Skip to main content

Makan

Aku pernah dikirimi gambar yang sangat menyentuh hati, dan aku yakin teman-teman juga pernah menerima kiriman gambar ini. Gambar yang menunjukkan seorang anak kecil di daerah Afrika, yang sedang menunggu ajal menjemputnya karena sudah berhari-hari tidak makan, kelaparan ... dan tidak jauh darinya terlihat seekor burung pemakan bangkai yang sedang menantikan saatnya bocah itu meninggal untuk dilahap. Temanku yang mengirimkan e-mail itu mengatakan, "Maafkan aku Tuhan, kalau aku sering membuang makanan. Dan mulai detik ini, aku akan menghabiskan semua makanan yang ada di depanku ..."

Membuang makanan? Yah ... itu juga acap kali aku lakukan. Misalnya, saat makan siang, karena kebanyakan ngemil jajanan, makanan yang aku santap tidak habis, maka dengan enteng dan mudah sekali aku membungkus kembali makanan yang tidak habis, dan langsung membuangnya tanpa beban sedikit pun. Demikian juga ketika makan siang tiba di mejaku [aku sering titip ke teman-teman], saat dibuka ternyata tidak sesuai seleraku, aku cuma cicip sedikit saja ... dan sisanya seperti biasa nongkrong dengan sukses di tong sampah.

Tidak pernah aku bayangkan nun jauh di sana banyak sekali saudara-saudaraku yang begitu mengharapkan yang namanya makan. Mereka tidak punya hak dan kemampuan untuk memilih, harus makan ini, makan itu, kalau masih lapar tinggal tambah, apalagi membuang makanan. Sangat kontras dengan kondisiku yang serba kecukupan. Aku masih mempunyai kuasa untuk makan di sini, makan di situ, memesan ini-itu ... tanpa ada yang menghalangiku ...

* * *

Setelah buka-buka komputer, say helo di sini di sana, lihat-lihat e-mail ... sembari itu, aku membuka bekal sarapanku yang dengan spesial setiap hari disiapkan istri. Menuku hari ini adalah sayur buncis, kering kentang yang diiris tipis-tipis, dan sate. Aku sebenarnya sangat menghindari yang namanya sayur. Aku mulai menyantap sarapanku dengan mengutamakan sate, dan menyisihkan sayur yang aku tidak suka.

Alam tidak sadarku mengatakan dan mendorongku untuk melakukan sebuah 'kejahatan', yaitu membuangnya. Namun, aku tersadarkan akan sebuah fakta dan komitmen diriku, janganlah pernah engkau menyia-nyiakan makanan.

Dengan pelan-pelan aku menyendok sayur buncis, dan dengan ucapan syukur dalam hati ... aku menghabiskan semuanya.

Terima kasih Tuhan, untuk makanan yang telah Engkau sediakan bagiku hari ini ...

Comments

  1. Anonymous1:02 PM

    Hm. dari posting ini cuma mau comment:

    1. Ternyata bukan cuma aku yang nggak doyan sayur :)

    2. Istri nya baek banget, hari gini masih bekalin suami. Kasihan sekali suami gw yah... hehehehe..

    Lam kenal yah! GBU.

    ReplyDelete
  2. Anonymous2:03 PM

    hahahaha.....nelen buncisnya sambil merem yak? :p

    ReplyDelete
  3. Yenny: Kelihatannya ampir semua cowo ndak doyan sayur. Hayo ... ngaku he he


    Dewi: Nelennya sambil membayangkan itu adalah steak hi hi ...

    ReplyDelete
  4. photo itu dapet piala toh,,,sepertinya kalo tidak salah inget.....hhhhhhmm mas hendri ini bisa saja....bikin aku merasa dosaku semakin besar hihihihhi kalo dulu aku tuh milah milih kalo soal makan ...dan selalu gak pernah abis...tapi sekarang udah gak lagi,,tapi kalo gak abis masih lumayan sering :D maap !!

    kalo aku seh gak suka daging ...sayur apa aja aku embat!!!

    ReplyDelete
  5. lupa!!!tambah lagi ah!!

    pernah denger cerita gak ttg seseorang yg mimpi k neraka dan melihat adeknya makan makanan tersisa satu tong...dan disebelah tong adeknya itu ada 3 tong lage makanan sisa yang sudah busuk...dan dia tanya sama adeknya kenapa mau makan makanan sisa itu...adek nya bilang itu hukuman karena waktu masih hidup suka buang makanan...dan ditanya trus yang 3 tong itu punya sapa??? dan adiknya jawab kalo 3 tong itu punya dia(kakaknya itu) hihihihihih

    auk ah gelep!!

    ReplyDelete
  6. Yap ... foto tersebut dapat penghargaan photo of the year, cuman tahunnya lupa. Bahkan sang fotografer sampai stress mikirin sang bocah ini dan tidak banyak membantu, akhirnya suicide him self :(

    He he ... berarti kakaknya lebih sering buang makanan yah. Pelajarannya: Jangan pernah2 buang makanan lagi ... se-7

    ReplyDelete
  7. Wah, sama dunk. Ga gitu suka yang namanya sayur... :)) >> walau beberapa sayur ada yang aku lumayan suka... :D

    Enakan daging jauh sih... :P >> walau ada beberapa daging jg yg aku gak suka... :)

    ReplyDelete
  8. Yap ... bravo daging.

    Ada juga beberapa daging yang aku ndak suka, seperti kambing [tapi kalo disate sih suka he he] ...

    ReplyDelete
  9. wah, aku hampir gak pernah buang makanan. semua masuk perut, hehehe...maklum, pernah hidup sengsara sih.

    ReplyDelete
  10. Anonymous12:41 AM

    hauhauhauahuhu...makanan jgn dibuang..di sini mahal sih..jadinya ga perna buang..buang pun sayang..jadi mau gak mo harus diabisin..drpd kelaparan sdngkan duit jajan ga mencukupi?hahaha

    ReplyDelete
  11. Miniez: he he ... jadi malu :)

    Ley: iya nih ... makanya mulai saat ini kita kampanye: anti buang makan. se-7?

    ReplyDelete
  12. hahaha.. aku sama spt Mbak Miniez. Hampir selalu buang makanan..ke perut :p Ga tau ya.. krn udah kebiasaan dr kecil sih.. (ga tau deh klo tnyata emang krn rakus :p)

    ReplyDelete
  13. Credo: menurutku kalo ini ungkapan seorang cowok, itu karena alasan ke-2 :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa