Aku sudah mengenal kopi sejak aku belum sekolah alias waktu berumur 4 tahun. Kisah ini selalu diceritakan kepadaku untuk membangkitkan memori betapa diriku yang sejak cilik sudah aktif dan tertarik dengan banyak hal.
Waktu itu salah satu pamanku selalu memulai harinya dengan menyedu secangkir kopi sebagai teman sarapannya. Hendri kecil yang heran dan penasaran dengan isi cangkir itu selalu bertanya: minuman apakah itu? Kenapa warnanya hitam? Mengapa dia berasap? Apakah dia sama seperti es limun yang selalu aku minum? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi kepalaku ...
Hingga suatu hari, aku tidak tahan lagi. Ibarat perjaka 'menembak' perawan, aku pun bertanya: apakah itu? Hmmm ... keingintahuanku terjawab. Sebuah kata baru sebagai perbendaharaan tambahan memberikan image kepadaku bahwa itu bernama kopi. Namun, karena kecadelan dan ketidaksempurnaan seorang bocah dalam melafalkan kata, hanyalah keluar 'pi' ... 'pi' ... 'pi' ... setiap saat melihatnya.
Bagaimanakah rasanya? Kenapa pamanku selalu menunjukkan rasa nikmat waktu me-nyruput-nya? Hmmm ... ini pasti minuman yang enak, demikian naluriku berbicara. Lantas dengan malu-malu akupun mendekati, mencoba menjangkau semampuku untuk merasakannya. Tetapi apalah artinya tangan kecilku dibandingkan dengan tingginya meja? Aku tidak putus asa. Dengan sekuat tenaga akupun berteriak: pi ... pi ... pi!!!
Aha ... pamanku mengerti. Dibopongnya aku seraya bertanya: mau mencoba kopi? Dengan cepat aku mengganggukkan kepala. Dia pun mengambil cangkir tersebut dari meja, meniup-niup sebentar hingga aromanya terasa begitu jelas terekam indera penciumanku, kemudian secara pelan mendekatkan pinggir cangkir ke mulutku yang mungil.
Slurp ... manis, hangat, dan enak. Belum puas, kugapai lagi cangkir tersebut dan dengan penuh nafsu keteguk lagi, dan rasa yang sama mengalir menelusuri tenggorokanku ... dan terjawab sudah penasaran selama ini: the taste of coffee.
* * *
Dunia kerja tidak pernah terlepas dari kopi. Masih begitu jelas dalam ingatanku bagaimana diriku pernah kecanduan kopi.
Setiap hari sepulang kerja, hal pertama yang aku lakukan adalah mengambil gelas aluminium besar, mengisinya dengan air mineral, menyalakan gas, dan meletakkan gelas tersebut sampai isinya matang. Kemudian dari lemari makan, 2 sachet kopi 3 in 1 aku keluarkan. Kusobek dan aku tuangkan ke gelas yang sudah berisi air matang. Aduk-aduk sebentar, baunya begitu menggoda.
Aku beranjak ke lemari es, membuka frezer, dan mengambil beberapa bongkah es batu. Kuletakkan mereka ke gelas, dan jadilah segelas besar es kopi yang nikmat. Dan itulah minumanku sebagai teman aku melewatkan malam ...
Namun ada yang aneh. Kebanyakan orang mengatakan kalau minum kopi akan susah tidur, tetapi aku malah sebaliknya. Justru semakin banyak minum kopi, semakin mudah aku terlelap. Ajaib tapi itulah kenyataannya ...
Suatu hari aku membaca efek negatif dari kopi. Kafeinnya ternyata bisa menghancurkan sistem pertahanan tubuhku. Memang efeknya tidak terasa sekarang, tetapi dia menumpuk sedikit demi sedikit hingga suatu hari ... abrakadabra ... layaknya pesulap kelas wahid, dia akan menyerang, menyerbu, dan menawan ragaku dengan segudang penyakit. Saat itulah, Ctrl+Z tidak akan sempat ditekan lagi.
Aku pun beralih secara perlahan. Awalnya berat sekali. Namun aku tidak menyerah begitu saja. Kupaksakan diri ... terus menerus ... dan itulah diriku sekarang yang sudah hampir 3 tahun tidak pernah menyentuh kopi lagi ...
* * *
Kopi oh kopi ... engkau begitu menggoda. Bagaikan putri dengan siluet hitam dalam penampilan seksi, engkau dengan mudah merangkul dan menebarkan jala perangkapmu ... dan hatta ... senyuman manis dari bibirmu yang merah dan merekah seolah berkata: gotcha ...
Waktu itu salah satu pamanku selalu memulai harinya dengan menyedu secangkir kopi sebagai teman sarapannya. Hendri kecil yang heran dan penasaran dengan isi cangkir itu selalu bertanya: minuman apakah itu? Kenapa warnanya hitam? Mengapa dia berasap? Apakah dia sama seperti es limun yang selalu aku minum? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi kepalaku ...
Hingga suatu hari, aku tidak tahan lagi. Ibarat perjaka 'menembak' perawan, aku pun bertanya: apakah itu? Hmmm ... keingintahuanku terjawab. Sebuah kata baru sebagai perbendaharaan tambahan memberikan image kepadaku bahwa itu bernama kopi. Namun, karena kecadelan dan ketidaksempurnaan seorang bocah dalam melafalkan kata, hanyalah keluar 'pi' ... 'pi' ... 'pi' ... setiap saat melihatnya.
Bagaimanakah rasanya? Kenapa pamanku selalu menunjukkan rasa nikmat waktu me-nyruput-nya? Hmmm ... ini pasti minuman yang enak, demikian naluriku berbicara. Lantas dengan malu-malu akupun mendekati, mencoba menjangkau semampuku untuk merasakannya. Tetapi apalah artinya tangan kecilku dibandingkan dengan tingginya meja? Aku tidak putus asa. Dengan sekuat tenaga akupun berteriak: pi ... pi ... pi!!!
Aha ... pamanku mengerti. Dibopongnya aku seraya bertanya: mau mencoba kopi? Dengan cepat aku mengganggukkan kepala. Dia pun mengambil cangkir tersebut dari meja, meniup-niup sebentar hingga aromanya terasa begitu jelas terekam indera penciumanku, kemudian secara pelan mendekatkan pinggir cangkir ke mulutku yang mungil.
Slurp ... manis, hangat, dan enak. Belum puas, kugapai lagi cangkir tersebut dan dengan penuh nafsu keteguk lagi, dan rasa yang sama mengalir menelusuri tenggorokanku ... dan terjawab sudah penasaran selama ini: the taste of coffee.
* * *
Dunia kerja tidak pernah terlepas dari kopi. Masih begitu jelas dalam ingatanku bagaimana diriku pernah kecanduan kopi.
Setiap hari sepulang kerja, hal pertama yang aku lakukan adalah mengambil gelas aluminium besar, mengisinya dengan air mineral, menyalakan gas, dan meletakkan gelas tersebut sampai isinya matang. Kemudian dari lemari makan, 2 sachet kopi 3 in 1 aku keluarkan. Kusobek dan aku tuangkan ke gelas yang sudah berisi air matang. Aduk-aduk sebentar, baunya begitu menggoda.
Aku beranjak ke lemari es, membuka frezer, dan mengambil beberapa bongkah es batu. Kuletakkan mereka ke gelas, dan jadilah segelas besar es kopi yang nikmat. Dan itulah minumanku sebagai teman aku melewatkan malam ...
Namun ada yang aneh. Kebanyakan orang mengatakan kalau minum kopi akan susah tidur, tetapi aku malah sebaliknya. Justru semakin banyak minum kopi, semakin mudah aku terlelap. Ajaib tapi itulah kenyataannya ...
Suatu hari aku membaca efek negatif dari kopi. Kafeinnya ternyata bisa menghancurkan sistem pertahanan tubuhku. Memang efeknya tidak terasa sekarang, tetapi dia menumpuk sedikit demi sedikit hingga suatu hari ... abrakadabra ... layaknya pesulap kelas wahid, dia akan menyerang, menyerbu, dan menawan ragaku dengan segudang penyakit. Saat itulah, Ctrl+Z tidak akan sempat ditekan lagi.
Aku pun beralih secara perlahan. Awalnya berat sekali. Namun aku tidak menyerah begitu saja. Kupaksakan diri ... terus menerus ... dan itulah diriku sekarang yang sudah hampir 3 tahun tidak pernah menyentuh kopi lagi ...
* * *
Kopi oh kopi ... engkau begitu menggoda. Bagaikan putri dengan siluet hitam dalam penampilan seksi, engkau dengan mudah merangkul dan menebarkan jala perangkapmu ... dan hatta ... senyuman manis dari bibirmu yang merah dan merekah seolah berkata: gotcha ...
dari kecil aku disarankan emak, untuk gak minum kopi. gak bagus katanya. tapi baru baru ini aku nyoba, uenak ternyata. sayangnya jantungku berdebar-debar...
ReplyDeleteHen, kita adalah sesama pekerja...tapi bukan sesama pengopi...so lainkali bertamu..hrp bawa bekal sendiri..
ReplyDeleteAlinia terakhir....PUITIS ck..ck..ck...
sisca pake baju hitam,
nanum tidak menerawang,
bikin hati jadi tertawan....kakakak..itu puisi untukmu...lunas :)
aku juga dari kecil demen kopi..makanya item legam sekarang kakakakakak...dan sekarng tiap hari selalu dihiasi cafe latte buatan ndiri :D mmau?
ReplyDeletehueheuheu kopi... dari dulu sampe skrg ga suka kopi... kecuali starbucks yang baru aku kenal 2thn lalu hehehe... tp kadang aku minum kopi lah utk mengusir ngantuk hehe
ReplyDelete*ibarat perjaka menembak perawan* wakakaka
ReplyDelete*bagaikan putri dengan siluet hitam dalam penampilan seksi ....* wakakaka
Puitis banget Bro posting kali ini ?
Kapan hari ketagihan avocado, sekarang cerita tentang ketagihan kopi. Satu hal yang pasti kutahu lu pasti ketagihan blog wakaka
*sama tuhh*
Dian: Hahaha ... ueenak tapi membahayakan :) Masih nekad minum kopi? Bahaya tuh jantung ...
ReplyDeleteSisca: Otree ... *kalo aku pasti bawa air mineral aja*
Btw, puisi untuk daku masa cuman segitu? Kurang ... Jadi u masih utang ama aku hahaha ...
Bolot: Oeiii ... item-item tapi manis yah :)) Kopi? Hmmm ... lewat dulu deh hahaha
Nie: Oooo ... suka nongkrong di Starbuck juga ... Tapi sekali-kali mungkin tidak apa-apa yah, asal jangan ketagihan aja :) Keep rock ...
Hide: Wah ... aku dibilang puitis ama cowok *mukaku tersipu memerah* Ketagihan blog? Welcome to the club hahaha
wekkeke...seru bener. Kopi emang enak kok. i like it! Gpp kok asal minumnya gak berlebihan. hehe...
ReplyDeleteKopi oh kopi, Fav gue. tapi harus gue kurangin karena maag gue yg suka kambuh..
ReplyDeleteand sometimes bikin deg deg kan..tapi tadi pagi gue ngopi tuh karena ada temen nya ... hehee ngopi pake bakpao anget2 kan enak banget tuh..
masa sih hen kafeinnya perlahan2 bisa menghancurkan imun tubuh? wuaah aku doyan banget ma kopi.. malah waktu hamil aku sering minum kopi.. krn aku udh searching di i-net kalo gapapa buat ibu2 hamil.. skrg aja zaki anakku dikasih kopi sesekali supaya ga step..
ReplyDeletewuaah.. kasih info lengkapnya donk.. pliiss..
huhuhuhuu...aku ga bisa minum kopi, gimana dooong....
ReplyDeleteDewi: Hehehe ... penikmat kopi juga ceritanya :)) Gitu yah ... sitik-sitik rak opo-opo gitu loh hahaha
ReplyDeleteIrvana: MAUuuuu ... bakpaonya. *pasang intel Irvana tinggal di mana* hahaha
Wina: Iya ... aku pernah dapat artikelnya. Ntar aku cari lagi yah ... Anak kecil udah dikasih kopi? *apa tidak berbahaya*
Madame: Kenapa tidak bisa? *tapi lebih bagus khan* :))
Lucy: Hahaha .. .tua-tua keladi, makin tua makin jadi :)) Tancap terus mang hahaha
Iya tuh, katanya ga sehat loh... . Bisa naikin tekanan darah sgala tuh.... lol
ReplyDeleteTapi anehnya, sesuatu yg rasanya tasty di lidah koq ga sehat ya?? malah yang di lidah ga enak eh malah sehatu.... :(
Zilko: hehe ... makanya, hindari tuh minuman :))
ReplyDeleteTapi bener juga, justru yang tidak enak itu sehat yah. Kayak sayur ijo dll yang notebene di lidah pahit ...