Skip to main content

Different Ability

Pernah dengar nama Nick Vujicic? Atau sudah pernah nonton klip atau video tentang dia? Bagi yang pernah aku yakin pasti tidak dapat menahan mulut dan lidah untuk sekadar berdecak kagum. Setuju? Termasuk diriku juga. Melihat kondisi, perjuangan, serta semangat yang begitu besar dalam dirinya, tidak bisa tidak kita berkata: luar biasa!

Mungkin sebagian yang belum pernah mendengar namanya akan bertanya-tanya, siapakah gerangan dia ini? Apa yang istimewa dari dia sehingga kita harus berdecak kagum padanya? Apa kelebihan dari dia sehingga kita harus mengacungkan jempol seraya berkata luar biasa?

Hmm ... supaya tidak menimbulkan rasa penasaran dari teman-teman yang belum tahu akan dia, berikut saya kutipkan profil singkat dia yang aku ambil dari Om Wiki.

A congenital amputee from Sunnybank, Brisbane, Australia. First born child into his devout Christian family, Nick Vujicic was born limbless, missing both arms at shoulder level, and having one small foot with two toes protruding from his left thigh. Initially his parents were devastated, however Nick turned out to be otherwise perfectly healthy.

His life was filled with difficulties and hardships. One such hardship was not being able to attend a main-stream school because of his physical disability, as the law of Australia required, even though he was not mentally impaired. During his schooling, the laws were changed, and Nick was one of the first disabled students to be migrated to a mainstream school. He learned to write using the two toes on his left "foot", and a special device that slid onto his big toe to grip. He also learned to use a computer and type using the "heel and toe" method (as demonstrated in his speeches). He can also throw tennis balls, and answer the phone (also demonstrated in speeches).

Being bullied at his school, Nick grew extremely depressed, and at the age of ten, started contemplating suicide. After begging God to grow arms and legs, Nick eventually began to realize that his accomplishments were inspirational to many, and began to thank God he was alive. When he was seventeen, he started to give talks at his prayer group, and eventually starting his non-profit organization, Life Without Limbs.


Bagaimana? Hebat khan. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, Nick tidak pernah menyerah pada kondisi dan situasi. Bermodalkan kursi roda yang sudah disetting khusus, dia tekun berlatih dan berusaha agar dapat hidup mandiri. Hasilnya, dia berhasil meraih gelar sarjana akuntansi dan keuangan. Selain itu, dia juga memiliki rumah pribadi besar dan indah serta sejumlah aset dalam bentuk saham properti. Saat ini dia dikenal sebagai motivator yang berhasil menjadi inspirasi bagi banyak orang.

* * *

Banyak orang yang mengklaim bahwa orang cacat itu tidak bisa apa-apa. Orang yang sangat kebetulan kurang beruntung ini sering dicap tidak punya masa depan. Mereka dipandang bisanya hanya menyusahkan orang saja. Lebih parah lagi, kehadiran mereka acap kali dilihat sebagai sebuah kutuk dan aib sehingga harus ditutup-tutupi dari pandangan umum.

Makanya tidak jarang kita temukan, misalnya dalam sebuah keluarga saat ada anggota keluarga mereka yang cacat, sedapat mungkin keluarga tersebut menyembunyikan 'dia' tersebut supaya tidak ketahuan umum. Sengaja ditempatkan di kamar tersembunyi. Kalau ada tamu datang, sengaja dikunci supaya tidak mengganggu. Bahkan sering dianggap 'tidak pernah ada' dalam keluarga tersebut. Sebuah ironi. Saat mereka membutuhkan dorongan dan kasih sayang, perlakuan tidak pantas yang membunuh karakter mereka temui.

Padahal kalau mereka ditemani, disemangati, dikuatkan, dimotivasi, dilatih, serta dianggap setara dengan yang lain, niscaya mereka akan bertumbuh secara normal juga. Bahkan tidak mungkin pencapaian mereka bakal melebihi pencapaian orang normal. Buktinya sudah jelas: Nick Vujicic di atas.

Contoh lain? Penyanyi kondang pelantun "I Just Called to Say I Love You", Stevie Wonder. Dilahirkan secara prematur, dimasukkan ke inkubator yang diduga kelebihan oksigen yang menyebabkan retinanya rusak hingga menjadi buta. Beruntung dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengijinkan dia diperlakukan secara berbeda hanya karena kebutaannya, dia bertumbuh dan menjadi berhasil seperti yang kita kenal sekarang ini.

Aku pernah juga menerima kiriman clip pendek yang judulnya supermum. Isinya tentang perjuangan seorang ibu muda yang kehilangan kedua tangannya, namun begitu mahir menggunakan kedua kakinya sebagai pengganti tangannya. Hasilnya, dia bisa menyetir, belanja di swalayan, internetan (ndak tahu dia ngeblog juga atau tidak hehe), hingga berperan sebagai seorang ibu yang baik bagi anaknya yang masih bayi, seperti menggantikan popok, menyendawakan sehabis minum susu, dan banyak hal lainnya.

Secara pribadi, kalau aku melihat dan bercermin pada mereka tidak menyerah pada nasib yang harus mereka terima, kadang rasa malu muncul juga di diriku. Bagaimana tidak. Tubuhku lengkap. Hidupku normal. Namun sering aku menyerah hanya alasan sepele. Ahh ... aku memang harus banyak belajar tentang semangat hidup dan mencuri rahasia serta spirit pantang menyerah dari 'mereka-mereka' ...

* * *

Bagaimana dengan Indonesia? Adakah contoh mereka yang cacat namun tetap berhasil?

Ada!!! Profilnya pernah dimuat di salah satu harian terkemuka Republik ini, seorang tunanetra dari Jogja yang bernama Setia Adi Purwanta. Apakah prestasi dia? Mungkin akan terlalu panjang kalau aku menulisnya di sini. Namun ada satu hal yang istimewa dari kata-katanya yang membuka pikiranku adalah pendapatnya tentang kecacatan yang dialaminya. Apakah itu? Baginya cacat fisik bukan ketidakmampuan (disability), melainkan kemampuan yang berbeda (different ability). Hmm ... yang penasaran silakan baca sendiri dengan klik langsung di sini.

Dan kemarin ... aku menemukan lagi satu contoh luar biasa. Mau tahu siapakah dia? Namanya Fiersha. Siapakah dia itu?

Bagi pengemar acara reality show Mamamia yang disiarkan di salah satu stasiun TV swasta, pasti tahu siapa dia. Kontestan asal Bandung ini berhasil menyisihkan ribuan kontestan lainnya hingga berhasil maju ke babak 13 besar untuk merebut gelar juara Mamamia. Apa kelebihan dia? Yap ... sama seperti Stevie Wonder, dia juga seorang tunanetra.

Show kemarin dia menyanyikan lagu Agnes Monica, Bukan Milikmu Lagi. Hasilnya: merinding aku mendengarnya. Entah bagaimana kiprahnya dalam acara ini, tapi dia --dan juga tokoh lain yang disebutkan di atas- sudah memberikan contoh nyata, bahwa kekurangan fisik bukanlah halangan untuk berprestasi dan hidup bahagia. Kuncinya adalah keinginan untuk maju, dan tentunya didukung suasana positif lingkungan sekitar.

Jadi, kalau 'mereka' bisa jadi istimewa, tentunya kita juga khan :)

Comments

  1. Anonymous1:25 PM

    hahaha, memang tuh uda banyak cerita2 kaya gitu... :) Ada yg di canada jg kaya gitu, sampe pingin masuk oprah, ha3... :)

    Memang patut diacungi jempol mereka2 itu

    ReplyDelete
  2. Anonymous1:59 PM

    we r... kita semua emang special Hen. :)

    ReplyDelete
  3. Anonymous2:10 PM

    Om ... habis balik dr pertapaan kok ndak ngomong2? Mau aktif nulis lagi neh critanya?

    Kirim2 dung klip2nya ...

    ReplyDelete
  4. darimana sajah ko.....
    dateng2 bawa cerita spirit :D

    ReplyDelete
  5. suka kagum ma mereka, kita yg dikasih fisik sempurna aja malah kalah prestasi ma mrk...itulah keajaiban yang suka Tuhan buat...

    ReplyDelete
  6. Well, apapun itu, semua orang kalau mau berusaha maka selalu ada kemungkinan untuk berhasil, tidak perduli dengan anggota tubuh yang lengkap ataupun tidak.
    Setiap orang punya talenta, yang menjadikan setiap orang itu unik.

    Dan bagi orang-orang yang merasa dirinya ada dalam kelompok bertubuh normal, seharusnya mendukung dan bukan melecehkan. Toh? :)

    Sungguh, salut pada orang2 seperti Nick Vujicic, Adi Purwanta dan rekan2nya, karena perjuangan mereka berlipat kali lebih berat dari orang-orang yang "normal".

    ReplyDelete
  7. waduh koh hen pulang bertapa bawa pencerahan hihihi....sebenernya kita2 yang katanya sempurna ini harus malu dengan mereka yang kekurangan tapi mempunyai kebesaran jiwa dan mampu untuk maju

    ReplyDelete
  8. Itulah kebesaran Tuhan, orang2 yang menurut kita cacat sebenarnya yang punya kelebihan istimewa...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa