Skip to main content

Pingsan aka Tak Sadarkan Diri

Pernahkah teman-teman pingsan? Seberapa seringkah? Kenapa bisa pingsan?

Kata orang-orang sih, alasan terbanyak dan utama kenapa orang pingsan adalah karena kecapekan. Banyak orang, entah disadari atau tidak, sering memaksa dan menggenjot tubuh mereka sedemikian keras --bisa lewat kerja ataupun olahraga-- sampai melebihi limit kekuatannya, yang berakibat overload hingga hasilnya bisa ditebak: pingsan. Mungkin kalau mau mencari perumpamaan, orang pingsan bisa disamakan dengan sebuah komputer yang dipaksa untuk membuka terlalu banyak program yang berat, hingga melebihi kemampuan dan kapasitas memorinya yang terbatas, dan akibatnya komputer tersebut menjadi hang. Kalo komputer sih mudah mengatasinya. Tinggal tekan tombol 'reset' atau cabut powernya, habis perkara. Tapi kalo manusia, apakah semudah itu?

Kata orang-orang lagi, selain faktor kecapekan, pingsan juga bisa disebabkan karena kepanasan, terjebak dalam ruang tertutup hingga kekurangan oksigen, kaget atau terkejut. Selain itu faktor lain seperti kurang darah, kurang tidur, kurang makan juga diyakini sebagai salah satu faktor mengapa orang pingsan. Aku tidak ingin menulis lebih lanjut tentang penyebab orang pingsan, apalagi memberikan tips bagaimana caranya menangani dan membantu orang yang pingsan supaya cepat sadar. Aku yakin teman-teman sudah sering mendapat email yang isinya pertolongan pertama pada orang pingsan.

Satu hal yang menarik perhatianku dan membuatku penasaran dari orang yang tidak sadarkan diri adalah ada apa di balik semuanya itu, dalam arti yang disempitkan: apa sih yang dirasakan oleh mereka-mereka yang tidak sadarkan diri. Keingintahuanku semakin bertambah kalau mendengar ada orang yang tidak sadarkan diri sampai berhari-hari. Apakah ada sebuah misteri di balik semuanya itu?

Mungkin jawaban umum kalau ditanyakan, apa yang dirasakan oleh orang pingsan adalah tidak merasa apa-apa. Namanya juga tidak sadarkan diri, emang apa yang mau dirasakan. Benar sih jawaban tersebut. Tapi kalau dipikir-pikir, apa benar tidak merasa apa-apa? Seumur hidupku sampai detik aku menulis posting ini, aku belum pernah merasakan yang namanya pingsan. Jadi wajar khan kalau aku bertanya-tanya, gimana rasanya pingsan itu.

Seperti yang kita ketahui tubuh kita terbagi menjadi 3 unsur, yaitu raga, jiwa, roh. Seseorang dikatakan dalam kondisi sadar apabila ketiga unsur tersebut aktif dan bekerja sebagaimana mestinya. Dari ke-3 unsur tersebut, yang ingin sekali aku sorot adalah raga dan roh. Kenapa jiwa aku abaikan? Karena jiwa lebih banyak bicara tentang emosi, niat, dan perasaan, hingga kalau mau kaitkan jiwa dengan dunia tidak sadarkan diri, kayaknya kok kurang berhubungan yah.

Jadi, kalau seseorang dikatakan hanya tinggal raga saja yang bekerja, kita bisa mengartikan bahwa orang tersebut adalah seorang almarhum alias sudah meninggal alias orang mati. Sedangkan kalau hanya ada unsur roh, itu artinya makhluk halus yang gentayangan. Setuju? Nah, bagaimana dengan status orang yang tidak sadarkan diri?

Aku yakin raga dan roh orang yang tidak sadarkan diri tetap aktif dan bekerja dengan baik. Raganya seperti yang kelihatan: eksis tapi diam saja alias tidak ada reaksi sama sekali. Yang jadi pertanyaan, kemanakah gerangan roh orang pingsan berada? Apakah dia juga ikut diam saja, istirahat tidak berbuat apa-apa, atau justru gentayangan tidak karuan tanpa tujuan?

Aku sering bertanya kepada teman-teman yang pernah tidak sadarkan diri, dan jawaban yang aku terima mayoritas tidak memuaskan rasa keingintahuanku. Rata-rata sih mengatakan tidak merasa apa-apa. Mungkin jawaban tersebut dapat dimaklumi kalau yang mengatakannya adalah mereka yang pingsannya sebentar alias dalam hitungan menit saja. Tapi kalau mereka yang tidak sadarkan berhari-hari, apakah jawaban yang didapat juga sama alias tidak merasa apa-apa?

Aku sering membaca kisah orang-orang yang tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama, atau ekstrimnya dalam kondisi koma, bagaimana mereka memberikan gambaran apa yang mereka lihat dan rasakan selama ketidaksadaran mereka. Mayoritas sih mengatakan, saat tidak sadarkan diri, mereka seperti berada dalam sebuah ruangan yang sangat luas, tidak ketahuan di mana batasnya, dan tempat itu terang sekali. Diceritakan lebih lanjut, mereka sepertinya diwajibkan untuk menempuh sebuah perjalanan yang mereka sendiri tidak tahu kemanakah tujuannya. Alhasil mereka hanya berjalan, berjalan, dan berjalan saja tanpa tahu kapan mereka sampai.

Dan yang membuat aku merinding adalah ada yang menceritakan bahwa mereka melihat sebuah pintu, sebagian juga mengatakan ada sinar yang sangat terang, bahkan ada yang melihat semacam jembatan, dan mereka sedang dalam proses menuju ke sana. Apakah pintu, sinar, atau jembatan itu? Mungkinkah itu gambaran pintu surga atau pintu menuju keabadian? Trus sebelum mereka sampai sana, kebanyakan mengatakan bahwa mreka mendengar ada suara yang memanggil-manggil nama mereka untuk kembali ... dan saat itulah mereka sadar atau siuman.

Yang tambah membuat aku merinding adalah ada yang menceritakan sudah sampai ke tujuan. Tapi saat mereka mau masuk, mereka dilarang oleh sebuah suara, yang mengatakan waktu mereka belum tiba. Hasilnya, mereka pun sadar. Ada juga yang mengatakan, langkah mereka terhenti karena mendengar nama mereka dipanggil-panggil, bahkan ada yang lebih serem, mereka mendengar isak tangis yang meminta mereka kembali. Hiiii ... kalau sudah sampai seperti itu, apa yang mau dikatakan???

Tidak sanggup lagi aku berkisah lebih lanjut. Mengapa? Karena selain aku belum pernah mengalaminya sendiri, bagiku hal tersebut juga merupakan sebuah fenomena dan misteri yang sulit dijelaskan dengan akal sehat. So ... sudikah teman-teman yang pernah mengalaminya mensharingkan kepadaku???

Comments

  1. Anonymous9:09 AM

    gua beberapa kali pernah pingsan, tapi kayaknya jawabanku tidak menggembirakan. gak merasakan apa-apa, hanya pandangan jadi gelap lalu tersadar kembali.

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:58 AM

    blon pernah pingsan nih. gak mo ahhhh. :p

    btw, Hendri postingannya seremmmmm. hiyyy..

    ReplyDelete
  3. Anonymous5:39 PM

    Hallo, dah di Jogja nih saya... :)

    Btw, untung aku ga pernah pingsan selama ini... :D

    ReplyDelete
  4. Anonymous11:23 PM

    aku sering juga pingsan, tp kalo ngalamin hal spiritual gitu sih ga pernah. ih mas hen ceritanya serem ... mana aku bacanya malem2 lagi .... duh ....

    *lirik kiri kanan*

    ReplyDelete
  5. belum pernah pingsan :D

    ReplyDelete
  6. Wah sorry gue blom pernah pengsan jadi ga bsia ber bagi pengalaman :D

    ReplyDelete
  7. pengin sekali2 pingsan kalo menang lotre banyak, hehe...

    sampe sekarang belum pernah pingsan tuh.

    ReplyDelete
  8. napa yah kalo akuh liat darah mao pingsan? doeloe, pernah liat darah kaki karna ditabrakk motor, nangis hampir pingsan :((

    ReplyDelete
  9. Anonymous2:29 PM

    Iya nih. Tulisannyaserem hehehe ...

    Aku juga penasaran apa rasanya pingsan itu, karena aku juga belum pernah. Tapi sedikit tidak aku juga pernah mendengar kisah-kisah yang dituliskan di sini seputar orang tidak sadarkan diri.

    ReplyDelete
  10. aku belom pernah pingsan, hen

    ReplyDelete
  11. Anonymous8:45 PM

    gue pernah denger kesaksian ibu hamil yg habis dicaesar dan rahimnya ikut diangkat karena nempel ama ari-ari bayi, serem loh kejadian pas pingsan lama sampe berhari-hari bahkakn pernah berhenti nafas sebentar tapi terus di doakan dan dibantu ama alat2 kedokteran, dia tuh bilang dikerubutin ama setan, setan2 perebut dia, sampe dia bilang "gue milik Tuhan Yesus" langsung setan2nya pada takut hihi.trus dia berjalan-jalan di alam ntah dimana tp dia liat spt neraka ada sosok orang yg pernah nyakitin dia(mungkin suaminya yg pertama ,suka maen cewek dan udah cerai ama dia dulu) bla bla sampe akhirnya gak kuat melihat penderitaan di neraka , TUhan bawa lage ke tempat laen dan ada beberapa setan curi kaki dia sampe Tuhan hardik tuh setan ,kakinya dibalikin ke ce itu dan pas sadar dia bisa pulih semua kondisi tubuhnya ,padahal dokter udah vonis kalopun sadar bisa jadi cacat atau idiot, tapi puji Tuhan , karena Tuhan yg nolong akhirnya dia normal kembali.dokternya aja heran. g percaya seh ada alam lain di luar sana di balik kematian. makanya gue selalu percaya ama Tuhan Yesus yang akan selamatkan gue dari neraka :D

    ReplyDelete
  12. Belom ngerasain yang begituan mah :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Belajar Berenang Saat Kepala 3? Its Possible!

Salah satu hal yang mungkin tidak banyak orang tahu tentang aku adalah aku baru bisa berenang saat usiaku menginjak kepala 3. Ups ... aku baru saja membeberkan satu rahasia tentang diriku hehehe. Meskipun aku lahir dan besar di kampung yang notebene banyak airnya (baca: sungai), aku tidak bisa berenang. Dan ketidakbisaanku ini aku pelihara sampai desawa. Lantas, bagaimana ceritanya akhirnya aku bisa berenang? Sederhana saja. Semuanya berawal saat anak pertamaku menginjak usia Balita. Layaknya kesukaan para bocah, mereka selalu punya ketertarikan yang besar akan air yang menggenang (baca: kolam renang). Awalnya aku tidak terusik dengan nir-dayaku berenang saat menemani anakku ke kolam renang. Aku masih bisa menikmati ikut nyemplung di kolam anak-anak sambil menggendong dan menemani anaku di sana. Tetapi lama-lama, ketika anakku mulai bosan di habitatnya dan pengen terjun ke kolam orang dewasa, aku baru sadar. Ditambah dengan perasaan 'orang lain melihat' (kegeerank...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...