Skip to main content

Kacamata

Pengen tahu saja. Di antara teman-teman yang sudah setia mengunjungi blogku --waduh ... terharu aku, ada yang namanya pengunjung yang setia hiks--, seberapa banyakkah yang karena satu dua hal terpaksa harus menggantungkan dirinya pada sepasang kaca cembung terbungkus dalam sebuah frame, dan dengan sukarela membiarkannya tergantung bebas sebagai aksesoris tambahan yang menghiasi wajah manis kita? Hayooo ... jangan malu-malu untuk tunjuk tangan hehehe ...

Ok deh ... dari pada tidak ada yang mau mengakuinya, aku deh yang tunjuk tangan :)

Perkenalanku dengan dunia kacamata terjadi waktu aku masih culun-culunnya alias waktu masih kelas 2 SMP. Masih segar di ingatanku, saat itu ada tim sukarelawan dari luar kota yang datang ke sekolahku untuk memberikan jasa pemeriksaan mata secara gratis. Peristiwa itu termasuk langka, karena jarang sekali ada lembaga yang menawarkan kegiatan sosial semacam ini. Aku yang waktu itu mulai terusik dengan masalah pandangan, langsung saja menyambar kesempatan tersebut.

Setelah dicek, baru ketahuan bahwa sudah sepantasnya aku bergabung dalam kelompok orang rabun jauh. Mau tahu berapakah minusku waktu itu? Tidak banyak sih, cuma 75 atau 0.75. Tapi itu sudah cukup menjadi alasan bagiku untuk mulai menambatkan pandanganku pada alat bantu alias kacamata. Berbekal surat pengantar dari tim tersebut, datanglah aku ke toko optik untuk membuat kacamataku yang perdana.

Kalau aku melihat kembali foto-fotoku waktu masih belia dengan kacamatanya, hatiku pasti tergelitik untuk tersenyum. Kenapa? Karena bentuk kacamatanya itu loh. Jangan bayangkan bentuk dan model kacamata jaman dulu bagus-bagus dan indah-indah seperti sekarang. Lempar jauh-jauh bayangan itu. Kacamata jaman bauhela itu ukuran lensanya atau frame-nya besar-besar alias jumbo size. Jadi sekali kita pake tuh kacamata, sebagian wajah kita langsung tertutup ama dia. So ... bisa dibayangkan deh, betapa culunnya daku waktu pake kacamata gituan ;)

Waktu pertama pake kacamata sih, ada rasa-rasa bangga gitu, soalnya waktu itu masih sedikit orang yang berkacamata. Lagian ada pameo, orang yang berkacamata adalah orang di atas rata-rata alias orang pinter. Jadinya fungsi utama kacamata sebagai alat bantu penglihatan malah dinomorduakan ... dan kebanggan ngeceng-lah yang diutamakan.

Tapi 'kebanggan semu' tersebut tidak berlangsung lama, karena lambat laun berkacamata malah bikin risih dan repotin. Lho, kok bisa? Iya ... soalnya gara-gara memakai kacamata beberapa aktivitas dan hobi menjadi terkendala. Dari berolahraga sampai nonton tivi hingga ketiduran, kacamata sepertinya mulai menjadi bagian yang mengusik. Ditambah karena ukurannya yang jumbo, bagian hidung sebagai tempat penyangga kacamata malah menjadi merah karena keberatan beban. Tapi apa mau dikata ... namanya tergantung sama dia, mau tidak mau harus dipakai juga.

Menginjak kuliah, secara perlahan tapi pasti model kacamataku berubah. Ukuran lensa mulai mengecil dan ringan, warna frame tidak lagi didominasi warna hitam, modelnya sudah mulai mengikuti standar seni ... pokoknya mengalami tranformasi total deh seiring perkembangan mode. Selain itu, pertambahan angka yang menunjukkan minusku bertambah juga terjadi. Dari semula 75, merambat ke angka 125, dan terus merangkak hingga mencapai angka 350 ... dan terakhir sudah mencapai 425.

Aku sempat frustasi juga dengan kacamata, hingga beralih ke softlens. Tapi perselingkuhanku dengannya tidak bertahan lama. Yah ... paling sekitar 1 tahunan. Alasannya tidak cocok saja. Menurut analisa pribadiku sih karena produksi air mataku kurang, makanya tuh softlens sering keriput karena kekeringan. Dan dampaknya mataku seperti lagi terluka alias merah abizzz.

Pernah juga ikut trend kacamata yang bisa berubah warna. Maksudnya kalau normal, lensanya bening seperti biasa, tapi kalo kena sinar matahari akan berubah jadi item. Fungsi awalnya sih supaya tidak menyilaukan mata saja kalau beredar di bawah terik matahari. Tapi gara-gara itu, pernah ada kejadian lucu. Terjadi waktu aku masih SMA, saat upacara bendera. Setelah prosesi demi prosesi berlalu, menjelang bubar ada pengumuman agar aku menghadap ke kantor guru.

Aku yang merasa tidak bersalah melenggang-kangkung saja ke sana. Di sana ternyata sudah berkumpul wali kelas dan guru BP. Lantas aku pun diperhadapkan pada kesalahan: memakai kacamata hitam saat upacara, dan mereka meminta aku menyerahkannya alias disita sebagai hukuman. Aku yang mendengar itu hanya bisa tersenyum. Trus aku pun menjelaskan duduk perkaranya sambil menyerahkan kacamata 'kasus' tersebut untuk mereka periksa. Singkat kata case ini di-closed, dan sejak itu aku tidak pernah pake kacamata jenis ini lagi ke sekolah.

* * *

Kacamata sekarang bukan lagi murni sebagai alat pembantu penglihatan. Fungsinya sudah bergeser menjadi bagian dari seni dan model. Lihatlah iklan-iklan di berbagai media. Dengan desain yang indah, tidak ketinggalan dipakai oleh model-model yang 'wah', mereka seolah ingin mengatakan we are a state of the art juga. Alhasil jangan heran menemukan kacamata yang harganya selangit.

Kacamata juga bukan dominasi orang dewasa lagi. Anak-anak juga banyak yang sudah memakainya. Contoh yang paling dekat adalah keponakanku yang baru berumur 8 tahun. Di matanya sudah nongkrong dengan manis sebingkai kacamata dengan minus 75. Aku makin terkejut kala mendapati salah satu anak sepupuku, yang baru berumur sekitar 6 tahun tapi sudah berkacamata dengan minus 600, dan silinder lagi ...

Gejala apakah ini? Apakah karena terlalu banyak nonton tv, membaca dalam kegelapan, keseringan main PS ... atau jangan-jangan sudah akrab dengan dunia blogging? Atau jangan-jangan asupan gizi atau vitamin A sudah semakin berkurang karena sudah dimanjakan dengan fast food. Hmmm ...

Comments

  1. Anonymous1:30 PM

    gua ikut acung tangan!
    gua mulai pake kcmt dari awal masuk kantor, gara2 mata kecapean akhirnya pas priksa malah minus dan silindris. masih kecil sih angkanya.
    sejauh ini udah 2 frame yang pernah bertengger di idung, yang pertama yang tebal warna hitam, lalu yang sekarang yang super tipis framenya warna biru dan super ringan lensanya.

    ReplyDelete
  2. Mana neh fotomu dengan kacamata???? :D
    Aku make kacamata baru pas di kuliah dulu (uiiihhh ternyata udah lama banget juga...), tapi males, makenya juga cuman seperlunya kalo udah mulai puyenk. Sekarang masih juga malezz tapi frekwensi make lebih tinggi, apalagi kalo mesti duduk di depan kompu :(

    ReplyDelete
  3. Anonymous6:41 AM

    mari saya ceritakan sejarah perkacamataan seorang shirley..ketauan harus pake kacamata pas 5 sd, pertama kali cek langsung -3.00, masih belon ada cylinder.tahun berganti, ganti, ganti sampe pas di singapur ganti soflen, thn 2003 awal kayanya sampe skrg 2007 masih setia dgn soflen. kcmta buat dirumah saja. current degree: -5.75 cylinder 3 i guess.kaget gak aku pake kcmta? hehehe

    ReplyDelete
  4. kalo g baru 4 taon terakhir ini pake kaca mata. n ternyata g liat2 g lebih cakepan pake kaca mata *suit suit* hahaha...jd bagi g kaca mata bikin g tambah pede juga kalo ketemu client. g pernah pengalaman pake softlense, ternyata g gak demen banget karena ribet, yang biasa g bisa langsung mandi, selaluuu aja g kelupaan copotin soft lense g, belon kalo pulang malem.. duh... tp kalo temen g ada yg pake softlense ber ari2 gak dicopotin, kog bisa ya.. kalo g seh gak betah.. tapi eniwei g dah betah aja pake kaca mata lbh simple tapi mang seh rada pegel idung..

    ReplyDelete
  5. aku tidak berkacamata ko :P

    ReplyDelete
  6. Xu: U kebanyakan desain sih, melototin komputer terus. Makanya langsung minus hehe ... difoto dong kacamatamu. Jadi penasaran pengen tahu bentuknya. Siapa tahu boleh aku tiru modelnya ;)

    Since: Fotoku pake kacamata? Waaaa ... jangan deh ... ntar nyamuk2 pada rontok ... ndak kuku lihat orang ganteng hahahaha ... Iya neh, kalo duduk lama di depan komp, jadinya tambah minus yah ...

    Ley: Ooo ... u pake softlens toh. Tinggi juga yah minusmu. Plus silinder lagi. Jelaslah tidak tahu, soalnya foto2 dikau tidak ada yang berkacamata hehehe ...

    Sunny: suit suit suit ... mana foto cakepnya itu ;) iya neh, ribet pake softlens. Tapi emang ada loh, softlens yang dirancang bisa tahan lama, makanya tidak usah sering2 copot. Tapi konsekuensinya pas bangun itu loh ... mata jadi sepettt karena banyak tai-nya hihihihih ...

    Isabella: ooo ... tapi sering ngeceng pake kacamata khan ;)

    ReplyDelete
  7. Aku ngacung tangan tinggi2 nih, aku skarang pake kacamata, he3... :)

    Sebenere dah dari SMP kelas 3 sih tau mataku agak minus, soale klo duduk di belakang ga keliatan tulisan di papan tulisnya. Tapi dari SMP sampe SMA males bgt cek mata

    Pas kuliah kemarin iseng2 cek, eh udah minus 125 sama 100, pake kacamata deh. Waktu itu berhubung beli sendiri, beli yg murah deh. Yg sekarang ini aku suka warnanya, dove silver, kecil framenya, dan enteeeeennng bgt, dipake juga enak. Tapi harganya juga "enak", untung dibeliin, wakakaka... :)) Klo ga, bisa jadi jatah hidup saya sebulan disini tuh, lebih malah... :D

    Btw, temenku ada yang minus 1100 loh..

    ReplyDelete
  8. aku jg pake kacamata neh, semenjak lulus SMP, waktu mau ke aussie itu kan harus ikut medical check up, nah itu deh ketauan kalo mesti pake kacamata.
    Waktu itu aku kesel banget, tp yah... mau ga mau harus pake drpd ga kliatan.
    GBU yah Hen!

    ReplyDelete
  9. benci banget pake kacamata. snorkeling ikannya jadi buram karena lupa beli contact lens

    kacamata yg berubah warna itu namanya kacamata transisi. aku pake yg itu sekarang. silau maaaan..cuma kalo didalam mobil, gak ngaruh. soale ultra violet gak nembus kaca mobilku huuhuhu sebel

    ReplyDelete
  10. Gua 7 taon yang lalu periksa min 0,5 ama 0,75..
    Beli kacamata tapi gak pernah gue pake, kecuali kalo mo nonton VCD serial pake tipi kecil yang tulisannya ga kebaca baru pake..
    Sampe skrg minnya cuman 1 aja..

    Jadi intinya.jangan pake kacamata terus2an..bisa bikin min bertambah parah..

    ReplyDelete
  11. Gue juga pake kacamata nich, waktu smp kelas 2 sekali diperiksa lgs 3,25. kaget gue. blm lagi silinder :(... jadi sedih dech...soalnya gw ngak suka pake kcmata. Katanya pake kcmata terus, lama2 mata jadi makin sipit. jadi jelek donk heeheheh....
    trus gue pernah dgr dr dokter kesehatan kalo mata sudah mulai minus akan bertambah terus seiring dengan pertumbuhan, apalagi udah minus semasa kecil, jadi waktu sedang puber2nya... kecendurangan untuk bertambah tinggi, kalo vit a nya ngak seimbang. kyknya sich ada benarnya jg dr pengalaman pribadi.

    ReplyDelete
  12. aku pake kacamata sejak kelas 3 SMP ampe sekarang. Softlens engga pernah nyoba, soalnya mataku udah sensitif takut jadi merah kena infeksi.

    ReplyDelete
  13. Hen, gw pake kacamata sejak SMP, en ukuran kacamata gw 34 B ...*kaburrrr*

    ReplyDelete
  14. Anonymous1:34 PM

    vi3 pake kacamata dari 1 smp.. sekarang udah minus 4,5 ama silinder 0,5 aja gituh...
    pernah pake kacamata superman gitu.. yang bingkainya item..
    pernah juga pake softlens tapi sebentar doang.. ribet bebersihnyalah.. mendingan pake kacamata..

    -vi3-

    ReplyDelete
  15. Anonymous1:34 PM

    vi3 pake kacamata dari 1 smp.. sekarang udah minus 4,5 ama silinder 0,5 aja gituh...
    pernah pake kacamata superman gitu.. yang bingkainya item..
    pernah juga pake softlens tapi sebentar doang.. ribet bebersihnyalah.. mendingan pake kacamata..

    -vi3-

    ReplyDelete
  16. Anonymous1:04 PM

    thanks God enggak pake, tapi kalo terus menerus mantengin komppie kayak daku genee bisa kali ya lama-lama, waduh

    ReplyDelete
  17. Zilko: Ooo ... enak dong pake kacamata yang tipis gitu. Serasa ndak pake kacamata aja yah hehe ... Minus 1100??? Wow ... gimana tuh kalo kacamatanya ilang???

    Nie: Hehehe ... sebel tapi diperlukan yah. Jadi gimana dongggg :) GBU 2 ...

    Dian: Hahaha ... kok benci sih. Tapi kata orang benci itu artinya benar-benar cinta loh. Bener ndak sih :)

    Amey: Emang u pake kacamata? Kok di foto2 tidak ada yang berkacamata? Sekali2 di foto dong, kita khan pengen lihat tampang u berkacamata juga ;) Pasti tambaha caem yah hehehe ...

    LoveStory: Hahaha ... udah tahu nih mata sipit, tambah sipit aja yah. Lama2 nih mata cuma tingga segaris aja :))

    Tiwi: Sama dong. Kapok pake softlens. Bikin mata merah ajaaaa ...

    Yenny: HAHAHAHA ... 34B itu udah konstan atau nambah besar??? *kejarrrrrrrrr*

    vi3: Wah ... minus kita hampir sama dong. Tapi untungnya aku tidak silinder hehehe ... Iya neh ... ribet pake softlens. Trus perlu perawatan ekstra lagi ;) So, bravo kacamata ...

    Afin: hehehehe ... siap2 deh bergabung dengan glasses club :)

    ReplyDelete
  18. Anonymous7:36 PM

    Aku pakai kacamata sejak kelas... Umm, kecil banget... Dari kelas TKB... Mwakakak...
    Saat itu, minusku dah -1.25 kanan dan -0.5 kiri, padahal keluargaku tidak ada yang berkacamata... Sampai sekarang tidak ada yang berkacamata, keluargaku, cuma aku doang... Sekarang sudah SMP, sudah mencapai radius -2.0... Huaaa... Nambahnya dikit banget, ya... Padahal suka di depan komputer :(
    http://photos-116.friendster.com/e1/photos/61/12/39742116/235993561l.jpg

    ReplyDelete
  19. aduh help me..
    gue gak tau kenapa nih tiba2 gue merasa gak fokus dan pusing,, apa itu silinder apa minus.. soalnya gue bangga bgt kalo gue gak perlu pake kaca mata ampe umur 32.. nah dah sebulang ini gue terasa puyeng dan mata sebelah kiri ko seperti ngeliat garis ada dua.. gue gak siap bgt kalo mesti pake kaca mata

    ReplyDelete
  20. Anonymous12:03 PM

    Hello,

    Was just browsing through google and found this forum figured I would sign up and wish you all a happy new years.

    Have a good 2010 !!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa