Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2006

Have a Nice Day

Anda tahu pelantun lagu ini? Yap ... si ganteng John Francis Bongiovi alias Bon Jovi. Aku pertama kenalan dengannya waktu masih SMA, dengan lagunya Runaway. Tertarik dengan suaranya yang khas, ditambah lengkingan gitar Richie Sambora, dentuman drum Tico Torres, serta indahnya alunan keyboard David Bryan ... dengan cepat aku tergabung dalam fans club Jon Bon Jovi. Lagu-lagunya menurutku memberikan inspirasi, menyemangati, memotivasi, selain juga bisa membawa kita tenggelam dalam syahdunya dunia percintaan. Hmm ... Khusus untuk lagu Have a Nice Day [kelihatannya agak mirip lagu It's My Life yah] ... memberikan suntikan semangat bagiku untuk selalu memulai dan menjalani hari dengan sukacita dan gembira. Apa pun yang terjadi, sedang di mana, tetaplah antusias. Why ... becoz this day is very nice. So ... have a nice day ... * * * Why, you wanna tell me how to live my life? Who, are you to tell me if it's black or white? Mama, can you help me try to understand. Is innocence the diffe

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Training

Dua hari kemarin aku dapat tugas dari kantor untuk menemani bos memberikan training di salah satu hotel di Jakarta. Mungkin ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan fans setiaku [cieleee ...] mengapa 2 hari ini aku sepertinya hilang ditelan bumi he he ... Ada suka, demikian juga ada duka mengikuti kelas training. Sukanya adalah aku bisa bertemu dengan lebih banyak orang baru, sehingga bisa menambah kenalan dan relasi. Selain itu aku bisa mendapatkan ilmu baru, penyegaran baru, antusias baru, serta suntikan motivasi untuk semakin bersemangat dalam bekerja. Selain itu ada variasi baru untuk mengatasi kebosanan dan kerutinan kerjaku sehari-hari ... yah, semacam refreshing gitu ... Sedangkan dukanya, kelihatan lebih banyak dari sukanya he he ... Yang jelas, sebagai orang yang bertanggungjawab atas lancarnya kelas training, aku harus rela mengurangi jam tidurku dengan bangun 1 jam lebih awal dari biasanya. Kalau hari normal jam 5.30 atau 06.00 aku baru memelekkan mata, tidak sesantai itu kal

Chatting

"Hai ..." "Hai juga ..." "Kenalan dong ..." "Boleh ..." "a/s/l please" "23/m/jkt. Kamu?" * * * He he he ... Bagi yang pernah chatting dan sampai sekarang masih suka ber-chatting ria, tentu saja tidak asing dengan percakapan-percakapan di atas. Chatting memang mengasyikkan. Dengan chatting, kita seperti masuk dan tenggelam dalam sebuah dunia baru, dunia cyber yang tidak mampu membatasi kita untuk berkenalan, ngobrol, dan bagi sebagian orang, mencari gebetan baru. Dunia chatting mampu menghanyutkan kita hingga kita lupa waktu, lupa makan, lupa kerja, lupa segalanya. Aku mulai mengenal chatting waktu aku masih kuliah di tingkat 3. Saat itu kampusku baru bekerja sama dengan sebuah provider ISP dengan menyediakan lab komputer yang online non-stop. Lab mulai buka jam 08.00, dan tutup jam 22.00. Awalnya aku tidak tertarik dengan yang satu ini, ngapain sih, kurang kerjaan, demikian pikirku. Lebih baik fasilitas online aku gunakan untu

Titanic

Apa yang langsung muncul di benak Anda waktu membaca kata Titanic? Mmm ... let's me guest. Teropong bolaku mengatakan, di ujung kapal Titanic, tercetak bayangan dua insan yang berlawanan jenis dengan tangan terbentang luas menikmati indah dan sensasi angin malam, sepasang manusia yang sedang dimabuk asmara walaupun mereka menyadari bahwa mereka sangat berbeda, laksana dua kutub yang dipisahkan lautan dan pulau seluas mata memandang, dengan status bangsawan dengan rakyat jelata ... Yah ... Jake and Rose ... legenda Titanic yang melambangkan cinta sejati yang berani mendobrak tradisi serta kisah percintaan sehidup-semati ... Dua hari kemarin [Jumat dan Sabtu], sebuah stasiun TV swasta kembali menghadirkan kisah ini dalam rangka serangkaian film-film romantis sepanjang minggu kasih sayang. Kalau diitung-itung, ini adalah kali ke-5 aku menonton film ini. Meskipun begitu, aku tidak pernah bosan tuh menikmatinya. Jalan ceritanya sudah aku hafal, konflik dan intrik aku tahu persis terjadi

Kartun

Kartun mania ... begitulah kadang-kadang aku menjuluki diriku. Setiap hari minggu merupakan hari kesukaanku. Selain karena tidak kerja, juga karena tersaji dengan lengkap sebuah tontonan yang menghadirkan kembali sebuah dunia yang bagiku sangat indah, dunia anak-anak. Mulai dari jam 06.00 pagi sampai jam 10.00-an, kemudian disambung lagi jam 14.00-17.00 tontonan kartun siap digelar untuk menghibur pemirsa-pemirsa ciliknya. Siapa yang tidak kenal dengan Donal Bebek? Kartun ini adalah kartun pertama yang aku sukai. Masih ingat, waktu stasiun TV kita cuma ada 1, setiap minggu sore selalu ada kartun ini. Bagaimana kesialan Donal, kepelitan Uncle Gober, kejeniusan Mr Lang Ling Lung, keberuntungan si Untung, kegenitan dan kemolekan Desy memberikan penghiburan bagi diriku kala masih kecil. Roadrunners, yang bercerita tentang usaha seekor serigala untuk menangkap burung unta adalah my next favouite cartoon. Aku selalu geli melihat si serigala dengan berbagai ide, cara, dan teknologi canggih un

Kenapa Bukan Aku?

Sebenarnya hari ini aku mau bercerita lain, tetapi entah kenapa ada bisikan yang kuat menyuruhku untuk menulis yang satu ini. Sebuah kisah yang pernah aku dapatkan via milis dan coba aku ceritakan versiku dengan penuturan aku. Silakan menikmati :) * * * Aku adalah seorang warga biasa, tidak pernah mengecap pendidikan tingkat tinggi, dan pekerjaanku sehari-hari adalah sebagai seorang guru. Tapi aku mempunyai sebuah impian yang kata teman-teman serta kerabatku adalah impian yang sangat mustahil, yaitu ingin menjadi seorang astronot. Ketertarikanku dengan dunia luar angkasa sangatlah kuat, dan kebetulan mata pelajaran yang aku ajarkan juga berkaitan dengan hal tersebut. Sebuah pengumuman di surat kabar sepertinya menjawab impianku. Yah ... pengumuman dari gedung putih yang mencari seorang warga biasa untuk terlibat dalam proyek luar angkasa. Sebuah proyek untuk menyaingi negeri tetangga dan proyek ambisius untuk menunjukkan kedigdayaan negeriku. Hal yang membuat aku merasa yakin aku bisa

Just Be Your Self

Sekarang aku suka bangun pagi. Tahu ndak kenapa? Yah ... karena mulai 1 Februari kemarin di Global TV jam 06.00 ada acara kesukaanku, yang sanggup mengalahkan rasa ngantuk dan malasku, sebuah acara yang aku yakin banyak teman-teman yang suka juga. Kalau aku menyebut nama pemainnya, ada Mr. Crab, Patrick, Sandy ... Yah ... Spongebob Squarepants. Dulu sebelum hijrah ke Global TV, stasiun TV lainnya Lativi juga sempat menayangkan acara ini. Di periode itu aku bahkan bangun lebih pagi lagi, soalnya mulai jam 05.00 sederetan kartun mulai dari Dora the Explorer sampai Blue Clues ditampilkan untuk memanjakan penonton-penonton ciliknya. Tapi entah kenapa Lativi dengan tiba-tiba memutuskan kontrak dengan perusahaan cartoon Nickelodeon dan mengganti dengan acara kartun lainnya yang menurutku tidak menarik. Dan sejak itu juga kemalasanku untuk bangun pagi lenyap juga ... Tapi sejak Global memutarnya lagi, semangat baru dalam diriku mencuat lagi he he ... * * * Tadi pagi, seperti biasa aku juga no

Valentine

Konon, Tuhan sang Maha Kasih sedih melihat bahwa dunia sudah kehilangan kasih. Peperangan terjadi di mana-mana, kebencian melanda hati manusia, dan kedamaian sudah menjadi barang yang sangat langka. Untuk itu, diutuslah Dewi Amor, dewi cinta, untuk menebarkan virus cinta supaya ketentraman dan kasih kembali menyelimuti hati manusia. Tetapi apakah misi ini berhasil dilaksanakan? Ternyata tidak. Kekerasan dan dendam yang sudah sangat berakar ternyata tidak bisa dicairkan begitu saja, dan kekacauan masih terjadi di mana-mana. Maka kembalilah sang Amor ke Tuannya, dan melaporkan kegagalan misinya. Sang Maha Kasih tidak kehabisan ide. Dipanggillah Dewa Mars dan Dewi Venus dan menggelar pertemuan segi empat. Rembuk punya rembuk, ide demi ide dilontarkan, sampai akhirnya Amor diutus kembali ke dunia dengan didampingi Mars dan Venus. Hanya sasarannya kali ini lebih terfokus, yakni tebarkanlah cinta dan kasih kepada sepasang cowok-cewek, dan peranan Mars dan Venus penting untuk meluluhkan hati

Swan

Angsa, begitulah terjemahannya saat aku melihat kamus. Yang namanya swan pasti ada di mana-mana. Tapi perlakuan terhadap swan berbeda-beda. Kalau di tanah air, swan diperlakukan persis sebagaimana teman-teman sejenisnya seperti ayam, itik, dan bebek. Hidup mereka tidak jauh dari yang namanya rawa-rawa, sawah, dan tempat-tempat yang digenangi air. Berbeda dengan luar negeri, swan diperlakukan sangat istimewa. Dari tayangan-tayangan di tv [aku ndak tahu kenyataan aslinya lho ...], swan selalu berenang dengan anggun dan indah di kolam yang bersih dan jernih. Bahkan pernah aku lihat seekor swan didandani begitu rupa layaknya manusia menjadi 'cantik' dan 'menarik'. Hmm ... kadang dipikir perlakuan orang asing [baca: bule ato sebagian penduduk asia timur?] terhadap pets [beda dengan animals] kadang keterlaluan juga yah ... didandani, dirias, dipakaikan pakaian, bahkan mereka tidak ragu-ragu untuk keluarkan uang banyak demi 'partner' mereka ... he he ... Mungkin merek

Onga

Kami memanggilnya onga. Kehadirannya di tengah-tengah kami menambah kebahagiaan keluarga kami yang masih seumur jagung. Melihat perkembangannya dari hari-ke-hari, minggu-ke-minggu, dan bulan-ke-bulan sangat mengagumkan dan menakjubkan, dan memberikan kami kesadaran betapa sempurna, ajaib, dan luar biasa Tuhan yang membentuk dan memeliharanya. Awalnya kami belum pernah berpikir dia datang begitu cepat, maklum kita masih pengantin baru dan pikiran ke arah untuk punya onga masih belum terbentuk sama sekali. Pikir kami, yah ... paling 1/2 tahun atau 1 tahun baru dapat. Eh ... ternyata kami sangat diberkati. Di bulan pertama pernikahan kami, langsung kami diberi. Tokcer neh ... demikian kata teman-teman. Ibu mertua berkata, kalian sangat diberkati. Namun, aku sering menjuluki diriku dengan sebutan penjantan tangguh ha ha ha ... Tapi itulah yang terjadi, rasa kaget, kuatir, dan belum siap menghinggapi kami berdua. Tapi perasaan bangga dan bersyukur lebih besar dalam diri kami, apa lagi menya

Banjir [2]

Jakarta banjir lagi? Ah ... itu bukan cerita baru, udah basi ... Sampai-sampai ada sebuah iklan yang selalu menyindir dan mengkritik mengatakan: selamat datang banjir bandang. Lho, banjir kok diselamati dan ditunggu-tunggu he he ... Tetapi itulah yang terjadi hari ini. Setelah hampir seminggu kemarin, tepatnya setalah imlek, kota Jakarta disinari dengan gagah matahari. Aku kita musim penghujan udah lewat, jadi udah bersiap diri neh, menyambut indahnya dan panasnya kota Jakarta ... Namun, sejak 2 hari terakhir ini cuaca kembali berubah. Awan-awan gelap mulai berdatangan seolah berkata kepada matahari, 'hei ... masamu belum tiba, nyingkir sana. Kita masih belum puas dan cukup memberikan air mata kami sebagai tanda turut prihatin atas kejadian-kejadian yang sedang dan sudah dialami penduduk Jakarta ... ' Dan, kemarin pagi, hujan mulai turun. Tapi, itu belum cukup untuk menenggelamkan sebagian kota Jakarta. Puncaknya, sejak jam 3 pagi [kebetulan aku terbangun karena kebelet pipis h

Susu Kacang Kedelai

"Hen ... susu kedelaimu enak lho, beda dengan yang dijual di jalan-jalan," demikian komentar temanku saat aku baru menginjakkan kaki memasuki kantor. "Iya nih ... sampai-sampai mamaku tadi malam mau telp, mau tanyain gimana cara buatnya. Tapi dia malu, akhirnya ndak jadi ..." celutuk teman yang satunya semakin melambungkan diriku ke awan tingkat ke sekian he he ... Hendri bisa membuat susu kacang kedelai? Percaya ndak he he ... Believe it or not, walaupun di antara kalian ada yang meragukan, itulah faktanya, aku bisa. Bagaimana dengan rasanya? Mmm ... melihat testimoni di atas sepertinya tidak perlu diragukan lagi deh ... ueeenak. Apakah higienis? Oh ... tentu, bahkan kalo ditest pasti lolos dan mendapat sertifikasi 'halal' dan 'ISO 9007' he he ... Dari kecil aku memang suka dengan yang namanya susu kedelai. Selain karena diiming-iming menyehatkan dan bagus untuk pertumbuhan, aku juga suka dengan rasa dan baunya yang khas. Ketika meneguknya, apalagi

Gemuk

"Wah ... kamu tambah gemuk yah. Naik berapa kilo?" "Wuihh ... sejak menikah makin makmur aja, udah ada yang perhatikan yah ..." "Eh ... itu perut atau bola, kok bisa besar dan bulet gitu? Weleh-weleh ... udah terjamin nih yee ..." Itulah beberapa reaksi teman/saudara/sahabat yang sudah lama tidak ketemu aku. Gemuk? Mmm ... Harus kuakui, sejak punya pacar kemakmuran diriku secara perlahan-lahan mulai kelihatan. Puncak kejayaannya adalah setelah menikah. Waktu masih bujangan, yang diperparah lagi nge-kost waktu kuliah, itu merupakan masa-masa tersuram bagi tubuhku. Lha ... gimana ndak? Masa-masa bujangan ndak ada tuh yang memperhatikan diriku, terutama dengan pola makanku. Perut ini cuma diisi kalo perlu aja, entah itu pagi, siang, ataupun malam tidak ada jadwal teratur untuk itu. Pokoknya kalau perut udah menjerit, tubuh udah lemes dan keringatan, itulah tandanya tubuh ini minta disuplai. Kalau tidak ... sori yah ... Gizi dan vitamin yang masuk ke tubuhku j

Belanja

Ada sebuah tempat yang kalau aku menginjakkan kakiku ke sana aku akan merasa sangat jengah, risih, dan salah tingkah. Apalagi melihat tatapan para penghuninya, seolah-olah mengatakan, "iiihh ... untuk apa cowok yang satu ini mampir ke sini? Lagi survei? Kurang kerjaan? Ato ada kelainan?" He he ... Tempat ini menurutku sangat dieksklusifkan bagi kaumnya. Produk-produknya ditata, dipajang, dan dihiasi sedemikian rupa dan indah sehingga pasti mengundang mereka untuk mampir, lihat-lihat, sentuh-sentuh, dan sanggup mengubah niat mereka yang semula hanya iseng melihat menjadi rela menggocek kantong mereka untuk memilikinya. Space yang disediakan untuk produk ini juga spesial. Menyolok, tersendiri, luas, dan terang benderang ... Anda bisa menebak tempat apakah ini? Mungkin akan membantu kalau aku menyebut salah satu mereknya, Pierre Cardin ... ato Sorela ... * * * Yap ... underwear. Kemarin aku menemani istriku belanja underwear. Alasannya karena sudah lama tidak beli barang yang sa

Rokok

Hari ini, Sabtu 4 Februari 2006, pemerintah secara resmi akan melaksanakan peraturan tentang lingkungan hidup, di mana salah satu pasalnya adalah tentang larangan merokok di tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, angkutan umum, kantor, dan beberapa tempat umum lainnya. Mmm... sebuah berita buruk bagi perokok, namun menjadi berita gembira bagi kita-kita yang tidak merokok. Aku sampai sekarang masih bingung, heran, tidak habis pikir, serta belum bisa mamahami pikiran rekan-rekanku yang merokok, apa sih enaknya dan untungnya merokok? Rata-rata ketika aku tanyakan, mereka juga susah menjawab. Namun, ada kesamaan alasan bahwa dengan merokok ada sensasi, kepuasan, dan kebanggaan tersendiri yang susah untuk dijelaskan. Nah, ini yang membuat aku makin bingung. Coba kita lihat yuk, untung dan ruginya dari merokok. Kita mulai dari untungnya. Menurutku sih ndak ada. Paling bagi sebagian orang dengan merokok itu ada perasaan bangga, macho, dan naluri menjadi laki-laki sejati

Makan

Aku pernah dikirimi gambar yang sangat menyentuh hati, dan aku yakin teman-teman juga pernah menerima kiriman gambar ini. Gambar yang menunjukkan seorang anak kecil di daerah Afrika, yang sedang menunggu ajal menjemputnya karena sudah berhari-hari tidak makan, kelaparan ... dan tidak jauh darinya terlihat seekor burung pemakan bangkai yang sedang menantikan saatnya bocah itu meninggal untuk dilahap. Temanku yang mengirimkan e-mail itu mengatakan, "Maafkan aku Tuhan, kalau aku sering membuang makanan. Dan mulai detik ini, aku akan menghabiskan semua makanan yang ada di depanku ..." Membuang makanan? Yah ... itu juga acap kali aku lakukan. Misalnya, saat makan siang, karena kebanyakan ngemil jajanan, makanan yang aku santap tidak habis, maka dengan enteng dan mudah sekali aku membungkus kembali makanan yang tidak habis, dan langsung membuangnya tanpa beban sedikit pun. Demikian juga ketika makan siang tiba di mejaku [aku sering titip ke teman-teman], saat dibuka ternyata tidak

Tertekan atau Tertantang?

Seandainya ada sebuah peristiwa kecelakaan atau kemalangan diijinkan terjadi dalam hidup kita. Bagaimanakah kita meresponinya? Ada dua respon yang mungkin terjadi. Respon pertama adalah kita akan tertekan. Ketika peristiwa tersebut datang, mata kita seolah-olah tertutup dengan hawa-hawa negatif dan pesimis yang ditebarkan oleh peristiwa tersebut, sehingga kita menjadi buta untuk melihat dan menyadari bahwa sesungguhnya masih ada celah di baliknya yang bisa kita manfaatkan dan didayagunakan untuk menanggapinya secara positif. Akibatnya, kita menjadi lumpuh, menyerah, dan akhirnya terpuruk. Dan sayang sekali, kebanyakan orang justru mengambil respon ini. Di masyarakat kita bisa melihat dengan nyata, jumlah manusia stress semakin bertambah, kekerasan menjadi pilihan mereka sebagai pelarian, dan mengakibatkan rasa aman menjadi berkurang. Respon kedua adalah kita merasa tertantang. Peristiwa tersebut akan kita lihat sebagai sebuah ‘gunung’ atau ‘tebing curam’ yang sangat menggoda dan mengel

Waktu

Pantatku baru aku daratkan di kursi kerjaku yang empuk. Sambil menyalakan laptop kerja, aku lirik kalender meja dengan pemandangan situs-situs wisata yang indah dan menggodaku untuk mengunjunginya. Mataku tertuju pada angka-angka yang ada di kalender itu, dan ... Februari. Sebuah kata yang membuat aku tertegun sesaat dan merenung. Hari ini sudah masuk Februari, berarti aku sudah melewatkan waktu selama 1 bulan di tahun 2006 ini. Gile ... cepat banget yah, waktu ini berlalu. Masih terekam dengan baik di memoriku saat aku masih di kereta api, bersama istri dalam perjalanan Purwokerto-Jakarta, dan untuk pertama kalinya kami melewati malam old and new tanpa melihat atraksi dan indahnya kembang api. Dan sesampainya di Gambir, waktu menunjukkan jam 02.00 pagi, dengan pemandangan yang luar biasa, Jakarta macet total, dipenuhi insan-insan yang bersukacita dan bergembira menyambut datangnya 2006. Menurut para ahli, waktu sering dibagi menjadi 2, yaitu Kronos dan Kairos. Yang pertama itu membosa