Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2007

Mendengarkan

Berikut adalah bocoran rekaman adegan kegiatan di atas ranjang sesaat sebelum dua insan berlawanan jenis yang menjadi aktor utama melambungkan awangnya dalam dunia mimpi. Dengan setting si kecil sudah terlelap, begitulah scene selengkapnya ... "Lo Kung ... aku ingin cerita neh." "Hmm ... mau cerita apa?" (sambil memainkan hape) "Pokoknya mau cerita ..." "Ya udah. cerita aja ..." (tetap terpaku pada hape) "Letakkan dulu hapenya napa sih ... Ini nih ada yang penting." (sambil tangannya merebut hape dari genggaman Lo Kung) (Berusaha merebut kembali hapenya) "Sini hapenya ... kalau kamu mau cerita, langsung aja. Aku dengarin kok ..." (Rebut lagi hape ... dan umpetin di balik bantal yang jauh dari gapaian Sang Lo Kung) "Aku tahu kamu dengarin. Tapi aku tidak ingin kamu sekadar mendengar ..." (Karena hapenya jauh dari jangkauan, ditambah malas untuk rebut-rebutan, Lo Kung pun memiringkan badannya memunggungi Lo Pho-nya sam

Make A Wish

Seandainya Anda diberi kesempatan langka untuk mengajukan 1 (satu) permintaan -- ingat loh, just one, not three like usually we read or hear in common tale -- apakah yang Akan anda ajukan sebagai respon dari kesempatan tersebut? Hayooo .... mikir yang serius dan berguna yah :) Inilah yang aku renung-renungkan saat aku menonton sebuah reality show di salah satu TV swasta wiken kemarin. Judulnya Three Wishes, yang dihost oleh salah satu artis kesukaanku, Amy Grant. Meskipun judul acaranya adalah Three Wishes, bukan berarti mereka yang beruntung dikunjungi tim reality show ini berhak mengajukan 3 permintaan. Namun pengertian Three Wishes di sini adalah tiga scene terpisah di mana diceritakan masing-masing 'korban bahagia' difasilitasi untuk mewujudkan satu permintaan (ataukah harapan (?) bahasa indo yang lebih cocok untuk kata wish) mereka. Dalam episode yang aku nonton kemarin, dikisahkan ada 3 permintaan (aku pakai pengertian ini deh untuk menggambarkan makna wish) yang berhasil

Korban Gaya Hidup?

Dari sebuah majalah bisnis yang aku baca beberapa waktu yang lalu, di sana tertulis sebuah survei yang dikembangkan menjadi sebuah prediksi hingga akhirnya ditelorkan menjadi sebuah fakta. Sebuah fakta yang sangat-sangat mencengangkan diriku. Hmm ... mau tahu apakah gerangan fakta tersebut? Melalui sebuah survei yang dilakukan majalah tersebut pada para eksekutif muda (esmud) Jakarta yang berkantor di segitiga emas, dengan mengambil sampel dari sekelompok esmud yang berpenghasilan antara 15-20 juta perbulan, diyakini bahwa sekitar 10 tahun mendatang mereka akan terjebak dalam sebuah situasi kerumitan keuangan alias terlilit utang yang tiada ujungnya. Lha ... kok bisa? Membayangkan gaji 15 juta perbulan saja sepertinya sudah impian atau awang-awang yang susah untuk digapai. Bayangkan, duit 15 juta perbulan itu bukan sedikit loh. Buanyakkkk ... Kalau digunakan untuk beli cendol, bisa tuh tiap hari sebanyak kolam renang hehehe ... Tapi kok bisa diprediksikan bakal jatuh dalam neraka lingk