Reinkarnasi

Selain mimpi dan deja vu, salah satu topik yang masih merupakan sebuah misteri besar dan selalu ingin aku gali dan ketahui adalah reinkarnasi. Terlepas dari masalah faith [iman], reinkarnasi menurutku adalah sebuah fenomena yang sangat menarik untuk ditelusuri keberadaan dan kesejatiannya. Yang sering bergulat dalam pikiranku, benarkan reinkarnasi itu ada? Kalau ada, bagaimanakah dia bekerja? Kalau tidak ada, bagaimana dengan fenomena-fenomena dan kesaksian sebagian orang yang sepertinya memberikan bukti bahwa memang proses reinkarnasi itu ada?

Anda sering melihat film mandarin, terutama film-film kuno tentang percintaan? Selalu aku dapati, saat sepasang insan yang lagi dimabuk asmara, namun karena suatu hal hubungan mereka tidaklah semulus yang dibayangkan, dalam arti ada sebuah tembok yang menjadi penghalang bagi mereka untuk bersatu, saat itulah sebuah pernyataan klasik sering diucapkan pasangan ini. Kalau kita jeli mengamati, adegan ini selalu diiringin dengan alunan musik syahdu, kadang diberi efek latar hujan gerimis, dan dengan berlinang air mata sang cowok akan berkata: aku tidak tahu apa yang sudah kita lakukan di kehidupan lampau hingga kita tidak bisa bersatu di kehidupan sekarang, namun aku berharap di kehidupan mendatang kita akan ketemu lagi dan tidak akan ada halangan lagi untuk kita bersatu selamanya.

Wuihhh ... sebuah pernyataan yang menurutku bermakna dalam. Kehidupan lampau, sekarang, dan yang akan datang. Sebuah pernyataan yang sering melambungkan pikiranku tentang reinkarnasi. Dan lagi-lagi berkecamuk dalam benakku: nyatakah apa yang dinamakan reinkarnasi itu?

Dari seabrek referensi yang aku baca, mayoritas menjelaskan bahwa proses reinkarnasi terjadi dalam dunia roh kita. Seperti yang kita ketahui selama ini, anatomi manusia itu terbagi menjadi 3 unsur, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh adalah tampilan fisik kita yang kelihatan secara nyata, sedangkan jiwa lebih berbicara tentang karakter, emosi, dan kepribadian kita yang tersembunyi dan tidak kelihatan secara gamblang. Dan unsur ketiga, roh, itulah yang abadi dan kekal selamanya.

Mereka-mereka yang percaya dengan dunia reinkarnasi meyakini bahwa roh manusialah yang berpetualangan dari satu generasi ke generasi yang lain. Seberapa sering mereka berloncat, itu masih sebuah pertanyaan besar dan belum ada jawaban yang pasti. Namun sejauh ini, ada dua aliran yang berusaha untuk menjawabnya.

Yang pertama mengatakan bahwa titik di mana roh manusia akan berhenti berpetualang saat sudah mencapai apa yang dinamakan kesempurnaan atau keabadian. Jadi aliran ini mengatakan sebenarnya setiap kali manusia reinkarnasi ada sebuah tujuan khusus, yaitu untuk melatih seberapa jauh manusia menghayati dan menghidupi apa yang dinamakan nilai-nilai luhur atau kebaikan. Jadi kayak sistem ujian, ada sederetan nilai luhur yang harus lulus sebelum mencapai keabadian.

Misalnya, kehidupan masa lalu seseorang diharuskan untuk menghidupi nilai kesabaran. Jadi sepanjang hidupnya dia akan diperhadapkan dengan situasi yang mengharuskan dia untuk hidup sabar, peristiwa-peristiwa yang menuntut dia untuk menghayati kesabaran, dan seabrek kejadian lainnya yang intinya menguji kesabaran dia sampai dia lulus.

Bagaimana kalau dia tidak berhasil melewatinya? Konon, di kehidupan setelahnya dia kembali harus hidup dalam dunia itu lagi. Jadi mengambil istilah sekolah, dia harus ikut her. Sampai dianggap berhasil, dia akan naik ke tahap selanjutnya. Nah, seberapa banyakkah mata ujian atau nilai luhur yang harus dilewati? Itu juga masih misteri dan relatif. Jadi intinya suatu saat pasti akan tercapai keabadian. Masalah cepat atau lambat, itu sangat tergantung dari niat dan keseriusan manusia itu sendiri dalam memaknai hidup mereka saat itu juga.

Aliran kedua menyatakan roh kita akan berloncat terus sampai dunia ini kiamat. Bedanya dengan aliran pertama, yang kedua ini mempercayai bahwa setiap manusia mempunyai jatah yang sama untuk hidup di dunia ini dengan berbagai karakter dan kehidupan yang berbeda. Dan keabadian hanya bisa dicapai ketika semua roh dikumpulkan dalam sebuah wadah yang tak terbatas ukurannya, kemudian ada timbangan besar untuk melihat jumlah kebaikan dan kejahatan kita. Hasilnya ... tahu sendiri :)

* * *

Wuihhh ... kalau mengkonfrontir dengan iman kepercayaan aku, apa yang aku tulis di atas sangat jauh bertentangan. Imanku mempercayai bahwa hidup manusia hanyalah sekali, dan tidak ada yang dinamakan reinkarnasi. Tapi begitulah Hendri, di bawah naungan bintang Libra yang konon selalu mencari kebenaran dan keadilan atas sebuah peristiwa, kejadian, dan fenomena, jadilah postingan reinkarnasi ini.

Dan beberapa waktu lalu saat aku secara iseng googling, aku ketemu sebuah site yang entah dibuat oleh siapa serta seberapa jauh kebenarannya, dia hadir seperti mencoba untuk menjawab pertanyaanku tentang reinkarnasi. Di site ini, kita hanya diminta untuk memasukkan tanggal lahir kita secara lengkap, dan sejurus kemudian muncullah hasilnya.

Saat aku memasukkan punyaku, hasilnya adalah sebagai berikut:

Your past life diagnosis:
I don't know how you feel about it, but you were male in your last earthly incarnation.You were born somewhere in the territory of modern Alaska around the year 825. Your profession was that of a handicraftsman or mechanic.

Your brief psychological profile in your past life:
Seeker of truth and wisdom. You could have seen your future lives. Others perceived you as an idealist illuminating path to future.

The lesson that your last past life brought to your present incarnation:
You fulfill your lesson by helping old folks and children. You came to this life to learn to care about the weak and the helpless.

Do you remember now?

Anda ingin mencobanya? Klik sini, dan laporkanlah hasilnya kepadaku, jadi aku bisa tahu juga siapakah dikau di masa lalu.

* * *

Beberapa hari ini, aku dapat banyak sekali email yang aku yakin teman-teman juga mendapatkannya, yaitu prediksi akan lahirnya seorang bayi sebagai bentuk reinkarnasi dari Sang Omen [Devil]. Tanda-tandanya adalah anak ini akan lahir besok Selasa, tanggal 6 Juni 2006 [06-06-06] jam 06:06:06, yang entah dari mana penafsirannya disangkutpautkan dengan angka 666.

Yang aku herankan, dikemanain tuh angka 0 sama 2 [si tahun 2006]? Dan benarkah itu benar adanya?