Skip to main content

77

Mengutip pernyataan mbah Shakespeare yang aku modifikasi: apalah artinya sebuah angka? Hmm ... banyak sekali ternyata. Angka 1 selalu dicari-cari dan diminati orang. Ndak percaya, lihat saja perlombaan-perlombaan, baik even yang paling terkenal olahraga maupun even persaingan bisnis. Angka apakah yang mereka incar dan buru? Yap, numbero uno alias the number one. Tidak afdol rasanya kalau kita mengkalim seperti ini: pilihlah produk kami, karena kami adalah produk terbaik no. 2. Ataupun sebuah confession berikut: aku manusia terhebat di jagad raya ini karena aku adalah sang juara ke-2.

Namun apakah angka 2 tidak ada fans-nya? Ternyata tidak juga. Mereka yang menempatkan diri sebagai kelompok pro-perdamaian selalu menyerukan dan mengkampanyekan simbol dengan dua jari di acungkan: peace. Ada juga yang mengartikannya sebagai victory, alias kemenangan atas peperangan, perpecahan, diskriminasi, dll. Angka 8 juga banyak disukai orang, karena dia berbentuk dua bulatan yang bersambung dan tidak putus sama sekali. Bagi sebagian orang dilambangkan sebagai keabadian atau kemakmuran karena rejekinya selalu mengalir dan nyambung. Angka 9? Tidak sedikit yang mengidolakannya, karena dianggap angka tunggal dengan nilai tertinggi.

Tahukah Anda ada sebuah angka dan sebuah bilangan yang selalu dihindari orang? Yap. Angka 4 dan 13. Empat [4] dihindari karena pelafalannya dalam bahasa mandarin artinya 'si' yang sama dengan pelafalan kematian ['si' juga]. Jadi bagi sebagian orang Tionghoa, kalau mendapat rumah dengan no. 4 atau tinggal di lantai 4, itu dianggap bukan sebuah hoki alias perlu dihindari. Makanya jangan heran, kalau sewaktu-waktu jalan-jalan di daerah Pecinan, kalau naik lift tidak akan menjumpai lantai 4.

Hal yang sama juga berlaku untuk angka sial, 13. Aku tidak tahu asal usul kenapa angka ini disebut angka sial, tahunya cuma dari mulut ke mulut bahwa angka 13, apalagi malam jumat kliwon tanggal 13, adalah hari yang paling sial sedunia. Jadi sangat-sangat dihindari untuk melakukan sesuatu di tanggal tersebut. Dijamin, pasti rugi besar. Dan sama seperti angka 4, jarang yang mau mengklaim rumah no. 13, lantai 13, maupun pernak-pernik yang berhubungan dengan angka 13. Aku tidak tahu ada hubungannya dengan ini juga, bagi penggemar balap mobil F1, lihat deh no urut mobil para peserta. Tidak ada mobil no. 13. Setelah no. 12 langsung loncat ke no. 14.

* * *

Bagi aku pribadi, sepertinya aku ditakdirkan sangat berjodoh dengan angka 7. Apakah jodohku dengannya?

Pertama, aku lahir di tahun 77. Meskipun tanggal dan bulan lahirku tidak ada sangkut pautnya dengan angka 7, tapi tahun kelahiran yang double seven [77] sudah mengawali perjodohanku dengan angka 7.

Angka 7 selanjutnya yang jodoh denganku adalah aku menghabiskan waktuku di kota ke-2 yang merupakan kota penuh kenangan Jogjakarta, selama 7 tahun. Menghabiskan masa kuliah selama 5 tahun dan bekerja selama 2 tahun, sepertinya menggenapkan masa pacaranku dengan istri yang juga genap berusia 7 tahun sebelum menikah. Tanggal pernikahan kita juga dihiasi dengan angka 7, yakni di bulan 7 tahun 2005, yang kalau dijumlah juga sama dengan 7. Hmm ... sebuah angka yang sangat menarik.

Lagi-lagi angka 7 menghinggapi diriku tatkala Marvel lahir tepat tanggal 7 April 2006 jam 7 pagi. Meskipun menitnya tidak 7 menit, tapi nuansa 7 tetap mendominasi. Apakah ada angka 7 lain yang menghiasi dan memperkaya hidupku? Hmm ... masih misteri dan masih menunggu.

* * *

Postinganku hari ini juga tidak jauh dari angka 7. Yap, ini adalah postinganku yang ke-77. Tidak terasa yah. Ketika aku menengok ke belakang saat pertama kali aku nge-blog, aku sungguh terkejut mendapati ternyata aku mempunyai stamina yang cukup kuat untuk menulis hingga mencapai angka keramat ini. Dan apakah ada artinya serta kaitannya dengan count down yang selama ini aku canangkan, dengungkan, dan membuat sebagian penasaran?

Mengadopsi kisah penciptaan dalam kitab suci agama Nasrani, di sana disebutkan bahwa Tuhan sudah bekerja selama 6 hari untuk menciptakan bumi dengan segala isinya termasuk manusia. Dan di hari ke-7 yang juga disebut hari sabad, Dia mengambil sikap untuk beristirahat dari bekerja dan menikmati hari tersebut dengan beristirahat sepenuhnya.

Dan ... saat penciptaan dan karyaku juga mencapai angka 7, apakah tidak berlebihan jika aku ingin beristirahat sejenak? Mengasingkan diri dari hiruk pikuk dan keramaian dunia blog, menempatkan jiwa ini dari sebuah kecapekan dan kelelahan karena begitu banyak emosi yang sudah disalurkan untuknya, serta meletakkan hati ini untuk bersikap rela melepaskan keterikatan dengan drama panggung yang begitu luas dan besar yang dinamakan blog.

Yah ... aku dihadapkan kepada satu pilihan saja, yaitu: HIATUS. Dan itulah jalan satu-satunya yang aku ambil dan pilih.

* * *

Itulah pilihan dalam benakku waktu itu. Namun aku tidak kuasa untuk melawan segenggam godaan untuk tetap beredar di sana. Begitu berat perasaanku untuk meng-hiatuskan diri, meninggalkan segala kenangan, keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan selama aku ngeblog.

Shout di SB, komen-komen, dan juga beberapa email yang sempat aku terima membuat aku harus menyangkali keinginanku ... dan thanks for all.

Aku akan meng-count up lagi ... sampai sebuah angka yang tidak terhitung ... I love u all :)

*) posting ini secara khusus aku persembahkan kepada seseorang yang secara kebetulan mau hiatus juga di angka 77. How come?

Comments

  1. Ooo, count down tuh maksudnya nunggu sampe message ke-77 toh??

    Lho, ternyata malah mau HIATUS... . Aku minggu depan kayanya juga hiatus tuh seminggu... :D Tapi gatau juga ding... :) Waa, Tuhan kan istirahat di hari ke-7, tapi di hari ke-8,9,10, dst kan kerja lagi, he3....

    Kalo aku "akrab" sama angka apa ya?? 8 kayanya iya, 9 juga... . Hmmm... :?:

    ReplyDelete
  2. HUAHUAHUAAUHU ASIK DIA KAGA JADI HIATUS!!

    gilek angka 7 smua, ini mah namanya bukan kebetulan lageh... tapi tuh angka uda melekat abis sama hendribun ohohoho.

    *gua padahal smpt mo ngepost soal takhyul n connect2in ke angka 13, tapi dah ditulis duluan disini hihihi*

    welcam back, om penasehat!!!

    aihh bikin deg2an aja dia, kirain beneran mo hiatus... ternyata pesona blogosphere indonesia terlalu menyilaukan yah hehehe *ditambah dgn support2 fans tulisanmu*

    ReplyDelete
  3. Anonymous2:25 AM

    koko boleh hiatus asal jangan lupa Ym ajah...hahaha..ama foto2nay marvel..tapi jgn hiatus deh...aku menikmati tulisan koko..^^

    ReplyDelete
  4. Hen, sini ke rumahku makan-makan, aku abis potong kambing, syukuran kamu gak jadi Hiatus :D

    Angka mu bagus yak..... nomor cantik bok!! ANgkaku juelaeeekkk nya minta ampun :(

    ReplyDelete
  5. horee... akhirnaaa, kaga jadi hiatusnya...
    para fans protes semua ya? hehehe...
    bikin deg-degan aja...

    eniwei, tentang angka, entah kenapa gue suka angka 8 dan 5. kedua2nya ga ada hubungannya dengan kehidupan gue, bukan tanggal lahir, bukan bulan married ^_*, bukan angka keberuntungan juga. kalo angka 8 sukanya bukan karena kabarnya itu angka hoki karena ga ada putusnya. Tapi dua angka itu gue suka aja karena bentuknya, buncit-buncit gitu lho, hehehe...

    ReplyDelete
  6. Anonymous10:09 AM

    komentar gue di nomor urut ke-7 lo.

    mungkin itu menggambarkan jumlah anak-anak lo nanti! hehehe

    ReplyDelete
  7. hen angka hoki 88 hen or 99 (g sendiri gak jelas maklum gak ngerti paham hong sui.. ih gak nyambung ya..).. jadi lu mesti posting sampe angka itu....oooo jadi tadina mo hiatus ya.. 000..jangan donk tar gak ada yg count down count down lagi neh...

    ReplyDelete
  8. Anonymous10:41 AM

    Hen, apa hubungannya sama es teler 77 ??

    ReplyDelete
  9. Anonymous10:55 AM

    seneng baca nya kata2 ini

    " Aku akan meng-count up lagi ... sampai sebuah angka yang tidak terhitung ... I love u all :) "

    jadi gak deg-deg an lagi setiap buka blog nya Hen . BTW aku juga suka sama angka 77 .

    ReplyDelete
  10. Anonymous12:20 PM

    Jangan pernah berhenti ngeblog tapi selingkuhan harus dihentikan...wakakaka

    Kalau luh berhenti ngeblog berarti selingkuhan kita juga berakhir dong! kasihanilah selingkuhanmu ini...wakakaka

    SELINGKUHANMU

    ReplyDelete
  11. Zilko: Hehehehe ... begitulah :) Giliran dikau yang mau hiatus? Waaaaa ....

    Violet: Gitu yah. So Hendri identik dengan 7 dong :) Apakah itu artinya aku akan punya 7 anak [tidak mungkin], 7 cucu [ini mungkin], 7 rumah, 7 mobil, atau meninggal di usia 77? Hahahaha ...

    Ley: Kenapa kalo Ym-nya juga hiatus? Benarkah tulisanku bermanfaat bagimu? *jadi tersanjung*

    Yen: Kambing? Yeeee ... ndak suka tuh. Kalo Babi-lah, daku baru doyan hahahaha ... Emang angkamu berapa jeng?

    Ester: Wah ... dikau deg-degan juga toh menantikan count downnya hehehe ... aku juga suka 8, tapi numbero 7 still the best :)

    Brad: 7 anak? Waaaaa ... NO WAY!!!

    Sunny: apakah di sini ada ahli hong sui? Yuhuuuuu ... :) Hiatus? Iya neh ... tapi ndak tega ...

    Dewi: Hubungannya baik2 aja, alias aku sering makan di sana, dan dia senang mendapatkan uangku hahaha ...

    Ir: Hehehe ... jadi besok2 bisa semangat lagi dong buka blogku :) Apakah yang membuatmu suka dengan 77 juga?

    Selingkuhanku: Waduh ... dia muncul lagi. Apa kabarmu dear? Berarti aku harus tetap semangat ngeblog dong yah, biar perselingkuhan kita jalan terus :) Selama dunia blog masih ada, berarti selama itu juga perselingkuhan kita akan abadi selamanya :)

    Bev: Hahaha ... begitulah. Banyak sekali godaannya :) Btw, siapa yang yang juga hiatus di angka 77? Hmmm ... Hendri berselingkuh? Hmmm ... emangnya siapa mau jadi selingkuhanku? Bagaimana kalau dikau, bersediakah? hahahaha

    ReplyDelete
  12. Hmmm... 'gak jadi kabur ya, Hen? Nice to know that!! :)
    Ah ya, aku suka angka 13. Sungguh!!

    ReplyDelete
  13. what ??? mau hiatus ?????? untung gak jadi. kok banyak yg lagi hiatus ya ?

    apalah artinya sebuah angka, hahhahha kamu dimarahin ama mbah shaks ntar hihihi bangkit dari kubur

    ReplyDelete
  14. ngga jadi hiatus nih yeee

    horeeeeeeeeeeee

    ReplyDelete
  15. Lucy: What a coinsidence? I'm confused 2. But the fact show me that the numbero 7 is my lucky number. So ...

    Since: Yah begitulah :) Jeratnya begitu kuat dan daku tak kuasa melepaskannya hehehe ... Suka 13? Hmm ... bisa diceritakankah?

    Dian: Hahaha ... hiatus itu menular :)) Mbah Shakes ngamuk yah hehehe ... ntar dia bikin perhitungan di akhirat baru tahu rasa yah :)

    Mee: Begitulah :)

    ReplyDelete
  16. Anonymous8:31 AM

    hiatus!!

    kalau pake dua tanda seru kayak gitu, jumlah hurufnya juga tujuh ... wah!

    ReplyDelete
  17. Johan: Yeeee ... kalo hiatus!! jadinya 8. Harusnya Hiiatus hehehe

    Bronx: se-77 ... hahahah

    ReplyDelete
  18. ow,kirain tadi kamu hend udeh usia 77 :P,taunya emang senang ama angka 7 yah !

    ReplyDelete
  19. Hendri, sisca sudah kembali...terpesona baca postinganmu yg ini...siapa gerangan kiranya si 77 itu ???

    ReplyDelete
  20. MissUnperfect: Hehehe .. belonlah, masa udah berumur 77. Kita khan masih anak gaul :)) Dikau suka angka 7 jugakah?

    Sisca: Waaa ... senang dikau udah kembali, aku pikir tersesat rombongan Barca hahaha ... Welcome back yah :) Si 77? Siapa yah ....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa