Skip to main content

Libur

Siapa sih yang tidak senang mendengar sebuah kata: libur? Hati siapa yang tidak bergirang kala disodorkan dengan seuntai huruf yang terangkai sangat indah: libur? Muka siapa yang tidak sumringah saat sebaris kata diucapkan: libur?

Yah ... libur bagaikan setetes air yang sanggup menghapus dahaga setelah sekian lama berkelana di padang pasir yang luas dan gersang. Libur seumpama gerimis senja hari yang mampu memberikan kesegaran di tengah teriknya mentari siang. Libur diibaratkan beperti segarnya hawa pegunungan daerah puncak yang bisa melapangkan dada ini di tengah pengap dan kotornya udara kota Jakarta.

Aku yakin hampir semua orang menyukai libur. Mengapa? Karena libur merupakan hari kebebasan. Di hari berbahagia itu kita tidak dituntut untuk bangun pagi-pagi seperti biasanya. Kita bisa bermalas-malasan, menghabiskan pagi yang dingin dan sejuk di atas tempat tidur tanpa harus berpikir: hari ini aku harus memakai pakaian yang mana? Tugas apa yang harus aku kejar dan selesaikan hari ini? Meeting apa yang aku harus hadiri? Dan seabrek pertanyaan lainnya menguap seiring uapan ngantuk yang masih menyelimuti kita. Yah, di hari libur kita tidak harus menarik urat ketegangan kita untuk menghadapi rumit dan kompleksnya sebuah dunia yang dinamakan bekerja. Selain itu kita juga tidak perlu terjebak dalam permainan emosi tatkala bertarung dalam kemacetan yang luar biasa. Dan masih banyak hal lain yang tidak perlu kita pusing untuk pikir dan alami.

Menurutku, Republik ini merupakan negara yang sangat-sangat mengerti akan kebutuhan liburan rakyatnya. Negara ini begitu sayang dan cinta sama penduduknya sehingga begitu royal memberikan yang namanya cuti bersama. Tidak percaya? Lihat saja fakta dan realitanya. Tidak usah repot-repot mencari bukti. Coba periksa kalender masing-masing. Dan isenglah menghitung ada berapa tanggal yang dikasih merah, tentunya selain hari Sabtu dan Minggu. Kemudian lihatlah yang merah tersebut, berapakah yang jatuh pada hari Kamis atau Selasa?

Hmmm ... kalau ada yang jatuh di kedua hari tersebut, tersenyumlah. Mengapa? Karena hampir bisa dipastikan hari Senin atau Jumat juga ikut diliburkan. Alasannya sangat sederhana: hari kejepit nasional. Jadi dari pada di hari tersebut semua tidak konsen bekerja, dan yang didapat hanyalah omelan-omelan karena pada merasa "dipaksa" bekerja, maka langkah terbaik adalah sekalian libur saja. Simpel khan?

Semua kebijakan tersebut berawal dari tragedi Bom Bali I, 12 Oktober 2002 yang menewaskan ratusan turis di sebuah diskotik daerah Legian. Efek peristiwa tersebut adalah berkurangnya jumlah wisatawan, terutama manca negara yang merasa ngeri serta takut untuk berkunjung ke negeri ini. Sebagai langkah pemulihan, maka digagaskanlah sebuah ide, yaitu bagaimana supaya bisnis parawisata bangsa ini berkembang dengan lebih memanfaatkan turis lokal. Langkah ini diharapkan bisa membuka mata dunia bahwa Indonesia tidaklah sengeri yang mereka bayangkan, sehingga secara perlahan dapat mengaet kembali minat mereka untuk kembali berkunjung ke Republik ini. Dan sebagai langkah realistis, mulai tahun 2003 diputuskanlah apa yang dinamakan surat keputusan bersama para menteri tentang hari libur nasional.

Rencana ini tentu saja disambut hangat para pekerja. Bagaikan mendapat lotere, begitulah hati mereka bersorak kala dikabarkan akan ada hari libur yang dinamakan hari libur kejepit. Dan tidak aku pungkiri, waktu mendengar hal tersebut aku juga senang banget. Bayangkan, kalo dulu libur paling hanya 1 hari, sekarang setelah ada kebijakan tersebut liburnya menjadi tidak tanggung-tanggung. Kadang bisa mencapai 4 hari [tentunya plus sabtu dan minggu], bahkan pernah sampai seminggu, terutama hari raya idul fitri.

Dan, memasuki tahun ke-3 sejak kebijakan tersebut diberlakukan, ada semacam kejenuhan dan kemalasan dalam diriku menghadapi apa yang namanya libur panjang. Secara perlahan tapi pasti, gairah yang mengebu-gebu kala mendengar kata libur semakin terkikis dan hilang. Tidak ada lagi antusiasme yang tinggi dalam menyambut hari libur. Tidak tersembur semangat mengebu-gebu lagi kala melihat kalender banyak merahnya. Dan aku benci mengatakannya, ternyata aku mulai bosan dengan apa yang namanya libur.

Mungkin kedengaran munafik, namun itulah realita sesungguhnya yang aku hadapi. Mungkin terlihat sok atau mengada-ada, tapi itulah kenyataan yang aku alami. Mungkin dikatakan tidak bersyukur, terutama teman-teman luar negeri yang konon sangat kekurangan tanggal merah, but that's the fact. Sungguh ... aku tidak tahu kenapa perasaan ini bisa aku alami.

* * *

Ketika aku mensharingkan hal ini ke teman sekantorku, mereka cuma tertawa. Aku heran, kenapa? Setelah sekian lama, mereka mengatakan sebuah kalimat.

"Itu karena kamu belum punya keluarga sepenuhnya, jadi belum bisa menikmati apa yang dinamakan kebersamaan dalam keluarga."

Oooo ....

Comments

  1. om penasehat+pengarang (astaga panjang skali ya sebutannya wakakka), jadi skarank masi jenuh sama yg namanya libur?? libur = bisa maen2 seharian sama marvel =D

    ReplyDelete
  2. aku gak suka libur di indo. gak bisa ngirim email ke indo. maklum, pada pake punya kantor

    ReplyDelete
  3. Sebenarnya libur itu bisa menyenangkan bisa tidak, tergantung kapan liburnya dan libur apa. Kalo libur yang seminggu bikin repot adaptasi pas masuk kantor lagi. Kalo libur yang hari besar, dijamin pasti sibuk daku di tempat ibadat.
    Eniwei, libur kemarin gua jln2 ma pacar nyari2 kado... ini batu libur yang menyenangkan!!! :D

    ReplyDelete
  4. Anonymous10:58 AM

    Waduh Hen, kenapa gak suka libur?

    Gw suka banget sama libur, palagi libur panjang. Gw bisa baca buku sepuasnya, nonton DVD sepuasnya, maen sm Angina sepuasnya, gw bis aplanning jalan kemana aja yg gw mau..bla bla pokoknya having fun deh. ^_^

    ReplyDelete
  5. iya hen, kalo gw dulu waktu belom merit malah bete libur, maunya kerja, enak bow bs nge net gratis..

    tp sejak punya anak dan dirumah molow.. gw seneng bgt liat tgl merah apalagi harlinas.. hari libur nasional.. cos artinya gw bs b3 bareng suami dan anak.. haiyo marvel bawa ke jakarta dounk.. pasti seneng bgt kalo libur

    ReplyDelete
  6. Anonymous12:21 PM

    aku juga ga suka libur ... soalnya sepi. dimaan2 orang pny acara sendiri2 ... hikhikhik

    ReplyDelete
  7. hiks hen gw gk libur kok ...disaat orang2 pada libur hi hi hi

    ReplyDelete
  8. Violet: Hehehe ... panggil aja Om P2 :)) Jenuh dengan libur? Yah, begitulah ... kecuali Marvel udah gedean kali yah hehehe

    Dian: Hahaha ... ketahuan manfaatkan fasilitas kantor semaksimal mungkin :)) *dalam hati berkata: sama dong*

    Xu: Gitu yah ... berarti aku jauh2 hari harus punya planning untuk habiskan liburan ke mana aja bersama keluarga yah ... Hmm ...

    Dewi: Oooo gitu toh? Hmmm ... ato aku perlu instal ulang game2 lamaku yah, sebagai teman liburku :))

    Wina: Iya neh ... pengen Marvel cepat-cepat pulang. Jadi ndak bakalan boring lagi hehehe ...

    Engelje: Kenapa sepi? Bikin acara dong biar ndak kesepian hehehe

    Tata: Oooo ... berarti dikau masuk kantor hari ini hehehe ... enjoy it-lah :)

    ReplyDelete
  9. Hen, di sini sih 'gak dikenal hari kejepit nasional (khususnya di kantor suamiku). Tapi jumlah hari jatah liburan di sini banyak lho.

    Aku suka liburan.

    'met wiken ya.

    ReplyDelete
  10. Anonymous3:20 PM

    libur 2 hari ( soalnya ditambah cuti 1 hari kemaren hehehe )
    masuk 1 hari
    libur lagi 2 hari

    met wiken yah...

    ReplyDelete
  11. Huahhh Hen, kalo di Bali mah kelewatan. Liburrrrrrrr terus. Galungan aja setahun 2x. Minta ampun dehhhhhhhhh.... Libur kelamaan otak jadi buntu.... hiks...

    ReplyDelete
  12. makanya gw libur dari blog hehehe

    ReplyDelete
  13. hahahhaha....ngakak gue baca rerplian komen hendri...*sama donk*

    indo banyak banget ya liburnya. disini gak adaaaaa huhuhu...(gue sih tiap hari)

    ReplyDelete
  14. Hen, saya paling benci libur, lebih baik dari senen terus hari rabu dan seterusnya..makin libur makin banyak kerjaan...apalagi mulai Juli ke Agustus yang libur nya bisa sebulan..* dengan nelangsa membayangkan bulan yg akan datang*

    ReplyDelete
  15. Since: Ooo gitu yah ... berarti mungkin Indo aja kali yah yang mengenal istilah libur kejepit nasional hahaha ... suka liburan? Hmmm ... tularin dong resepnya :) Met wiken juga ...

    Ir: Hahaha ... kenapa ndak sekalian 5 hari aja :) Aku menduga, hari ini kamu masuk kerja pasti ndak konsen. Hayooo ... ngaku :)

    Bev: Kenapa? Iri yah dengan kita-kita yang berkelimpahan tanggal merah :)) Makanya, cepatan pulang Indo aja, biar bisa ikut menikmati indahnya libur kejepit :) Dari Jan - Mei, tgl merah resminya udah 9, tapi kalo plus libur kejepit, mungkin udah sekitar 15 hari kali yah hehehehe ...

    Yen: Khan sesuai singkatan Bali itu sendiri. Bali = Banyak Libur :)) Kamu termasuk anti libur panjang juga rupanya ... toast dong kalo gitu :)

    Hide: Waaaa ... tiba2 muncul aja. Dari mana Bro, sibuk cari dollar?

    Dian: *give me five kalo gitu* hahahaha ... dasar Indo asli :) Iya, dikau khan Ibu RT, makanya setiap hari liburrrrrrrr

    Sisca: Oooo ... ketemu lagi seorang yang benci hari libur :) kalo situ benci karena banyak kerjaan, daku benci karena tidak ada kerjaan hahahaha ... siapin mental deh hadapi libur panjang ntar :)

    ReplyDelete
  16. wah libur kok nggak suk....sini pindinya libur malah nggak ada libur....met menikmati libur panjang ya

    ReplyDelete
  17. Nita: hehehe ... kalo gitu dikau satu aliran dengan Bev yah, pengen libur tapi ndak kebagian jatah :) Tapi it's ok, demi dollar taiwan tahan dikitlah hehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa