Skip to main content

Jujur

Salah satu bacaan favorit saya adalah Reader's Digest Indonesia, salah satu buku saku yang menurutku sarat makna terbitan Femina Group. Selain memiliki rubrik yang aku suka --kisah-kisah nyata dan lucu-- bacaan yang sering disingkat menjadi RDI ini berisi banyak sekali artikel serta tips yang aku yakin kalau teman-teman membacanya bakal mendapatkan banyak tambahan pengetahuan, informasi, dan inspirasi.

Dan inspirasi untuk postingku yang ke-152 (not bad yah, ngeblog hampir 1 tahun 9 bulan berhasil menelurkan sebanyak 151 tulisan, yang juga berarti tiap bulan kalau dirata-ratakan aku berhasil memposting 7 tulisan) adalah karya yang muncul dari hasil keisenganku memelototi huruf demi huruf yang ada di RDI edisi Oktober 2007 selama libur lebaran kemarin. Apakah inspirasi tersebut?

Bermula dari sebuah artikel yang berjudul simpel: Survei Tes Kejujuran (judul aslinya: The Reader’s Digest Global Phone Honesty Test). Dikisahkan, para peneliti dari Reader's Digest dengan sengaja menghilangkan 30 biji hape di 32 kota terpilih di dunia untuk mengetahui tingkat kejujuran orang-orang yang menemukannya. Hape-hape tersebut 'dihilangkan' di tempat umum yang cukup ramai dan mereka melakukan observasi dari jarak yang cukup jauh. Mereka akan menghubungi hape tersebut dengan harapan ada seseorang yang akan mengambil dan menjawabnya.

Selanjutnya mereka akan bertanya apakah orang yang menemukan hape tersebut bersedia untuk mengembalikan hape tersebut atau tidak. Jika bersedia, mereka akan janjian ketemu di satu titik. Namun jika orang tersebut tidak menjawab panggilan tersebut dan langsung menyimpannya, para peneliti akan menunggu untuk dihubungi balik oleh sang penemu, atau hanya bisa melihat hape tersebut melayang begitu saja.

Dan bagaimanakah hasilnya? Cukup mengejutkan, demikian kesimpulan tim Reader's Digest. Secara rata-rata, prosentase pengembalian adalah mencapai 68% atau dua pertiga dari 30 handphone dari masing-masing kota. Dan yang hebat adalah, kota yang berhasil menduduki posisi pertama sebagai kota yang paling jujur menurut survei ini adalah sebuah kota kecil sekaligus ibukota negara Slovenia, salah satu negara pecahan Yugoslavia yang baru merdeka tahun 1991 kemarin. Kota Ljubljana, inilah kota terjujur versi Reader's Digest dengan jumlah penduduknya hanya sekitar 267.000 jiwa, mengembalikan 29 hape dari 30 hape yang tertinggal tersebut. Berturut-turut setelahnya adalah Toronto-Kanada (28/30), Seoul-Korea Selatan (27/30), Stockhlom-Swedia (26/30), dan tiga kota yaitu Mumbai-India, Manila-Filipina, dan New York-AS mengekor di urutan selanjutnya dengan angka 24/30.

Mau tahu negara yang paling tidak jujur? Hmmm ... janganlah langsung berpikir kota tercinta ibu kota Republik ini bakal muncul karena Jakarta tidaklah dimasukkan dalam survei ini hehe ... Lantas, kota apakah yang paling tidak jujur itu? Yah ... tidak jauh-jauh sih dari kita, masih tetanggaan persis ama kita :) Penasaran? Semoga tidak yah. Nih aku kasih tahu jawabannya. The most dishonest city ala Reader's Digest adalah Kuala Lumpur-Malaysia yang meraih podium paling bawah bersama kota Hong Kong dengan angka 13/30.

* * *

Jujur. Sebuah kata sederhana yang sarat makna. Mudah untuk diucapkan, tapi sulit untuk dipraktekkan. Ringan untuk dilafalkan, tetapi berat untuk diaplikasikan. Gampang untuk dibicarakan, namun susah untuk melakukannya. Simple untuk dikatakan, tapi rumit untuk dilakukan. Hmm ... Setujukah teman-teman dengan pernyataan ini?

Tapi apakah benar sulit untuk hidup dalam kejujuran? Tidak usahlah membayangkan untuk berlaku jujur dalam skala besar dan kompleks. Misalnya kejujuran saat diinterogasi polisi atau dituntut jujur kala memberikan kesaksian di persidangan atau harus jujur ketika karir dan profesi kita diujung tanduk dan dipertaruhkan. Itu sebuah kondisi yang terlalu luar biasa untuk melihat sebuah nilai kejujuran.

Cobalah untuk mulai menilai diri sendiri dalam skala kecil. Yah ... yang sederhana saja. Misalnya saat kita berbelanja, kasirnya secara tidak sengaja memberikan kembalian lebih, dan kita baru tahu setelah kita meninggalkan kasir tersebut. Apakah kita berniat mengembalikan kelebihan tersebut atau justru kita gembira karena mendapat rezeki plus? Mungkin ada sebagian berkata, kalau lebihnya kecil sih aku balikin. Tapi kalo lebihnya banyak? Apakah tidak tergoda untuk langsung memasukkannya ke kantong dan beredar menjauh secepat mungkin supaya tidak muncul seberkas perasaan 'bersalah'?

Contoh lainnya, surat keterangan sakit dari dokter. Hayoo ... siapa yang pernah memalsukannya :) Bukan rahasia lagi kalau untuk yang satu ini bisa dengan mudah kita dapatkan. Dengan hanya modal beberapa puluh ribu rupiah, sebuah surat sakti bisa kita dapatkan sebagai kamuflase yang layak dipertanggungjawabkan ke perusahaan yang menerangkan: kita sakit. Padahal sesungguhnya mungkin saja kita bolos karena mau pergi atau ada urusan penting lain atau lagi malas karena malam sebelumnya bergadang sampai subuh. Namun dengan alasan supaya lebih gentle dan tidak memotong jatah cuti tahunan kita, dengan mudah kita menjadi orang yang tidak jujur dengan membuat surat keterangan palsu.

Keadaan yang sama juga layak diangkat sebagai ujian kejujuran kita. Seperti nota bensin yang kita tulis sendiri, yang benar isi 20 liter tapi di notanya tertera 25 liter. Atau karcis parkir atau tol yang sesungguhnya kita nikmati atas nama pribadi namun kita masukkan dalam daftar tanggungan kantor. Termasuk di dalamnya kuitansi palsu yang jumlah nominalnya sudah dimark-up *kalau untuk yang satu ini aku pernah alami sendiri, tapi aku cerita lain kali saja yah*

Kayaknya hal-hal seperti itu adalah sepele dan sudah lumrah karena di mana-mana orang melakukannya. Tapi sesungguhnya di sinilah ujian kebeningan nurani kita serta menunjukkan seberapa murni hati kita menilai sebuah kejujuran. Sebuah nilai moral yang pantas kita wariskan ke generasi di bawah kita untuk menyatakan: be honest is my desire and will be my attitude ...

* * *

Kembali ke hape hilang tadi, seandainya kota Jakarta masuk survei tersebut, kira-kira berapa biji yang hape yang kembali? Hmm ... penasaran saja :)

Comments

  1. Anonymous3:23 PM

    Jujur Hen, postinganmu panjanggggggggggggggggg bangettt :P

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:59 PM

    kayaknya gak bakal ada yg kembali Hen... kecuali gw yg nemuin. *Maksut loh?* hehehe... kiding.

    gw jg blon bisa jujur 100% but i always try n try... thx udah ngingetin.

    ReplyDelete
  3. Anonymous8:47 AM

    Udah banyak neh tulisannya Om. Kpn mau dibukuin heheh...

    Iya om, jujur itu harus dimulai dari hal2 kecil. tq yah untuk refleksinya

    ReplyDelete
  4. ah, harusnya Jakarta jg dipake buat penelitian tuh, penasaran, hahaha... . Makin kecil kota biasanya makin jujur yah? Makin besar soalnya makin modern trus orangnya makin individualis, hahaha... . tp gak bisa jg dibilang kaya gitu sih, banyak jg orang baik, lol

    iya, buat jujur itu kadang susah. Kaya harus makan buah simalakama. Kalo jujur konsekwensinya gini, klo bohong lebih 'enak', tp mungkin bakal muncul perasaan gak enak jg...

    ReplyDelete
  5. Anonymous10:40 AM

    boong = manusiawi, tapi jujur jg harus. aku yakin, didunia ini, ga bakal ada orang yang jujur 100%, ya ga mas? hehehe ...

    ReplyDelete
  6. berarti aku termasuk orang jujur banget dong,pernah beberapa kali ketemu hp pdhl bagus tapi aku tel ke nomer yg ada di hape bilang kalo hape saya temukan di jalan...mungkin sebagian akan merasa aku ini orangnya sok jujur,tapi jujur saja...saya sering berpikir dan berdiri di pihak orang yg hilang,saya bertanya pada diri ndiri..."andai saja hape saya yg hilang,bagaimana perasaan saya?" ...dengan begitu kita akan dengan sangat rela mengembalikan hape orang yg jatuh/hilang itu.

    ReplyDelete
  7. hilang semua, yakin deh sumpah..hehehe
    jujur itu artinya ngelawan diri sendiri.
    nice post :D

    ReplyDelete
  8. Yenny: Hahaha ... jujur banget komennya. Masak sih tulisannya panjang? Perasaan masih normal ah hehe ... Iya deh, besok2 aku tulis yang lebih pendek dikit yah ;)

    Dewi: Maksudnya kalo dikau yang ketemu, ada kemungkinan 50:50 kembali ama tidak yah ;)

    Rudy: Wah ... belon ada yang nawarin tuh posting2ku di bukuin. Adakah yang tertarik? Setuju, semua harus dimulai dari hal2 kecil ...

    Zilko: Iya, daku juga penasaran. Seandainya Jakarta jadi objek survei, hasilnya pasti sangat mengejutkan yah :) Jadi untuk bersikap jujur itu sangat susah khan :)

    Meda: Setuju. Yang namanya manusia pasti ada sisi gelapnya atau sisi tidak jujurnya. Jadi wajar2 aja ada ketidakjujuran dalam diri kita. Tapi tidak ada salahnya coba khan :)

    Choco: So, kalo Jakarta masuk survei, minimal udah ada satu yang kembali yah, yaitu dari dikau :) Setuju banget dengan pikiranmu: seandainya kita yang mengalaminya ... Lagian, ngapain juga nyimpan barang2 milik orang lain yah. Bawaannya pikir terus itu bukan punya kita ;)

    Xu: HAHAHAHA ... pesimis banget sih. Tapi kalo ada aq atau dikau yang ketemu, pasti baliklah ;) Jujur=melawan keinginan daging. tq

    ReplyDelete
  9. Pasti balik semua Kok! Dijamin! Bukan balik ke yang punya, tapi balik lagi ke penadah HP colongan. ekekekekek..... Met kenal juga. ^_^

    ReplyDelete
  10. Seandainya hape yg dirongah dari saku celana suamiku itu juga dikembalikan... Wahahaha... kalo rongoh-rongoh kantong orang trus malah ngembaliin hape niatnya apaaa coba??!! :D

    ReplyDelete
  11. bwakakakakakaa..pertanyaannyaaaaa hihihihii..keknya mustahil tp sapa tau Jakarta keluar nr satu sebagai kota terjujur di dunia..AMIN. Gile nih posotif bangettt deh gw huahahahh :p

    ReplyDelete
  12. Anonymous1:55 PM

    jujur kan dah termsk barang langka, ada yg jualan nggak ? heheheh

    ReplyDelete
  13. Fely: Hahaha ... bener atuh. Pasti balik hehehe. Tq yah udah mampir

    Since: Emang hape misua dikau ada yang rogoh? Terjadi di indonesiakah? *ini hendri langsung nuduh yang ndak2 ;0*

    Yulia: AMINNNN ... Bisa juga dicoba, siapa tahu hasilnya benar. Baliknya 30, tapi dari yang disebar 30000 xixixix

    Lily: seribu 3 seribu 3 ... hayo hayo, obralll ... siapa mau beli. JUJUR ... dijamin laris manis ;)

    ReplyDelete
  14. klo gw yg nemu pasti tak balikin hen *jujur niy* :p

    gw dpt RDI gratisan mulu tu..cm ga sempt baca..banyak bgt majalah 12 macem bow..secara hubby kerja difemina..mau hen?:p *ini jujur apa sombong ya* :p

    ReplyDelete
  15. Anonymous9:33 PM

    susah susah gampang jawabnya, memang bicara lebih mudah ya.
    tapi setidaknya setiap hari aku ingin tetap jujur, walau sulit, tapi kalau usaha, pasti bisa.

    dulu aku kadang suka nyelipin karcis tol, hihihihi... *ngaku*

    Anita
    our-beautiful-day.com

    ReplyDelete
  16. wong negaranya aja termasuk yg korup didunia, wong pejabatnya aja dari yg atas sampe karyawan purhcasing hobby nilep duit...

    alhamdulilah sampai hari ini aku masih bisa jujur termasuk dalam hal sekecil kecilnya seperti muji atau nulis blog.

    dulu di batam pernah ada dokter mata nanyak, mau ditulis berapa receiptnya ? ya tulis yg sebernarnya donk, dok. kataku.
    dalam hatiku gimana sih nih dokter, ngajarin orang gak jujur....pantesan receipt accounting managerku jumlahnya lebih tinggi hikhik

    ReplyDelete
  17. Mama Rashel: WAAAAAA ... MAUUUUUUUU. RDI Gratis. MAUUUUUUUU ... Perlu alamat lengkapku biar tiap bulan dikirim secara GRATIS? *Ini jujur apa rakus hayooo*

    Anita: Iya. Berkata selalu lebih mudah dibandingkan berbuat. Tapi menurutku itulah tantangan bagi kita untuk selalu menjadi lebih baik. Setuju ;) HAHAHA ... pengakuan yang jujur tuh :)

    Dian: Iya neh ... salah satu yang aku suka dari tulisanmu itu adalah blak-blak-an apa adanya. Bentuk lain dari kejujuran yah ;) Aku juga pernah waktu beli kacamata. Waktu minta kuitansi, ditanya juga: mau ditulis berapa :)

    ReplyDelete
  18. pak saya mo jujur nih....jujur pak saya nggak punya uang jadi mau gk bapak kasih saya uang hihihihi nah loe...klo yg satu ini mah kelewat jujur kali yah

    ReplyDelete
  19. Kalo research di adakan di Jkt, kira2 yang nemu HP tuh salah satunya Hendri Bun, kira2 hape nya mau diapain ya?

    ReplyDelete
  20. Tata: Hahaha ... bener Ta. Kalo yang ini kelewat jujur. Btw, siapa tahu ada yang baca komen u, trus beneran kasih uang ke u? Ndak rugi khan ;)

    Tiwi: PASTI masuk kantong ... tapi kantong siapa dulu hehehe ...

    ReplyDelete
  21. Anonymous9:03 AM

    The goal of Clomid cure in treating infertility is to seat normal ovulation sooner than cause the development of numerous eggs. In olden days ovulation is established, there is no gain to increasing the dosage supplementary . Numerous studies accompany that pregnancy almost always occurs during the elementary three months of infertility remedial programme and treatment beyond six months is not recommended. Clomid can producer side effects such as ovarian hyperstimulation (rare), visual disturbances, nausea, diminished "standing" of the cervical mucus, multiple births, and others.

    Clomid is frequently prescribed by generalists as a "leading crinkle" ovulation induction therapy. Most patients should subject oneself to the fertility "workup" prior to start any therapy. There could be various causes of infertility in appendix to ovulatory disorders, including endometriosis, tubal infection, cervical factor and others. Also, Clomid therapy should not be initiated until a semen analysis has been completed.
    Clomid and Other Ovulation Inducti
    Somali pirates protract their attacks against supranational ships in and all impart the Look like of Aden, in out of commission desire of the stumbling-block of stepped-up kooky naval escorts and patrols - and the increased remissness hierarchy of their attacks. At the beck agreements with Somalia, the U.N, and each other, ships relationship to fifteen countries these days patrolman the area. Somali pirates - who be subjected to the capacity suited for won themselves precisely $200 million in payment since practically the start 2008 - are being captured more as in profuse cases as not minute, and handed over to authorities in Kenya, Yemen and Somalia pilgrimage of trial. Unruffled here are some up to mount photos of piracy touched in the supervisor the skim of Somalia, and the worldwide efforts to hold sway over it in.
    [url=http://beautifulpakistan.org/members/clomid-late-ovulation-53/default.aspx]clomid late ovulation[/url]
    [url=http://cloudcomputingusergroup.org/members/induce-ovulation-infertility-clomid-92/default.aspx]induce ovulation infertility clomid[/url]
    [url=http://65.55.100.64/members/clomid-over-40-54/default.aspx]clomid over 40[/url]
    [url=http://morristribe.com/members/higher-dosage-of-clomid-than-needed-61/default.aspx]higher dosage of clomid than needed[/url]
    tel:95849301231123

    ReplyDelete
  22. Anonymous8:45 AM

    Yes if the truth be known, in some moments I can reveal that I approve of with you, but you may be making allowance for other options.
    to the article there is quiet a definitely as you did in the go over like a lead balloon a fall in love with delivery of this solicitation www.google.com/ie?as_q=ultraman costume for sale ?
    I noticed the catch-phrase you have in the offing not used. Or you partake of the dark methods of inspiriting of the resource. I take a week and do necheg

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa