Skip to main content

Masa Kecil

Masa kecil merupakan masa penuh eksplorasi diri dan keberanian. Pengalaman-pengalaman di masa ini sangatlah indah untuk diingat kembali dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang nyaris tanpa sekat dan halangan untuk berekspresi. Memanjat pohon, mencuri mangga tetangga, bermain lumpur, menceburkan diri ke kali, memberanikan diri menerobos hutan belantara, mengunjungi kuburan, serta banyak keberanian-keberanian lainnya senantiasa mengiringi keceriaan dan kegembiraan masa kanak-kanak. Di kamus mereka tidak ada istilah takut. Mereka juga tidak kenal kata kesakitan. Demikian juga tidak pandang bahaya ...

Masa kecil juga masa penuh kasih sayang. Ingatan kala dimanja dan disayang sama orang tua yang selalu memberikan ketenangan, keteduhan, serta kebahagiaan bagi jiwa ini selalu menjadi memori yang sulit untuk disingkirkan dalam benak ini. Kenangan saat dibeliin baju dan mainan baru, waktu sakit diperhatikan sedemikian rupa dengan hadiah istimewa berupa makan malam spesial, serta ingatan kala dibacakan dongeng sebagai pengantar kita bisa terbang ke alam mimpi yang indah, merupakan sebagian memori indah yang aku yakin sulit untuk dihapus begitu saja.

Masa kecil adalah masa mengenal dan memahami makna perlindungan dari orang tua. Waktu ada hujan yang diselingi suara petir yang menyambar-nyambar, ke manakah kita mencari perlindungan? Kala malam-malam tiba-tiba terbangun karena bermimpi ada monster bersembunyi di kolong tempat tidur, nama siapakah yang kita panggil untuk menemani kita hingga bisa tidur lelap? Siapakah yang membela kita saat dikejar anjing galak atau kala dijahili teman sekelas yang lebih besar? Siapa pula yang menjemput kita saat kita tidak sengaja memanjat pohon terlalu tinggi dan takut untuk turun?

Masa kecil adalah masa penuh cita-cita dan impian. Sudah menjadi sebuah idiom klasik saat seorang anak ditanya: kalau besar mau jadi apa? Dan selalu dijawab dengan lantang: menjadi dokter, atau menjadi guru. Peribahasa gantungkanlah cita-citamu setinggi langit seolah memuluskan jalan dan meyakinkan si bocah untuk bebas menentukan, memilih, serta menggapai apa saja yang mereka ingin dan cita-citakan. Tidak kenal istilah susahnya belajar, mengikuti ujian, harus les ini dan itu, mengambil kelas ekstrakulikuler, dan macam-macam istilah lain dalam proses mewujudkan semua impian tersebut. Namanya juga bocah, yang ada
hanyalah aku ingin menjadi orang hebat ...

Masa kecil adalah masa pembentukan menjadi apakah seseorang di masa depan. Semuanya sangat tergantung pada ajaran, didikan, contoh, teladan, serta wejangan yang diterima sang anak sedari dini. Jiwa mereka yang masih jernih, murni, dan polos dengan cepat menyerap dan menerima segala hal yang dilihat dan didengar. Hati mereka yang masih suci sangat mudah untuk dibentuk, apakah semakin mengkilap atau justru menjadi kelam, semuanya sangat cepat dan rentan sesuai porsi manakah yang mereka pelajari dan pahami. Yah ... ungkapan buah tidak jatuh jauh dari pohonnya mungkin tepat untuk menggambarkan dunia kecil ini.

Jadi tidak salah bukan kalo aku mengatakan bahwa masa kecil adalah masa sejuta kenangan? Yah ... sepenggal waktu yang singkat, namun penuh arti dan makna. Kangen aku kembali ke saat-saat itu, sekedar ingin merasakan kembali rasanya disayang, hidup tanpa ketakutan, penuh keberanian, sejuta cita-cita menggumpal, dan banyak moment indah lainnya. I wish i could be ...

* * *

Idealnya begitulah harusnya seorang anak melewati masanya. Namun kalau kita melayangkan pandangan dan memicingkan mata untuk melihat sekeliling kita, sebuah sajian ironi dan kontrakdiksi mungkin akan terpampang begitu jelas dan menusuk hati kecil yang melihatnya. Sebuah kenyataan dan realita yang menggugah batin ini untuk tidak mengeluh, sudah begitu kerasnyakah hidup ini hingga mereka yang tidak tahu apa-apa harus ikut terseret dalam gelombang yang seharusnya menjadi porsi orang dewasa?

Anak-anak tidak lagi mempunyai keberanian untuk mengeksplorasi dunianya. Sejumlah ketakutan yang berlebihan dari orang tua yang didasarkan alasan keselamatan dan keamanan sesungguhnya menjadi senjata mematikan dalam mengkerdilkan kreativitas dan keberanian seorang anak. Ketika mendapat anak mereka mau manjat pohon, dengan segera dilarang dan diancam supaya tidak mengulanginya lagi. Main lumpur, langsung dimarahi. Kejar layangan? Apalagi. Sebuah defend yang terlalu dari orang tua ...

Kasih sayang dan perlindungan sudah menjadi barang langka. Saat anak mendambakan orangtua mereka hadir sebagai teman dan pengantar tidur mereka, yang mereka dapati hanyalah ruang kosong yang penuh dengan berbagai mainan dan boneka, yang dikira sanggup menjadi pengganti sosok idola mereka. Mereka menjadi lebih dekat dengan para pembantu, tukang kebun, bahkan sopir mereka dibandingkan ortu.

Bagi mereka yang kurang beruntung, hidup di jalanan menjadi ruang pembentukan karakter mereka. Mereka yang seharusnya menikmati dunia bebasnya harus bertarung dengan kerasnya hidup ini dengan menjadi anak jalanan: mengamen, asongan, tidur di perempatan, perkelahian bebas, hingga seks usia dini harus mereka lakoni. Jiwa mereka kehilangan kemurniannya. Kristal indah hati mereka hancur berkeping-keping. Tapi harus bagaimana lagi? Itu adalah sebuah kenyataan ...

Impian mereka menjadi begitu rapuh dan terbatas. Kala seorang anak mengatakan: aku ingin menjadi astronot, dengan segera impian tersebut dipadamkan dengan berbagai doktrin dan paradigma yang intinya mengatakan: mustahil deh kamu menjadi seperti itu. Satu persatu mimpi mereka rontok. Perlahan tapi pasti cita-cita mereka dengan terpaksa harus ditanggalkan. Alhasil, mereka bertransformasi layaknya robot yang disetir ke mana aja sang kreator mengarahkannya. Kreativitas lenyap, jiwa berjuang menghilang, semangat bertarung sirna ...

Jadi apakah salah kalau aku mengatakan dunia sekarang sudah sangat kejam kepada anak-anak? Dunia saat ini sudah sangat tidak manusiawi bagi usia bocah. Hingga sedemikian dahsyatnya kekejaman itu, belakangan sering kali kita mendengar, membaca, bahkan melihat dengan mata kepala sendiri anak usia SD sudah pintar menemukan cara mereka sendiri untuk lari dari kerasnya kehidupan dengan menempuh jalan singkat: BUNUH DIRI!!!

* * *

Menurut kalender republik ini, bertepatan di tgl 23 juli adalah Hari Anak Nasional. Aku tidak mengikuti persis kampanye apa yang ditujukan oleh bangsa ini bagi anak-anak di republik ini. Yang jelas adalah sebuah kampanye untuk tidak menyalakan TV sepanjang hari supaya kontaminasi terhadap anak melalui media TV bisa berkurang, minimal satu hari. Apakah kampanye ini jalan? Aku tidak jelas.

Tapi satu hal, ijinkanlah aku untuk mengucapkan: Selamat Hari Anak Nasional. Jayalah anak-anak Indonesia, dan bangkitlah Negeriku melalui mereka ...

Comments

  1. Iya tuh, bener bgt. Masa kecil emang paling seneng.... . Tiap generasi kayanya masa kecilnya juga beda2 yah... . Makin kini makin "modern". Dulu kalo aku ga ada komputer, skarang ponakanku yg umurnya 7 th sejak kecil dah bisa main komputer, he3...

    Sedih klo baca nasib anak yg kurang beruntung. Bayangin aja, ada ibu yg tega membunuh 3 orang anaknya...

    ReplyDelete
  2. dari pengamatan gua sih, kemarin ini bukannya libur nonton tv.. malah di tv acara untuk anak2 makin banyak dan beberapa bagus-bagus loh... :)
    met hari senen

    ReplyDelete
  3. Anonymous10:31 AM

    Sharing masa kecilmu dong Hen. :)

    ReplyDelete
  4. Anonymous7:44 AM

    ayo dunk ko...nongol di Ym.daku kangen nih.koko..cyn mau liburan ke indo,balik tgl 31 juli.trus,apalagi yah?koko lg sibuk ya?hiks..aku cuman ditemenin ama tine doank nih, beve juga jarang online..
    iya ko,share masa kecil koko, jadi bisa aku bandingin ama masa kecil aku, ntar aku juga crita deh masa kecil aku. pasti beda, soalnya kan kita beda generasi, beda tempat tinggal. aku di kota koko di desa, pasti lebi enak deh. hehehehe. koko...peluk sayang buat marvel tercinta,mana poto2nya nih?

    ReplyDelete
  5. selamat membuat masa kecil yang indah buat Marvel :)))

    ReplyDelete
  6. Selamat hari anak buat anak2 di Indonesia :)

    ReplyDelete
  7. masa kecilku kuhabiskan dengan banyak jalan kaki, soalnya dari SD sampe SMP jaraknya dekat dari rumah.
    walau tanpa kemewahan, aku puas nikmatin masa kecil. gitu juga maunya aku ngasih sama anak; bahagia dalam kesederhanaan.

    ReplyDelete
  8. Pengen balik ke masa keciiilll..huaaahh..enak gak ada yg dipikirin, mo makan tinggal teriak, mo mandi teriaakk lagiii, besok2x di kemplang nyokap gw..wakakakakakaaa..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa