Skip to main content

Susu Kacang Kedelai

"Hen ... susu kedelaimu enak lho, beda dengan yang dijual di jalan-jalan," demikian komentar temanku saat aku baru menginjakkan kaki memasuki kantor. "Iya nih ... sampai-sampai mamaku tadi malam mau telp, mau tanyain gimana cara buatnya. Tapi dia malu, akhirnya ndak jadi ..." celutuk teman yang satunya semakin melambungkan diriku ke awan tingkat ke sekian he he ...

Hendri bisa membuat susu kacang kedelai? Percaya ndak he he ... Believe it or not, walaupun di antara kalian ada yang meragukan, itulah faktanya, aku bisa.

Bagaimana dengan rasanya? Mmm ... melihat testimoni di atas sepertinya tidak perlu diragukan lagi deh ... ueeenak. Apakah higienis? Oh ... tentu, bahkan kalo ditest pasti lolos dan mendapat sertifikasi 'halal' dan 'ISO 9007' he he ...

Dari kecil aku memang suka dengan yang namanya susu kedelai. Selain karena diiming-iming menyehatkan dan bagus untuk pertumbuhan, aku juga suka dengan rasa dan baunya yang khas. Ketika meneguknya, apalagi dingin-dingin habis dari kulkas atau ditambah es batu, kesegaran dan kenikmatan yang luar biasa terasa mengalir secara perlahan-lahan menelusuri tenggorokanku, menggeliat sepanjang usus pencernaanku, dan uih ... sampai tetes terakhir pun masih terasa segernya ...

Suatu hari, sepulang dari kantor, aku terheran-heran di meja makan sudah tersedia dua panci susu kedelai. Aku langsung mencari mama dan menanyakan dari mana datangnya susu kedelai yang banyak itu. Usut punya usut, ternyata buat sendiri.

Wow ... surprise banget. Apakah sulit membuatnya? Ternyata sangat-sangat gampang. Aku pun mencatat resepnya dan bertekad untuk membuatnya sendiri.

Kali pertama aku membuatnya ... berantakan sekali. Meskipun akhirnya jadi, waktu yang dihabiskan sangatlah lama ... yah, sekitar 3 jam. Tapi ketika jadi, aku terheran-heran, bengong, dan tidak percaya. Ternyata ... aku bisa membuatnya. Eitt ... gimana rasanya? Dengan dag-dig-dug, pelan-pelan pake sendok kucicipinya ... dan eeenaaakkk.

Sejak itu aku termotivasi untuk membuatnya. Belajar dari pengalaman demi pengalaman, akhirnya aku menemukan trik cepat, dan kemarin minggu aku berhasil menyajikannya hanya memakan waktu 1 jam kurang :). Dan itulah yang aku bawa ke kantor dan aku bagi-bagikan ke teman-teman untuk dicicipi ...

* * *

"Hen, ada resep rahasia nggak dalam membuat susu kedelai ..." tanya temanku. Terdiam beberapa saat ... dari mulutku keluar sepatah kata: Cinta.

Yah ... karena aku membuatnya dengan penuh cinta ...

Comments

  1. waaaaaaaaaaa.. susu kedele? rasane koyok susu sapi tah?
    susu sapi aja vi3 sukanya cuman susu coklat.. uggghh..

    ReplyDelete
  2. suitt suitt suittt....cinta lagi ah cinta lagi :P
    kacang kedelai ndak suka2 amat sh..kalo gak mintak dikirim se kontener...hahahahha...

    ReplyDelete
  3. kalo gue sih suka susu sapi hehe yg asli

    ReplyDelete
  4. hen, bagi resepnya dooonk...aku suka soya. dulu my mom suka bikinin. sekarang gak pernah minum lagi

    ReplyDelete
  5. Anonymous11:28 AM

    huekkk, geli2 gitu minumnya. ogah

    ReplyDelete
  6. wuaahhh susu kedelai rasa cinta... pasti enak, gua juga suka minum susu kedelai apalagi yang dingin... nyesss segerrrr
    boleh donk resepnya... mama gua juga bikin, siapa tahu ada secret ingredientnya... selain love tentunya

    ReplyDelete
  7. vi3: Beda lho rasanya dengan susu sapi. Dicobain deh ...

    Meli: itulah yang namanya the power of love he he ... Mau dikirimi sekontainer?

    Bronx: Pokoknya tetap lebih lezat susu kedelai ... dan lebih sehat :)

    ReplyDelete
  8. Dian + Xu: resepnya biasa aja. Pertama kacang kedele-nya direndam sekitar 3 jam, kemudian diblender ampe alus, trus siapin kain kassa untuk menyaring [kayak saring santan gitu], diulang2 sampai bentuk saringannya udah encer.

    Direbus, kasih gula trus daun pandan ... jadi deh :)

    Bradley: Rasanya gimana gitu loh he he

    ReplyDelete
  9. Anonymous2:55 PM

    Mauuuuuu!!!

    ReplyDelete
  10. Dewi: He he ... ntar kalo aku bikin lagi yah :)

    ReplyDelete
  11. aku juga mau dunk , aku waktu hamil anak 1 itu ngidamnya susu kacang kedelai , wah kayanya kamu tuh cowok romantis yah , penuh perasaan ceileeh bikin susu kacang aja pake cintaaa. ck.ck.ck. kayanya musti aku kenalin ama suamiku nih biar suamiku nanti jg jadi romantis kaya kamu hahaha

    ReplyDelete
  12. hen, terimakasih ya...aku pake saringan aja ah. gak punya kain kassa. pantesan kalo my mom bikin kok ngeres kayak pasir, gak pake kain kassa toh ahhaha..

    besok beli kedele ah..lama juga ya 3 jam

    ReplyDelete
  13. Hendri,

    Apa bisa di ekspor ? susu kedelai sepenuh cinta...berasa kedelainya atau cintanya ?

    ReplyDelete
  14. Evancelia-mom: Hendri cowok yang romantis? Waaaa ... tersanjung neh daku he he ... Kursus romantinya perlu berapa sesi :)


    Dian: Lebih bagus pake kain kassa, biar murni airnya yang tersaring. Kalo udah mahir paling 1 jam selesai ..


    Sisca: Wah ... apa bisa tahan lama kalo diekspor *bingung made on asli* ... Tapi segala sesuatu kalau kita lakukan dengan cinta, pasti beda hasilnya ... Coba deh

    ReplyDelete
  15. kalo hendri deket rumah, tak samperin terus buat susu kedelainya. boleh toh pesen segelas sehari?

    ReplyDelete
  16. Miniez: tentu saja :) Makanya, kapan pul Indo? Jangankan segelas, satu panci pun daku berikan :))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Belajar Berenang Saat Kepala 3? Its Possible!

Salah satu hal yang mungkin tidak banyak orang tahu tentang aku adalah aku baru bisa berenang saat usiaku menginjak kepala 3. Ups ... aku baru saja membeberkan satu rahasia tentang diriku hehehe. Meskipun aku lahir dan besar di kampung yang notebene banyak airnya (baca: sungai), aku tidak bisa berenang. Dan ketidakbisaanku ini aku pelihara sampai desawa. Lantas, bagaimana ceritanya akhirnya aku bisa berenang? Sederhana saja. Semuanya berawal saat anak pertamaku menginjak usia Balita. Layaknya kesukaan para bocah, mereka selalu punya ketertarikan yang besar akan air yang menggenang (baca: kolam renang). Awalnya aku tidak terusik dengan nir-dayaku berenang saat menemani anakku ke kolam renang. Aku masih bisa menikmati ikut nyemplung di kolam anak-anak sambil menggendong dan menemani anaku di sana. Tetapi lama-lama, ketika anakku mulai bosan di habitatnya dan pengen terjun ke kolam orang dewasa, aku baru sadar. Ditambah dengan perasaan 'orang lain melihat' (kegeerank...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...