Skip to main content

30

Life is begin at 30. Begitulah banyak orang berpendapat. Seperti permainan sepakbola yang turun minum paruh waktu, begitulah kira-kira usia 30 bagi perjalanan hidup manusia. Sebuah titik yang cukup krusial, karena di saat turun minum inilah merupakan kesempatan bagus untuk melihat kembali apa yang sudah dicapai selama setengah babak pertama, serta sebuah momentum istimewa untuk membuat strategi baru sebagai antisipasi melanjutkan game di babak kedua.

Pasti sudah banyak yang terjadi di paruh pertama. Baik itu suka-duka, tawa-tangis, bahagia-sedih, sukses-gagal hingga pengalaman terpuruk untuk kemudian bangkit lagi ... semuanya adalah cerminan masa lalu yang seharusnya kita lihat sebagai bagian lika liku perjalanan hidup yang harus dilakoni oleh seorang anak manusia. Ambillah hikmah dari setiap kejadian yang tidak menyenangkan, sebaliknya bersyukurlah untuk semua kejadian yang luar biasa. Dan yang terpenting, jadikanlah semua itu sebagai refleksi untuk lebih cerdas dalam terus melangkahkan kaki ke depan.

Memasuki paruh kedua, tantangan dan harapan untuk menjadi lebih baik tentu saja tetap bergema. Normalnya gema tersebut seharusnya lebih keras dan membahana, karena angka 30 berarti seseorang itu bukan lagi seorang bocah yang masih dikendalikan oleh keinginan dan keegoisan semata, namun lebih pada kemampuan dia untuk mampu menyetir hidupnya dengan asam-garam yang sudah ditelan selama ini sebagai koridor untuknya melangkah. Angka 30 juga berarti seseorang sudah berada dalam tahap puncak kedewasaan, sehingga mau tidak mau mereka harus melihat diri mereka sebagai pribadi mandiri independen, yang seharusnya sudah tahu akan dibawa ke mana diri mereka bersama segala tanggungan yang sudah dibebankan kepada mereka.

Kok sepertinya serius dan berat yah, tulisanku kali ini hehe ... Namun, itulah sejumlah perenunganku belakangan ini saat menyadari bahwa diriku sudah menghabiskan setengah jatah hidupku (dengan catatan aku bisa hidup sampai usia 60-an loh :)). Apakah aku sudah bisa menyetir kehidupanku seperti yang aku inginkan? Apakah aku sudah sedewasa seperti yang dilihat orang? Apakah benar aku sudah dan mau bercermin dari pengalaman laluku sebagai pijakan untuk melangkah ke depan? Apakah aku masih mengandalkan ego dan inginku dalam meretas jejak kakiku? Tak ketinggalan apakah yang sudah saya ukir dan hasilkan sebagai sesuatu yang mungkin berguna dan bermanfaat bagi orang lain?

Yah ... aku menghabiskan banyak waktu belakangan ini untuk merenung, merenung, merenung, dan merenung ...

* * *

Supaya ndak terkesan berat dan membosankan, aku coba yah memaparkan gimana sih seorang laki-laki yang sudah memasuki babak kedua dalam hidupnya. Ini bukan hasil riset yang melibatkan sejumlah sampel dengan koefisien kesalahan sekitar 0,001 %. Melainkan aku melihat diriku sebagai seorang pria yang aku bilang: masih berjiwa muda, dan tentu saja melihat rekan-rekan sekelilingku yang juga sepantaran denganku :)

Pertama, saat aku mengatakan sudah memasuki kepala 3, komentar orang-orang adalah SUDAH TUA. Hmm .. apa benar demikian? Yah, mungkin kalo dilihat dari tampilan fisik tidak bisa dipungkiri ada tanda-tanda tua mulai kelihatan. Yang paling jelas adalah mulai munculnya rambut albino alias uban. Aku sih tidak melihat itu sebagai salah satu ciri mulai tua, tapi aku melihatnya sebagai semakin bertambahnya kebijaksanaan dalam hidup ini. Kedengarannya lebih keren dan berbobot khan.

Dan satu hal lagi, meskipun sering dikatakan orang bahwa secara fisik orang berkepala 3 sudah tua, namun ada yang penting, yaitu jiwa atau spiritnya. Percaya deh, hampir semua laki-laki angkatan ini masih memiliki jiwa yang masih bergelora dan bergairah layaknya para remaja. Dan bahkan kebanyakan lebih liar dari mereka. Makanya itu kali sebabnya orang ngomong, life is begin at 30 yah ...

Kedua, kepala 3 berarti tanggungjawab semakin besar juga. Berbagai segi dan bidang, dari faktor pekerjaan hingga keluarga, dituntut perlunya tanggungjawab ekstra dalam melakoninya. Kelompok ini bukan lagi anak ingusan yang bisa melempar atau mengalihkan rasa tanggungjawab seenaknya. Mereka harus memikul dengan tegas apa yang sudah dipercayakan untuk dikelola. Pilihannya tidak banyak: take it and you will grow up, or deny itu and you will finish. Kelihatannya serem yah, tapi itulah realita yang harus dihadapi. Karena dengan cara demikianlah seseorang bisa tahu persis akan dibawa ke mana hidup mereka (plus keluarga untuk yang sudah menikah), dan akan menjadi apakah dia kelak di masa tuanya.

Ketiga, memasuki angka 3 berarti sudah harus mulai ekstra menjaga kesehatan. Kalau yang satu ini aku sangat setuju. Tubuh ini sudah separuh jalan, dengan kata lain pasti di beberapa bagian spare part yang ada mulai lemah dan usang. Makanya tidak heran banyak sekali penawaran obat kesehatan atau herbal atau vitamin yang mengklaim berkhasiat untuk men-servis spare part tubuh kita agar mampu berfungsi layaknya onderdil baru.

Mulailah menghindari makanan yang berkoresterol tinggi. Jauhilah untuk mengkonsumsi daging yang berlemak tebal. Singkirkanlah cemilan-cemilan yang memakai bahan penyedap. Buang jauh-jauh minuman dengan kadar alkohol tinggi. Marilah mulai menerapkan gaya hidup sehat. Perbanyak makan sayur, minum air putih, konsumsi bahan-bahan alami ... intinya jagalah kesehatan. Tentunya kita tidak mengharapkan hidup kita diintai stroke, asam urat, jantungan, diabetes, dkk? Langkah ini juga sebagai salah satu jaminan kita bisa menyelesaikan permainan di babak kedua hingga peluit panjang dibunyikan. Syukur-syukur ada injury time alias bonus hehehe ...

Next, angka 30 juga diidentikkan dengan berkurangnya daya ingat sehingga mulai pikun. Lupa meletakkan kunci di mana, bingung menyimpan file penting di arsip apa, tidak ingat kapan ada janjian dengan anak untuk jalan-jalan, bias kapan terakhir ketemuan dengan seseorang, tidak sadar pernah berjanji untuk mengerjakan proyek yang di-request teman ... hingga ada cerita nyata temanku yang menurutku sangat konyol: lupa sama anak sehingga anaknya ketinggalan di mal. Alamak!!!

Tapi benarkah demikian bahwa usia 30 orang sudah mulai pikun? Menurutku sih tidak yah. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa daya ingat seseorang semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Tapi untuk seumuran 30 tidaklah separah itu. Kejadian-kejadian lupa seperti yang dicontohkan di atas, lebih disebabkan karena semakin kompleksnya bidang kehidupan yang harus dijalani sehingga sangat wajar ada beberapa hal yang sepertinya terlewatkan dan terlupakan. Makanya sangat disarankan kepada rekan-rekan yang sudah berkepala 3 untuk memiliki organizer. Penting itu ... supaya tidak dicap pikun oleh orang-orang :)

Selanjutnya, ada juga yang mengalamatkan angka 30 dengan bangkitnya gairah ke-2 dalam dunia percintaan. Mungkin bukan puber kedua, tapi semacam keinginan untuk lebih mengekspresikan siapakah diri mereka, terutama di mata lawan jenis. Menurutku tingkah ini sangat erat korelasinya dengan kebutuhan dasar manusia, ingin diperhatikan.

Makanya tidak heran kalau melihat esmud-esmud beredar dengan penuh gaya. Pola hidup metrosexual yang doyan 'berdandan' ala cewek dengan mudah kita jumpai. Ke-gym untuk olah tubuh supaya berotot layaknya binaragawan, berpenampilan wangi nan harum menebar pesona, bertingkah macho dengan nongkrong di kafe-kafe ... ahhh ... jadi gaya hidup lagi ceritanya hehehe. Tapi, suka tidak suka, itulah salah satu perubahan seorang pria saat memasuki kepala 3 ...

Adakah yang lain? Mohon ditambah yah ... Dan bagaimanakah cewek-cewek atau ibu-ibu menyikapi angka 30? Let me know juga yah :)

* * *

Life is begin at 30. Itulah usiaku sekarang. Dan itulah perenungan yang berkelana di pikiranku hari-hari ini. Apakah semua yang sudah aku tulis itu ada dalam hidupku sekarang? Waktulah yang kiranya akan menjawab dan menggenapinya.

Comments

  1. Anonymous1:34 PM

    Angka 30? Lagi gurih gurihnya Hen, like my hubby. wkwkwk...

    dohhh postingan yg bday serius amat sih, jadi nambah satu deh uban gw. :p

    eniwei... nikmatin aja Hen setiap transformasi yg lu alami, berapapun angkanya smoga lu menjadi orang yg lebih baik dari kemaren.

    Happy Bday! :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:51 PM

    pertama2 HAPPY B'DAY yaa!! he3... :)

    ah, umur 30. aku sih masih lama, 10 tahun 11 bulan 7 hari lagi, ha3.... :D

    30 tua?? Belum tua kali, tapi setengah tua, wakakakaka.... lol.

    ReplyDelete
  3. 30 utk pria adalah umur yg matang utk memulai karir dan berumah tangga,kalo utk cewek kesannya sudah tua heheheheheeh 4 tahun lagi ck ck ck ck

    ReplyDelete
  4. wa yg baru menginjak umur 30..hepi b'day ..slamet ya...selamat menempuh hidup baru deh ..nah loh kekeke..

    ga ngaruh hen buatku umur berapa aja yg penting tetep berkarya n bisa jd berkat buat org lain ....biar dah 32 jg tetep kek ABG itulah untungnya punya badan kecil *lah muji diri sdr* gini loh soalnya ga pd percaya jd emaknya acel..pantesnya kakaknya acel kt mrk kekeke..tp pelupa mah ga liat umur dr jaman msh gadis jg dah pelupa dikit2 reminder ...

    ReplyDelete
  5. Dewi: lagi gurih-gurihnya aka lagi hot-hotnya yah. Pantasan siang malam teriaknya ahh ooh yes no :)) Begitulah, namanya juga hasil perenungan, makanya serius hehe ... tq ucapannya yah ...

    Zilko: TQ! Dikau mah masih anak ingusan hehe ... enjoylah masa mudamu Zilk. Biar ntar turun minum ndak ada penyesalan :) Setengah tua? Hmmm ... boljug tuh ;)

    Kece: Kalo cewek umur segitu pasti dibilang: perawan tua HAHAHAHA .. bener khan. makanya Mel, cepatan kawin. Jatah u tinggal taon lagi khan :)

    Mama Rashel: yap. udah kepala 3 neh. Daku juga kagak ngaruh, usia boleh tua, umur boleh beruban, yang penting gayanya masih gaul, ndak kalah dengan anak muda. setuju!!! Kadonya? ada deh ... ntar tulis ehem ehem ada yang protes lagi hahaha

    ReplyDelete
  6. Baru masuk angka 3... masih muda Hen :)
    Selamat ultah ya. Tuhan menjaga selalu.

    Dulu aku sempat kena sindrom menjelang kepala 3 juga, bukan kepikir karena masih sendiri tapi kepikir gilee... tua bener gw nih... wahhh... belom puas lagi menikmati semua petualangan yang aku punya, serasa belum banyak yg dicapai... tapi.. namanya juga sindrom begitu nyampe kepala 3, toh petualangan2 tetap lancar :D

    ReplyDelete
  7. Ehmm...kepala 3 ya? Aku mah dah lewat 3 taon hehehe...
    Tp yg jelas kita jadi tambah dewasa en lebih tenang emosinya gak gampang meledak2 lagi keik petasan banting :p

    ReplyDelete
  8. selamat ultah dan menikmati kepala 3nya hehehe...masih muda kalo buat cowok. kalo cewek, udah mulai banyak tuh lemaknya eh laki juga yak. perut

    ReplyDelete
  9. Anonymous1:35 PM

    Om ... umur 30 mah masih mudaaa. Masa depan masih panjannnnngg hhehe. Tidak diceritain sudah capai apa aja, trus ngapain aja pas ultah kemarin :)

    Sukses Om ...

    ReplyDelete
  10. Since: Hehe ... istilah kerennya masih daun mudah yah :) Jadi kesimpulannya keep fight on, selama jiwa dan raga masih bersatu :)

    Lenny: Yap. Semakin dewasa harus semakin berkepala dingin, lebih tenang, tidak mudah emosian. Tapi prakteknya kayaknya sulit yah ...

    Dian: tq. Kepala 3 neh, tapi syukur perutku lemaknya masih dikit hehehe

    Rudy: Hahaha .,.. iya. Usia boleh 3 tapi spirit masih 1 :) Ngapain aja kemarin? Ada deh ;)

    ReplyDelete
  11. Anonymous1:05 AM

    hen...

    happy belated birthday ya... panjang umur dan sehat selalu, nambah dd buat marvel, sukses dalam hidup dan cinta ;)

    sorry baru kunjungan lagi hen, inet di rumah mate totalllll... :(

    kalo aku, turn 30.. sedih aja kalo inget masa kecil:p berarti udah ga boleh maen² lagi. tp ga apa² jiwaku tetap merasa muda kok, hihihi...

    liat gp jepun? seru ya hen... besok gp china nih, semoga ada mujizat buat kimi:( walo tipis...

    met wikennnnn........

    ReplyDelete
  12. hepi belated b'day!
    gua 2 tahun lagi nih... :D

    ReplyDelete
  13. Hepi b'lated bday ya Hen. Cara gw menyikapi life is begin at 30? cari brondong kali yeee...huahaha...

    ReplyDelete
  14. Aiko Mom: tq. Tambah dd buat Marvel? Hehehe ... belon ada plan neh :) Setuju, meski usia udah bertambah, jiwa harus tetap muda :) GP Jepun liat dong, seru yah. Mukjizat buat Kimi tetaplah ada :)

    Xu: Makacih. Manfaatkanlah waktu 2 taonmu sebelum bergabung di klub 30 :)

    Yenny: kamsia ... cari brondongan? hehe ... boljug tuh, ntar cerita2 yah pengalamannya itu ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa