Skip to main content

Bohong

Berbohong alias berdusta. Siapa sih yang tidak pernah melakukannya? Hayo ... coba yang berani menjawab "aku tidak pernah berbohong" angkat tangan, ntar aku kasih hadiah spesial berupa foto close up terbaru diriku yang sudah di-sign khusus [desas desus terakhir yang aku dengar khan banyak yang penasaran bagaimana sih tampang seorang Hendri itu]. Hahahaha ... aku yakin pasti tidak ada yang mau mengangkat tangan. Selain karena memang kita hanyalah manusia yang tidak terlepas dari dosa kebohongan, juga karena gift yang aku tawarkan tidak menarik sama sekali :)

Tapi apa benar kalo berbohong itu berdosa? Wah ... itu topik yang berat. Tidak berani aku menjudge bahwa bohong itu dosa atau tidak. Itu urusan dunia lain dan jauh dari jangkauan pikiranku yang terbatas. Jadi kalau ditanya apakah berbohong itu berdosa atau tidak, aku hanya bisa mengangkat bahu dan menjawab: entahlah ...

Menurut para ahli, berbohong itu bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu benar-benar bohong dan bohong karena sebuah alasan. Kategori pertama jelas sekali, dan sepertinya tidak perlu dipertanyakan dari mana sih munculnya kemampuan tersebut.

Seperti beberapa waktu yang lalu, saat aku ngobrol panjang lebar dengan temanku, dia berkeluh kesah tentang anaknya yang masih berumur 2 tahun.

"Eh ... rupanya anak-anak sekarang sudah pintar berbohong yah. Tuh si kecil, entah siapa yang ajarin sudah pintar begitu. Kayak kemarin waktu dia tumpahin minum, dengan muka tanpa dosa dia mengelak dan menuduh kakaknya yang melakukannya. Dan hebatnya, dia sangat bersikukuh tuh dengan kebohongannya. Meskipun sudah ketahuan bersalah, dia sama sekali tidak mau mengaku juga. Pusing aku menanganinya ..."

Hmmm ... aku hanya bisa membulatkan mulut dan berujar: Oooo. Masa sih sudah segitu hebatnya anak jaman sekarang. Kalaulah orang dewasa melakukannya aku bisa mengerti, tapi ini anak-anak loh, masih balita, bicara aja belum lancar dan jelas ... tapi sudah mahir mengucapkan saksi dusta. Seraya becanda aku katakan kepada temanku itu: udahlah ... jangan terlalu dipikirin, bukankah dia adalah cerminan dari orang tuanya. Jangan-jangan dikau juga sering berbohong, makanya anakmu dengan cepat belajar ... hahahaha

Aku pun merenung, apa sih yang menjadi tameng dan alasan orang untuk berbohong? Dari sekian alasan yang berseliweran di benakku, aku mencoba menyimpulkan alasan utama seseorang berbohong karena menganggap itu sebagai bentuk pembelaan diri yang negatif. Hmm ... sebuah alasan klasik, dan sering aku dengar pengakuan seperti ini sewaktu seseorang dikonfrontir dengan kebenaran. "Aku harus bagaimana lagi, tidak mungkin khan kalau aku mengaku melakukannya. Konsekuensi berat oeiii. Jadi dari pada daku 'hancur', lebih baik aku berbohong ..."

Alasan lain bisa karena terdesak atau terpaksa melakukannya, entah itu objek tertentu ataupun lingkungan sekitar yang memaksa seseorang untuk berbohong. Ada juga yang menyebutkan karena takut, malu, sombong, dan mungkin banyak lagi kambing hitam yang bisa dikeluarkan demi membenarkan sebuah kebohongan. Alasan yang parah --dan semoga tidak ada-- mungkin ada yang beralasan begini: udah jadi kebiasaan sih, jadi tidak lega rasanya kalau tidak berbohong ...

* * *

Kategori kedua adalah berbohong karena sebuah alasan. Istilah kerennya white lie [bohong putih?] alias berbohong demi kebaikan. Diperdebatkan apakah jenis kebohongan ini dilegalkan atau tidak. Bagai buah simalakama, dilakukan rasanya gimana, tidak dilakukan juga rasanya gimana. Alasan melakukan kebohongan jenis ini beragam. Dari alasan kesehatan sampai kebaikan bersama. Sebuah realita yang tidak dapat disangkal memang terjadi begitu saja, namun kadang tidak kita sadari bahwa hampir semua orang merupakan aktor ulung di dalamnya.

Kisah nyata yang diceritakan kepadaku mungkin sebuah contoh yang mudah untuk kita cerna.

Ada pasangan suami-istri sedang bersuka karena baru dikarunia putera pertama mereka. Sewaktu lahir, keadaan bayi mereka tidak berbeda dengan kebanyakan alias sehat-sehat saja. Entah karena kurang pengalaman dalam mengurus bayi, seminggu kemudian buah hati mereka sakit diare, tidak mau disusui, serta muntah-muntah. Dengan segera bayi tersebut dilarikan ke RS. Namun kehendak berbicara lain, Sang Maha Kasih terlalu cepat memanggilnya untuk kembali ke pangkuanNya.

Keluarga tersebut terpukul sekali. Kesedihan dan kegusaran melanda mereka. Sang ayah yang lebih tegar masih bisa menerimanya. Yang menjadi masalah adalah sang Ibu. Dalam keadaan belum pulih sepenuhnya karena baru melahirkan, seandainya berita tersebut langsung dikabarnya kepadanya, bisa dibayangkan bagaimana histeris dan sedihnya perasaan ibu ini. Trus apa yang harus dilakukan?

Tiada pilihan. White Lie. Dengan penuh perhitungan dan kebijaksanaan, sang suami berusaha keras menenangkan istrinya dengan mengatakan semuanya baik-baik saja. Saat ditanya di manakah bayiku? Kebohongan lain berbicara: sedang dalam perawatan di ruangan khusus, jadi untuk sementara tidak bisa dijenguk begitu saja.

Hingga ketika beberapa waktu lamanya, saat kondisi sang istri sudah lumayan pulih barulah semuanya diceritakan secara gamblang. Histeris memang terjadi. Kemarahan tidak dapat dielakkan. Tangisan pecah begitu saja. Tapi ... apa mau dikata, semuanya dilakukan dengan dasar kebaikan bersama.

*sigh ... sedih aku menulis bagian ini*

So ... bagaimana menurut Anda, perlukan white lie itu dipraktekkan atau tidak?

* * *

Kebohongan yang paling geli aku dengar adalah kebohongan orang tua kepada anaknya yang masih kecil. "Dari mana sih datangnya bayi?"

Dan selalu aku dapatkan jawaban ini: dikirim dari surga lewat burung bangau ... Apakah ini awal dari semua kebohongan yang terjadi?

Comments

  1. Hen, tampang dikau gue tidak penasaran deh, hahaha...
    Daku pernah liat di buku Be Happy dulu sekali, wakakakaa... kesannya dah lama gitu.

    Soal white lie, bingung juga, gue sering sih praktek itu. Bahkan jadi ragu sendiri, bener ga sih itu untuk kebaikan bersama? Lie is a lie, right? Tapi emang kita ga bisa liat semua dr kacamata hitam dan putih saja, kan?

    ReplyDelete
  2. Anonymous2:26 PM

    ih jadi malu nih, aku sering boong :D

    ReplyDelete
  3. Bohong ah kamu Hen. Bohong aja pake bilang-bilang.. ketauan kan?
    :D

    Pssst... tau 'gak? Kalo dicium cowok tuh, si cewek bisa hamil!!!
    Hihihihihi... kabuuuurrr.. diplototin si Hen.... hahahaha...

    ReplyDelete
  4. Wakaka, iya tuh. Perkara white lie memang susah... .

    ReplyDelete
  5. Anonymous4:07 PM

    Menurut para ahli, balita yg suka berbohong or menipu itu adalah balita yg pintar. :)

    Btw, jadi inget lagu sekolah minggu.... "bohong bohong bohong itu dosa. bla bla.. om Hendri, kata Tuhan gak boleh bohong. Ada lho di sepuluh perintah Tuhan. :)

    So, menurut gw seh, apapun alasannya, usahakan utk berkata jujur. Terlebih kepada anak kecil, coz mereka lebih pintar dari kita lho.

    ReplyDelete
  6. Gw gak percaya ama White Lies. Kalo bohong yak bohong aja, mau wait kek, blek kek, ret keik, grin kek, pokoknya boong itu dosa n dibohongin itu menyebalkan nekkkkk! :))

    ReplyDelete
  7. Anonymous4:42 PM

    Hen kalo gue angkat tangan berarti gue nambah deret kebohongan gue donk wakakaka...

    ReplyDelete
  8. Ah.. Gak percaya ah, masa masih kecilnya segitu udah bisa bo'ong segitunya?? Hehehhehe.. Pinter banget tuh..

    ReplyDelete
  9. terakhir aku ngebohongin anakku, kalo diluar tuh dingin *entar lagi mau diajak jalan2*. soalnya bangun tidur siang dia gak mau dipakein baju.
    ini bohong apa maksa ya???

    ReplyDelete
  10. waktu masih kecil, aku suka boong ke bokap. abisnya dia ngelarang aku maen ama temanku yg satu itu. ya aku boong aja, bilang kerumah nenek hehhehe...

    udah tua gini, aku hampir tidak pernah bohong. termasuk kalo teman2x minjem duit, mau bilang gak ada,pdhl ada. akhirnya gak ada yg bayar....sekarang aku gak jujur bilang ada, tapi bilang : sorry, gak bisa. abisnya pd gak bayar

    ReplyDelete
  11. Hampir setiap hari sy melakukanya, sy berbohong seolah2 semuanya baik2 aja..padahal sebel..sebel... dikatakan pasti menyakitkan lebih byk orang.

    Akhirnya sy terbiasa berbohong, gitu ceritanya..

    jadi sebenarnya itu bohong apa bodoh tuh !!! mohon petunjuk SUHU :)

    ReplyDelete
  12. white lie kalo menurutku gapapa, asal white lie itu diucapkan karena mengutamakan kebaikan si org yg dengerin lienya itu...

    asal jgn ada yg dodol pake mengatas namakan 'white lie' padahal yg dia ucapkan itu 'black lie'...

    ReplyDelete
  13. white lie boleh aja asal dengan asumsi bahwa suatu saat yang diboongin white lie ini tau kebenarannya apa githu

    kayak white lie ke anak kecil *darimana bayi* itu menurutku sih ok, toh nanti pas biologi yah tau tau sendiri :P

    ReplyDelete
  14. menurut gua :
    Bohong itu dosa...
    Gak ada yang namanya dosa kecil, dosa besar. Dosa akibatnya 'maut'
    Jangan bohong deh, tar ada yang jitak.

    ReplyDelete
  15. Kalo buat kebaikan sih gapapa Hen, liat konteksnya dulu..

    ReplyDelete
  16. pernah dgr gak hend,dosa mencuri kerbau ama dosa mencuri jarum,samaa ukuran dosanya :P,
    so menurut gw dosa putih , dosa itam or dosa pink sekalipun :P tetap aja DOSA :))

    ReplyDelete
  17. Ester: Ooo ... udah pernah baca Be happy toh hehehe ... jadi malyuuu :) Trus bagaimana dong menanggapi white lie???

    Hiking: Kenapa malu? Hehehe .. bukankah ada pameo: bohong is the best :))

    Since: Hahaha ... kalo yang itu jelas-jelas boong :)) *sambil cari karet untuk jepretin Since*

    Zilko: Trus bagaimana dong ... apakah itu dilegalkan?

    Dewi: Oh gitu yah, pantas daku pintar hahahaha ... Bener juga sih, memori anak-anak sangat kuat. So, hati-hati dalam memberikan penjelasan, karena itu akan terbawa terus sampai dewasa nanti :) Thanks ...

    Yen: Oooo ... trus kalo kadal-kadalan itu gimana? Termasuk bagian boong-boongan jugakah? Hehehe

    Ir: Hahahaha ... syukurlah dikau tidak angkat tangan. Udah terlalu banyak yah daftar kebohongannya :)

    N.Y: Yeee .. .awalnya daku juga tidak percaya. Tapi temanku jelasinnya meyakinkan banget, so aku percaya aja. Masalah dia boong ato tidak, lain perkara hehehe ... Btw, thanks untuk komen perdananya :)

    Bunga: Kefefet yah. Trus bagaimana supaya tidak terjebak dalam kefefetan? Heheheh

    TenFams: Ooo ... Apakah itu kadang diperlukan? Jadi bingung yah hehehe

    Dian: Hehehe ... udah sadar tua yah hahaha ... Iya deh, yang jelas selalulah berusaha untuk berkata jujur. Setuju?

    Lucy: Gitu yah ... So, white lie is needed in 'some' situation right?

    Sisca: Wah ... kalo itu sudah di luar teori yang pernah aku pelajari tuh. Dan aku cari-cari di kamus, juga ndak ada petunjuk. Trus gimana dong ...

    Violet: Oooo ... itu berarti white lie semacam bentuk pengalihan sementara gitu yah ...

    Hide: *satu lagi pro white lie*

    Xu: *kalo yang ini anti lie* Setuju sih dengan kamu, tidak boleh boong. Tapi kalo kondisinya tidak memungkinkan? *bingung dianya*

    Bev: Hehehe ... jadi beda yang janji yang BELUM ditepati dengan janji yang TIDAK ditepati :) Trus, apaan yah janji yang BELUM ditepati itu?

    Wina: Ohhh ... Gitu yah ...

    MissUnperfect: Oh gitu yah. Jadi kesimpulannya tidak boleh boong??? *mangut-mangut*

    ReplyDelete
  18. kalo daku sih emang ditakdirkan untuk jadi pembohong. bener gak mell? kalo gak boong, gak afdol rasanya wuakakakkakakaa bravo lying!

    ReplyDelete
  19. Bronx: HAHAHAHA ... dasar pembohong tangguh :) Berarti kamu ngomong ndak lihat aku di tiang listrik pake sekseh, itu boong juga yah :))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa