Skip to main content

Sitcom aka Komsit [Count Down at 3]

Selain film kartun, satu-satunya acara yang paling aku nantikan adalah sitcom alias situation comedy atau diterjemahkan ke Indonesia menjadi komedi situasi. Menonton mereka memberikan penghiburan tersendiri kala pikiran ini strees, pusing, berbeban berat akibat himpitan kesibukan dan capeknya pekerjaan. Dibandingkan acara lain, bukannya kesegaran yang didapatkan. Alih-alih untuk melegakan pikiran, malah yang didapatkan intrik-intrik, berita-berita kejahatan, dan banyak hal yang membuat kepala ini tambah pusing.

Kok bisa? Iya dong. Coba deh lihat acara TV kesayangan kita, aku yakin semua setuju hampir semuanya dipenuhi dengan yang namanya sinetron. Dan apa sih yang bisa kita dapatkan dari tayangan tersebut? Aku geram melihat tayangan *sori* yang tidak bermutu itu. Gimana tidak? Perhatikan sendiri deh. Sinetron selalu menampilkan dan mengajarkan hal yang tidak etis.

Adegan mertua yang bekerja sama dengan anak perempuannya yang menganiaya menantunya kala sang suami tidak ada. Kisah anak tiri yang begitu menyedihkan. Berbagai intrik dalam perebutan harta warisan. Aneka rancangan kejahatan dan dendam karena kalah dalam perebutan pacar. Mengajarkan anak sekolah untuk melawan guru, merokok, dan melakukan banyak hal lain yang tidak terpuji. Dan masih banyak lagi tayangan yang menurutku sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Namun yang aneh, justru tayangan-tayangan itu yang laris, hingga menguasai jatah prime time. Kok bisa gitu loh hehehe ...

Sedangkan kalau melihat berita, malah membuat bulu kuduk merinding saja. Pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, penipuan, sabu-sabu, dan beraneka berita kejahatan dan kriminal sangat menguasai tayangan. Belum lagi liputan tentang demo, kerusuhan, dan bentrokan yang membuat mata ini jadi malas untuk melirik TV.

Kalau film? Hmm ... kepanjangan. Selain itu film yang diputar juga itu-itu aja, jadi rata-rata udah pernah ditonton. Dan yang geli juga aku sering mendapatkan sebuah film diputar sering dirooling. Misalnya film X, hari ini diputar di TV A, eh ... beberapa hari kemudian aku dapatkan diputar lagi di TV B. Hehehe ... makanya malas, lebih senang beli DVD bajakan aja.

Memang sih ada beberapa tayangan yang bagus seperti reality show, musik, dan sport. Tapi itu jarang aku pelototi, kecuali yang benar-benar memancing rasa penasaran dan naluriku untuk mengetahui hasilnya saja.


* * *

Full House merupakan sitcom yang pertama kali aku tonton. Masih ingat kala itu TV di Republik ini hanya satu dengan acara-acara yang menurutku sangat tidak menarik, sehingga larinya ke TV tetangga -Malaysia- yang kebetulan dapat ditangkap siarannya karena kampung kita berdekatan dengan negeri tetangga yang satu ini. Dan gara-gara Full House-lah, tanganku dituntun untuk memencet tombol ke channel ini sekedar menikmati kelucuan yang disajikan sitcom ini.

Bagi teman-teman yang juga mengandrongi serial ini, nama-nama seperti Bob Saget, Dove Coulier, Candace Cameron, hingga si ganteng John Stamos pasti masih terekam dengan baik di memori kita. Apalagi kehadiran si kembar Olsen yang membuat film ini semakin menggocek perut kita untuk tertawa. Dulu aku belum ngeh, kalo yang menjadi Michelle itu diperankan dua orang, yaitu Olsen saudara. Jadi kalau lihat pemerannya selalu tertulis MaryKate - Alshey Olsen, aku pikir itu nama satu orang. Sekarang melihat mereka tumbuh menjadi dua gadis yang mampu memikat mata para cowok, aku baru sadar: ooo ... itu dua orang hahaha *dasar telmi*

Setelah serial itu, satu persatu silih berganti datang namun kehadiran mereka cuma sekilas sehingga tidak tertanam dengan baik di memoriku. Hingga muncullah serial yang mengguncang dunia, Friends, memberikan warna baru di dunia sitcom. Dari sanalah aku mengenal Jennifer Aniston, Courteney Cox, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc, Matthew Perry, dan David Schwimmer. Mereka begitu mem-boom dunia, sehingga kehadirannya sangat dinanti-nantikan pemirsa termasuk daku. Sayang aku tidak sempat melihat episode terakhirnya, jadi sampai sekarang kalo ditanya: gimana sih ending dari Friends, paling bisa aku jawab dengan geleng-geleng kepala doang.

Gara-gara ketenaran ini, MattLeBlanc seusai serial Friends mencoba membuat sitcom sendiri dengan judul Joey. Awalnya sih mau menceritakan bahwa impiannya waktu di Friends untuk menjadi aktor akhirnya kesampaian. Namun sayang, kelihatannya sitcom ini tidak berhasil. Aku pernah melihatnya diputar di salah stasiun TV Jakarta, namun hanya bertahan sebentar saja. Menurutku sih emang ndak lucu sih, makanya wajar tidak digemari pemirsa.

Selain itu aku juga suka Everyone Loves Raymond, yang bercerita tentang seluk beluk keluarga seluk beluk sebuah keluarga yang berisi seorang ayah, ibu, dan dua anak. Mereka dikelilingi oleh orangtua sang suami beserta seorang adik, Robbert memberikan kelucuan tersendiri bagiku. Yang aku kadang aku heran dari serial ini adalah seberapa jauh rumahnya Raymond dengan rumah orangtuanya, soalnya dengan cepat mereka bisa saling berkunjung satu sama lain. Trus apa sih kerjaan dari Raymond?

3rd Rock from the Sun, yang menceritakan 4 alien yang terdampar di bumi dengan mengambil tubuh sebuah keluarga juga menjadi salah satu tongkronganku. Misi mereka untuk mengamati kehidupan bumi dengan tujuan suatu hari akan mengadakan penyerbuan dan menguasainya memberikan hiburan tersendiri bagiku. Sikap mereka yang begitu polos dengan hal-hal baru seperti sepatu, berdandan, televisi, hingga berkencan sanggup memancing gelak tawaku.

Selain itu, sitcom That 70's Show dengan tokoh pacarnya Demi Moore, Ashton Kutcher, yang menceritakan kehidupan pemuda di negeri Paman Sam tahun 70-an juga sering aku nantikan. Kemudian Two and a Half Men dengan aktor Charlie Sean yang sangat playboy juga tercatat di agendaku. Lantas serial Damon yang bercerita seorang detektif kulit hitam yang pintar menyamar dan hidup dengan saudaranya Bernard sang polisi juga masuk dalam jadwal tontonanku. Tak ketinggalan Townies yang menceritakan 3 sahabat yang bekerja sebagai pramusaji sebuah restoran di pantai dengan kisah-kisah percintaan mereka juga tak luput dari perhatianku.

Masih banyak lagi sitcom yang lalu lalang yang melintas dan memberikan segumpal keceriaan bagiku. Antara lain The Cosby Show [aneh, aku tidak doyan yang satu ini], The Nanny, The Frankenstein, Veronica Closet, hingga The Simpson. Namun di antara semuanya, kisah-kisah di ataslah yang paling berkesan dan selalu ingat.

Terima kasih patut aku ucapkan kepada sang aktor di balik ide semuanya itu, karena jasa merekalah diriku bisa terhibur ... dan aku menjadi lebih panjang umur :)

* * *

Kalau sitcom lokal? Ada ndak yang aku tunggu-tunggu? Hmm ... *berpikir dulu* AHA ... ada satu: Bajaj Bajuri ...

Comments

  1. Anonymous9:49 AM

    wahahaha setelah baca panjang kebawah ... ternyata si hen suka juga sama si Bajuri wakakaka.. satu lagi dong tambahin Bang Jagur.

    ReplyDelete
  2. gue juga suka full house, padahal waktu itu masih kecil gitu deh. kalo ga salah masih sd waktu tayangan itu maen. tapi saat itu udah naksir ama John Stamos *centil!*

    friends, the nanny, veronica closet, dan dharma n greg juga suka. 3rd rock from the Sun juga suka tuh, cuma sering ketiduran pas nonton, kalo ndak salah, malam banget ya diputernya.

    sitkom gitu emang enak buat dinonton, soalnya temanya ringan dan lucu, emang pas buat hiburan.

    horror and sad movie? no way...
    apalagi infotainment dan berita kriminal sejenisnya.... hehehe...

    ReplyDelete
  3. Anonymous1:35 PM

    hihihi... bajuri juga toh jadinya. Tp gw kecewa berat deh mereka jadinya pisah huhuhu

    ReplyDelete
  4. Full house ama Friends, sedapppppp. Gd dah sebulan nih gak nonton TV. Antena rusak belon sempet beli. Hiks... kuper deh saya...

    ReplyDelete
  5. Ir: Hehehe ... emang bagus tuh Bang Jagur. Belum pernah nonton soalnya :) Bisa juga coba tongkrongin :))

    Ester: Btw, udah kemana yah siganteng itu :) Sama dong kesukaan kita *toast*

    Lucy: Extravaganza? Masukkkk ... Masih ingat ria jenaka ama si unyil aja hahaha ...

    Imelda: Iya ... maksud bajuri buat bajuri baru, nyatanya ndak laku hehehe ...

    Yen: Ooo .. antenanya rusak toh. Pantas sekarang pelariannya ke blogging hahahaha ...

    ReplyDelete
  6. keknya enak TV jaman dulu yah acaranya gk banyak tapi gampang dicerna....

    ReplyDelete
  7. keknya enak TV jaman dulu yah acaranya gk banyak tapi gampang dicerna....

    ReplyDelete
  8. Wahhh gua jg cintah banged sama full house wakakaka... satu phrase trademark yg bakalan gua inget mulu, Stephanie: " SOOOOOO Rudeeeee"

    and Frens emank top banged... i love all the main characters.

    70's show - ngakak2 liat kedodolan si ashton sama gw suka sama suara emaknya si eric yg kaya suara boneka wakakaak

    and gw demen sama Family Matters and Three's Company (sitcom yg uda lama pisan!!! btw, ide2/plot2 film komedi 80s dono-kas-indro, gw sadari, banyak yg dijiplak dari 3's company ini!!)

    waduh tb2 dah countdown ke 3 neh!!! cepet banged!!

    ReplyDelete
  9. Hen, sdh dua tahun saya gak pernah nonton komedi situasi. Sekarang nontonnya KOMBER = Komedi benaran

    Hmm..ternyata selera kita sama, dulu saya kepincut sama Bajay Bajuri....bukannya saya ikut ikutan, bukannya saya usil,bukannya saya bawel, bukannya saya bla bla bla... ah...ribet !!!

    ReplyDelete
  10. satu2xnya sinetron yg aku sukaaaa bangte, strawberry. rachel maryam. gak pake make up kayak sinetron abg laennya. pengen gue tonjok

    ReplyDelete
  11. wah lumayan jg hen tontonanmu..cukup bervariasi, kalo aku...1. barney..2.kartoon 3. nasional geographic..4.kevin & karyn..sampe bosen diulang2...tiap hari tiap saat...tv & vcd udah diduduki anak2, ortunya kalo mo liat, mesti pake jurus merayu, atau liat tv di ruang tengah..hahaha

    ReplyDelete
  12. everyone or everybody LOVES RAYMOND nih :P he he he???

    gw gak tau klo diindo udeeeeh masuk will&grace,klo udeh..trust me,itu tuh aslii kocakk abissssssss!!!

    ReplyDelete
  13. Tata: hehehe ... sekarang saking banyaknya acara malah bingung yah :)) Jadi enakan di kampung dong?

    Violet: Iya tuh ... SOOOOO RUDEEEEE hehehe. Dono-kas-indro? Selain jiplak dari sana juga sering jiplak dari film2 mandarin. Kreatip abiz yah heheh


    Sisca: Waduh ... ini ketularan mpok "latah" mina yah hehehe ...

    Dian: Hehehe ... pasti sikap ini ditularin ke iki juga, makanya suka ngamuk :))

    Fanvin: Gitu yah hahaha ... berarti prinsip harus ngalah itu berlaku sekali di sono :))

    MissUnperfect: yang benar EVERYBODY kok hehehe ... maklum saking semangat tulis, jadi salah :)) Will & Grace? Hmm ... boleh ditunggu tuh ...

    ReplyDelete
  14. Iya tuh, selain TV Show dan komedi (tapi komedinya yg Extravaganza tuh... :P), salah satu favoritku ya sitcom juga, aku sih dulu (skarang dah ga, ga sempet sih... :D) sering nonton Friends sama Everybody Loves Raymond... :)

    Sinetron sih PARAH banget, males bgt nontonnya. Gak masuk akal, gitu2 doank, gak mendidik di-panjang-panjangin lagi...

    ReplyDelete
  15. Zilko: Gitu yah. Kalo gitu sama dong :) So, say no to sinetron hahahaha

    ReplyDelete
  16. Bajaj Bajuri? Iya, ngangenin juga tuh serial.

    ReplyDelete
  17. Anonymous10:30 PM

    hiahaiahiahiahiahiahia....friends juga suka ditayangin di sini....cuman ga ngikutin...hahahaha...penasaran endingnya abis di sini tiap hari dan tiap malamnya ga perna nyambung...

    ReplyDelete
  18. Since: Hehehe ... pernah liat Bajaj Bajuri juga? kocak yah :)

    Ley: ooo gitu toh. Berarti puternya ndak urut alias ngacak yah? Ndak enak dong kalo gitu ...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa