I Have a Dream

Sebenarnya sudah sejak minggu lalu aku terima tongkat estafet suci ini dari ibu kita di Holland, Miniez. Tapi aku selalu gagal menemukan dan menghadirkannya dalam angan-anganku, apalagi menuangkan dalam tulisan tentang mimpi atau impian saya. Namun, karena diancam akan disetrap, mau tidak mau aku melepaskan jiwaku dari segala ketegangan, melapangkan pikiran, dan berusaha terbang menembus dunia imajinasiku ... untuk menemukan apakah mimpi terliar dalam diriku seandainya itu diijinkan. Hmm ... ternyata aku juga di-PR oleh Zilko :))

Tanpa panjang lebar, inilah dunia mimpi, impian, dan imajinasi seorang Hendri. Siapkan diri Anda, bergabunglah denganku untuk menukik menuju the most 5 wildest dreams of mine ...

1. Aku ingin suatu hari mempunyai usaha sendiri yang bisa dikelola langsung dari rumah sehingga aku tidak harus membuang banyak waktu hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi atau supaya dapur tetap ngebul he he. Memakai istilah lain yang lebih keren aku ingin berwirausaha. Pengalaman bekerja dengan orang lain selama hampir 7 tahun memberikan penyadaran kepadaku bahwa memang lebih enak menjadi bos atas diri sendiri.

Pernah suatu hari ide ini aku lontarkan kepada teman-teman eks satu kampus, dan pro-kontra memang terjadi. Tetapi hampir mayoritas mendukung dengan argumentasi:
- Mau banget ... g males jadi budak ginian :(
- Pasti ... aku ngga pengen jadi orang gajian seumur hidup. ;)
- Aku ada sih. Tapi ga tau kapan bisa kewujudnya ... : )

So ... apakah mimpi pertamaku terlalu muluk dan susah untuk dicapai? Semoga ... tidak :)


2. Aku bermimpi, entah bagaimana caranya, dari mana asalnya, kenapa itu bisa terjadi -terlepas dari halal atau haram- suatu hari ketika saya ke ATM dan mengecek saldo, aku mendapati jumlah simpananku bertambah tiga angka 0 di belakang. Alhasil aku menjadi OKB, orang kaya mendadak. Trus apa yang aku lakukan dengan uang segitu banyak?

Banyak sekali ... salah satunya adalah program travelling. Aku bisa terbang ke Taiwan mengunjungi my beloved sister Bev, mengajukan request khusus sebagai guide untuk menikmati keindahan dan keasrian Taipe, menikmati chinese food yang mengundang selera, menonton konser Aoron Kwok, serta mengalami sendiri keegoisan masyarakat khas metropolitan. Tak ketinggalan aku juga bisa ketemu si bolot Meli serta desainer kita Bronx.

Selepas Taiwan, aku melayang ke Prancis, tagih janji Sisca untuk mempertemukan diriku dengan Gypsi King dan melihat dengan mata kepala sendiri serta melewati indahnya Viaduc de Millau. Then flying to Dortmund Germany untuk ketemu pasangan berbahagia yang baru melewati their third happy anniversary Vivi Schluder. Mumpung masih di Jerman, Ibu Tina dengan anaknya Chacha yang caem menjadi target sasaran kunjunganku juga, yah ... siapa tahu dapat ilmu bikin skin blog yang keren-keren he he ... Dari sana menyeberang Holland ketemu ibu Miniez yang berani dan tega-teganya memberikan PR ini kepada aku, sekalian kenalan dengan bung Erik ama ponakanku yang imut Noni.

Travellingku berlanjut dengan menyeberangi North Sea hingga berlabuh di Liverpool untuk berkenalan dengan Sherly. Perjalananku ke sana akan lebih bermakna seandainya berlangsung big match premiere league antara Liverpool vs Manchester United. Hmm ... melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Gerard, Morientes, Crouch, Fowler, sampai Hyppia berjibaku di lapangan melawan Ruddje, Rooney, Ronaldo, sampai kocekan Park.

Dari negeri Pangeran Charles, aku akan terbang ke negeri Paman Sam untuk ketemu Dian dengan Blangkonnya, membawakan ikan teri serta melihat proses pembuatan susu kedelai yang menurut pengakuannya 1 kg cuma menghasilkan 1 gelas susu ... ha ha ha ... kok bisa. Sampai akhirnya perkelanaanku berakhir di Kanada, ketemu Ley yang katanya stress karena gagal di matakuliah calculus he he ... siapa tahu aku bisa dikit nularin ilmu ha ha

Tentu aku tidak akan melewatkan diri untuk berkunjung ke Pekan Baru untuk mengunjungi BiruMaria, bertatapmuka dengan Brad, Lisa, Dewi serta Imelda di Jabotabek, menagih pecel lele Xu di Bandung, menikmati lagi indahnya Jogja tercinta dengan Khun, Youte, dan Zilko, alunan tembang Jawa khas Solo sekaligus berkenalan dengan Upar, mengunjungi alm. warnet Vi3, serta menelusuri indahnya pulau dewata bersama Yenny.

Ada teman lain yang belum masuk daftar kunjunganku? Silakan mendaftar he he ...


3. Salah satu impianku adalah hadir di paddock F1. Seandainya karena suatu hal, aku diberi kebebasan selama 7 bulan antara Maret-Oktober untuk berbuat apa saja dengan modal tak terbatas, aku akan memilih mengikuti tour balapan F1. Dari sirkuit ke sirkuit, melintasi 4 benua, dan melawat 17 negara [data season 2006] akan menjadi sebuah pengalaman yang tidak mungkin akan aku lupakan. Melihat dari dekat aksi jagoan jet darat seperti legenda F1 Michael Schumacher, the youngest world champion Fernando Alonso, the ice man Kimi Raikonen, pembalap bengal Juan Pablo Montoya, sampai idolaku the playboy David Coulthard akan melambungkan adrenalinku secepat dan sekencang mobil-mobil F1 melintas. Pengalamanku akan lebih bermakna apabila aku diijinkan hadir di belakang kemudi, melaju dengan kecepatan rata-rata 250 km/jam, melibas sirkuit sepanjang kurang lebih 5 km hanya dalam waktu 1 menit 30 detik. Hmm ... kapankah ini akan terjadi?


4. Aku adalah seorang yang romantis ... cieleee he he ... I mean it. Aku selalu takut membayangkan apabila salah satu dari kami harus menghadap Sang Pencipta duluan. Bagaimana nasib seorang kami yang masih tertinggal di dunia yang fana ini? Bagaimana menjalani hari-hari yang mungkin akan sangat panjang sendirian? Ketakutan aku mungkin terlalu berlebihan, tetapi faktanya itulah yang terjadi.

Makanya, salah satu mimpiku adalah happy ending together. Adalah sangat berbahagia seandainya kami bisa melewati malam terakhir kami dengan kecupan selamat malam, berpelukan ... dan ketika kami terbangun kami sudah dikumpulkan bersama leluhur kami dalam sebuah keabadian untuk selama-lamanya.

Apakah ini mimpi yang mustahil? Waktulah yang akan menjawabnya ...

* * *

Terlalu naif bagiku seandainya aku hanya berfantasi untuk kepentingan diriku semata. Untuk itu mimpi ke-5-ku, aku dedikasikan untuk dunia ini. Aku memimpikan dan mengimajinasikan sebuah dunia yang baru. Dunia apakah itu?

One word ... PEACE. I have a dream that there's no violance, no discrimination, no war.

Sebuah dunia yang damai dan tentram, tidak ada lagi namanya bom meledak, tidak ada lagi kerusuhan, tidak ada lagi kelaparan, tidak terjadi lagi pemusnahan etnis tertentu, tidak terdengar lagi yang namanya ketidakadilan, serta tidak terdapat lagi tangis dan air mata.

Namun apakah itu impian yang mungkin terjadi? Apakah itu sebuah mimpi yang jauh untuk terealisasi? Adakah itu hanya sebuah imajinasi yang berdiri sebagai imajinasi saja?

Satu hal yang aku tahu aku tidak sendirian. Jauh sebelum gagasan ini muncul, sudah ada pendahuluku yang juga memimpikan hal yang sama. Dia menuangkannya dalam sebuah alunan musik yang menggoncang, mengoyang, sekaligus kontroversi. John Lennon dengan karyanya Imagine.


Imagine there's no heaven,
It's easy if you try,
No hell below us,
Above us only sky,
Imagine all the people
living for today...

Imagine there's no countries,
It isnt hard to do,
Nothing to kill or die for,
No religion too,
Imagine all the people
living life in peace...

Imagine no possesions,
I wonder if you can,
No need for greed or hunger,
A brotherhood of man,
Imagine all the people
Sharing all the world...

You may say Im a dreamer,
but Im not the only one,
I hope some day you'll join us,
And the world will live as one.

Adakah yang mau bergabung dalam impian kami berdua? Semoga ...