Hari Selasa-Rabu kemarin, kantorku mengadakan kelas publik training di salah satu hotel bilangan Slipi. Aku memang tidak direncanakan untuk hadir di sana karena memang ada beberapa kerjaan sebagai persiapan training minggu depan yang harus aku kebut dan selesaikan. Selasa malam, bosku telp. Katanya ada hal yang ingin dia diskusikan denganku, sekalian juga mau mendelegasikan beberapa tugas yang harus aku selesaikan. Singkat cerita, aku pun diminta untuk menyempatkan diri menyusul ke hotel tempat training diadakan.
Rabu pagi, setelah beberapa hal aku selesaikan, meluncurlah aku ke sana. Waktu aku sampai di lokasi training, kebetulan sekali sedang lunch time. Karena aku sudah isi perutku sebelum berangkat, aku tunggu saja di ruangan training sambil cuci mata lihat-lihat event lain yang juga dilaksanakan di hotel tersebut. Suasana hari itu memang ramai sekali. Di sebelah ruangan kelas kami, ada training juga. Ruangan lain juga ada event perusahaan lain. Tumben rame, pikirku.
Menjelang jam setengah satu, bosku muncul. Kita pun diskusi sebentar sambil tanya-tanya gimana keadaan kantor dan kerjaan. Tidak sampai 15 menit, kebutuhanku dengan bos selesai. Karena bengong mau ngapain, aku pun ke depan ruang training. Kebetulan di sana ada stand kantor kami, yang menjual buku-buku serta VCD yang berhubungan dengan training yang kami adakan. Aku pun jalan dan bergabung. Tapi langkahku tersendat, karena satu-satunya stand yang ada di sana adalah stand kami, suasana stand pun agak ramai dikunjungi peserta. Tidak mau ganggu rekanku yang sedang mempromo dan melayani, aku lihat saja dari jauh. Pikirku, kalau sudah agak sepi barulah aku bergabung di sana.
Sambil menunggu, aku pun melayangkan pandanganku ke sekeliling, melihat kesibukan dan tingkah para peserta training. Tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku menoleh, rupanya yang memanggilku adalah rekanku sedang melayani seorang peserta. Dia melambai-lambaikan tangannya minta aku datang mendekat. Dengan segera aku pun melangkah ke sana. Seraya menuju ke stand, dari kejauhan aku melihat ada peserta yang sedang membolak-balikkan mengintip isi sebuah buku dengan cover warna kuning. Yap ... Be Happy.
Sesampainya di sana aku pun langsung diperkenalkan sama rekanku, dan dengan gaya marketing dia pun dengan pede dan gencar mempromosikan buku tersebut. "Ini Pak Hendri Bun, yang mengarang buku Be Happy. Kalau bapak beli buku ini, bisa ditanda tangan spesial lho, sama pengarangnya langsung. Makanya beli sekarang, jarang-jarang lho ada kesempatan istimewa begitu.
Aku yang mendengar itu hanya senyum-senyum saja. Dalam hatiku bergumam: dasar marketing, pinter banget manfaatkan kesempatan. Tapi percaya atau tidak, ampuh juga triknya rekanku itu. Mendengar dan melihat langsung aku di sana, segera buku Be Happy diserbu --tidak ketinggalan juga Smile Pliz--, sampai habis. Bahkan sempat terdengar celutukan: wah ... habis yah, aku ketinggalan yah. Aku pun memberikan sign khusus, kasih jabat tangan, dan tak lupa mengucapkan thanks sudah menambah rekening tabunganku dengan membeli buku tersebut hehehe ...
Yang bikin aku terperangah adalah ada seorang peserta dari Semarang. Diam-diam dia rupanya fans beratku --ceileee ... Hendri punya fans juga rupanya--. Dia mengatakan bahwa dia sudah mengoleksi semua bukuku: Be Happy, Smile Pliz, Kafe Etos. Dan benar saja, --entah kebetulan atau tidak-- dari tasnya dia keluarkan buku-buku tersebut sambil memberi bukti bahwa dia sudah lama memilikinya dengan adanya coretan-coretan di sana. Wah ... terharu aku mendengar dan melihatnya. Dia pun minta sign khusus dariku, dan aku ladeni saja. Dan ada satu perkataannya yang membuat aku merenung dan dikit bangga: wah ... beruntung sekali aku hari ini, jarang-jarang bisa ketemu orang hebat.
Saat aku cerita ini ke rekanku yang lain, dia hanya tertawa saja. Tapi ada sebuah celutukan yang menyadarkan diriku yang selama ini tidak pernah aku pikirkan. Begini celutukannya: Hen ... kamu harus sadar sekarang. Kamu sudah jadi seorang selebriti. Selebriti kecil-kecilan hahaha ...
Waaaaaaa ... Hendri seorang selebriti?
Rabu pagi, setelah beberapa hal aku selesaikan, meluncurlah aku ke sana. Waktu aku sampai di lokasi training, kebetulan sekali sedang lunch time. Karena aku sudah isi perutku sebelum berangkat, aku tunggu saja di ruangan training sambil cuci mata lihat-lihat event lain yang juga dilaksanakan di hotel tersebut. Suasana hari itu memang ramai sekali. Di sebelah ruangan kelas kami, ada training juga. Ruangan lain juga ada event perusahaan lain. Tumben rame, pikirku.
Menjelang jam setengah satu, bosku muncul. Kita pun diskusi sebentar sambil tanya-tanya gimana keadaan kantor dan kerjaan. Tidak sampai 15 menit, kebutuhanku dengan bos selesai. Karena bengong mau ngapain, aku pun ke depan ruang training. Kebetulan di sana ada stand kantor kami, yang menjual buku-buku serta VCD yang berhubungan dengan training yang kami adakan. Aku pun jalan dan bergabung. Tapi langkahku tersendat, karena satu-satunya stand yang ada di sana adalah stand kami, suasana stand pun agak ramai dikunjungi peserta. Tidak mau ganggu rekanku yang sedang mempromo dan melayani, aku lihat saja dari jauh. Pikirku, kalau sudah agak sepi barulah aku bergabung di sana.
Sambil menunggu, aku pun melayangkan pandanganku ke sekeliling, melihat kesibukan dan tingkah para peserta training. Tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku menoleh, rupanya yang memanggilku adalah rekanku sedang melayani seorang peserta. Dia melambai-lambaikan tangannya minta aku datang mendekat. Dengan segera aku pun melangkah ke sana. Seraya menuju ke stand, dari kejauhan aku melihat ada peserta yang sedang membolak-balikkan mengintip isi sebuah buku dengan cover warna kuning. Yap ... Be Happy.
Sesampainya di sana aku pun langsung diperkenalkan sama rekanku, dan dengan gaya marketing dia pun dengan pede dan gencar mempromosikan buku tersebut. "Ini Pak Hendri Bun, yang mengarang buku Be Happy. Kalau bapak beli buku ini, bisa ditanda tangan spesial lho, sama pengarangnya langsung. Makanya beli sekarang, jarang-jarang lho ada kesempatan istimewa begitu.
Aku yang mendengar itu hanya senyum-senyum saja. Dalam hatiku bergumam: dasar marketing, pinter banget manfaatkan kesempatan. Tapi percaya atau tidak, ampuh juga triknya rekanku itu. Mendengar dan melihat langsung aku di sana, segera buku Be Happy diserbu --tidak ketinggalan juga Smile Pliz--, sampai habis. Bahkan sempat terdengar celutukan: wah ... habis yah, aku ketinggalan yah. Aku pun memberikan sign khusus, kasih jabat tangan, dan tak lupa mengucapkan thanks sudah menambah rekening tabunganku dengan membeli buku tersebut hehehe ...
Yang bikin aku terperangah adalah ada seorang peserta dari Semarang. Diam-diam dia rupanya fans beratku --ceileee ... Hendri punya fans juga rupanya--. Dia mengatakan bahwa dia sudah mengoleksi semua bukuku: Be Happy, Smile Pliz, Kafe Etos. Dan benar saja, --entah kebetulan atau tidak-- dari tasnya dia keluarkan buku-buku tersebut sambil memberi bukti bahwa dia sudah lama memilikinya dengan adanya coretan-coretan di sana. Wah ... terharu aku mendengar dan melihatnya. Dia pun minta sign khusus dariku, dan aku ladeni saja. Dan ada satu perkataannya yang membuat aku merenung dan dikit bangga: wah ... beruntung sekali aku hari ini, jarang-jarang bisa ketemu orang hebat.
Saat aku cerita ini ke rekanku yang lain, dia hanya tertawa saja. Tapi ada sebuah celutukan yang menyadarkan diriku yang selama ini tidak pernah aku pikirkan. Begini celutukannya: Hen ... kamu harus sadar sekarang. Kamu sudah jadi seorang selebriti. Selebriti kecil-kecilan hahaha ...
Waaaaaaa ... Hendri seorang selebriti?
waaaaaaaaaaa aku uda pernah ketemu selebriti :D
ReplyDeletekekeeke
Tempat jualan sahoun deket gereja kali putih
eh aku boleh ikutan gak? aku beli bukunya, tapi plus sign khususnya? serius nih!
ReplyDeletedaku mah sudah nge-fans sama be happy lama sebelom ketemu blog dikau ini, hen.
ReplyDeletenge-fans juga sama dikau plus bapak andrias harefa, waks, gue sekampung tuh sama dia, hehehe....
ya'ahowu, pak (kalo2 pak andrias baca blog elo ini, hen ^_^)
Seneng yah Hen klo ada orang yg menghargai hasil karya kita.
ReplyDeleteSo, kapan dong aku bisa minta TTD kamu? ;)
Bro, kapan mau ngasih Book plus sign...??? Dasar Upar mau nya gratisan thoq kekeke. Met wiken GBU yach
ReplyDeleteWaa, yang dah jadi artis nih... :) Pengarang buku rupanya... :D Boleh minta bukunya sama tanda-tangannya ga?? He3... :P
ReplyDeleteCapek ga ngasi tanda tangan?? He3... :) Yang jelas blognya punya banyak fans loh, he3.. :p
Bangga benar sisca, punya teman seleb :)
ReplyDeletekapan ya..sisca dikirimin buku+ tt khusus beserta rangkaian kata2 indah dari pemiliknya..sapa tahu suatu hari jadi gold edition..atau lagi BU..hmmm..bisa dilelang..hihihi
hen, sejak kapan lo nulis ? haiyaaa....pantesan hobby nulis blog panjang2x. selebriti ternyata...wah ikutan bangga hihihi
ReplyDeleteJangan salah...disini juga ada yg ngefans ma blog ini loh...secara ada burung elangnya disitu. *ngelirik farel
ReplyDeletehmmm kapan ya bisa ketemu celeb hendri bun...mau juga ding ttdnya...siapa tahu bisa buat buka rekening di bank...hehehee
ReplyDeleteKo Hen, sukses ya buat semua buku-bukumu dan terus berkarya sampai tua*emang udah tua dia sekarang*
Terus*ulurin tangan minta buku2*waks.
Co liau celebriti ng mo ng ki tet ngai ooooo...ng mo pui shong thian oooo...wakakakaa
Beverly
Wah gk sangka aku bisa temenan ma selebriti hihih...hen klo aku beli bukumu dapet diskon gk ?? hihihihi
ReplyDeletecihuy terkenal ni yeh :D
ReplyDeleteaku pernah ketemu angel lelga lho..apa hubungannya yah?