Skip to main content

Kebangganku


Sudah menjadi pola harian di Proaktif, setiap pagi sebelum memulai aktivitas kami selalu memulainya dengan doa, briefing pagi, serta mengucapkan ikrar proaktif. Tema briefing sangat beragam dan dibawakan secara bergiliran. Jadi tiap kru Proaktif selalu mendapat giliran untuk memimpin. Nah, tema briefing pagi hari ini adalah kebanggaan. Setiap orang diwajibkan untuk menceritakan satu hal yang menjadi kebanggaan mereka selama ini.

Satu persatu personil proaktif bercerita. Diselingi dengan canda tawa dan celutukan dari kru yang lain saat seseorang bercerita, suasana briefing pagi ini meriah dan gembira. Mungkin karena efek hari Jumat juga, jadi kegirangan selalu lebih saat wiken menjemput. Dari semua sharing hal-hal yang dibanggakan, saya coba mengerucutkannya menjadi beberapa tema besar.

Pertama, mayoritas bercerita bahwa kebanggaan mereka adalah kehadiran orang-orang terdekat. Siapakah orang-orang terdekat itu?

Ibu. Itulah orang terdekat yang paling dibanggakan. Ingatan akan sosok seorang Ibu sudah menorehkan banyak catatan dalam hidup kita, tidak bisa hilang begitu saja. Ibu yang begitu mendukung, mengayomi, menjadi teladan sejak masa kecil mereka sampai sekarang, pasti akan selalu dikenang sepanjang masa. Tidaklah heran kalau orang-orang mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Pernyataan itu bukanlah basa-basi, karena lewat sosok seorang Ibulah kita merasakan kehadiran surga dalam sebuah rumah tangga.

Siapa yang bisa melupakan sentuhan tangan Ibu yang mengusapi dan mengoleskan minyak kayu putih ke tangan, kaki, punggung, juga dada saat kita kedinginan? Bagaimana kita bisa lupa dengan dekapan, ciuman, dan sejuta sentuhan lainnya yang selalu membuat kita tenang. Apakah kita bisa melupakan kecemasan seorang Ibu yang diam-diam memperhatikan dari jauh saat kita mulai berinteraksi dengan teman sepermainan. Atau raut yang penuh kuatir saat melepaskan kita pertama kali untuk bersekolah? Bagimana kita bisa lupa juga dengan nasihat dan omelan --yang kadang kita artikan sebagai bentuk cerewet-- Ibu yang mendorong dan membentuk karakter kita untuk menjadi lebih baik.

Apa ada cerita kita bisa lupa saat melihat ada tetesan airmata kesedihan dari sudut mata Ibu saat melihat kita sedang sakit atau saat akan berpisah dalam waktu yang relatif lama? Atau bisakah kita lupa melihat airmata bahagia seorang Ibu saat melihat kita lulus sekolah/kulian, jalan ke pelaminan, atau saat menimang cucu mereka? Ibu, sosok pahlawan yang sebenarnya. Kebanggaan atas jasa dan kontribusi mereka, tidak akan lekang oleh waktu.

Selain sosok Ibu, orang terdekat yang juga dibanggakan adalah saudara, entah itu kakak ataupun adik. Bagi yang sudah berkeluarga, pastilah membanggakan suami atau istri, dan yang istimewa juga kehadiran seorang anak, apalagi kalau anak yang hadir dalam kebahagiaan adalah hasil perjuangan dalam waktu yang relative lama.

Satu pertanyaan. Kenapa kita bangga dengan mereka? jawabannya sederhana, karena mereka adalah pelengkap hidup kita. Ada keamanan dan kenyamanan saat bersama-sama dengan mereka. Keluarga adalah komunitas terkecil, tempat kita belajar berinteraksi dengan sesama dan tempat untuk saling menopang dan bertumbuh menjadi insan yang lebih baik.

* * *

Tema besar kedua yang selalu menjadi kebanggaan adalah benda. Ada yang membanggakan motor --terutama yang cowok-- dan benda-benda pemberian dari orang terkasih --terutama untuk yang wanita--. Kenapa cowok bangga dengan motor? Salah satu alasannya adalah karena motor adalah salah bentuk identitas diri. Kebanggaan akan begitu nyata kalau motor yang ditunggangi sekarang adalah hasil keringat sendiri. Pengalaman pribadi saya mengamini sharing mereka. Saat mampu membeli motor dengan uang jerih payah bekerja, bangganya minta ampun. Perhatiannya acap kali over malah. Setiap hari dilap, kalau ada kotoran sedikit langsung dibersihkan, punya skedul mingguan, bahkan kadang harian, di-steam. Apalagi kalau ada lecet, wah ... bisa gak tidur semalaman tuh hahaha. Karena sebagai bentuk identitas, rasa bangga semakin terasa kalau lewat seseorang yang ditaksir. Dan kebanggaan yang mendekati taraf kesombongan akan muncul saat kita menungganginya ke tempat-tempat di mana ada teman sepantaran yang belum bisa membelinya.

Benda-benda dari orang terkasih juga sesuatu banget. Apalagi kalau itu adalah bukti kasih sayang dari mereka. Hampir dipastikan barang tersebut akan disimpan dan dijaga dengan baik. Kalau saya bisa menebak, saat lagi lowong pasti barang-barang tersebut dipandangi habis sambil membayangkan sosok yang ada dibaliknya, seseorang yang memberikannya. Iya, simpanlah itu. Jagalah baik-baik, karena orang yang memberikannya pasti punya tujuan yang sama: bangga bisa memberikan sesuatu dan senang melihat orang yang menerimanya bangga akan pemberian mereka.

Apalagi yah kebanggaan lainnya? Oh iya, benda yang berhubungan dengan prestasi. Benda itu bisa berupa piala dan juga selembar id card bukti bisa bekerja di kantor idaman. Selalu ada kisah yang menarik di belakangnya yang membuat kita bangga dengannya. Dan kita selalu senang mendengar orang yang menceritakannya dengan mata berbinar-binar.

* * *

Satu lagi yang menyentuh adalah kebanggaan akan diri sendiri. Harus dong kita bangga dengan diri sendiri. Kita bangga karena kita adalah original, satu-satunya, unik di antara miliaran ciptaan lainnya. Dengan paket utuh yang sudah diberikan oleh sang Pencipta, sudah selayaknya kita bangga dengannya. Segala potensi, bakat, dan kemampuan yang begitu sempurna, adalah bekal sekaligus tugas kita untuk mengaktualisasikannya secara maksimal. Kesadaran bahwa kita adalah seorang pemenang sejak penciptaan juga harus menjadi motivasi tambahan untuk kita untuk menjadi diri kita yang lebih baik?

Pemenang sejak penciptaan? Iya. Kita adalah pemenang sejak kita diciptakan. Bersaing dengan 250juta saudara kembar kita, dalam bentuk sperma untuk membuahi satu sel telur, adalah bukti bahwa kita adalah jagoan dan pemenang. Ingatan dan pengalaman di masa lalu saat kita berhasil mencapai sebuah prestasi haruslah menjadi motivasi tambahan bagi kita untuk bangga dengan diri kita. Memodifikasi pepatah, you were born an original, don't die a copy, kita bisa mengatakan I was born an original, and it was my pride to became the best of me!

* * *

So, apakah kebanggaan Anda?

Comments

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa