Skip to main content

Count Down at 2

Kejenuhan, kebosanan, tiada gairah, serta kehilangan semangat yang mengebu-gebu, itulah sebuah nuansa yang aku perhatikan sedang menghinggapi para blogger saat ini. Kalau aku mencoba mengumpamakannya sebagai pasangan yang sedang pacaran, saat-saat ini merupakan saat yang sangat berat di mana perasaan cinta mula-mula mulai terkikis dan kabur seiring waktu berlalu. Masa-masa indah di mana semangat untuk setiap hari ketemu dan berkunjung juga sudah redup dan tinggal menunggu waktu untuk hilang dari peredaran.

Kala pertama kali berkenalan dengan blog, kita begitu bergairah untuk mengeksplorasinya sampai tuntas. Dari pertama buat template, memodifikasi skin secantik mungkin, memasang SB sebagai tempat woro-woro, memajang foto terbaik kita seolah berseru kepada dunia: inilah aq, mulai koleksi link, dan bermacam-macam script yang menarik sebagai hiasan blog. Kita seperti anak puber baru yang sedang dilanda perasaan cinta sehingga meluangkan begitu banyak waktu untuk mendandani diri kita secantik dan semenarik mungkin supaya si dia akan betah untuk mampir dan meluangkan waktu bersama kita.

Setelah merasa cantik dan mempunyai pede yang tinggi untuk dilirik, mulailah kita berkunjung ke sana ke mari seraya meninggalkan jejak. Dan sasaran pertama tentulah SB. Kita bertingkah seperti kupu-kupu yang hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain seraya menebarkan pesona dengan tujuan mereka terpikat untuk datang dan mengunjungi kita juga. Sebanyak mungkin terminal kita kunjungi, dan semaksimal mungkin jejak dan bukti kehadiran kita tinggalkan. Setelah itu, dengan muka manis dan puas, kita kembali ke rumah kita menunggu kunjungan balik.

Saat kita dapati SB kita diisi, hati kita bersorak. Kita merasakan perjuangan dan tebaran pesona kita tidak sia-sia. Segera kita merespon dengan kunjungan balasan. Setelah beberapa kali saling balas, muncullah sebuah permintaan: tukar link yah? Hmmm ... bukankah dalam romansa percintaan juga berlaku hal yang sama. Kala kita saling berkenalan, menyapa, mengobrol, dan ketika dirasakan ada chemestry yang saling menarik, dengan segera kita berkata: tukar no HP dong. Dan ... seiring hembusan angin sepoi-sepoi, kita semakin lama terlena dalam sebuah drama yang dipentaskan di sebuah panggung raksasa yang aku namakan: blog.

Mulailah kita bercerita. Dari hulu ke hilir, alfa ke omega, a sampai z, kita mendadak menjadi seorang pencerita tangguh. Setiap hari ada saja topik yang ingin kita sampaikan. Kata demi kata mengalir begitu saja. Kalimat demi kalimat terangkai begitu sempurna. Alinea demi alinea tertulis begitu indah. Dari pengalaman hidup masa lampau, kejadian sehari-hari, hingga impian-impian masa depan dibeberkan dengan lugas dan tuntas. Kita sedang mewarnai dunia kita dengan beraneka kisah: sedih, gembira, suka, duka, dan berbagai ekspresi meluap begitu saja.

Laksana pasangan yang baru jadian, begitulah kemampuan berceloteh kita saat itu. Entah dari mana datangnya, tetapi begitulah semuanya terjadi apa adanya. Bukankah ketika kita dekat dengan si dia, kita selalu mendapatkan bahan pembicaraan? Bukankah saat berdua dengannya, kita menjadi begitu aktif untuk berkata-kata? Bukankah saat bercengkerama, kita selalu dilimpahi ide yang datang entah dari mana sehingga mulut kita dengan begitu lancar untuk berbicara. Apakah tujuan dari semuanya? Yah ... supaya dia terpikat dengan kita.

Kata orang bijak, cinta membuat kita berubah. Dan itulah yang terjadi dengan kita yang jatuh cinta dengan blog. Guruku pernah berkata cinta membuat hati kita terpikat dengannya hingga kita tidak akan sabar untuk selalu menjenguk sang pujaan hati kita. Dan itu juga yang berlaku ketika setiap hari kita bergulat dengan keinginan kita membuka blog hanya sekedar untuk melihatnya. Guruku yang lain juga berujar cinta mampu mentransformasi gairah kita sehingga dialah yang menjadi fokus utama kita. Dan gairah seperti itu pula yang menghinggapi kita yang sedang bergelut dengan blog. Dalam pikiran kita selalu melayang sebuah kata: blog ... blog ... blog.

Apakah itu salah? TIDAK. Apakah wajar semua itu terjadi? SANGAT WAJAR. Kalau begitu apakah ada yang perlu dipertanyakan? Aku menjawab ADA. Seberapakah banyakkah kita mengorbankan waktu dan stamina hanya untuk dia? Apakah kita sudah menjadikannya sebagai sebuah obsesi sehingga hanya dialah yang muncul dalam benak kita? Dan yang terpenting seberapa jauhkah kehadirannya hingga membuat hidup kita menjadi berubah total dan melenceng dari jalur yang seharusnya? Yang terpenting sudahkah kita memberikan porsi yang layak untuknya?

Namun aku yakin itu hanyalah sebuah proses. Dan waktulah yang akan menguji dan memberikan jawaban. Tapi aku bisa menangkap, sebuah kebosanan mulai menghinggapi kita. Kala mendapati bahwa begitu-begitu saja dinamika sebuah blog, perasaan dan gairah awal mulai terkikis. Seperti seorang yang pacaran, kalau kita mendapati pasangan kita selalu begitu dan begitu dan begitu, sangat wajar khan kita mulai merasa kehilangan minat dengan dia lagi? Kita jadi malas, capek, dan rasa enggan mulai melanda kita.

Guruku pernah berkata: ketika sesuatu mencapai puncaknya, maka bersiaplah untuk menghadapi antiklimaksnya. Dan itulah yang aku rasakan terjadi di dunia blog, terutama angkatan yang mulai ngeblog mulai semester terakhir 2005. Puncak dari seru-serunya ngeblog sudah lewat. Masa heboh-hebohnya saling berkunjung mulai reda. Satu persatu mulai mandeg ide. Sapaan-sapaan hangat di SB sudah memasuki masa jenuh. Komentar-komentar posting sudah mulai dijauhi. Bahkan sebagian mungkin sudah mengambil ancang-ancang sambil menunggu waktu untuk mengikrarkan: mundur sementara dari hiruk pikuk dunia blog alias hiatus, atau mungkin mundur selamanya.

Dan aku bercermin kepada diriku sendiri, apakah aku sudah sampai pada tahap demikian?

Comments

  1. Anonymous2:36 PM

    hik hik hik... sedih nih, kok kesannya Hen bener2 mau hengkang dari blog yah hik hik hik.. sudah bosan yah hen...
    jadi janji kita gak berarti apa2 donk hik hik hik.... mana udah countdown at 2 lagi, berarti 1 postingan lageeee donk hik hik hik lagiii...

    ReplyDelete
  2. Waaa... . Kesannya mau berhenti nih... . Jangan2 countdownnya emang yang kayak disebut ir ya???

    ReplyDelete
  3. Waduh naga-nagnya gak Hepi ending nih. Gak mampir lagi lah, ngeri baca countdown yang no 1 nya.. :(

    ReplyDelete
  4. jangan berhenti donk Hen!!! HIatus bentar aja kalo jenuh... nanti balek lageh!!!

    ReplyDelete
  5. H2C = Hendri Hiatus celoteh ????

    Hen, renunganmu mengena sekali

    Saat2 skr, sy sering mengkorting waktu tidur dan istirahat, meski tak terjawab semua yg datang....ahhh betapa nasib terjerumus di blog.

    ReplyDelete
  6. Wajar aja kan Hen. Nothing last forever.

    ReplyDelete
  7. wadowww... gue juga ngeri baca countdown 1 nya...
    mudah2an bukan seperti yang diduga, hehehe...
    nanti ga ada lagi yang sesama penggemar stephen chow dan sama-sama naksir jhon stamos donk, kekekeekeee....

    ReplyDelete
  8. ada benernya sih, cuman cinta kalo terus menerus menggebu-gebu kapan donk pikiran warasnya dipake? cinta itu enaknya muncul disaat yang tidak terduga, sama kayak nge-blog, disaat yang tidak disangka-sangka malah keluar ide bagus untuk postingan. :)

    ReplyDelete
  9. wah kayaknya mo hiatus nih yg countdown 1
    :p
    *menebak*

    kalo mo hiatus dulu ya monggo
    nothing last forever kok
    apalagi uda jadi bapak kan?
    pasti bakal sibuk

    slamat bercinta dgn marvell
    aku tunggu dirimu kembali

    ReplyDelete
  10. duh duh hen,padahal baru minggu lalu nih blog loe gw link,eh udeh mo main quit aja :P,stay still donk prend ^<>^...

    ReplyDelete
  11. hen jangankan angkatan 2005, g angkatan 2006 aja dah mulai bosen neh.. parah ya.. gimana donk spy blogging bergairah.. g skrg dah mulai gak napsu neh..

    ReplyDelete
  12. Anonymous10:34 PM

    koko jgn pergiiiiiiiiiiiiiii...T__T hahahahahah....aku kepengen posting cuman xanga lagi down...T___T

    ReplyDelete
  13. Ir: Kenapa bersedih? Jgn yah ... terlalu sayang perasaan sedihmu dipersembahkan untukku :) Janji kita? Tetap aku pegang kok ...

    Zilko: Hehehe ... menurutmu gimana?

    Yen: Kata siape gak hepi ending? Jgn kapok mampir yah untuk lihat countdown 1-nya :)

    Violet: Iya neng ... aku pasti akan kembali :)

    Sisca: H2C = Hendri Hiatus Cerita hehehe ... trus apakah kamu juga mau terjerumus selamanya di sana?

    Since: Gitu yah ... thanks :)

    Ester: Hehehe ... jgn ngeri dong. Dan jgn menduga-duga juga ok :) Naksir John Stamos? Waaaaa ...

    Xu: Ini anak yang lagi jatuh cinta. Gimana TTM-nya? Udah baikankah? Ditunggu postingannya yah ...

    Mee: Hehehe ... *apakah dikau mempunyai teropong bola? Jadi tahu niatku?* :)) Nantikan daku yah ...

    Miss: OH gitu ... kata siapa aku mau quit? hehehehe

    Sunny: Ooo ... pemain baru ini udah kehilangan gairah juga rupanya hahaha ... *kok tanya kepada pemain lama yang juga jenuh?*

    Ley: Pergi? Emang mau pergi kemana? hehehe ... aku masih di Jakarta kok :)

    Lucy: Apakah aku udah sampai ke titik itu? Hm ... masih bercermin dan bergulat :) Posting hiatus? Hehehe ... jadi malyuuuu ...

    ReplyDelete
  14. jadi tertungging neh mas hahahahahha...

    udah bosen?jenuh?

    udah abis juga tuh count down nya hihihihi

    yeah happy new year

    ReplyDelete
  15. Meli: Tertungging? *bingung maksudnya apa hehehe* Dikau sendiri udah bosan dan jenuh belon? HAPPY NEW YEAR 2 ... *sambil toast gelas gede isi bu bet*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa