Skip to main content

Sebuah Perenungan

"Ko, bersyukur banget si Asan tidak sampai masuk RSJ alias gila. Setelah mengalami percobaan yang begitu besar dia masih bisa bertahan, dan yang paling penting dia sekarang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan ..."

Itulah sepenggal penuturan adik sepupuku kala beberapa waktu yang lalu mampir ke rumahku. Awalnya dia cuma mau berkonsultasi tentang merit, menanyakan macam-macam sebagai persiapan, karena menurut rencana mereka bulan Oktober nanti mereka akan menikah. Setelah ngobrol sana ngobrol sini, entah gimana caranya pembicaraan kita bergeser menjadi share-share yang selama ini jauh dari jangkauanku.

Semua bermula sewaktu aku bertanya begini. "Calonmu sekarang kerjaannya apa? Masih buka toko khan?" Aku bertanya begitu karena sekitar 2 tahun yang lalu saat ketemu dengannya begitulah berita yang aku dengar.

"Ooo ... sudah tidak lagi." jawab adik sepupuku singkat."Oh ya? Trus sekarang ngapain?"

Rupanya pertanyaan singkatku itu menjadi awal kisah dia kepadaku yang mungkin selama ini jarang dia ceritakan kepada orang lain karena berbeda paham dengan dia. Mungkin juga karena dia menganggap aku orang yang sudah tercerahkan alias open minded, makanya dengan lugas dan tuntas dia pun berkisah.

"Hen Ko belum tahu yah, kalau sudah terjadi peristiwa yang sempat menggoncangkan kami berdua. Ko khan tahu, bahwa sebelum koko tunangan di tahun 2004, kita sudah terlebih dulu tunangan. Trus dalam waktu dekat sudah punya rencana untuk menikah. Pasti koko ingat, waktu main ke rumah, minta dibantuin khiu-khiuku buat cincin tunangan, khan waktu itu sudah lihat cincin tunangan nongkrong dengan manis di jariku.

Nah ... saat segala rencana sudah disusun rapi, sudah dalam tahap DP macam-macam, yang namanya kemalangan memang tidak bisa ditolak. Calonku ditipu sama orang, mengambil barang-barang dagangan tanpa bayar, uang habis ditipu dan dibawa kabur [alias ceu lu], dan yang parah sebagian barang tersebut merupakan titipan orang hingga dia terpaksa harus membayar orang-orang alias hutang. Bayangkan deh kacaunya suasana waktu itu, sudah uang sendiri ludes, masih harus melunasi utang lagi.

Alhasil, down dong kita. Hidup menjadi tidak ada artinya lagi, gairah hidup hancur seketika, pikiran setiap hari memikirkan yang macam-macam, ditambah telp sana sini menagih utang. Pokoknya hancur abiz deh. Setiap hari kerjaannya hanyalah melamun, bersedih, menyesali diri, dan macam-macam kagiatan yang bagi orang normal merupakan hal yang aneh. Makanya tadi aku bilang, kalau dia menjadi gila atau sampai bunuh diri, itu wajar sekali terjadi. Emang kalau sudah kayak gitu, ada lagi tujuan hidup? Mau ngapain lagi hidup ini karena semua udah hilang.

Dan yang parah, tahu khan kebiasaan orang kita [orang khek maksudnya], terutama orang tua, kalau lihat orang dilanda kemalangan bukannya mencoba untuk bantu. Yang ada malah gunjing sana gunjing sini. Komentar macam-macam yang menjatuhkan, mengatakan karena itulah, karena inilah, lagi dihukum dewa-lah, dan bermacam-macam gunjingan yang benar-benar bisa membuat kepala ini pecah dan otak jadi gila.

Terpaksa rencana merit pun di cancel, dan DP yang sudah dibayar harus direlakan ludes. Seharusnya khan rencana merit kita ndak beda waktunya dengan waktu merit Hen Ko, tapi dengan adanya kemalangan ini terpaksa diundur. Yang membuat aku sedih adalah anjuran atau tepatnya paksaan dari keluarga dekat, agar aku lupakan saja deh dia. Ngapain pula bertahan dengan orang yang sudah hancur begitu, uang ndak ada, utang menumpuk. Belum lagi --kata orang-orang-- bentar lagi deh dia jadi orang gila. Jadi, mumpung masih muda dan belum terlambat, buruan putuskan saja dan cari orang lain yang lebih bisa menjamin hidupku.

Tahu Ko, waktu aku mendengar kata-kata itu, aku marah besar. Begitu orang mulai menyingung hal ini, langsung aku marahin dan usir. Kok tega yah, masih sempat-sempatnya bergosip dan menjatuhkan mental orang kala lagi ada masalah. Sekali-kali kek memberikan dukungan moral, menghibur, atau memberi semangat. Yang didapat setiap hari malah kebalikannya.

Makanya aku mengatakan sangat bersyukur kalo dia bisa bangkit seperti ini. Secara pelan dalam keterpurukannya dia mau mendekatkan diri padaNya, melewati masa berkabungnya dengan mulai berusaha lagi, dan hasilnya seperti yang bisa dilihat sekarang ini.

* * *

Mendengar semua itu aku lebih banyak berdiam diri. Sebuah pengalaman hidup nyata yang sungguh-sungguh menyentak diriku akan sebuah realita kehidupan. Inilah hidup ini, dengan segala dinamika dan keberadaanya. Aku terus terang sangat salut kepada mereka. Dengan sejumlah kedukaan yang mereka alami, mereka bisa bertahan dalam kebersamaan menghadapi dan berseteru dengan kemalangan patut diancungi jempol.

Seandainya aku berada di posisi mereka, belum tentu aku sanggup melewatinya. Mungkin kalau aku diijinkan mengalami hal itu, aku belum pasti akan bisa bertahan. Makanya aku hanya mampu berujar: kalian sungguh luar biasa. Dan kalian sudah menunjukkan kepada dunia makna cinta sejati, di mana kalian sudah lulus ujian dengan mendahului mengalami masa susah dan duka bersama sebelum menginjak gerbang pernikahan. Dan aku yakin, saat kalian memasuki mahligai rumah tangga, tidak akan ada masalah sebesar apapun yang sanggup menggoncang kalian berdua lagi.

Sebuah perenungan bagiku. Apakah benar itu adalah cinta sejati? Ataukah sebuah bentuk cinta sejati, di mana untuk membentuknya masih banyak lagi ujian dan cobaan yang harus dilewati? Dan ... apakah benar ada cinta sejati itu?

Comments

  1. Adik sepupunya yg laki apa yg perempuan??

    Iya tuh, kenapa malah dipergunjingkan dan malah nggak membantu yah?? Klo keluargaku sih klo ada yg susah dibantu koq (aku Hokkian >> gatau nulisnya gimana... :P) > walau emang sih kadang ada perselisihan yg ga terhindarkan....

    Tapi hebat bgt tuh, masih bertahan. Seandainya ditinggal (diputusin maksudnya), bisa tambah hancur tuh, tambah down.... . Ya daripada terpuruk trus, mendingan mulai berusaha lagi...

    ReplyDelete
  2. wah... salut bener sama adik sepupumu, hen! Dia mencintai pasangannya bukan hanya di saat bahagia saja, tapi juga di saat paling down. Itulah artinya cinta kasih.
    Dua jempol buat mereka! Tuhan memberkati :)

    ReplyDelete
  3. Anonymous9:05 AM

    Ada Hen. Cinta sejati gak akan goyah diterpa badai dan tsunami. hehe...

    Bravo bwat sepupumu.

    ReplyDelete
  4. salute gue ama sepupu-mu ,
    gue juga heran kenapa orang kita (khek) selalu aja ngerasa gembira kalo orang geh susah?

    ReplyDelete
  5. Semoga cobaan ini segera berakhir dan cinta tulus sepupumu menjadi berkah bagi pasangannya. amin :)

    Dalam hidup memang sering ditemukan perlakuan tidak adil, semoga kita bukan termasuk orang yg demikian :)

    ReplyDelete
  6. hen, kok mempertanyakan hal yang sudah elo deskripsikan? bukannya cerita elo itu salah satu wujud dr cinta sejati, aminn...

    i believe there is true love, i just wondering who, when and where is my true love. still in the journey to find it.

    ReplyDelete
  7. Anonymous8:18 AM

    CINTA itu adalah proses panjang ... tanpa syarat .. tanpa kalimat "Saya cinta dia KARENA ..."

    ReplyDelete
  8. tentu aja ada cinta sejati, tapi jarang2 kita temui seperti cerita sepupumu.
    kalo cewek2/temen/kenalan yang disekitarku pada ninggalin suaminya *nyeleweng*,
    terus mereka cari pacar/cowok yang lebih kaya tentunya.

    ReplyDelete
  9. Anonymous2:48 PM

    adaaaaa.......aku percaya akan cinta sejati :)

    ReplyDelete
  10. Sepupumu itu setia yah..bener2 gak matre..salut!!!!!

    ReplyDelete
  11. napa yah banyak org kita nih senang ngeliat org jatuh, bukannya bantu malah dorong. euuuuuuuuu setan!

    ReplyDelete
  12. Hen... ketika kita sedang berada pada kesusahan akan terlihat siapa yang sebenernya2 temen dan siapa yang cuma jadi "teman" doang

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu...

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...