Kesepian ...
Itulah sebuah kata yang kiranya mampu mewakili siapa diriku yang sebenarnya. Meskipun dari luar aku terlihat begitu sibuk, dengan setumpuk dan seabrek pekerjaan yang siap menanti sentuhan tanganku untuk ditata dan dipermak, namun tidak ada yang pernah menyadari bahwa semua itu hanyalah sebuah bentuk pelarian dan tempat untuk aku bersembunyi dari sebuah perasaan yang dinamakan kesepian.
Tidak aku tampik, bahwa semakin sibuk dan semakin banyak beban kerja, itu artinya semakin senang aku menerimanya. Melalui pekerjaan yang disodorkan kepadaku, aku seolah mendapatkan sebuah dunia baru yang sanggup mengalihkan perhatianku dan menyita hari-hariku. Lewat sejumlah tugas yang diberikan kepadaku, aku seolah mendapatkan tempat dan sarana untuk menghindar dan menekan sebuah ruang kosong dalam hatiku yang selalu siap tumpah setiap saat. Dan perasaan tersebut aku sebut sebagai kesepian.
Kesunyian ...
Itulah seuntai kata yang begitu indah dan menggema di benakku, yang sekaligus menjelaskan begitulah suasana hatiku selama ini. Dari luar aku tampak begitu ceria dan bergembira dengan cerita-cerita, entah secara lisan terlontarkan maupun secara tertulis terpenakan. Kesan pertama ketika bertemu denganku adalah seseorang yang tidak pernah kehabisan stok cerita dan topik untuk dibicarakan dan diperbincangkan.
Namun, tidak ada yang pernah tahu, kecuali diriku dan Tuhan tentunya, bahwa semuanya itu adalah bentuk kamuflase yang terbungkus dengan begitu rapi dan dikemas sedemikan apik untuk menutupi kenyataan sebenarnya akan jati diriku dan keluhan terdalam hatiku ... aku selalu hidup dalam sebuah dunia yang aku namakan kesunyian.
Kekosongan ...
Itulah serangkaian abjad yang tersusun begitu bermakna yang sanggup menyatakan, itulah batinku selama ini. Mungkin tidak pernah terbayangkan, selama ini meskipun aku dikelilingi oleh begitu banyak teman dan sobat yang selalu sedia dan senang berinteraksi denganku, tapi sejujurnya batinku selalu menjerit bahwa dia sangat ingin diisi dengan sesuatu yang berharga dan abadi.
Aku bukan tipe yang perhitungan kalau sudah berbicara tentang pertemanan ataupun persahabatan. Aku selalu menyediakan segalanya, entah itu waktu, telinga, sampai keberadaan diriku untuk sebuah keindahan yang aku sebut dunia persahabatan. Tidak heran, teman-temanku kadang bingung kalau aku dalam setiap waktu yang tidak terduga selalu menelpon ataupun SMS hanya sekedar menanyakan kabar. Mungkin mereka berpikir iseng banget diriku, tidak ada kerjaan sama sekali, malam-malam masih telp ataupun SMS. Namun aku tahu, bahwa semuanya aku lakukan demi sebagai sebuah pemenuhan akan kebutuhan batinku, lari dari sebuah dunia yang aku namakan kekosongan.
* * *
Kehampaan ...
Inilah kata yang paling aku suka untuk mendeskripsikan siapakah diriku sebenarnya. Kelihatan sekali secara pandangan fisik, tidak terdapat kesan bahwa aku mengalami sebuah perasaan yang dinamakan hampa. Pekerjaan begitu banyak, teman-teman berseliweran, cerita-cerita begitu hidup, dan sapaan-sapaan hangat selalu terlontarkan.
Tapi aku benci untuk mengakui ... hidupku sangat hampa. Kesepian, kesuyian, dan kekosongan begitu dominan dan menguasai diriku. Aku mencoba untuk melepaskan diri dari semua perasaan tersebut, namun aku tidak mampu.
Ketika hari mulai gelap, saat satu persatu insan di republik ini mulai terlelap, aktivitas alam sudah beristirahat ... saat itulah aku selalu mengambil tempat di sudut tempat tidur, mencoba memicingkan mata, membuka telinga batin, menembus alam bawah sadar, untuk kemudian terbang dan tenggelam dalam sebuah fantasi tentang kegairahan sebuah dunia maya yang aku ciptakan.
Namun semuanya tidak bertahan lama, semuanya terkikis seiring dengan terbitnya fajar pagi, keriuhan lingkungan sekitar, dan seluruh sukma dalam diriku berkumpul kembali untuk menyadarkan diriku bahwa satu hari baru siap untuk aku lalui lagi. Dan aku kembali benci mengatakan: kehampaan masih begitu nyata dalam diriku ...
Itulah sebuah kata yang kiranya mampu mewakili siapa diriku yang sebenarnya. Meskipun dari luar aku terlihat begitu sibuk, dengan setumpuk dan seabrek pekerjaan yang siap menanti sentuhan tanganku untuk ditata dan dipermak, namun tidak ada yang pernah menyadari bahwa semua itu hanyalah sebuah bentuk pelarian dan tempat untuk aku bersembunyi dari sebuah perasaan yang dinamakan kesepian.
Tidak aku tampik, bahwa semakin sibuk dan semakin banyak beban kerja, itu artinya semakin senang aku menerimanya. Melalui pekerjaan yang disodorkan kepadaku, aku seolah mendapatkan sebuah dunia baru yang sanggup mengalihkan perhatianku dan menyita hari-hariku. Lewat sejumlah tugas yang diberikan kepadaku, aku seolah mendapatkan tempat dan sarana untuk menghindar dan menekan sebuah ruang kosong dalam hatiku yang selalu siap tumpah setiap saat. Dan perasaan tersebut aku sebut sebagai kesepian.
Kesunyian ...
Itulah seuntai kata yang begitu indah dan menggema di benakku, yang sekaligus menjelaskan begitulah suasana hatiku selama ini. Dari luar aku tampak begitu ceria dan bergembira dengan cerita-cerita, entah secara lisan terlontarkan maupun secara tertulis terpenakan. Kesan pertama ketika bertemu denganku adalah seseorang yang tidak pernah kehabisan stok cerita dan topik untuk dibicarakan dan diperbincangkan.
Namun, tidak ada yang pernah tahu, kecuali diriku dan Tuhan tentunya, bahwa semuanya itu adalah bentuk kamuflase yang terbungkus dengan begitu rapi dan dikemas sedemikan apik untuk menutupi kenyataan sebenarnya akan jati diriku dan keluhan terdalam hatiku ... aku selalu hidup dalam sebuah dunia yang aku namakan kesunyian.
Kekosongan ...
Itulah serangkaian abjad yang tersusun begitu bermakna yang sanggup menyatakan, itulah batinku selama ini. Mungkin tidak pernah terbayangkan, selama ini meskipun aku dikelilingi oleh begitu banyak teman dan sobat yang selalu sedia dan senang berinteraksi denganku, tapi sejujurnya batinku selalu menjerit bahwa dia sangat ingin diisi dengan sesuatu yang berharga dan abadi.
Aku bukan tipe yang perhitungan kalau sudah berbicara tentang pertemanan ataupun persahabatan. Aku selalu menyediakan segalanya, entah itu waktu, telinga, sampai keberadaan diriku untuk sebuah keindahan yang aku sebut dunia persahabatan. Tidak heran, teman-temanku kadang bingung kalau aku dalam setiap waktu yang tidak terduga selalu menelpon ataupun SMS hanya sekedar menanyakan kabar. Mungkin mereka berpikir iseng banget diriku, tidak ada kerjaan sama sekali, malam-malam masih telp ataupun SMS. Namun aku tahu, bahwa semuanya aku lakukan demi sebagai sebuah pemenuhan akan kebutuhan batinku, lari dari sebuah dunia yang aku namakan kekosongan.
* * *
Kehampaan ...
Inilah kata yang paling aku suka untuk mendeskripsikan siapakah diriku sebenarnya. Kelihatan sekali secara pandangan fisik, tidak terdapat kesan bahwa aku mengalami sebuah perasaan yang dinamakan hampa. Pekerjaan begitu banyak, teman-teman berseliweran, cerita-cerita begitu hidup, dan sapaan-sapaan hangat selalu terlontarkan.
Tapi aku benci untuk mengakui ... hidupku sangat hampa. Kesepian, kesuyian, dan kekosongan begitu dominan dan menguasai diriku. Aku mencoba untuk melepaskan diri dari semua perasaan tersebut, namun aku tidak mampu.
Ketika hari mulai gelap, saat satu persatu insan di republik ini mulai terlelap, aktivitas alam sudah beristirahat ... saat itulah aku selalu mengambil tempat di sudut tempat tidur, mencoba memicingkan mata, membuka telinga batin, menembus alam bawah sadar, untuk kemudian terbang dan tenggelam dalam sebuah fantasi tentang kegairahan sebuah dunia maya yang aku ciptakan.
Namun semuanya tidak bertahan lama, semuanya terkikis seiring dengan terbitnya fajar pagi, keriuhan lingkungan sekitar, dan seluruh sukma dalam diriku berkumpul kembali untuk menyadarkan diriku bahwa satu hari baru siap untuk aku lalui lagi. Dan aku kembali benci mengatakan: kehampaan masih begitu nyata dalam diriku ...
sedih amat sih kok sepi,hampa
ReplyDeleteLho, Marvel kemanaaa???? Kok bisa kesepian gitu Hen? Mo aku temenin? hehe... becanda, ntar aku di TUK sama istrimu.
ReplyDeleteBtw, makanya stock film dan buku yg banyak Hen biar gak kesepian. :p
Ya ampun Hen.. jangan-jangan kita kembar siam. Hehehe... Hiks... gw juga gitu kok... Huhuhuhuhu... kenapa ya? sampe sekarang gw belum tau kenapa kok bisa gitu. Kasih tau dong kalo dikau dah punya jawabannya :)
ReplyDeleteke-hampa-an .. bisa berujung pada dua hal :
ReplyDelete1.timbulnya kesadaran baru/harapan baru
2. Bunuh Diri .. huaaaaaaa
hancur hatiku...mengenang dikau....
ReplyDeletepusing khan libur panjang...hehhee
love...hurt...hi hi hi gk nyambung yah....hen klo sepi teriak aja kebakaran pasti rame hahahaha
ReplyDeletehen kalo si marvel udah bisa ngomong pasti deh elo gak sepi lagi, malah bisa2 kewalahan ngelayanin celoteh nya marvel hehehe.
ReplyDeleteyang paling di takutkan dalam hidup adalah kehampaan......,
ReplyDeletebahayanya hampa bila kita hampa pada diri kita sendiri...,
mungkin itu sebabnya akhirnya terjadi pwerselingkuhan...
ReplyDeletedimana dua manusia memiliki perasaan dan kehidupan yang sama dan merasa terikat dalam satu dimana ia tdk menemukannya pada orang lain...
Dan ternyata berselingkuh juga hampa ya...xixixixixi
SELINGKUHANMU
aiggghhhhh.... gue pikir cewek-cewek doang yang sering feeling empty gara-gara PMS. Ternyata elo juga yah, hen? hehehe... *kaburrr*
ReplyDeleteKenapa sih kok sepi? Makanya buruan ke Purwokerto sonooooo....
ReplyDeletepasti lagi mellow yah
ReplyDeletekadang2 aku juga gitu kok
di nikmati aja
Hiking: Iya neh ... harus gimana dong?
ReplyDeleteDewi: Bener mau nemanin daku? hehehe ... apa ndak kebalik, daku yang dikejar2 ama misua dikau :)) Stok buku dan film? Hmm ...
Yenny: Hahaha ... perlukah kita tes DNA? Dikau juga kesepian? Trus gimana donggggg ...
Johan: Waaaaa ... semoga jangan yang ke-2 deh. Masih sayang sama umur ini :)
Dian: Hahaha ... aku lagi ngebayangin apalagi dikau yang libur setiap hari :))
Tata: Yeee ... ntar bukannya rame, malah semakin kesepian karena diasingkan dari komunitas hahaha
Ir: Gitu yah ... berapa lama lagi yah daku harus menunggu :)
Lucy: Yah ... semakin cepat semakin baik deh. Look at his eyes yah ... hmmm ...
Nita: Trus gimana supaya hidup ini tidak hampa? Ada saran plizzzzzz
Selingkuhku: Gitu yah dear ... kala 2 insan kesepian secara tidak terencana bertemu, itulah awal timbulnya benih perselingkuhan. Ohhh ... betapa daku merindukanmu dear, untuk mengusir kehampaan dalam diriku ini ...
Ester: Emang kalo lagi PMS kayak gitu? Wah ... jadi ingat iklan: seandainya pria juga dapet hehehe ...
Imelda: Iya ... maukah menemaniku?
Mutiara: Hehehe ... susah yah untuk menikmati kesepian :)
tinang om P square, nanti kalo marvel dah di pangkuan papa di jkt, hari2nya akan sibuk dan penuh warna
ReplyDeletedun think too much!!!!!
Wajar-wajar aja Hen, semua orang pasti pernah merasa hampa, kosong, sendiri... kadang itu hanya perasaan yang ringan menggantung.. tapi kadang perasaan itu bisa pekat banget.
ReplyDeleteBerteman saja dengan perasaan itu Hen.
Hen, kamu mengaku punya selingkuh, kok masih hampa, kurang banyak kaleee...so..perbanyaklah.
ReplyDeleteNun jauh di Perancis Selatan beribu ribu mil dari Indonesia, seorang wanita dgn giat memencet tombol2 keyboard siang malam...jangan ditanya bagaimana sepinya dia...hmm..barangkali kamu boleh berbagi dengannya..:)
yee jam 12:07 AM, emang biasa perasaan gitu suka ada hend(lonely-empty),makanya gih bobo deh :P...
ReplyDeleteanyway,thanx yah..gw udeh sehatkan dikit kok he he he..
Violet: Hehehe ... jadi tinggal menghitung hari yah :) Ndak sabar neh ...
ReplyDeleteSince: Itu yang susah, bagaimana berteman dan bersahabat dengan kehampaan itu. Karena terus terang aku membencinya walaupun dia sebenarnya udah menjadi bagian dari diriku ... :(
Sisca: Emang aku ngaku punya selingkuhan? Hehehe ... sudikah wanita itu berbagi denganku?
MissUnperfect: Hehehe ... justru karena ngga bisa bobo, makanya postingnya jam segitu :) Syukurlah kamu udah baikan ...
kalau kita berselingkuh bisa membuatmu tidak hampa dan lonely...mungkin ada baiknya diteruskan kali ya..xixixixi
ReplyDeletekapan saja kamu merindukan aku..kapan juga aku disana untukmu..ups! serem amat...xixixixi
*benar2 udah berselingkuh kali ya?*
SELINGKUHANMU