Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2006

Nama

Apa pendapat Anda tentang pernyataan klasik dari Mbah Shakespeare yang berbunyi: apalah arti sebuah nama? Hmm ... aku bisa melihat kelompok sayap kiri menjawab: ah ... itu tidak benar, sebuah nama memiliki makna yang penting dan mendalam, karena dari namalah kita menjadi seseorang sesuai arti yang terkandung di dalamnya. Di lain pihak, aku mendengar teriakan grup sayap kanan: setuju ... nama hanyalah sekedar nama, artinya tidak penting, yang jelas enak didengar dan mantap untuk dipanggil. Bukan maksud daku mengadu domba, tetapi belakangan ini aku memang sangat dipusingkan dengan nama. Lho ... kok bisa? Apa pasal? Dalam hitungan hari buah hatiku yang pertama akan lahir dan menambahkan kebahagiaan buat rumah tanggaku yang masih kecil. Dan aku selalu ditanya apakah sudah menyiapkan sebuah nama untuknya? Hmm ... bingung juga aku menjawabnya, karena terus terang aku sudah mencari di mana-mana, dari toko buku sampai surf di internet, aku masih belum memutuskan akan memberikan nama apa kepada

Hiatus

Oeiii ... jangan sedih dulu membaca judulnya, jangan berburuk prasangka dulu mengeja katanya. Bukan maksud daku untuk ikut-ikutan hiatus, tetapi fenomena hiatus yang lagi ngetrend di dunia per-blog-an menggelitik jemariku untuk menulis tentang ini. Awalnya aku tidak tahu apa itu arti hiatus. Maklum, orang desa yang tahunya cuma bahasa daerah dan Indonesia yang masih jauh dari ejaan yang disempurnakan. Tetapi aku heran, saat masuk ke blog orang ada tulisan 'karena berbagai kesibukan, untuk sementara aku hiatus dulu', selalu aku dapati di komen serta SB terhiasi seuntaian kata sedih dan pengharapan: Kenapa? Jangan lama-lama yah, kami merindukanmu kembali. Hmm ... dari sana aku sebenarnya sudah bisa menangkap maksud kata itu. Namun aku belum puas kalau arti sesungguhnya masih belum kudapatkan. Dari pada penasaran terus, akupun bertanya apa artinya hiatus, dan jawaban yang aku dapat adalah kata itu berasal dari bahasa Jepang yang artinya istirahat sejenak [bener ndak?]. Oooo ... da

Mimpi

Pernahkah Anda bermimpi? Seberapa seringkah Anda terbang menelusuri dunia impian? Bagaimanakah bentuk mimpi Anda? Indah, buruk, kering, ataupun basah? Dari dulu aku selalu penasaran dengan mimpi. Bagiku mimpi adalah sebuah fenomena luar biasa yang sulit untuk dijabarkan keberadaannya. Bagaimana cara menjelaskannya, apa hubungannya dengan dunia nyata, bagaimana dia datang, apakah benar sewaktu mimpi roh atau sukma kita berkelana dan benar-benar mengalaminya, dan seribu pertanyaan lain yang sampai sekarang masih belum aku dapatkan jawabannya. Bagi sebagian orang mimpi adalah sebuah dunia yang benar-benar ada dan dapat ditafsirkan. Makanya jangan heran kalau Anda menyempatkan diri jalan-jalan ke toko buku, akan ketemu sebuah buku sakti dengan judul "1001 macam arti mimpi". Bukannya aku tidak percaya dengan semua yang tertulis di sana, tapi apakah semuanya itu benar? Salah satu tafsiran mimpi yang paling sering aku dengar dan terekam dengan baik di alam bawah sadarku adalah mimpi

Kopi

Aku sudah mengenal kopi sejak aku belum sekolah alias waktu berumur 4 tahun. Kisah ini selalu diceritakan kepadaku untuk membangkitkan memori betapa diriku yang sejak cilik sudah aktif dan tertarik dengan banyak hal. Waktu itu salah satu pamanku selalu memulai harinya dengan menyedu secangkir kopi sebagai teman sarapannya. Hendri kecil yang heran dan penasaran dengan isi cangkir itu selalu bertanya: minuman apakah itu? Kenapa warnanya hitam? Mengapa dia berasap? Apakah dia sama seperti es limun yang selalu aku minum? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi kepalaku ... Hingga suatu hari, aku tidak tahan lagi. Ibarat perjaka 'menembak' perawan, aku pun bertanya: apakah itu? Hmmm ... keingintahuanku terjawab. Sebuah kata baru sebagai perbendaharaan tambahan memberikan image kepadaku bahwa itu bernama kopi. Namun, karena kecadelan dan ketidaksempurnaan seorang bocah dalam melafalkan kata, hanyalah keluar 'pi' ... 'pi' ... 'pi' ... setiap saat melihatnya. Ba

Tidak Bisa Tidur

Hhhhh ... aku barusan balik dari luar kota. Jam 19.00 nyampe rumah tercinta dengan sejuta kelelahan yang menghinggapiku. Badanku sebenarnya udah cuaapeeekkk banget, pengen istirahat alias tidur. Tapi aku tidak bisa ... Bolak-balik aku di kasur empukku, diiringi lagu sendu yang selalu berhasil membawaku ke alam mimpi yang indah ... namun tetap saja diriku terbelalak tanpa daya sama sekali ... Channel TV udah aku pencet sana sini. Ketemu pertandingan bola, sebuah acara yang kerap menjadi salah satu jurus jitu untuk me-ninabobo-kan diriku dengan mendengarkan serunya dan indahnya alunan pendukung kedua tim dan suara komentator yang khas ... tetapi aku tetap melek. Lihat dan baca e-mail yang menumpuk karena udah 3 hari tidak dicek, tetap tidak mampu menidurkan diriku ... Blogwalking, lihat sana lihat sini, balas-balas SB, kasih-kasih komen ... malah membuat mataku semakin terang ... * * * Seperti biasa, kalau aku begitu dan sangat serta terlalu capek, aku justru tidak bisa tidur. Memang tub

Persea Americana

Pernah mendengar kata di atas? Belum. Tahukah apa artinya? Tidak. Ngerti rak itu opo? Ora. Ti ka he mai tung si? Ng ti. Hahahaha ... jangan berkecil hati kalau memang jawabannya belum dan tidak. Aku yakin banyak kok yang jawabannya sama, termasuk diriku sebelum iseng mencari artinya di google :) Namun kalau aku menyebut kata avocado? Pasti sebagian udah mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti. Bagi yang belum ngeh juga, kalau aku sebut alpokat atau alpukat? Hmmm ... sontak deh semua seperti anak SD yang berlomba-lomba menjawab pertanyaan guru: aku tahu ... aku tahu ... aku tahu ... Alpokat adalah buah ke-2 yang paling aku sukai setelah durian. Awalnya sih aku tidak suka, karena bagiku buah yang rasanya tidak manis itu tidak enak. Kalo durian, rambutan, pisang, dll khan rasanya manis. Nah ... yang gituan aku doyan banget. Tapi alpokat? Udah baunya tidak ada, rasanya pahit lagi. Jadi buah ini pernah menjadi daftar buah yang diblacklist aku. Ketertarikanku dengan buah ini gara-gara diim

Sakit

Beberapa hari ini aku lagi tidak enak badan. Tenggorokan gatal seakan ada yang menggaruk, hidung tidak bisa bernafas lega karena ada yang menyumbatnya, bulu-bulu hidung sering bergoyang karena ada yang menggelitik hingga aku harus bersin berkali-kali, kepala agak berputar karena pusing, dan badan mulai sulit untuk diajak bekerjasama melakukan kesenangan bersama. Bawaannya pengennya bobo terus. Namun saat melabuhkan ragaku ke atas kasurku yang empuk, dan mulai memejamkan mata, entah kenapa pikiranku malah melayang kemana-mana. Alhasil TV menjadi sasaran kegalauanku, pencet sana pencet sini dengan harapan ada acara yang bisa membuat mataku tertutup dan tidur hehehe ... Sebagian temanku mengatakan itu karena efek perubahan cuaca yang tidak menentu. Kadang panasnya minta ampun, eh ... jam berikutnya udah mendung dan gerimis. Transisi dari musim penghujan ke musim kemarau yang tidak mulus sering disalahkan dan menjadi alasan kenapa banyak orang mengalami nasib sepertiku alias sakit ... Namu

Reuni

Anda suka reuni? Sering reuni? Hmm ... Gimana kalau aku mengajukan pertanyaan ini: Anda punya teman reuni? Ha ha ha ... Aku termasuk orang yang senang dengan yang namanya reuni. Ada perasaan gimana gitu ... bisa bertemu lagi dengan teman-teman lama yang telah terpisah sekian lamanya, dengan rasa penasaran sekarang mereka sudah seperti apa, menjadi apa, kabarnya gimana, dan beragam pertanyaan lainnya. Biasanya kesempatan untuk reuni hanya dua peristiwa, yaitu waktu salah satu teman kita menikah atau ketika ada peristiwa duka. Tentunya kita selalu berharap peristiwa yang pertama saja yang selalu terjadi. Namun kalau situasi ke-2 terpaksa kita lewati, kita tidak bisa menyalahkan dan memprotes kenapa itu harus terjadi. Dan aku pernah mengalaminya ... Kala itu salah satu teman SMP-SMA aku mengalami kecelakaan ... and pass away. Seperti kilat di siang bolong, berita tersebut benar-benar mengejutkan. Makanya, dalam keadaan sesibuk apapun aku meluangkan waktu untuk memberikan penghormatan tera

Ctrl+Z

Aku yakin hampir semua tahu apa itu Ctrl+Z. Pengguna produk Microsoft pasti familiar dengan itu. Anda yang sering bekerja di program Office bisa dipastikan hampir setiap hari menekan tombol itu. Yap ... Ctrl+Z yang juga akrab disapa Undo adalah feature yang sangat membantu. Tatkala dengan tidak sengaja kita menghapus sebagian teks di Word, dengan mudah dan cepat kita bisa mengembalikannya hanya tekan Ctrl+Z. Saat iseng mengotak-atik rumus di Excel, trus error, Ctrl+Z seakan menjadi penyelamat kita yang tepat waktu. Atau ketika secara tidak sengaja kita men-delete file di Desktop, yang semula kita pikir itu hanyalah Short Cut, asalkan kita belum terlanjur mengotak-atik yang lain, maka Ctrl+Z menjadi senjata ampuh untuk untuk mengembalikan file tersebut. Singkat kata, Ctrl+Z sangat membantu di kala kita melakukan sebuah kesalahan di dunia komputer, baik sengaja maupun tidak disengajakan. Namun, Ctrl+Z tidak selalu berhasil. Bukan karena kesalahan sistem, tapi lebih karena kesalahan user

Kartu Kredit

Ijinkan daku untuk bertanya. Apakah teman-teman punya kartu kredit? Aku yakin jawabannya iya. Trus punya berapa? 1, 2, 3, atau lebih? Di zaman ini kartu kredit bukan barang langka lagi. Di mana-mana kita bisa menemukan iklan-iklan yang menawarkannya dengan berbagai fasilitas dan keunggulannya masing-masing. Di mal-mal dengan mudah kita ketemu tim sales dengan seragam mentereng dan agresif menawarkan ke pengunjung produk mereka dengan embel-embel: pak, mudah kok prosesnya, cuma perlu KTP aja, he he ... Tak ketinggalan, entah dari mana ada telp yang tiba-tiba mencari kita, trus menawarkan kartu kredit :) Bagi sebagian orang, salah satu simbol kesuksesan dan kebanggaan adalah memiliki sebanyak mungkin kartu kredit. Jadi jangan heran kalau dengan mudah kita melihat orang berlomba-lomba memamerkan koleksinya. Makan di restoran: kartu kredit ini keluar. Belanja di supermarket: gesek yang itu. Beli peralatan eletronik: yang lain didayagunakan. Sampai di kalangan mereka ada pameo seperti bun

Gajian

Coba jawab dengan jujur. Untuk apa sih kita menjebloskan diri kita ke dalam sebuah dunia, hari senin sampai jumat, dari jam 08.00-17.00 bahkan kadang-kadang harus lembur sampai larut malam, dan ketika melihat kalender sudah mendekati angka merah sontak hati kita menjerit senang karena bisa bernafas lega terlepas sementara dari kungkungan tersebut? Aku yakin mayoritas setuju dengan jawaban ini. Demi selembar slip yang berisi angka-angka serta ada catatan kecil sebagai pemberitahuan bahwa sejumlah nilai tersebut sudah ditransfer ke rekening kita dan sah menjadi milik kita. Yap ... gaji. Bagiku setiap tanggal 25 merupakan hari penghiburan he he ... Di hari itulah aku tidak sabar menunggu jam pulang kantor, menyempatkan diri mampir di ATM terdekat sekedar untuk melihat dan meyakinkan bahwa saldoku sudah bertambah. Ada perasaan senang sekaligus bangga karena jerih payahku selama sebulan tidak sia-sia. Dan biasanya di hari itu aku akan sedikit royal, baik untuk diriku sendiri, sekeliling, ma

Koresponden

Aku sudah mengenal dunia koresponden sejak masih remaja, tepatnya menginjak SMP. Masih aku ingat dengan jelas, teman koresponden pertamaku adalah seorang cewek yang tinggal di Singkawang -sori banget, aku udah menguras otak tapi namanya tidak muncul-muncul juga he he-. Kami kenal waktu ada kegiatan camp remaja seklasis Kalbar. Senang banget rasanya waktu itu, punya teman cerita dari kota lain. Namun, korespondensi kami tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1/2 tahun. Karena masing-masing sibuk, serta sedikit bosan dan bingung harus tulis apa, kita pun ciao. Waktu aku pertama kali menapakkan kakiku ke kota pelajar Jogja, aku sempat ikut bimbingan tes yang sudah disediakan mess/asrama. Kita digenjot hampir 3 bulan, jauh dari keramaian kota di daerah Timoho. Di sana aku kenal teman baru, namanya Guntur. Banyak kegiatan dan hal baru kami kerjakan bersama. Dari dialah aku mengenal yang namanya pecel lele, nonton di 21, dan banyak hal lainnya. Selesai bimbingan tes, kami pisah. Aku kebetulan

Schumy is Back?

Kenalkah Anda dengan Schumy? Atau Schuey? Atau lengkapnya Michael Schumacher? Yap ... kalau Anda penggemar F1 pasti tahu siapa dia. Juara dunia 7 kali yang menunggangi mobil berjulukan Kuda Jingkrak alias Ferrari dengan sederetan rekor yang diramalkan akan bertahan selama 1 abad, alias sangat susah untuk dipecahkan. Awalnya aku tidak suka nonton F1. Tidak menarik, demikian pikirku. Udah waktunya lama [biasanya 1 race sekitar 90 menit], ditambah ndak hafal ini siapa pembalapnya, ini mobil siapa, itu punya siapa, posisi lomba udah gimana, siapa yang pimpin lomba ... pokoknya membingungkan. Bagiku lebih menarik nonton MotoGP, soalnya jelas siapa yang pimpin lomba, trus aksi tikungan dan over-takingnya seru habis, serta waktunya juga lebih singkat, sekitar 45 menit. Ketertarikanku dengan lomba jet darat ini bermula sekitar tahun 2000. Waktu itu lomba ditayangkan oleh salah satu stasiun TV dengan lambang Rajawali, dan selalu relay alias tidak live. Ditayangkan hari minggu sekitar jam 22.00,

Bersyukurlah

Aku punya seorang teman. Dia sekelas denganku, dan duduk berdampingan satu meja denganku. Kata orang-orang sih dia anak orang kaya. Rumahnya adalah rumah yang paling besar di tempatku, punya taman yang luas serta kolam renang. Orangtuanya adalah seorang pebisnis yang sering keluar kota, bahkan konon setiap bulan pasti terbang ke luar negeri untuk mengurusi bisnisnya. Istilah kerennya jutawan. Setiap hari aku melihat dia datang ke sekolah diantar sopirnya dengan mobil. Tas dan peralatan menulisnya seperti pulpen, penghapus, dan penggaris selalu baru dan dihiasi pita-pita sebagai tanda pengenal miliknya. Sepatunya bersih mengkilap dan bermerek, seragamnya selalu menerbarkan harum wangi. Ketika istirahat dia tidak pernah bergabung dengan aku untuk jajan di kantin sekolah. Aku heran, apakah dia tidak haus dan lapar seperti diriku? Ternyata tidak. Setiap hari dari tasnya dia mengeluarkan tromel berwarna-warni. Ketika dibuka, bau makanan enak langsung memenuhi sekeliling. Aha ... rupanya set

Pilihan

Hidup ini adalah sebuah pilihan. Dia selalu menuntut kita untuk mengambil sebuah keputusan. Ada konsekuensi dari keputusan kita, dan itu harus kita hadapi. Tidak boleh ada penyesalan, melainkan ketegaran sebagai tanda kedewasaan kita diuji di sana. Bagaikan di sebuah persimpangan jalan tanpa rambu penunjuk, begitulah kita diperhadapkan dengannya. Ibarat dua kutub berbeda yang saling mendorong dan bertolakbelakang, begitulah dia menyeret kita untuk mengikuti arah tertentu. Seperti pedang bermata dua yang sama-sama tajam dan berbahaya, seperti itulah pilihan yang siap mengiris dan merobek hati kita kalau kita salah melangkah. Ada saatnya pilihan itu begitu berat harus kita lalui. Sedapat mungkin kita menghindarinya, karena begitu sulit untuk diputuskan. Tetapi apakah kita sanggup? Pilihan itu terus mengejar kita, mengintai laksana bayangan kemanapun kita pergi, dan menghantui kita dalam kegelapan malam. Laksana suara lengkingan serigala malam hari mengingatkan kita bahwa itu ada, dan men

:(

Aku benci kata ini. Aku sangat resisten untuk mengucapkannya ... Aku begitu dendam mendengarnya ... Sedapat mungkin aku menjauhkan diri darinya ... Untuk apa kata ini tercipta kalau ternyata karenanya akan ada hati yang terluka? Mengapa kata ini harus diucapkan kalau karenanya ada tetesan air mata? Kenapa kata ini ada kalau karenanya ada insan yang tidak bersalah menjadi murung dan bersedih? Aku tidak tahu ... Orang mengatakan jikalau ada pertemuan, pasti ada juga perpisahan ... Tatkala ada lambaian tangan memanggil, jangan heran suatu hari akan didapati lambaian tangan selamat tinggal ... Ketika jabat tangan kegembiraan dilakukan hari ini, pasti muncul jabat tangan tangisan di kemudian hari ... Untuk itu ijinkanlah aku ingin bertanya, apakah siklus seperti itu harus terjadi? Lidahku kelu kala harus melafalkannya ... Tenggorokanku tercekat bila harus mengatakannya ... Hatiku hancur jika harus mengalaminya ... Airmataku menetes kalau melihatnya ... Pengalaman memberikan pengertian kepad

I Have a Dream

Sebenarnya sudah sejak minggu lalu aku terima tongkat estafet suci ini dari ibu kita di Holland, Miniez. Tapi aku selalu gagal menemukan dan menghadirkannya dalam angan-anganku, apalagi menuangkan dalam tulisan tentang mimpi atau impian saya. Namun, karena diancam akan disetrap, mau tidak mau aku melepaskan jiwaku dari segala ketegangan, melapangkan pikiran, dan berusaha terbang menembus dunia imajinasiku ... untuk menemukan apakah mimpi terliar dalam diriku seandainya itu diijinkan. Hmm ... ternyata aku juga di-PR oleh Zilko :)) Tanpa panjang lebar, inilah dunia mimpi, impian, dan imajinasi seorang Hendri. Siapkan diri Anda, bergabunglah denganku untuk menukik menuju the most 5 wildest dreams of mine ... 1. Aku ingin suatu hari mempunyai usaha sendiri yang bisa dikelola langsung dari rumah sehingga aku tidak harus membuang banyak waktu hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi atau supaya dapur tetap ngebul he he. Memakai istilah lain yang lebih keren aku ingin berwirausaha. Pengalaman

Angkringan

Anda tahu angkringan? Makhluk apakah itu? Menggigitkah? Berbahayakah? Menularkah? Atau justru sebaliknya. Mengasyikkan, bersahabat, dan mengenakkan? Semester pertama kuliah, di kamar kostku yang hangat, ditemani alunan musik slowrock yang menjadi sahabat tidurku, teman sebelah mengetuk pintu. "Hen, ikut yuk ..." Aku lirik jam weker mungilku. Mmm ... 22.30. "Mau ke mana malam-malam begini," tanyaku enggan. "Pokoknya ikut aja, dijamin asyik deh ... Ayo, cepetan ..." Secepat kilat akupun mengganti baju, rapi-rapi dikit, dan bergabung dengan temanku. Dengan langkah gontai, kami pun menelusuri sepi dan cerahnya jalan sepanjang Dr. Wahidin Sudirohusodo, hingga kami pun sampai ke sebuah gerobak dorong dengan penerangan lampu petromax. Di sana mangkal juga beberapa tukang becak sambil mengobrol, tentu dengan rokok terjepit dengan manisnya di jari masing-masing. Alunan musik dari sebuah radio usang dengan cerita wayang khas Jogja menambah nikmatnya suasana dan akra

Manusia Kalong

Anda tahu apa itu kalong? Yap ... makhluk yang tinggal di gua-gua, keluarnya malam-malam, trus konon makannya adalah isep darah. Ihhh ... tatut ... saudaranya dracula kali yah. Selama hidupku, aku pernah ketemu hanya sekali dengan makhluk itu. Waktu itu aku masih nge-kost, sekitar jam 8 malam, tiba-tiba nyelonong begitu aja seekor kalong ke kamarku, trus hinggap dengan manis di pojok langit-langit. Kontan aku teriak ... takut he he ... Dengan bantuan teman-teman, akhirnya berhasil diusir juga tuh makhluk ... Aku bertanya-tanya, kok bisa-bisanya yah. Apakah dia menganggap aku salah satu temannya? Eits ... bukan dalam arti aku juga suka isep darah orang, tetapi karena kesukaanku yang senang bergadang dan berlembur ria. Menjadi seorang anak kost yang kuliah, pasti pernah merasakan yang namanya bergadang aka lembur. Aku mengenalnya waktu menginjak semester ke-2 kuliah. Awalnya sih aku tidak tertarik untuk gituan, aku masih berusaha menjadi anak manis yang bangun jam 06.00 trus jam 21.00 ud

The Lost Horizon

Minggu dini hari kemarin, aku nonton sebuah film di sebuah stasiun TV, judulnya The Lost Horizon. Ndak biasanya jam 02.00 subuh aku masih melek he he ... bukannya hobi bergadang, tetapi karena sabtu kemarin seharian beraktivitas, aku kecapekan. Sampai rumah jam 17.30, makan, mandi trus kasur empuk menjadi sasaran capekku. Aku lirik jam ... 18.30. Hmm, tidur bentar ah, pikirku. Eh ... ndak taunya malah keterusan, ampe jam 00.30 terbangun. Aku coba tidur lagi, tapi ndak bisa ... mata ini tidak mau diajak bekerja sama, maunya melek terus. Yah udah, aku pencet remote TV ... ada American Idol. Aku nonton aja ampe jam 01.30. Selesai AI, mau tidur tetap ndak bisa-bisa ... alhasil aku pun ganti-ganti channel ... sampai ketemu film ini. Pikirku sebagai pemancing tidur ah ... karena biasanya aku kalo nonton TV sambil tiduran, pasti jadinya ngorok. Eh ... ndak taunya malah keterusan ... Film ini bercerita tentang sepasang suami-istri yang sudah menikah lumayan lama, sepasang suami-istri yang baru