Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2006

Ulang Tahun

Apa sih yang terbayang di kepala Anda kalau mendengar sebuah kata 'ulang tahun'? Yap ... kado, hadiah, usia bertambah, dan aku yakin semua setuju dengan yang satu ini, makan-makan he he ... Tetapi apakah sebatas itu saja maknanya? Adalah sebuah tradisi di keluarga kami, kalau ada anggota keluarga yang ulang tahun [ultah], makanan di hari tersebut pasti istimewa. Pagi-pagi sudah tersedia telor rebus berwarna merah, siang hari ada es krim, dan puncak perayaan dari semua itu adalah makan malam istimewa dengan menu misoa [mian sian], tahu isi daging, kacang polong 'maling', daging-dagingan, dan tidak ketinggalan ayam goreng. Kenapa ayam goreng termasuk istimewa? Karena di kota tercinta, yang namanya makan ayam itu sangat langka. Tidak seperti sekarang -terutama di kota-kota besar- ayam ada di mana-mana, yang disajikan dengan berbagai macam ramuan yang mengundang selera, dari goreng sampai rebus, bakar hingga panggang. Jadi, di pemangkat hanya momen-momen tertentu saja kita

HarPitNas

"La la la la la la la .... la la la la la la la ..." Ringtone dengan irama dangdut berteriak dengan kencang. Muaaaahhhh ... mata ini rasanya berat sekali. Dengan me-ngesot tubuhku dengan malas, tanganku menggapai mencari-cari sumber bunyi yang membuyarkan mimpiku, dan mengembalikan roh-roh dan sukma diriku yang melayang berkelana ke mana-mana. 05.30. Masih sangat pagi, pikirku. Lalu aku matikan alarm HP-ku, dan aku set lagi waktunya menjadi jam 06.00. Lumayan, bisa tidur lagi sekitar setengah jam, pikirku. Namun, sukma diriku belum sempat terbang jauh, lagi-lagi suara ringtone dangdut memanggil mereka untuk segera berkumpul lagi di ragaku. Tidak ada pilihan aku mulai memelekkan mata. Dengan kaki malas aku mulai dengan pelan-pelan menyenggol dan sedikit mendorong tubuh istriku seakan berkata, bangun ... udah siang, harus masuk kerja nih ... Kerja? Hari ini hari apa yah. Oh ya, senin. Hari terberat sepanjang minggu, yang kalau memungkinkan dihindari. Idiom OGIM [Oh God, It'

Ko Nyian [2]

Istilah ko nyian lazimnya digunakan oleh orang khek. Bahasa mandarin menyebutnya xin nien, Indonesia menjadi tahun baru imlek, dan kata yang paling sering digunakan adalah sin cia. Diterjemahkan secara harafiah ko=lewat; nyian=tahun. Jadi artinya kira-kira melewati tahun yang sudah lalu dan memasuki tahun yang baru. Tapi tahukah Anda dengan pengertian sebenarnya dari ko nyian. Konon, beribu-ribu tahun yang lalu di negeri tirai bambu, Tiongkok, ada sejenis binatang raksasa yang buas yang disebut orang sebagai 'nien'. Ada yang menggambarkan binatang ini sebagai seekor naga yang besar, kejam, dan menakutkan. Nien ini melewati sepanjang tahun dengan tidur, dan hanya bangun pas satu hari sebelum pergantian tahun kalender imlek. Untuk apa nien ini bangun? Rupanya karena lapar. Nah, salah satu makanan kesukaan nien yang konon paling lezat adalah manusia. Makanya, di zaman dulu orang-orang selalu ketakutan bila melewati malam itu. Suatu hari, nien ini sedang mengincar mangsanya. Karena

Ang Pao

Kebahagiaan terbesar bagi anak-anak malam menjelang ko nyian [ada juga pagi-pagi di hari ko nyian] adalah mendapat amplop berwarna merah yang dinamakan ang pao. Bagi mereka, detik, menit, dan jam menjelang kebahagiaan tersebut hampir bisa dipastikan berjalan begitu pelan dan begitu lambat. Seperti itulah yang aku alami waktu kecil. Mendapat ang pao berarti kaya mendadak. Uang jajan yang biasanya langsung habis untuk beli mie, baso, dan minum di kantin sekolah tidak ada bandingannya dengan satu atau dua lembar uang dengan bentuk dan warna yang tidak biasanya aku terima sehari-hari. Dengan itu, aku tidak segan dan pikir-pikir lagi nambah satu mangkok mie lagi kalo belum kenyang. Aku juga dengan pede jalan-jalan bersama teman sebaya ke pusat kota, beli ini, beli itu, curi-curi nonton, dan membeli apa saja yang selama ini dirasa sangat mustahil. Dulu, aku bisa mendapat 10-15 ang pao. Mulai dari kakek-nenek, papa-mama, paman, tante, sahabat papa, dan teman kerja papa. Yang pertama kasih ang

Banjir

Hari ini adalah hari yang berat, penuh perjuangan untuk bisa sampai ke kantor. Bayangin aja [cukup bayangin, ndak usah lakoni he he ...], aku ama istri naik motor berangkat dari Tubagus Angke, baru jalan 100 meter rintik-rintik ujan mulai mengguyur dengan cerianya. Untung itu cuma berlangsung sebentar saja. Sesampai di kota [karena tujuanku ke Ancol dulu - istri ngantor di sana], aku sengaja memilih rute Kp. Bandan, karena pengalaman kalo lewat Mangga Dua, sampai depan WTC [Gunung Sahari] pasti banjir. Eh ... sebelum sampai Bandan, pemandangan seperti empang terpampang dengan begitu indah ... dan di kiri-kanan ada beberapa teman seperjuangan yang mengotak-atik motornya dan berjuang men-starter kaki karena mogok kelelep. [Sumber: SuaraPembaruan.Com] Karena tidak ada pilihan, aku lantas putar arah, kembali ke Kota dan mengambil jalan Mangga Dua. Dan benar ... sesampai di depan WTC Gunung Sahari, pemandangan kolam renang kembali membuat aku berpikir ekstra untuk mengambil jalur lain. Ter

Ko Nyian

Wow ... pagi-pagi udah dapat surprise. Waktu mendaratkan diri di ruang kerja, di meja sudah tersedia sebuah kotak berwarna merah dengan gambar bunga sakura dan 2 orang anak berpakaian merah dengan lampion di tangan mereka. Ada juga gambar sebuah piring dan di atasnya tertata dengan rapi makanan khas ko nyian [baca: sin cia]. Yah ... rupanya ada langganan tempat kantor kita foto copi, dengan sedikit rayuan dan ancaman dari seorang rekan kantor, memberikan bingkisan berupa kue bakul [kue keranjang / dodol sin cia / thiam pan]. Mmm ... pagi-pagi udah diberkati dengan luar biasa :) Berbicara mengenai ko nyian, tidak terlepas dari yang namanya kue. Karena di rumah masih terbawa budaya ko nyian, semingguan ini bau wangi roti/kue mendominasi hawa seisi rumah. Mulai dari nastar nenas [ini kesukaan istri], kue kering, sampai lapis legit [buatan mama yang paling sip, empuk, wangi, dan benar-benar legit. Beda dengan lapis legit yang dijual di supermarket-supermarket, yang ekstra keras. Kemarin se

Si Alex

"Halo ... halo ... Si Alex mana, Alex ... [dengan nada tinggi] Nih nih nih siapa ... si Alex mana!!! [hening beberapa detik] Loe temannya Alex yah!!! Hei ... kalo ngomong biasa aja dong ... gue udah panas nih!!! [hening lagi beberapa detik] Gini yah ... bilangin si Alex, kalo berani jangan nggak usah pake ngancem-ngancem gitu deh, loe temannya khan. Loe siapa, rumah loe di mana ... ntar gue datengin rumah loe, trus gue obrak-abrik baru tau rasa !!!" [tuuuutttttttttttttttttt] .... * * * Pernah dapat ringtone yang begituan. Yah ... akhir-akhir ini si Alex sangat populer di kantor kami. Bermula dari satu rekan yang dikerjai dan dikirimin ama sodaranya ringtone provokatif ini, demam si Alex langsung menyebar. Satu-persatu didengarkan ringtone ini dengan dalih, "eh ... gue dapet telp gelap nih, gue diteror nih ... dari kemarin nih orang telp terus, tolong ditangani dong ... " Dan, reaksi yang sangat mengelikan terlihat dan semakin menggenapi akan karakter asli mereka. Da

Surat dari Ayam

Rumah Jagal, 24 Januari 2006 Kepada: Saudaraku yang terkasih, Manusia Salam kasih saudaraku, Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak. Tapi, kupikr, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisanku yang berantakan ini, ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri. Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri, maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu. Kata dokter, telurku banyak mengandung protei

Fakta Tertawa #02

Seorang penulis terkenal AS Norman Cousin dalam bukunya ”The Anatomy of an Illness” menuturkan bahwa ia menderita penyakit yang membuatnya hampir lumpuh, sehingga untuk bergerak di tempat tidur saja sudah sangat sulit. Menurut dokter, kemungkinannya untuk sembuh adalah 1:500. Karena sudah tidak ada harapan dan juga sudah tidak tahan lagi, ia mencoba cara alternatif pengobatan baru yaitu tertawa. Ia secara khusus menutup dirinya di salah satu kamar yang dilengkapi dengan film-fim komedi dan kartun lucu yang dapat membuatnya tertawa terpingkal-pingkal. Hasilnya, setelah menjalani terapi pengobatan tertawa ini, dalam jangka waktu 8 hari saja ia sudah bisa menggerak jari-jarinya dengan tanpa merasa sakit. [Taken from Be Happy: Memulung Keceriaan dari Sekolah Kehidupan, Gradien 2005]

Rahasia Umur Sapi, Monyet, Anjing, dan Manusia

Al kisah di awal zaman, Tuhan menciptakan sapi, monyet, anjing, dan manusia. Berkatalah Tuhan kepada sang sapi, "Hari ini Kuciptakan engkau! Sebagai sapi, engkau harus pergi ke padang rumput, dan bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari. Untuk itu, Kutetapkan umurmu adalah 50 tahun." Sang sapi keberatan. "Kehidupanku akan sangat berat. Kiranya 20 tahun cukuplah buatku, dan kukembalikan kepadaMu yang 30 tahun." Maka setujulah Tuhan. Kepada monyet Tuhan berbicara. "Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kepada engkau umur 20 tahun!" Monyet menjawab, "Apa? Menghibur dan membuat manusia tertawa? 10 tahun cukuplah. Nih ... kukembalikan 10 tahun padaMu." Maka setujulah Tuhan. Selanjutnya, berbicaralah Tuhan kepada anjing. "Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun!" Sang anjing menolak. "Menjaga pintu sepanjang hari

Kembar Tiga

Setelah didesak-desak oleh saudara-saudaranya, akhirnya seorang petani setuju untuk merelakan isterinya melahirkan di rumah sakit di kota. Setelah dekat waktunya, sang petani pun membawa isterinya naik gerobak ke rumah sakit. Sementara isterinya berada di kamar bersalin, sang petani duduk di ruang tunggu sambil mengisap pipa. Beberapa jam kemudian, seorang perawat mendapatkan petani itu dan memberitahukan bahwa isterinya sudah melahirkan. "Selamat, putra Bapak kembar tiga!" kata perawat. "Tiga bayi sekaligus?" tanya si petani dengan amat terkejut, sampai pipanya jatuh dari mulutnya. Kemudian si petani mengambil senapan berburunya, berdiri dengan geram dan bersiap pergi. "Mau kemana, pak?" tanya perawat dengan heran bercampur ngeri. "Mau kemana?" jawab si petani, "Tentu mau bikin perhitungan dengan dua bajingan yang lain itu."

Top 20 Replies by Programmers when Their Programs Do Not Work

20. "That's weird..." 19. "It's never done that before." 18. "It worked yesterday." 17. "How is that possible?" 16. "It must be a hardware problem." 15. "What did you type in wrong to get it to crash?" 14. "There is something funky in your data." 13. "I haven't touched that module in weeks!" 12. "You must have the wrong version." 11. "It's just some unlucky coincidence." 10. "I can't test everything!" 9. "THIS can't be the source of THAT." 8. "It works, but it hasn't been tested." 7. "Somebody must have changed my code." 6. "Did you check for a virus on your system?" 5. "Even though it doesn't work, how does it feel? 4. "You can't use that version on your system." 3. "Why do you want to do it that way?" 2. "Where were you when the program blew up?" And the number one r