Kentut

Hmm ... aku yakin ini adalah aktivitas rutin setiap manusia setiap hari. Aktivitas ini bukan cuma dilakukan sekali dua kali, tetapi berkali-kali. Kadang kita melakukannya secara diam-diam, penuh kehati-hatian, dan sedapat mungkin tidak ketahuan orang lain, tetapi adakalanya kita melakukannya secara terang-terangan, apalagi kondisinya sangat-sangat kondusif dan mendukung.

Ada sebuah perasaan lega tatkala kita menuntaskannya. Apalagi semakin kuat, kencang, dan panjang bunyinya, ada sebuah kebanggaan tersendiri bisa menghasilkan alunan yang menggetarkan. Namun juga ada perasaan was-was takut ketahuan, terlebih ketika kita berada dalam sebuah kelompok dan secara samar-samar tercium seberkas bau yang khas sekali. Nah, kalau sudah begitu kondisinya, kita akan berdiam diri dan berusaha seolah-olah tidak terjadi apa-apa, atau kalau cerdas pura-pura bertanya kepada tetangga sebelah: eh ... cium bau tidak enak nggak? Hahaha

Tahukah teman-teman tentang kentut itu?

Secara penelitian ilmiah yang dilakukan sejak dulu, diketahui bahwa kentut adalah segumpal gas yang berasal dari udara yang kita telan secara tidak sengaja ditambah gas dari reaksi kimia dan bakteri dalam perut yang bermangkal dalam usus. Komposisinya sangat bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut [oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus]. Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana dan hidrogen.

Selain itu, proporsi masing-masing gas tergantung apa yang Anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.

Trus kenapa kentut kadang menimbulkan pencemaran udara di mana-mana alias berbau busuk? Semuanya bermuara dari makanan yang kita konsumsi. Mungkin tidak pernah disadari bahwa makanan yang berprotein banyak seperti telor dan daging berpotensi menyebabkan kentut kita bau. Mengapa? Karena mereka mengandung senyawa hidrogen sulfida dan merkaptan, yang notebene adalah senyawa pembentuk sulfur [belerang]. Dan seperti yang kita tahu, sulfur itu aslinya memang bau. Makanya semakin banyak kandungan sulfur dalam kentut kita, dijamin akan semakin bau juga kentut kita.

Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri dan proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat dan jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD [Silent But Deadly]. Itulah sebabnya kalau kita kentutnya tidak bersuara, maka bau busuknya lebih terasa.

Lantas kenapa kentut menimbulkan bunyi? Hmmm ... semua itu disebabkan karena adanya vibrasi atau getaran lubang [maap] anus saat kentut diproduksi. Jadi jangan heran kalau kita sedang sendirian dan berkonsentrasi penuh dalam menglontarkan gas dalam tubuh, maka akan terasa seperti ada getaran HP di bagian pelepasan terakhir tubuh kita. Dan kerasnya bunyi sangat tergantung pada kekuatan dan kecepatan kita menekannya. Morning thunder adalah istilah yang terkenal sebagai kentut pagi hari di toilet. Konon kalau resonansinya sangat bagus, bunyinya bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah :)

Seberapa sering sih kentut itu diproduksi? Dari riset dan data, dirata-ratakan bahwa setiap hari manusia memproduksi sebanyak setengah liter gas yang terdistribusi menjadi 14 kali kentut. Ada anggapan bahwa pria lebih banyak kentut dibandingkan wanita. Itu tidak benar, karena dari sononya memang sudah begitu adanya. Kalaupun kelihatannya pria lebih sering, mungkin itu disebabkan karena wanita lebih mampu menahan dan mengelola kentutnya saja. Tapi kompensasi dari semuanya itu adalah saat kentut jumlah yang dikeluarkan akan lebih banyak.

Mungkinkah kentut terbakar? Bisa saja, karena kentut mengandung metana, hidrogen yang combustible [gas alam mengandung komponen ini juga]. Kalau terbakar, nyalanya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. Tapi jangan pernah berharap menyalakan korek api dengan kentut, karena selain konsistensinya lain, juga disebabkan suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.

Beruntunglah karena kentut itu tidak berwarna. Mengapa? Karena kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida, maka akan ketahuan dong siapa yang kentut. Jadi bakalan banyak orang yang tengsin dan kehilangan kepercayaan diri hanya karena ketahuan kentut. Mending kentutnya tidak berbau busuk. Namun kalau baunya menyengat sekali?

Anjuran terakhir, jangan keseringan mencium bau kentut, apalagi 2-3 kali berturut-turut. Mengapa? Karena kentut mengandung sedikit oksigen, maka bisa dijamin Anda akan mengalami rasa sedikit pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak.

* * *

Kentut bisa juga dipakai sebagai alat untuk mengukur tingkat kedekatan dan keharmonisan antara pria dan wanita, khususnya bagi pasangan yang baru yang sedang menjalin kisah kasih asmara.

Aku selalu menanyakan dan menantang teman-teman yang masih pacaran, berani nggak kamu kentut dengan bebas di depan pasangan kamu. Kalau iya dan tanpa perasaan sungkan, maka cepatlah menikah. Tetapi kalau masih ragu-ragu dan sembunyi-sembunyi ... perlu sesi khusus untuk membahasnya dan keterbukaan dan penerimaan haruslah diletakkan di atas segala-galanya ...