Skip to main content

The Lost Horizon

Minggu dini hari kemarin, aku nonton sebuah film di sebuah stasiun TV, judulnya The Lost Horizon. Ndak biasanya jam 02.00 subuh aku masih melek he he ... bukannya hobi bergadang, tetapi karena sabtu kemarin seharian beraktivitas, aku kecapekan. Sampai rumah jam 17.30, makan, mandi trus kasur empuk menjadi sasaran capekku. Aku lirik jam ... 18.30. Hmm, tidur bentar ah, pikirku. Eh ... ndak taunya malah keterusan, ampe jam 00.30 terbangun. Aku coba tidur lagi, tapi ndak bisa ... mata ini tidak mau diajak bekerja sama, maunya melek terus.

Yah udah, aku pencet remote TV ... ada American Idol. Aku nonton aja ampe jam 01.30. Selesai AI, mau tidur tetap ndak bisa-bisa ... alhasil aku pun ganti-ganti channel ... sampai ketemu film ini. Pikirku sebagai pemancing tidur ah ... karena biasanya aku kalo nonton TV sambil tiduran, pasti jadinya ngorok. Eh ... ndak taunya malah keterusan ...

Film ini bercerita tentang sepasang suami-istri yang sudah menikah lumayan lama, sepasang suami-istri yang baru menikah dan sedang menikmati bulan madu mereka, serta sepasang kekasih yang merencanakan akan menikah yang bergabung dalam sebuah tour. Ini adalah film yang bagus untuk pasangan yang akan dan barusan menikah. Menceritakan bagaimana perjuangan dalam sebuah pernikahan untuk menyatukan dua insan dari latar belakang yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan yang bertolakbelakang, serta mimpi-mimpi pribadi yang belum tentu merupakan mimpi bersama.

Satu persatu kisah ketiga pasangan itu disajikan dengan bumbu yang diracik sedemikian rupa oleh sutradaranya hingga muncullah konflik, pertengkaran, hingga percintaan. Namun, dari ke-3 kisah itu, kisah pasangan ke-2, yang baru menikah dan sedang bulan madu sangat menarik perhatian aku, dan memberikan pencerahan kepadaku bahwa begitulah hakikat sebuah pernikahan.

* * *

Berawal dengan kabahagiaan, tetapi endingnya adalah kesedihan. Begitulah kisah pasangan muda ini. Mereka baru menikah, dan ini adalah bulan madu mereka yang mereka harapkan sebagai tempat dan sarana untuk lebih mewarnai dan menguatkan cinta mereka. Awalnya sih bahagia ... dari pertama kali menginjakkan kaki di negeri orang, check-in hotel, lihat bunga-bunga ... pokoknya khas banget orang yang sedang dimabuk asmara.

Tetapi realita sebuah pernikahan terjadi. Mereka belum menyadari bahwa mereka adalah 2 kutub yang berseberangan dan sangat berbeda. Mereka juga tidak menyadari bahwa kebiasaan bawaan mereka belum tentu cocok dengan pasangan mereka. Sebuah kebiasaan yang sekilas kalau diperhatikan sangat sepele, tetapi efeknya dahsyat. Ketika ada selisih paham sedikit saja, langsung seperti sumbu yang sudah dilumuri minyak, api dengan cepat berkobar.

Istri terbiasa tidur dengan AC dingin, sedangkan suaminya tidak. Alhasil ... cekcok kecil terjadi ...

Dari kesukaan suami jalan-jalan dan foto-foto, istri lebih senang menghabiskan waktu di kamar ... pertengkaran pun berlangsung.

Suami haus, lantas ambil soft drink dari mini bar kamar. Sang istri yang berusaha hemat melarang dengan tawaran membelikan di luar ... malah ditanggapi suami dengan asumsi istrinya tukang atur ... bertengkar lagi.

Hingga perbedaan besar, sang istri ingin punya anak secepatnya, tetapi suami inginnya menunda. Kebetulan diceritakan istrinya hamil ... Nah, saat si istri menceritakan kehamilannya ke suaminya, reaksi di luar dugaan diterima istrinya. Suaminya marah besar, mengamuk, dan menganjurkan istrinya untuk aborsi. Istrinya tetap bertahan ... suaminya semakin ngamuk ... hingga keluar lagi kata terlarang ... CERAI.

Ending dari pasangan ini adalah karena saking frustasinya sang istri, dia mengambil langkah nekad dengan meminum ramuan di dalam sebuah gua untuk menggugurkan bayinya. Suami yang baru menyesal kemudian berusaha menyusul istrinya ... namun terlambat ... bayinya udah keburu gugur ... tragis ...

* * *

Pernikahan adalah sebuah komitmen antara 2 insan yang berlainan jenis untuk menjadi satu dalam proses mengarungi ganasnya kehidupan ini dalam sebuah bahtera yang dibangun bersama-sama. Aku merenungkan bahteraku, yang baru seusia jagung. Kerikil-kerikil kecil masih menyandung, bahkan bebatuan besar kadang masih menghantam. Awalnya aku tidak terima, kenapa hal itu masih terjadi.

Tetapi itulah kenyataan yang harus diterima, karena menyatukan 2 pribadi yang bertolakbelakang jauhnya dengan kebiasaan dan adat serta ajaran yang sudah berakar selama rata-rata 20-an tahun itu sesuatu yang sulit. Tapi itu perlu waktu, asalkan dengan kelapa dingin dan selalu berusaha menerima dan mengisi, aku yakin bahtera keluarga bahagia selamanya seperti dongeng-dongeng akan tercapai.

Dan satu hal, kami selalu mengutamakan Dia dalam bahtera kami ...

Comments

  1. setuju!!! selalu mengutamakan Dia dalam hubungan... aku juga begitu dengan pacarku sekarang... alhasil, belum pernah ribut2 besar karena semua dihadapi dengan kepala dingin, mau menerima, mendukung dan mengalaskan semua dalam Dia... :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:39 AM

    yup betul, dengan kepala dingin bukan kelapa dingin. xixi..

    ReplyDelete
  3. Anonymous9:39 AM

    Hen, harusnya Kepala tuh, bukan Kelapa, pagi2 masih ngantuk yah..
    Mengarungi Bahtera pernikahan emang berat.... Terjadi juga nih sama gue. Susah banget beradaptasi satu sama lain, apalagi dr 2 kultur yg berbeda.

    ReplyDelete
  4. suka begadang? kok kayak gue sih hihihihi

    ReplyDelete
  5. Wah, mesti ada Iman , Perbuatan & kasih yang besar. Terus DIA sbg kepala RT kita. Jumpalitan deh.... minta ampun... berat, berat!!!

    ReplyDelete
  6. Emang berat kalau membina rumah tangga krn menyatukan 2 pribadi yg tdk mungkin kita kenal hanya dlm waktu 3-4 tahun jadi kalau pacaran musti yg lama kaya si Dewi dari SMP haha jadi udah tau luar dalam.Gua aja sampai skr jg masih suka berantem tapi biasa kalau udah berantem bisa diselesaikan di atas ranjang eh salah hihi diselesaikan baik2 stl adem, ngak emosi pasti pas baikan lebih mesraa lagi deh.*_*

    ReplyDelete
  7. Xu: Hmmm ... saatmu belum tiba Xu. ha ha ha


    Dewi: emang aku tulis kepala? *cek dulu* Oh ya ... salah ketik :) maap ...


    Imelda: he he he ... jadi bukan cuma aku yah yg alami :)

    ReplyDelete
  8. Bronx: hi hi hi ... tuntutan profesi yah ... ha ha ha. Tapi kita kok ndak pernah ketemu di web malam-malam yah ...


    Yenny: Setuju sekali. DIA-lah di atas segala-galanya :)


    Bev: makanya ... cepetan cari yah :) Mau koko bantuin?


    EvanMom: Diselesaikan di atas ranjang? Hmmm ... Boljug dicoba :)

    ReplyDelete
  9. iyaa aku tahu kalo saatku belum tiba... tapi kan udah dimulai dengan baik...... yeyyy

    ReplyDelete
  10. Anonymous8:50 PM

    Sifat-sifat manusia memang beda dan kita dipertemukan sudah dalam keadaan yang dewasa. Jadi kita harus belajar memahami sikap pasangan kita masing-masing bila kita ingin keluarga kita langgeng sampai selama-lamanya

    ReplyDelete
  11. Hen, ternyata ada orang ketiga juga..hmmm..Dia...eh..maksudnya saya...bukannya tambah berantakan..hehehe

    ReplyDelete
  12. setuju banget hen dengan kalimat terakhir :) emang perlu banget Dia di dalam segala hal dlm hidup kita.
    postinganmu bagus banget! thanks for sharing :)

    ReplyDelete
  13. beda isi kepala, beda kebangsaan, beda adat kebiasaan, beda selera; udah bisa bikin masalah.
    tapi kalo kembali ke niat kayak semula apa tujuannya nikah, paling tidak itu yang membuat perbedaan bukan lagi jadi masalah besar.

    ReplyDelete
  14. pemaennya sapa, hen ?

    ReplyDelete
  15. Xu: he he ... dulu aku juga gitu. Lihat teman cerita berantem, aku pikir kok bisa gitu ... tapi waktulah yang mengujinya :) *takut-takutin beh ceritanya ha ha*


    Upar: setuju ... kuncinya saling mengerti dan memahami :)


    Sisca: Ha ha ha ... ada TTM gitu.


    Nie: thanks juga. Senang kalo sharingku bisa bermanfaat :)


    Tenfarms: Betul sekali ... perbedaan selalu ada, tetapi tujuan suci pernikahanlah yang menghilangkan perbedaan itu ... nice ...


    Dian: aku lupa. Tapi salah satunya adalah Ruby Lin [yang main putri Huan Zhu itu loh]

    ReplyDelete
  16. gmn perasaanmu stlh nont sad-ending-movie kyk gt?

    Aq psti BT deh!Uda kebangun pagi buta,ga bs tidur,nont film cinta..eh endingnya begituh :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa