Skip to main content

Just Be Your Self

Sekarang aku suka bangun pagi. Tahu ndak kenapa? Yah ... karena mulai 1 Februari kemarin di Global TV jam 06.00 ada acara kesukaanku, yang sanggup mengalahkan rasa ngantuk dan malasku, sebuah acara yang aku yakin banyak teman-teman yang suka juga. Kalau aku menyebut nama pemainnya, ada Mr. Crab, Patrick, Sandy ...

Yah ... Spongebob Squarepants.

Dulu sebelum hijrah ke Global TV, stasiun TV lainnya Lativi juga sempat menayangkan acara ini. Di periode itu aku bahkan bangun lebih pagi lagi, soalnya mulai jam 05.00 sederetan kartun mulai dari Dora the Explorer sampai Blue Clues ditampilkan untuk memanjakan penonton-penonton ciliknya. Tapi entah kenapa Lativi dengan tiba-tiba memutuskan kontrak dengan perusahaan cartoon Nickelodeon dan mengganti dengan acara kartun lainnya yang menurutku tidak menarik. Dan sejak itu juga kemalasanku untuk bangun pagi lenyap juga ...

Tapi sejak Global memutarnya lagi, semangat baru dalam diriku mencuat lagi he he ...

* * *

Tadi pagi, seperti biasa aku juga nongkrong dengan manis di depan layar TV. Episode kali ini bercerita ada perlombaan adu kuat di pantai [kadang aku heran, kok di dalam lautan ada pantai juga :)] untuk menarik perhatian penduduk di Bikini Bottom. Pesertanya ada Larry si kepiting, Sandy di tupai darat, dan tentu saja tokoh kita yang satu ini Spongebob. Karena dasarnya berasal dari sponge [spon], dia menjadi satu-satunya peserta yang paling lemah.

Waktu adegan angkat berat, peserta lain dengan gagah mengangkat jangkar kapal dan benda-benda berat lainnya dengan sukses, dan disambut meriah serta dielu-elukan oleh penonton. Nah, pas gilirannya spongebob, mengangkat batangan kayu aja ndak sanggup. Penonton pun mencelanya. Demikian juga waktu main bola voli, dengan smash-smash yang tajam dan kuat, peserta lain sanggup membuat penonton terpesona. Tapi pas giliran pahlawan kita yang satu ini, jangankan berhasil smash, menggerakkan bola aja ndak sanggup. Alhasil, niatnya yang semula untuk menarik perhatian penonton dan menjadi idola gagal total.

Sampai suatu saat, secara tidak sengaja celananya sobek, dan spontan gemuruh penonton menertawainya. Wow ... akhirnya aku dapat perhatian juga, pikir spongebob. Dan sejak itu dengan sengaja menyobek-nyobekkan celananya dia berharap bisa menyita perhatian penduduk. Tetapi kekonyolannya sampai titik nadir juga, penduduk mulai bosan dengannya dan menganggap itu sebuah kebodohan. Dan dia pun ditinggal sendirian ...

Dalam perenungannya, dia pun bernyanyi. Sebuah alunan nada yang menyentuh dan membuat senandung itu bernyanyi terus di benakku. Dan, ada sebaris teks dalam lagunya yang menghentak dan menyentuh diriku.

"Janganlah pernah menjadi orang lain untuk menarik perhatian orang lain ... tetapi berusahalah untuk selalu menjadi dirimu sendiri, karena dengan begitulah kamu menjadi dirimu yang sesungguhnya ..."

Wow ... just be your self gitu loh.

* * *

Sadar tidak sadar, di sekeliling kita atau bahkan kita sendiri acap kali tidak menjadi diri kita sesungguhnya. Kadang demi diterima dalam pergaulan, kita rela menyangkal jati diri kita yang sesungguhnya. Demi jabatan atau posisi tertentu, kita harus menipu diri kita sendiri dan mengkhianati batin kita. Demi segepok uang, kita mampu membunuh karakter kita yang sebenarnya.

Sikap tersebut sangat berbahaya karena semakin kita tenggelam dan hanyut di dalam penyangkalan diri kita, kepribadian kita akan menjadi rapuh dan siap untuk dihancurkan. Hidup kita menjadi sebuah panggung dan kita terjebak dalam sebuah permainan peran yang melenceng jauh dari peran kita yang sebenarnya. Kalau dipikir, apakah ada untungnya dengan semuanya itu? Apakah dengan be my self aku tidak bisa survive dan meraih sukses yang kita dambakan?

Jauh di dalam batin kita sebernarnya ada sebuah kerinduan dan suara yang memanggil-manggil, 'hoiii ... ingatlah selalu akan hakikat dirimu yang sebenarnya ... berhentilah untuk memerankan peran orang lain ... jadilah dirimu yang sebenarnya ...'

Sebuah tantangan bagi diriku juga ... untuk menjadi Hendri yang sesungguh-sungguhnya ...

Comments

  1. Anonymous12:50 PM

    Iyaaaa...aku nonton lho tadi pagi. Spongebob kadang-kadang emang konyol. Ternyata teman temannya lebih suka spongebob yg apa adanya.

    Mungkin kita jg suka sok jadi mrs/mr perfect di depan temen, padahal lom tentu bikin temen nyaman. Aku jg lg terus berusaha utk be myself.

    Sama dong! :)

    ReplyDelete
  2. Bev: kalo doraemon aku pasti ndak kebagian jam tayangnya, habis mainnya jam 8-an sih. Kartun maniak? Hehe .. ndak apa-apa khan, dari pada nonton yang macam2 hayo ...


    Dewi: pasti nonton sambil nemanin angina yah he he ...

    ReplyDelete
  3. wakks, ternyata gak disangka masih pada demen nonton kartun apalagi Spongebob..hehehe
    anyway baguslah kalo bisa ambil segi positif dari filmnya...

    ReplyDelete
  4. emang hendri yang sesungguhnya , apa sih?
    *penasaran mode on*

    ReplyDelete
  5. Ya..amplop..jadi Hendri yg selama ini sy kenal gak sungguh2 Hendri..trus..sapa dong...????*kabur sebelon ditimpuk henfon*

    ReplyDelete
  6. hendri cocok deh berteman sama anak dan suamiku. sama2 suka nonton SpongeBob. kalo dah muter tuh film, aku teriak2 pun juga mesti dicuekin.

    ReplyDelete
  7. Xu: he he ... itu mungkin yang namanya masa kecil kurang bahagia ...


    Dahlia: hendri yang sesungguhnya yah ... hendri yang sesungguhnya *bingung asli jawabnya gimana*


    Sisca: hayooo ... kabur cepetan :)


    Miniez: ternyata aku punya banyak teman. Hmm ... aku masih termasuk manusia normal ha ha

    ReplyDelete
  8. Anonymous4:56 PM

    Wuaaaaaaaaaa, Spongebob mah saingan kalo gitu ama Chacha, hehe.. Kalo nonton bareng, bisa klop deh..

    ReplyDelete
  9. Tina: he he ... viva spongebob-mania :)

    ReplyDelete
  10. Lho, Spongebob tuh pindah ke Global TV toh?? Baru tau aku.... :) :) :)

    Btw, keren tuh ngambil sisi positive dari filmnya... :)

    ReplyDelete
  11. aku gak pernah nonton spongebob. ntar mau coba nonton aaahh...and i setuju..just be yourself.

    ReplyDelete
  12. Ziklo: ihh ... gimana sih, makanya nongkrongin terus yah tuh Global. Jangan cuman nongkrongin TV lain yang isinya cuma sinetronnn aja :)


    Dian: Ntar kalo udah nonton cerita yah ...

    ReplyDelete
  13. Be yourself no matter what they say.

    ReplyDelete
  14. jadi diri sendiri kadang2 suka susah karena kita selalu pengen membuat orang laen seneng... jadi kadang2 ilmu kepura2an muncul deh..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa

Nama

Apa pendapat Anda tentang pernyataan klasik dari Mbah Shakespeare yang berbunyi: apalah arti sebuah nama? Hmm ... aku bisa melihat kelompok sayap kiri menjawab: ah ... itu tidak benar, sebuah nama memiliki makna yang penting dan mendalam, karena dari namalah kita menjadi seseorang sesuai arti yang terkandung di dalamnya. Di lain pihak, aku mendengar teriakan grup sayap kanan: setuju ... nama hanyalah sekedar nama, artinya tidak penting, yang jelas enak didengar dan mantap untuk dipanggil. Bukan maksud daku mengadu domba, tetapi belakangan ini aku memang sangat dipusingkan dengan nama. Lho ... kok bisa? Apa pasal? Dalam hitungan hari buah hatiku yang pertama akan lahir dan menambahkan kebahagiaan buat rumah tanggaku yang masih kecil. Dan aku selalu ditanya apakah sudah menyiapkan sebuah nama untuknya? Hmm ... bingung juga aku menjawabnya, karena terus terang aku sudah mencari di mana-mana, dari toko buku sampai surf di internet, aku masih belum memutuskan akan memberikan nama apa kepada