Skip to main content

Cabuk 02

Seseorang yang kadar tertawanya lebih banyak dibandingkan marah selalu lebih kuat. --Chinese wisdom

Apa ada hubungan antara tertawa dengan kesehatan? Apa ada juga hubungan antara marah dengan kesehatan? Manakah yang lebih sehat, tertawa atau marah?

Dalam berbagai penelitian, tertawa diyakini banyak sekali manfaatnya, terutama dihubungkan dengan kesehatan. Dengan tertawa, berbagai macam penyakit mulai dari gangguan jiwa, kanker, hingga gangguan seksual bisa diobati. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan tertawa juga bisa meringankan migren, sakit kepala, mengurangi risiko infeksi paru-paru, serta dapat meningkatkan endorphin dalam tubuh kita yang merupakan penghilang rasa sakit.

Selain itu, tertawa juga identik dengan olahraga. Tertawa selama satu menit diyakini efeknya sama dengan kita mengayuh sepeda selama 10 menit. Tertawa seratus kali efeknya setara dengan kita melakukan jogging selama sepuluh menit. Tertawa terbahak-bahak selama 20 detik setara dengan kita melakukan jogging selama 3 menit. Jadi tidak salah kalau dikatakan bahwa tertawa adalah suplemen terbaik untuk memperpanjang umur dan tetap awet muda.

Bagaimana dengan marah? Dulu kita sering mendengar ungkapan: jangan suka marah nanti jantungan. Mungkin ungkapan tersebut ada benarnya. Sebuah studi di AS menunjukkan pria yang bertemperamen keras lebih berpeluang mengalami sakit jantung dini dibanding pria yang lebih kalem.

Studi yang melibatkan lebih dari seribu responden pria ini menyebutkan, pria yang selalu berada pada situasi penuh tekanan dengan perasaan marah dan mudah tersinggung akan mengalami peningkatan resiko gangguan jantung sampai tiga kali lipat sebelum berusia 55 tahun. Pria dengan kondisi ini juga lebih sering terkena serangan jantung sebelum berumur 55.

Marah merupakan emosi yang tersalur melalui sinyal pengantar syaraf atau neurotransmitter, pada sel-sel syarat pusat otak. Sinyal ini diteruskan ke kelenjar endokrin suprarenalis penghasil hormon adrenalin. Akibatnya tekanan darah naik. Mukanya menjadi merah, jantung berdebar-debar kencang mengikuti peningkatan hormon adrenalin tadi.

Hasilnya, selain berdampak terhadap penyakit serangan jantung, pria yang peka dan selalu memendam rasa marahnya beresiko lebih besar mengalami depresi dan kecemasan, yang efek lanjutnya adalah mengundang peningkatan resiko stroke. Dengan kata lain, marah itu efeknya sangat tidak baik untuk kesehatan.

Kalau sudah begitu, pilihan akhirnya ada di tangan kita. Mau hidup lebih sehat dan kuat? Pilihlah tertawa.

Comments

  1. enakan tertawa lah :D monya sih tertawa terus..suka cita sepanjang hari :)

    ReplyDelete
  2. kalo ketawa ketiwi ndiri ntar malah dikira orang sinting :P

    ReplyDelete
  3. Anonymous10:28 AM

    gw pilih ketawa aja deh Hen, biar awet muda... *katanya sih gitu* :)

    ReplyDelete
  4. Anonymous11:24 AM

    masa sih sama dengan lari 10 menit?? Wakakakakaka... :lol: :lol: << ketawa neh, he3... :)

    ReplyDelete
  5. aku ketawanya pelan-pelan aja ya, taku ngos-ngosan ntar. :D

    ReplyDelete
  6. kalo yang duduk di sudut jalan tuh yang ketawa mulu... gimana ya??

    ReplyDelete
  7. Anonymous4:25 PM

    kebanyakan ketawa.. ntar masuk angin...
    ketawa trus sepanjang hari di kira orang gila lagi hihihi
    tapi gue juga seneng ketawa kok daripada marah.. klo marah2 abis2 energi aja

    ReplyDelete
  8. urusan ketawa ini bisa runyam..heheh, coba kalo anak kecil kebanyakan ketawa, pasti malamnya jadi nangis2

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa