Skip to main content

Ctrl+Z

Aku yakin hampir semua tahu apa itu Ctrl+Z. Pengguna produk Microsoft pasti familiar dengan itu. Anda yang sering bekerja di program Office bisa dipastikan hampir setiap hari menekan tombol itu.

Yap ... Ctrl+Z yang juga akrab disapa Undo adalah feature yang sangat membantu. Tatkala dengan tidak sengaja kita menghapus sebagian teks di Word, dengan mudah dan cepat kita bisa mengembalikannya hanya tekan Ctrl+Z. Saat iseng mengotak-atik rumus di Excel, trus error, Ctrl+Z seakan menjadi penyelamat kita yang tepat waktu. Atau ketika secara tidak sengaja kita men-delete file di Desktop, yang semula kita pikir itu hanyalah Short Cut, asalkan kita belum terlanjur mengotak-atik yang lain, maka Ctrl+Z menjadi senjata ampuh untuk untuk mengembalikan file tersebut.

Singkat kata, Ctrl+Z sangat membantu di kala kita melakukan sebuah kesalahan di dunia komputer, baik sengaja maupun tidak disengajakan.

Namun, Ctrl+Z tidak selalu berhasil. Bukan karena kesalahan sistem, tapi lebih karena kesalahan user alias kita sendiri hehe. Pengalamanku pernah membuktikannya. Waktu itu aku sedang mempersiapkan bahan training yang rencananya akan digunakan keesokan harinya. Alhasil seharian aku duduk manis depan lapty, mempercantik, menambah fitur, dan merancang seindah mungkin bahan tersebut supaya memikat mata yang memandang. Dan ... mendekati jam 16.30 selesai juga.

Nah ... saat iseng-iseng mereview lagi hasil kerjaanku, datang rekanku minta tolong untuk rapiin bahan presentasi. Karena memburu waktu pulang, aku pun berpikir praktis. Ah ... pakai aja template bahan tadi, biar cepat selesai, demikian pikirku. Namun, aku melakukan kelalaian dan kesalahan, yaitu aku lupa tekan menu File -> Save As ... Akibatnya bisa ditebak, bahan training yang aku kerjakan seharian hilang tak berbekas alias ketimpe bahan presentasi tersebut. Sambil berdoa dalam hati, aku tekan Ctrl+Z berulang-ulang, tapi tidak ada hasilnya.

Dan ... sambil merenungi nasibku yang malang itu, terpaksa aku berlembur ria mengerjakan ulang bahan training tersebut sambil geleng-geleng kepala seakan tidak percaya, kok bisa gitu loh. Aku yang kata teman-teman orang yang paling teliti bisa melakukan kesalahan dan kekonyolan seperti itu he he he ... Tetapi itu sebuah hikmah. Semenjak itu aku pun memberi perhatian lebih pada layar kiri atas lapty, memastikan bahwa nama file yang aku edit saat itu adalah yang benar sebelum aku menekan Ctrl+S alias Save.

* * *

Kadang aku berpikir, seandainya hidup ini bisa di Ctrl+Z juga, kira-kira apa yah yang akan terjadi? Hmmm ... menarik sekali membayangkan dan mengimajinasikannya.

Saat dengan tidak sengaja aku menyenggol gelas minum di mejaku, trus pecah dan airnya meluncur leluasa hingga menggenangi kertas dokumenku, menggeliat dengan manis membasahi kalkulator hingga rusak, betapa bahagianya aku saat itu seandainya bisa di Ctrl+Z.

Tatkala aku sedang melaju di jalan, mendekati perempatan dengan lampu lalu lintasnya sudah kuning, namun aku melihat kendaraan di depanku terus melaju dan aku pun mengencangkan gas kendaraanku tidak mau ketinggalan dalam rombongan besar itu. Sayang, saat aku lolos dari perempatan, pak polisi sudah menunggu aku dengan senyum dan penuh wibawa ... Ah ... coba waktu bisa di Ctrl+Z ...

Ketika sedang rapat, secara iseng aku menyelutuk dengan maksud guyon supaya suasana tidak tegang, namun disalah artikan pimpinan rapat. Alhasil aku pun dikecam, diceramahin habis-habisan, dan diberi tugas ekstra sebagai penebus keisenganku ... Aku berandai-andai, coba aku bisa menekan tombol Ctrl+Z ...

Minggu malam, ada siaran langsung sepakbola big match yang sayang untuk dilewatkan. Maka dengan sengaja aku bergadang sampai subuh hanya mempelototi 24 pemain memperbutkan sebuah bola. Padahal aku sadar bahwa besok aku harus berangkat ke kantor lebih awal karena ada tugas yang harus diselesaikan sebelum jam 10 pagi. Alhasil, karena tidur kemalaman, aku pun bangun kesiangan ... dan bisa ditebak, kerjaanku molor dan aku ditongkrongin seharian ama bos. Coba ... sekiranya aku bisa tekan Ctrl+Z kembali ke malam sebelumnya, dan tidur lebih awal ...

Waktu di sebuah persimpangan yang memaksa aku memilih ke kanan atau ke kiri, aku juga berharap bisa memakai Ctrl+Z. Ketika pilihanku ternyata salah, dengan mudah aku bisa kembali ke posisi awalku untuk memilih jalan satunya lagi ... i wish, i can press Ctrl+Z ...

* * *

Namun itulah hidup. Tidak segampang dan semudah kita menekan Ctrl+Z. Waktu terus berlalu dan mustahil kita bisa mengembalikannya. Ada pepatah yang mengatakan: Yesterday is the past. Tomorrow is the future. Today is a gift and that's why we call it the present. Aku menyukai maknanya.

Kita hidup di hari ini, sekarang, dan saat ini juga. Apapun yang kita katakan, kerjakan, dan karyakan selalu mengundang resiko. Untuk itu, bersikap bijaksanalah dalam melakoninya.

Comments

  1. Anonymous10:30 AM

    yup, seandainya aku bisa mengundo hidupku, aku mau undo semua kelakuanku yg membuat Tuhan sedih. :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous11:10 AM

    Hehe...coba sesekali kalo mo delete sesuatu, jangan cuma teken "Delete", tapi "Shift + Delete". Masih bisa di undo? ^_^

    ReplyDelete
  3. alt F4 saja skalian
    ilang smua ga berbekas


    hehehe..

    iya ko, kadang aku juga ngerasa ada bagian2 dlm hidupku yg pengen tak undo, cuman ndak bisa :p kayake dr situ kita mesti belajar bergantung sm yg diatas deh. kalo kita bisa undo, brati kan kita tuhan kecil :)

    berkuasa total dan penuh :)
    gimana mengandalkan tuhan kalo gitunya

    ReplyDelete
  4. klo jo...mah pengennya men-Undo semua kejadian yang udah dulu....pengen ngulang kejadian waktu bonyok masih hidup...

    kyanya jo belum balas perbuatan mereka *i wish*

    ReplyDelete
  5. Hen, andai engkau rajin menulis buat kujadikan bahan posting...Copy paste kuanggap tombol paling mujarab..
    terlalu poloskah itu ????

    Btw benar sekali, bila saja hidup ini bisa di undo...ah...betapa indahnya :)

    ReplyDelete
  6. Anonymous3:48 PM

    Betul Sis .. gue juga paling seneng pake
    Ctrl-C
    trus ...
    Ctrl-V
    apalagi kalo mau coding... wakakaka...

    paling simpleeee...

    Kalo hidup bisa di
    Ctrl-Z gak ada lagi donk kata-kata
    "Menyesal"

    ReplyDelete
  7. gua sih kurang suka Ctrl+Z, paling demen ama Alt+Tab (buat pindah-pindah window) kan asik ganti sini ganti sana, tergantung mana yang disuka.
    asal jangan Ctrl+Alt+Del aja... hehehe

    enggak, gua ga mau meng-Undo segi kehidupan gua, kalo engga mana mungkin bisa seperti sekarang ini... hehehe

    ReplyDelete
  8. Nice posting indeed..

    kmrn aku kepikiran buat bikin postingan 'undo button'.. hiks dah keduluan..

    aku pernah ngerasain dititik mana kepengen banged hidup bisa ada undo button.. tapi sekali lagi setuju, this is life.. like it or not, just enjoy the ride.. :)

    ReplyDelete
  9. he-he asyik juga ya, tuts di keyboard pun bisa kita maknai macam-macam. :)

    kalau "socket error", ctrl+alt+del gak bisa, akhirnya direbooting deh.

    mungkin yang mahakuasa dengan kasihnya akan meng-ctrl+alt+del-kan kita jika mengalami "socket error". tetapi yang ditakutkan, jangan-jangan servernya jadi sampah dan dibuang.... dan dibakar pula alias gak berguna lagi. hehhehe

    saya tergugah dengan artikel ini. tengkiu

    apollo lase

    ReplyDelete
  10. Kalo aku favoritnya CTRL+C trus CTRL-V alias copy paste (untuk beberapa tugas, he3... :D).

    ReplyDelete
  11. ctrl Z baru tau tuhh, tengkyu yah

    *gubrak*

    eh beneran kok, selama ini aku klik aja icon-nya undo, buat aku sih faster gitu.

    btw, sepakbola kok ber-24 seh ? bukannya ber-22 ?

    kalo rugby union baru ber-30 wakakaka

    favorit gw seh ctrl+alt+del alias hang wakakaka

    *pengen manjangin rambut gak keturutan, karena selalu aku potong pendek kalau udah mekar kayak pohon beringin* bisa gak yah di ctrl Z aja biar gondrong :P

    ReplyDelete
  12. Hen, percaya nggak aku sebelum posting mu ini nggak atau kalo Ctrl+Z artinya undo? dah aku coba ternyata bener yah? hehehehe...

    ReplyDelete
  13. ujung-ujungnya nasehat :D

    ReplyDelete
  14. bisa membayangkan kalo seorang anak tidak ingin dilahirkan trus pencet tombol Ctrl Z dan kembali ke rahim ibunya? hahahaha...
    kalau hal itu mungkin, bisa2 tak ada satupun manusia di dunia ini :)

    ReplyDelete
  15. Dewi: Yap. Seandainya bisa, aku juga berharap demikian ... namun, itulah kehidupan :))


    ARS: Oh gitu ... asyik dapat ilmu dari suhu ... matur nuwun ...


    Mee-a: Hahaha ... kadang kalo kepepet dan saking sebelnya sering juga Alt+F4. Btw, pengalaman-pengalaman masa lalu memang diperlukan supaya kita lebih bijaksana juga ... dan tentu Dia mengendalikan sepenuhnya ...


    Yoan: I wish too ... tapi, tidak mungkin khan? Makanya selama belum terlambat, lakukanlah yang terbaik :))


    Sisca: Hahaha ... TERLALU POLOS :) Yah ... seperti lagunya siapa: hidup ini indah ... ketika ada undo hihihi


    Irvana: Hahaha ... *teringat pengalaman waktu kuliah juga yang selalu mengandalkan Ctrl+C plus Ctrl+V

    ReplyDelete
  16. Bev: Hahaha ... seandainya hidupku bisa di Ctrl+Z, maka aku akan ...., dan ...., dan ...., trus ...., and .... hahaha


    Xu: Wah ... pikiranmu ternyata dewasa sekali. Plok plok plok *tepuk tangan ceritanya* Salute salute ...


    Wina: Hahaha ... ternyata sering juga postingku sama dengan posting teman-teman :)) Setuju juga: enjoy it :)


    Apollo: hahaha ... dulu paling senang Ctrl+Alt+Del ampe bunyi tut tut tut ... habis itu cabut kabel power :) Thanks juga udah komen dan share :)

    ReplyDelete
  17. Zilko: Ctrl+C then Ctrl+V? Hahaha ... *dulu waktu kuliah juga gitu:)) *


    Hide: *gubrak juga ketimpa lampu jatuh* masa' sih baru tahu hihihi ... Sepakbola? Oh ya ... 22 yah *jadi malu ... aku edit ntar hahaha*


    Nainggolan: Hehehe ... kalo lagi iseng, dicoba ada dari Ctrl+A ampe Ctrl+Z hahaha ... kalo ketemu rumus baru kasih tahu aku :)


    Meli: Hahaha ... dari pada UUD alias Ujung-ujung Duit :))


    Nie: Yeee .... kasihan dong anak ama ibunya haha ... masa ntar berjuang lagi hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa