Skip to main content

Ko Nyian

Wow ... pagi-pagi udah dapat surprise. Waktu mendaratkan diri di ruang kerja, di meja sudah tersedia sebuah kotak berwarna merah dengan gambar bunga sakura dan 2 orang anak berpakaian merah dengan lampion di tangan mereka. Ada juga gambar sebuah piring dan di atasnya tertata dengan rapi makanan khas ko nyian [baca: sin cia]. Yah ... rupanya ada langganan tempat kantor kita foto copi, dengan sedikit rayuan dan ancaman dari seorang rekan kantor, memberikan bingkisan berupa kue bakul [kue keranjang / dodol sin cia / thiam pan]. Mmm ... pagi-pagi udah diberkati dengan luar biasa :)

Berbicara mengenai ko nyian, tidak terlepas dari yang namanya kue. Karena di rumah masih terbawa budaya ko nyian, semingguan ini bau wangi roti/kue mendominasi hawa seisi rumah. Mulai dari nastar nenas [ini kesukaan istri], kue kering, sampai lapis legit [buatan mama yang paling sip, empuk, wangi, dan benar-benar legit. Beda dengan lapis legit yang dijual di supermarket-supermarket, yang ekstra keras. Kemarin sempat ngikutin cara buatnya, dan rahasianya adalah hanya pake kuning telor, tepung se-iprit, mentega, gula, dan beberapa sendok susu. Mm... ada yang mau :0], disajikan dengan macam-macam bentuk dan rasa yang ... uiii ... begitu menggoda. Mengutip tag line iklan sebuah parfum 'pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda ..."

Salah satu hobiku sejak kecil yang masih terbawa sampai sekarang adalah waktu menunggui mama buat kue, selalu berusaha mencicipinya dengan diam-diam, terutama kue-kue yang sedikit gosong. Entah kenapa yah, rasanya rada-rada gimana gitu ... he he ... mungkin ada yang punya habit seperti daku juga? Dan gara-gara itu, beberapa hari ini aku kena batunya. Tenggorokan udah mulai gatal-gatal, dan lidah serta bibir udah dikit sobek alias sariawan he he ... Nah, dari sini aku dapat hikmah, kalo makan yang kering-keringan gitu jangan kebanyakan :)

Hmm ... 3 hari lagi ko nyian. Waktu kecil selalu merengek-rengek minta dibeliin baju baru, sepatu baru, jam tangan baru, potong rambut biar keren, dll. Membayangkan masa kecil [oh ya ... masa kecilku dihabiskan di Pemangkat, sebuah kecamatan di Kalimantan Barat yang notebene budaya Tionghoa-nya masih sangat kental], begitu menyenangkan. Jadi pengen neh, mengulanginya lagi ...

Tapi sayang yah, ko nyian taon ini jatuh di hari minggu. Kenapa ndak Senin gitu, khan sekalian libur mulai tgl 28 [sabtu] ampe 1 Feb [khan 31 juga tanggal merah]. Asyik khan ... Btw, ada hikmahnya juga. Selain kita memulai perayaan dengan meminta tuntunan, wejangan, dan berkat dari-Nya melalui kebaktian, kita juga ndak usah repot-repot main ke rumah teman-teman satu persatu, karena hampir bisa dipastikan akan ketemu di gereja he he ... dan, keakraban dan kasih niscaya pasti semakin terjalin lebih erat.

Tapi masih ada hal lagi yang sedikit mengganggu pikiranku, yaitu ternyata aku belum mempersiapkan dana untuk ang pao he he ...

Comments

  1. Anonymous11:28 AM

    om Hendri, jangan lupa angpaw buat aku yak?! ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa