Skip to main content

Angka 7, Masihkah Keberuntunganku?

Buat teman-teman yang sejak kemunculanku di blog awal tahun 2006, dan tetap setia meluangkan waktu untuk sekadar menyapa dan membaca oretan-oretan digitalku, pasti ingat tulisanku yang bercerita tentang angka keberuntunganku. Yap ... angka 7 selama ini selalu aku pegang sebagai angka magic-ku karena begitu banyak peristiwa yang terjadi dalam hidupku kalau dikalkulasikan selalu ketemu dengan angka 7. Selengkapnya baca di sini.

Bercermin pada keyakinan tersebut, saat memasuki tahun 2007 hatiku begitu bergelora dan bersemangat. Kenapa? Ya ... karena ada angka 7 di sana. Aku mengira tahun 2007 akan menjadi tahun yang penuh kebahagiaan atau kesuksesan atau kejayaan bagiku. Namun yang terjadi tidaklah demikian. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi di paruh pertama tahun 2007 ini mengingatkan aku akan sebuah nasehat bijak yang berkata, "manusia bolehlah berencana namun Tuhanlah yang menentukan semuanya".

Ceritanya di mulai dari Januari. Karena ada satu dua pertimbangan dan kebijaksanaan, berkembanglah sebuah sistem baru di kantorku. Sebuah sistem yang membuat aku harus berjuang lebih keras dan berharap-harap cemas dalam rangka mengais rezeki dan menjaga dapur rumah tanggaku tetap ngebul. But ... God is good, karena bulan Januari bisa aku lalui dengan lancar. Namun demikian pikiranku belumlah tenang, karena masih begitu panjang perjalananku melewati tahun 2007 dan tahun-tahun selanjutnya ...

Bulan Februari, musibah nasional terjadi. Banjir yang melanda Jakarta nyaris melumpuhkan roda perekonomian negeri ini. Dampak ini berpengaruh pada kantorku juga. Beberapa proyek yang sebelumnya sudah deal dengan terpaksa di-cancel. Alhasil, ini mempengaruhi asupan dapur rumah tanggaku juga. Ditambah bulan Februari juga, anak tersayangku untuk pertama kalinya sakit dan harus opname. Wah ... benar-benar bulan yang kacau deh. Tapi sekali lagi Tuhan menunjukkan kebaikannya. Bulan ini tetap bisa aku lewati dengan baik ...

Maret adalah bulan yang paling capek bagiku. Ternyata sistem baru di kantorku tidaklah berjalan mulus seperti yang direncanakan. Banyak gesekan, masalah serta kepentingan-kepentingan yang bermunculan. Setiap hari aku harus menguras emosi dan pikiranku untuk mencari solusi yang terbaik. Hari-hari aku lewati dengan penuh tekanan. Sampai-sampai waktu istirahat (baca: tidur) pun masalah kantor masih melayang-layang di pikiranku. Kesimpulannya, bulan Maret tidaklah kulewati dengan sukses.

Masalah terus berlanjut di Bulan April. Kala situasi di kantor belum nyaman juga, suasana rumah juga menambah beban pikiranku. Apakah masalah rumah itu? Jangan membayangkan rumah tangga kami retak karena pertengkaran atau something like that hehe ... Bukan. Masalahnya adalah sakitttt :( Seminggu setelah Marvel ulang tahun, lo pho-ku kena gejala Demam Berdarah. Dan seminggu setelah itu, setelah lo pho berangsur sembuh, giliran Marvel yang kena gejala typus (heran deh, bayi kok bisa kena typus). So ... bisa dibayangkan khan betapa stress-nya aku waktu itu. Tidur jadi berkurang drastis, pikiran macam-macam berdatangan ... argh ... benar-benar berada di titik nadir deh perasaanku waktu itu ...

Aku langsung introspeksi diri. Apa ada yang salah denganku hingga masalah datang beruntun begitu? Entah kenapa, kalau diperhadapkan pada situasi tidak mengenakkan seperti itu, batinku selalu berkata: hayooo ... dosa apa lagi yang kamu lakukan. Cepat bertobat!!!

Alhasil bulan Mei jadilah bulan 'diam' bagiku. Aku mulai berusaha untuk lebih mendekatkan diri padaNya, mencari apa kehendakNya dalam hidupku, dan yang terpenting mulai melepaskan egoku dengan hidup bergantung sepenuhnya pada pimpinan dan tuntunanNya. Sulit memang, karena terus terang aku orangnya sangat nalar dan logika. Mungkin justru karena itulah, Dia ingin menghancurkan semua itu dalam hidupku lewat peristiwa-peristiwa tidak mengenakan tersebut.

Juni adalah bulan yang relatif tenang. Masalah dan ketegangan-ketegangan di kantor sudah mulai aku lepas dan tinggalkan. Meskipun terus terang kadang masih muncul kekhawatiran dan kecemasan tentang masa depan (sampai detik aku menulis ini masih muncul juga). Namun aku menyadari, semuanya adalah bagian pembentukkan dariNya. Aku harus menempatkan diri seperti tanah liat yang dibentuk ulang menjadi seperti apapun yang Dia inginkan. Memang dalam proses itu banyak terjadi kesakitan. Tapi kalau aku mempercayakan diri sepenuhnya akan bentukkanNya, pasti yang terbaik yang bakal aku terima. Bukankah begitu?

* * *

Sekarang sudah Bulan Juli. Juli = 7. Seharusnya ini jadi bulan keberuntunganku. Tapi kok kayaknya keberuntungan tersebut belum muncul yah. Tgl 1 kemarin (atau tepatnya mulai 30 Juni), Marvel panas lagi, dan sempat muntah-muntah. Tgl 2, yang seharusnya hari berbahagia bagi keluargaku --our 2nd wedding anniversary--, kami harus antri di RS untuk periksa Marvel (siangnya sepulang dari RS, sempat sih berdua dengan lo pho jalan-jalan berdua lunch untuk memperingatinya).

Tapi hari ini, tgl 4 Juli ada sedikit kegembiraan. Salah satu proyekku barusan deal. Di depan mata, masih ada 2 proyek yang dalam proses nego. Harapanku tentunya semoga deal juga, sehingga tuah keberuntungan angka 7 tetaplah menaungi hidupku. Yap, dan semoga paruh kedua tahun 2007 ini semakin banyak keberuntungan mendatangiku :)

*) Kok kayak curhat yah hehe ... semoga ini menjadi jawaban kenapa aku hilang sampai 3 bulan :)

Comments

  1. semua akan baik baik saja jika kita berpikiran yg optimis,ko.

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:56 PM

    hidup itu kadang ada di atas kadang di bawah, kadang sedih kadang bahagia, kadang sehat kadang sakit... just enjoy every moment yg Tuhan kasih... in the end, percaya aja klo Tuhan akan menempatkan setiap anak2Nya di tempat yg tinggi. :)

    ReplyDelete
  3. menurut saya semua angka adalah baik dan membawa kebruntungan klo kita mengimani...

    hal2 yg yg tidak mengenakkan mungkin Tuhan ijinkan terjadi agar kita mendapatkan "sesuatu" spy kita "naik kelas" ato sampai kita bisa mengucap syukur atas apa yg terjadi...

    ReplyDelete
  4. Anonymous7:26 PM

    omP2, smoga bulan ini dan bulan2 berikutnya akan berjalan dengan tenang yah...

    Marvel sudah sembuh belum? moga2 sudah sehat sekarang, amin

    happy wiken

    ReplyDelete
  5. Angka toh adalah angka. Keberuntungan manusia tidak tergantung pada suatu angka.
    Semua ada waktunya. Ingat itu Hen :)

    Gimana Marvel sekarang?

    ReplyDelete
  6. Hendriiiiii.. lama tak mampir... waah Marvel sakit yah? kok bs kena tipus sih?

    apa ga salah diagnosa tuh dokternya?

    Hen, turut berdoa semoga semuanya lancar yah...

    ReplyDelete
  7. ooo, pantesan absen lama... . Ternyata berat banget yah masalahnya. Problem muncul dari semua posisi di komunitas (sbg karyawan ada problem, sbg kepala keluarga ada jg masalah di keluarga, hmmm....). Memang bikin stress kayae... .

    Tapi habis gelap terbitlah terang. Pasti nanti akan ditunjukkan jalan oleh Tuhan, mana yang paling baik. Kadang di jalan yang kayanya jelek, berkat rahmat-Nya, jadi ada peluang super bagus loh, ha3...

    ReplyDelete
  8. Anonymous5:52 AM

    pantesan ga update2 mas. sekaran gimana? dah sehat kan? sabar aja ya mas, masalah tuh pasti ada aja kok. mas hen pasti bisa ngelewatinnya :)

    ReplyDelete
  9. daku terharu...
    memang apa yang akan terjadi tidak akan pernah kita ketahui.
    yang kita tahu semua itu sudah dalam rencana Dia.
    tetap bersemangat dan andalkan Dia!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa