabok sama istrinya Hendri. *ngaburrr*
ReplyDeleteHen, gw mau reuinian neh bentar lagi ama Dewi cs. Eh, Kopdar sama nggak sih ama reuni? tulalit gw...
ReplyDeleteImelda: Hahaha ... jarang-jarang yah bisa isi pertama :)) Reuni? Tentu asyik dong ... Bingung bisa hamili istri orang? Hahaha ... ceritanya ditunggu aja deh :)) *tapi ndak janji loh*
ReplyDeleteZilko: Yap ... aku doain selalu, asal kalo udah terbang jangan lupain daku :) Kamu mau reuni? Hmmm .. tunggu 10 tahun lagi deh hahaha
Dewi: Asyik ... ada yang sudah komitmen jadi temanku selamanya ... uhuiiiii *sambil lirik-lirik siapa tahu istri lagi di belakang* Hahaha
Nainggolan: Oh ... ceritanya jadi ke Jkt neh? *celingak-celinguk mau ikutan ndak dalam kelompok ibu-ibu*
Just Me [Lucy]: Hahaha ... makanya reuni dong ...
wah gak bisa reuni lagi kecuali pas mudik ke indo. siapa ya yg mau reunian ma aku?
ReplyDeleteHen, impianmu tambah satu ya..pengen reuni ama diriku...siap2 terpana, saat bidadari turun dari pesawat hahahahha
ReplyDeletehen, kapan kita reuniaaann??? hehehe
ReplyDeletedulu sering ada acara reuni dikalangan anak-anak bolot..but sekarang udah gak tau pada kemana...ada yang merit ada yang punya anak ada yang udah jadi pramugari...
ReplyDeleteaku juga seneng reunian. reuni terbesar terakhir th 2002. tapi aku gak datang, soale waktu itu piala dunia jerman vs korsel. nyesal juga sih
ReplyDeleteTenfams: Kapan mudiknya? Aku sebagai peserta pertama yang mendaftarkan diri ... who's next?
ReplyDeleteSisca: Bidadari turun dari pesawat? Hmmm ... *membayangkan adegan-adegan seperti di tipi-tipi*
Brad: Reuni? *emangnya kita udah pernah ketemu hahaha* Tapi kpdar boljug tuh ... kapan?
Meli: Trus kamu ditinggal ngejomblo sendiri? Hahahah
Dian: Oh ... trus kapan reunian lagi???
Bev: Belum pernah camping? Hmmm ... rugi besar ha ha ha *bisa jadi ide cerita neh :)) *
Makanya punya teman jangan jauh-jauh, susyah ngumpulnya.
Koordinator reuni? Siap ... siapa mau daftar???
Hen, lo salah ngomong tuh. Kok hamilin istri orang sih. Harusnya anak org donk, Kacau deh... istri orang Bo!!
ReplyDeleteImelda: Ups ... *kaget sendiri* Apakah aku menulis demikian? Hahahaha ... salah tulis :)) *pikirannya kemana waktu balas komen*
ReplyDeletedari Rozy..
ReplyDeleteCie.. cie... cie... Reuni nich.. hehehe menyenangkan sekali seperti kembali ke jamanya.. wah luar biasa dech... kontak bisnis biasanye kalo udah lulus sekolah...
Very good