Skip to main content

Jalan Kaki

Kegiatan yang satu ini sepertinya sudah sangat jarang kita lakukan dewasa ini. Di zaman modern yang ditunjang teknologi transportasi yang ciamik, ditambah lagi dengan kehidupan yang menuntut kita untuk serba cepat, kegiatan ini secara perlahan tapi pasti tergeser dalam kamus hidup kita. Bahkan ada pameo yang berkata, kalau bisa sedapat mungkin deh kegiatan ini tidak dilakukan lagi. Selain bikin capek, juga memperlambat aktivitas :)

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran alat transportasi otomatis berupa kendaraan bermotor sangat membantu kehidupan manusia. Dengannya kita bisa menghemat waktu, tenaga, plus keringat. Tempat yang jauh bisa kita jangkau dalam waktu yang lebih singkat. Tenaga juga tidak banyak terkuras karena kita tinggal main gas dan kopling. Kita juga hemat keringat sehingga menjauhkan kita dari perasaan risih dan bau badan. Kalau mau diringkus dalam kalimat yang lebih sederhana, kehadiran mereka membuat hidup kita menjadi lebih efektif dan efisien.

Namun demikian, seperti pedang bermata dua, kehadiran mereka rupanya membuat salah satu kegiatan esensial utama kita menjadi berkurang. Yap ... jumlah langkah yang kita ayunkan melalui kaki kita menurun drastis. Kayaknya bisa dihitung seberapa sering kita berjalan kaki dalam sehari. Coba ambil waktu sejenak untuk berpikir, di mana sajakah kita memaksimalkan kaki kita. Pengamatan ini aku paparkan dengan pengambilan obyek diriku sendiri sebagai seorang pekerja kantoran :)

Langkah pertama kita dalam mengawali hari adalah ke toilet untuk pipis. Setuju? Itu pun cuma berapa langkah karena tinggal keluar dari kamar, jalan ke toilet, ngucur, balik kamar lagi, done. Jumlah langkah makin sedikit kalau kebetulan punya kamar mandi dalam. Habis itu, bagi ibu-ibu mungkin pergi ke dapur untuk masak, sedangkan bapak-bapak ke ruang tamu untuk baca koran. Aktivitas rutin lainnya berlanjut dengan mandi, dandan, rapi-rapi, sarapan, hingga siap berangkat ke kantor. Setahuku sih sampai di sini jumlah langkah yang sudah dilakukan boleh dibilang tergolong sedikit.

Saatnya kita berangkat ke kantor. Apakah saat ini masih ada orang yang dengan sengaja memilih untuk berjalan kaki menuju kantornya? Mungkin ada kalau kebetulan rumahnya dekat kantor. Tapi umumnya, di kota-kota besar tak terkecuali Jakarta, duduk manis di atas kendaraan adalah pilihan utama. Alasannya sangat jelas, supaya lebih nyaman dan cepat.

Sesampai di kantor, bagi yang membawa kendaraan, hampir dipastikan pada rebutan tempat parkir yang paling dekat dengan pintu masuk. For What? Yap ... supaya tidak capek harus berjalan jauh menuju ruang kerja kita. Selain itu, sudah tersedia lift yang siap menghantar kita yang kebetulan ruang kerjanya di lantai tinggi. Jarang sekali kita temukan ada orang yang sengaja menggunakan tangga darurat menuju ruang kerjanya, even their office located at 1st or 2nd floor, right :)

Setelah duduk manis di kavling kerja kita, kesibukan membuat hampir semua pekerja membetahkan diri sepanjang hari untuk meletakkan pantat mereka di kursi yang rata-rata empuk. Di antara waktu itu, ada selingan beberapa langkah kita lakukan. Entah itu ke toilet, seliwiran ke meja rekan, bolak balik ambil minum, ke meja mesin fax atau fotokopi, dan hal-hal kecil lainnya yang membutuhkan tenaga kita untuk jalan. Tapi sekali lagi, sedikit ... Ironinya, saat lunch time, saat di mana kesempatan bagus untuk sedikit berolahraga, banyak juga dari kita dengan alasan malas, panas, takut keringatan, tidak mau make up luntur, hingga kerjaan tanggung, lebih memilih delivery atau titip teman. Alhasil, lagi-lagi kaki ini dianggurin.

Saatnya pulang kerja. Sesampai rumah, karena lelah seharian bekerja, lalu lalang hanya dilakukan seperlunya saja sebelum merebahkan diri ke kasur empuk untuk terbang ke alam mimpi. So ... rutinitas yang sama dilakukan setiap hari.

Adalah kekecualian kalau pas wiken atau hari libur. Saat-saat tersebut langkah kita mungkin lebih banyak karena berkeliaran di mal ataupun olahraga. Tapi, tetap saja banyak yang sengaja mengganggurkan kakinya dengan alasan untuk memulihkan tenaga. Alhasil, seharian cuma berbaring di tempat tidur atau nongkrong manis di sofa sambil pencet-pencet remote.

Namun ... sekali lagi, contoh yang aku ambil ini berbasis diriku sebagai orang kantoran. Situasi akan berbeda kalau dia seorang mahasiswa, ibu rumah tangga, orang lapangan, dlsb. Tapi satu hal yang pasti, jumlah langkah yang dilakukan dewasa ini sudah sangat berkurang.

* * *

Dari berbagai sumber yang aku peroleh, jalan kaki itu sangat banyak manfaatnya. Bukan sekadar cari keringat seperti yang diomongin orang, tapi dari serangkaian penelitian, jalan kaki sangat erat hubungannya dengan keprimaan dan kebugaran tubuh kita. Apa sajakah manfaat berjalan kaki itu? Berikut coba aku ringkaskan yah ...

1. Jalan kaki diyakini akan menekan risiko serangan jantung. Kok bisa? Yap ... Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki akan memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

2. Mencegah osteoporosis. Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis.

3. Mengurangi penyakit stroke. Tidak percaya? Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Selain itu, salah satu studi terhadap 70 ribu perawat di Harvard School of Public Health menunjukkan mereka yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

4. Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

5. Meredakan encok lutut. Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.

6. Berat badan stabil. Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitasberjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

7. Menurunkan berat badan juga. Wah ... kayaknya ini sih dambaan kaum hawa heheh ... Diyakini selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

8. Mencegah kencing manis. Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk.

9. Menyembuhkan depresi. Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Kabarnya studi tentang hal ini sudah dikerjakan lebih 10 tahun.

So ... kalau begitu banyak manfaat dari berjalan kaki, kenapa kita tidak memulainya sekarang juga :)

* * *

Hari Sabtu adalah hari yang selalu aku tunggu dan nantikan. Selain karena libur, di hari itu juga ada agenda rutinku bersama Marvel, jagoanku tercinta. Apakah agenda itu? Yap ... jalan-jalan beli air minum galon.

Sekadar info, setiap minggu sekali, stok air minum di rumahku pasti habis. Sebenarnya bisa sih aku pesan lewat telp dan diantar. Tapi aku menemukan keasyikkan tersendiri dengan memesannya langsung. Itung-itung, momen itu sebagai momen khusus seorang ayah dan anak untuk melewatkan waktu bersama ... tentunya sekaligus olahraga.

Jarak rumahku dengan toko yang jual air minum tidak jauh, paling sekitar 400 meter kali, tapi itu cukup membuatku keringatan juga. Jadi tiap Sabtu pagi sesudah mandi dan wangi, anakku sudah siap dengan sandal kuning spongebob kesayangannya, menunggu dengan tidak sabar kesempatan jalan-jalan. Setelah pesan dan bayar, sengaja aku ajak dia jalan keliling kompleks, cari tukang balon, tukang odong-odong, atau ke ATM yang ada di ruko dekat rumah.

Jadi ... tubuh sehat didapat, hubungan dengan anak juga akrab. Not bad khan :)

Comments

  1. hari sabtu emang surga dunia buat org kantoran deh:)

    sama hen,tiap sabtu ke warung jalan kaki sama anak n doi sepedaan..tp klo smbl manggul air galonan mah kagaklah blom sekuat dirimu ..bisa2 encok ntr..manfaat jalan kakinya jd gatot dah kekeke

    ReplyDelete
  2. huahahahahahh..barusan gw posting soal Rome niy yg kebanyakkan kita tempuh kalo jelajah kota Rome dgn jalan kaki ;)

    kl di Holland jalan kaki mah bosen, secara gw kebanyakkan kerjanya dr pd relaxnya hihihihi..alesan boleh yak :p

    ReplyDelete
  3. Anonymous3:23 PM

    Hen,
    tiap hari aku mesti jalan kaki hen, karena aku ga punya mobil disini, alat transport-ku yang tiap hari dipake yaitu sepeda, jadi kalo mo belanja yang agak jauh iring-iringan naek sepeda berdua Aiko, hihihihi...

    kadang kalo winter datang, sengsara banget, anginnya kenceng, udaranya dingin, sepeda terpaksa pensiun, gantinya jalan kaki, kalo sudah gitu.. jadi inget kampung halaman, semua nya mudah didapat.

    Tapi aku tetap bersyukur, karena benar katamu, jalan kaki membuat kita lebih sehat, selain itu paha dan betis jadi kencang hihihi...

    Aiko's Mom
    our-beautiful-day.com

    ReplyDelete
  4. Anonymous4:13 PM

    Setuju ommm... perut ndut neh gara2 jarang jalan kaki. abis, males heheheh

    ReplyDelete
  5. Anonymous5:03 PM

    sampe hamil besar gini, udah mo minggu ke-34 skg, saya dan suami ke mana2 mau gk mau hrs jalan kaki (minimal 1 jam lah). gk ada mobil kan. kalo spring dan fall msh mending, krn udara sejuk, jd rasanya tdk terlalu cape. tp kl winter dan summer, kedinginan ataupun berjalan di bawah matahari terik, wah bener2 perjuangan. he2. tp ya berusaha dinikmati lah, krn sambil jalan kaki, kami berdua bs ngobrol dan berpegangan tangan. rasanya hati pun jd lbh dekat satu sama lain. mgk momen2 yg begini gk bakalan didpt kl tinggal di jkt. he2. yg jelas sih, kata temen2, jalan kaki baik utk ibu hamil, biar melahirkannya mudah. aminnnnn deh :)

    ReplyDelete
  6. Anonymous6:47 PM

    eh, aku kalo ke kampus jalan kaki loh, ha3... :) Dah gitu, FYI, Unpar kan di Bandung Utara yang bergunung2, jadi banyak tangganya. Klo mo ke kantin aja musti naik tangga tuh, wakakkakaka... lol. Kadang kalo kuliah di lantai 6 berhubung takut telat + yang ngantri lift buanyak bgt, akhirnya lari2 naik tangga loh saya, wakakakaka... lol

    ReplyDelete
  7. Saya hari miggu kemarin jalan kaki mendaki gunung sampe 15 mil...bukannya sehat malah sakit nih kaki.. terus ampir-ampir jantungan setiap lihat penanda jalan bahwa tujuan masih sangaaaaat jauhhhhh

    ReplyDelete
  8. Mama Rashel: Iya ... makanya kalo udah hari Jumat, langsung teriak TGIF :) Eh ... aku ndak angkut sendirilah galonnya, cuma datang ke toko, pesan, bayar, selesai ... ntar diantar mereka juga. Ndak kuku lagi kalo harus angkat galon segitu jauh hehe ...

    Yulia: Hehehe ... berarti sumber ilham kita ada kaitannya yah :) Kalo aku dikasih kesempatan jalan2 ke negeri bule gitu, pasti aku relain jalan kaki. Habis, pemandangan di sana khan apik, rugi kalo cuma dilewati naik kendaraan :) Tapi ... kapan yah :(

    Aiko-Mom: Asyik dong bisa sepedaan bareng buah hati. Ntar ah kalo anakku udah gedean, pasti tiap hari aku ajak keliling kompleks naik sepeda :) Paha kencang? Suit suit ...

    Rudy: Hahaha ... makanya banyakan jalan kaki. Jgn malas tuh!!!

    Melani: Ooo ... aku baru tahu u lagi hamil Congrat yah. Jadi tinggal tunggu waktu neh ... banyak berdoa supaya dilancarin yah :) Ntar kalo udah melahirkan, jgn lupa kabar/i ok :) Iya neh, dulu waktu pacaran juga suka jalan kaki bareng. Pegangan tangan, ngobrol ... ah, pengen mengulangi masa2 indah itu lagi :)

    Zilko: Hehehe ... jadi dikau termasuk golongan yang memaksimalkan kaki dong :) Sering2 aja naik turun tangga, biar stamina tetap fit. OK ...

    R3: Daki gunung? Wah ... asyik dong. Jadi teringat dulu pernah daki gunung juga ... kapan2 cerita ah di blog ini :) Sekarang udah sembuh khan sakit kakinya ...

    ReplyDelete
  9. kalo pake flats ok aja jalan 3 km juga ok..kalo pake high heels suruh ajak jalan kaki tak timpuk deh ....hehehehe

    kalo jalan ke mall si ok ok aja ya hhahahahaha

    gue suka jalan kaki ...kalo santai gitu...kalo lagi buru2 yah gak deh ya.

    ReplyDelete
  10. meja kantor gua di lantai 4, rekan kerja di lantai 1, sehari bisa bol-bal 3 kali... sehat gak tuh? :D jalan2 ama pacar, keliling mal ampe cape kakinya... sehat dan senang :P
    bagus hen postingannya :D

    ReplyDelete
  11. Anonymous1:30 PM

    wahhh ternyata jalan kaki banyak manfaatnya yah, sukur deh... soalnya gw pulper kerja slalu jalan kaki Hen, deket sih. :D

    ReplyDelete
  12. Kece: Iya, aku sebenarnya juga suka jalan santai, ndak buru2. Tapi kadang kondisi ndak memungkinkan. Kalau kita santai, bisa2 didorong dari belakang hehe ... jadi mau ndak mau kalau jalan ikut terburu2 :)

    Xu: Wah ... perlu diperiksa tuh, jgn2 betis ato pahanya udah segede lobak HAHAHA ... Asyik neh yang jalan2 ama pacar. Pasti gandengan tangan terus yah ;)

    Dewi: Asyik dong kamu, bisa puper pake kaki. Seandainya daku bisa ketemu kantor yang deket ama rumah :)

    ReplyDelete
  13. Jalan kaki jadi rutinitas se-hari2 Hen, gak ada pilihan lain sih...

    ReplyDelete
  14. Hen, kamu nenteng aqua galon jalan kaki dari warung ke rumah? coba posting fotomu, jangan2 lenganmu dah segede Ade Rai :D

    ReplyDelete
  15. Hen, kurang panjaaaaangggg!!!
    Ini sih bacanya ampe ngos ngosan 'gak usah pake acara jalan kaki lagi!!!

    ReplyDelete
  16. kebanyakan jalan kaki, kaki berurat pulak, hen hehhhe....opungku rajin jalan kaki. pagi dan sore. and badannya slim, umurnya panjang. 90 th baru meninggal

    lo punya cara buat menyetop orang ngomong gak ? pening nih aku ada customer gak berenti ngomong daritd

    ReplyDelete
  17. Tiwi: hehehe ... itulah fungsi kaki diciptakan. So, jgn bosan2nya jalan kaki yah :)

    Yenny: Yeeee ... ndaklah sampai gotong2 tuh galon pe rumah. kagak seperkasa itulah daku. Alih2 mau bersantai, turun berok pula yang didapat hehehe ...

    Since: *celingak-celinguk* kepanjangan yah hehe ... udah nandingin rel kereta belon :) Iya deh, besok aku tulis yang lebih panjang lagi :))

    Dian: Terbukti khan kalo banyak jalan bagus untuk kesehatan :) 90 taon? Waaa ... pengen aku hidup selama itu :)

    Tips nyetop orang ngomong? Waduh, itu sih ahlinya pada CS. Oeiii ... ada CS ndak yang baca posting ini? Bantuin dong ;)

    ReplyDelete
  18. wah bagus nih topiknya :D
    aku sendiri termasuk badak kalo jalan kaki. akhir2 ini sebisa mungkin joging pagi bareng bokap tiap sabtu. segar menikmati udara pagi :)

    ReplyDelete
  19. ...enak yah kalo dah keluar keringat

    ReplyDelete
  20. Blue_cat: tq yah. Asyik dong, sempat joging bareng bokap. Selain segar dapat, hubungan dengan bokap juga tambah ok khan :)

    Vino: Yap. Tubuh rasanya seger khan. makanya sering2 keringatan ;)

    ReplyDelete
  21. Anonymous1:07 AM

    beruntuuuuuuuungg banget masih bisa jalan kaki jauh2 gitu. aku sih dah ga kuat mas, 10 meter langsung ngos2an. gara2 ngerokok .. huehuehue

    ReplyDelete
  22. Meda: Waaaa ... badung juga anak yang satu ini. Makanya, stop smoking yah, biar tubuh sehat dan kuat :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa