Skip to main content

Belanja

Ada sebuah tempat yang kalau aku menginjakkan kakiku ke sana aku akan merasa sangat jengah, risih, dan salah tingkah. Apalagi melihat tatapan para penghuninya, seolah-olah mengatakan, "iiihh ... untuk apa cowok yang satu ini mampir ke sini? Lagi survei? Kurang kerjaan? Ato ada kelainan?" He he ...

Tempat ini menurutku sangat dieksklusifkan bagi kaumnya. Produk-produknya ditata, dipajang, dan dihiasi sedemikian rupa dan indah sehingga pasti mengundang mereka untuk mampir, lihat-lihat, sentuh-sentuh, dan sanggup mengubah niat mereka yang semula hanya iseng melihat menjadi rela menggocek kantong mereka untuk memilikinya.

Space yang disediakan untuk produk ini juga spesial. Menyolok, tersendiri, luas, dan terang benderang ... Anda bisa menebak tempat apakah ini? Mungkin akan membantu kalau aku menyebut salah satu mereknya, Pierre Cardin ... ato Sorela ...

* * *

Yap ... underwear.

Kemarin aku menemani istriku belanja underwear. Alasannya karena sudah lama tidak beli barang yang satu ini, juga karena punyanya sekarang udah ndak muat. Eeeiiit ... jangan bersalahprasangka dulu yah. Ukuran istriku berubah bukan karena macam-macam, tetapi karena sedang mengandung buah hati kami berdua, dan sedang jalan bulan ke-7 ... so, yang pernah mengalaminya pasti memahaminya :)

Kita memilih Mega Mall sebagai tempat belanja dan jalan-jalan. Saat memasuki tempat yang konon biang kenapa kota Jakarta semakin hari semakin panas karena dia buka cabang di mana-mana, Matahari, dengan langkah sigap dan yakin, istriku menyeret diriku menuju 'forbiden area' yang selama ini selalu aku hindari.

Aku pun memutar otakku, untuk mencoba menghindar. "Eh ... kamu sendirian aja yah, pilih-pilihnya. Lagian ini khan dalam rangka menghabiskan uang ang pao-mu, jadi aku tidak mau mengganggumu dengan mencekcoki dan membanding-bandingkan harga ..."

"Ya udah ..." jawab istriku.

Aman ... Dengan secepat kilat aku membelokkan kakiku, dan menghantarkan diriku ke tempat mainan anak-anak. Sekedar habiskan waktu, dan lihat-lihat juga. Wow ... ternyata anak-anak sekarang semakin dimanjakan yah. Dari mobil-mobilan, pistol-pistolan, boneka, dan beraneka ragam mainan ada. Aku lirik harganya ... Mmm ... jadi berpikir mulai sekarang sudah harus nabung nih ... agar bisa beliin anakku mainan.

Dari ujung yang satu ke ujung yang lain sudah aku telusuri semuanya. Dan, istriku belum belum kelihatan juga. Aku memalingkan wajahku menyapu sekeliling dengan harapan menemukan tempat duduk untuk melabuhkan diriku yang udah capek, namun aku tidak menemukan.

Tiada pilihan lain, dengan langkah berat aku pun menggabungkan diri dengan istriku. Aku perhatikan kiri-kanan, dan ... aha ... ternyata bukan aku sendiri mengalami nasib malang ini, rupanya ada juga cowok-cowok yang sependeritaan dengan daku. Dengan muka cengegesan, aku mencoba tersenyum dengan mereka, dibalas juga dengan mimik yang sama. Semakin aku perhatikan, ternyata aku memperoleh kesimpulan sendiri untuk bisa mengetahui sejauh mana hubungan cowok-cewek. Seandainya sang cowok menunggu ceweknya dari jarak dekat, dan mengikuti ke manapun ceweknya pergi, itu berarti pasangan tersebut sudah lama menikah. Jika si cowok mengikuti, tetapi dari jarak yang lumayan jauh, itu pasti masih pengantin baru. Dan, kalau cowoknya hanya bisa memerhatikan dari kejauhan, sedangkan ceweknya sibuk sendiri ke sana-sini, bisa dipastikan pasangan ini masih pacaran he he ...

Bosan larak-lirik, aku pun coba perhatikan barang-barang yang dipajang. Dan ... ternyata lucu-lucu yah. Ada yang bergambar teddy bear, lebah yang manis, tweety, dan beraneka ragam kartun yang memikat dan menggemeskan. Beda dengan punyanya cowok, yang mayoritas hanya berwarna saja. Hampir tidak pernah tuh, aku menemukan dan memiliki yang ada gambar kartunnya. Selain itu, bentuk dan variasinya juga macam-macam. Dalam batinku berujar, untuk apa sih barang gituan dibuat indah seperti itu? Emangnya itu ntar dipamerin, ndak khan ... paling juga ndak kelihatan ... Ah ... ini pikiran dangkal seorang cowok yang mencoba memahami pikiran cewek ... Aku yakin, kalau ditanyakan, pasti ada 1001 alasan dari cewek untuk membela mengapa harus diwarna-warni dan variasi seperti itu, he he ..

Setelah kurang lebih 1/2 jam, akhirnya istriku pun menentukan pilihannya. Dengan nafas lega dan semangat 45, aku pun menemaninya ke kasir ... and done.

Satu hal yang aku pelajari dari nemanin istri belanja adalah: ternyata beda yah cowok ama cewek he he ...

* * *

"Yank ... uang ang pao-ku masih Rp .... [disensor yah :) ]. Minggu depan aku belanja lagi yah ..." kata istriku dalam perjalanan pulang ke rumah.

Belanja lagi? Hmm ...

Comments

  1. Beverly: aku juga kaget, barusan diupload langsung ada komen he he ...

    Thanks yah. Btw, tuker link yu ...

    ReplyDelete
  2. Anonymous6:53 PM

    duuh iri nya sama istri kamu yg punya hubby mau nemenin belanja underwear , kalau hubby aku jelas dan tegas "NO" haha mau dirayu ditraktir makan juga emoh , sampai dipaksa juga emoh. yah sudah jadi selama ini aku sukanya sendirian . kasiannn yah aku hihi

    ReplyDelete
  3. :)) Gitu ya... :)

    ReplyDelete
  4. Halo calon papa,
    Nabung yang banyak ya...kalo ada lebih...boleh di forward kemari :)

    ReplyDelete
  5. Anonymous9:55 AM

    ahhhh...pura pura menghindar neh. Padahal suka juga. :p Mau yg mana pak? gbr teddy bear? atau kupu-kupu?

    ReplyDelete
  6. Lisa: He he ... perlu berguru ama daku?

    Zilko: Mmmm ... masih di bawah umur, so mangut-mangut dulu aja yah

    Sisca: Hi hi .. apa ndak kebalik tuh. Justru kita-kita yang perlu di-forward :)

    Dewi: ketahuan deh ha ha ...

    ReplyDelete
  7. itulah lelaki tidak ada bedanya hahahah selalu tidak sabar kalo nunggu cewe belanja ...dan cewe juga tidak ada bedanya..kalo belanja pasti lupa diri =)) bisa keliling mall 7 kali tanpa jeritan lelah...dan bisa seharian di supermarket bingung mau milih sayur mana yang seger hahahahah

    ReplyDelete
  8. cewek ama cowok kudu ada bedanya. cewek suka belanja ngabisin duit, cowok suka kerja ngumpulin duit. jadi ada tugasnya masing2.

    ReplyDelete
  9. Meli: Oh gitu yah ... trus ada tambahan, kalau di toko A harganya 1000, toko B harganya 975, maka pasti beli di toko B khan, meskipun selisihnya cuma 25 :) Istilahnya ada kebahagiaan tersendiri gitu yah he he


    Miniez: *mangut-mangut*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Belajar Berenang Saat Kepala 3? Its Possible!

Salah satu hal yang mungkin tidak banyak orang tahu tentang aku adalah aku baru bisa berenang saat usiaku menginjak kepala 3. Ups ... aku baru saja membeberkan satu rahasia tentang diriku hehehe. Meskipun aku lahir dan besar di kampung yang notebene banyak airnya (baca: sungai), aku tidak bisa berenang. Dan ketidakbisaanku ini aku pelihara sampai desawa. Lantas, bagaimana ceritanya akhirnya aku bisa berenang? Sederhana saja. Semuanya berawal saat anak pertamaku menginjak usia Balita. Layaknya kesukaan para bocah, mereka selalu punya ketertarikan yang besar akan air yang menggenang (baca: kolam renang). Awalnya aku tidak terusik dengan nir-dayaku berenang saat menemani anakku ke kolam renang. Aku masih bisa menikmati ikut nyemplung di kolam anak-anak sambil menggendong dan menemani anaku di sana. Tetapi lama-lama, ketika anakku mulai bosan di habitatnya dan pengen terjun ke kolam orang dewasa, aku baru sadar. Ditambah dengan perasaan 'orang lain melihat' (kegeerank...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...