Skip to main content

Seuntai Kata untuk Anakku

Anakku, masih jelas sekali kala dad dan mum mendengar suaramu dalam lengkingan tangisan bahagia untuk pertama kalinya. Kamu begitu kecil, merah, dan kelihatan keriput. Dad yang menemani di ruang bersalin sempat bengong sebentar, kok kamu kayak gitu? Tidak seperti yang dad lihat di TV, di mana diceritakan di sana kalau seorang bayi lahir pasti digambarkan sudah rapi, cakep, gemuk, dan jauh dari kesan keriput begitu.

Namun itu tidak menjadi masalah, kerena belakangan dad baru mengerti kamu begitu karena memang begitu adanya. Masih dalam selimut kegembiraan, dad melihat kamu mulai dibersihkan, dilap, dimandiin, diukur panjangnya [bukan tingginya], ditimbang beratnya, didekatkan ke mum untuk pertama kalinya, serta direbahkan ke dada mum untuk mendengar detak jantung mum.

Hingga kemudian kamu dibawa ke ruang bayi, mulai dipakaikan baju [atau popok tepatnya], diberi tanda pengenal bahwa kamu adalah anak dad dan mum, hingga ditempatkan dalam box, sebelum akhirnya dad diusir sama suster untuk keluar dari ruang bayi ... semuanya begitu jelas dan dad abadikan dalam rekaman video. Kebahagiaan luar biasa menyelimuti keluarga Bun di hari itu.

Menjelang sore, itulah saat untuk pertama kalinya kamu diperkenalkan dan dikumpulkan bersama dad dan mum sebagai keluarga kecil. Dan kamu sudah tidak keriput lagi. Kamu begitu ganteng, manis, cute, dan tidur dengan muka penuh damai. Tidak salah orang mengatakan masa bayi adalah masa paling bahagia karena tidak ada beban hidup sama sekali. Dad perhatikan wajahmu, mirip siapakah dikau? Dilihat-lihat, dipandang-pandang, disimak-simak ... ooo, hidungmu mancung mirip dad, matamu sipit mirip dad juga, mulutmu merah mirip dad, dan segalanya dad mirip-miripkan supaya jelas bahwa kamu adalah anak dad. Mum pun tidak mau kalah, dia mengklaim pipimu gemuk mirip mum, bibirmu mungil mirip mum, rambutmu dikit ikal mirip mum ... Hingga kita berkesimpulan yang sama: dahimu lebar mirip dad ... hahaha

Hari pertama lewat. Hari kedua untuk pertama kalinya dad diijinkan untuk menggendongmu. Terus terang, sebelumnya dad paling takut dekat-dekat dengan bayi, apalagi membopong? Jauh-jauh deh dari dad. Tapi entah kenapa, saat ditanya suster, "bapak mau dan berani menggendong?" dengan spontan dan tanpa ragu dad menjawab, IYA. Entah ada keyakinan apa, mendadak berani saja dad membopongmu. Dan, saat kamu berpindah tangan dari suster ke lengan dad, sebuah perasaan yang susah dijelaskan menghinggapi dad. Wow ... luar biasa, melihat cerminan dad sendiri, serasa tidak percaya rasanya ...

Hari ketiga kamu pulang ke rumah. Sudah menanti di sana emak dan engkong, serta ii dan khiu-khiu, mereka menantimu dengan tidak sabar melihatmu dari dekat. Dasar kamu adalah kesayangan semua orang, cucu pertama bagi emak dan engkong, dan anak pertama bagi dad dan mum, hingga secara tidak kelihatan muncul semacam persaingan terselubung untuk menguasaimu sepenuhnya. Gara-gara kamu begitu manis sih, sampai sempat terjadi konflik kecil dalam merawatmu. Menurut mak dan kong, kamu harus digituin, sedangkan menurut dad dan mum, kamu harus diginiin. Masing-masing merasa sok tahu dan yakin dengan cara merawatmu. Hehehe ... memikirkan itu kadang geli juga. Yah ... namanya juga serba pertama, jadi ada kesan semacam saling rebutan gitu. Namun dad yakin, semuanya itu terjadi hanya karena satu hal: SEMUA BEGITU MENYAYANGIMU.

Anakku, waktu kamu berumur 10 hari, dad dengan berat hati harus meninggalkanmu dengan mum dan keluarga di sana karena harus pulang ke Jakarta lagi. Dad sedih, demikian juga mum. Entah kamu ikut merasakan juga, saat dad mau berangkat, mendadak kamu menangis dengan keras. Tidak biasanya kamu begitu, membuat hati dad makin berat untuk pergi. Dad ingin terus bersamamu, melihat kamu berkembang, bertumbuh, dan besar serta melewatkan hari demi hari bersamamu. Namun ... semua itu harus dad lakukan demi keluarga kita.

Dad juga kehilangan momen waktu kamu berumur 1 bulan, dan juga saat kamu untuk pertama kalinya digunduli saat berumur 40 hari. Sayang memang, tapi itulah yang harus terjadi. Dan ketika kamu berumur 1 bulan 3 minggu, kamu baru pulang Jakarta, dan itulah saatnya keluarga kecil kita berkumpul sampai sekarang ini. Saat kamu sampai rumah, kamu sudah banyak berubah. Kamu sudah lebih besar, gemuk, tambah lucu, dan tentunya sangat murah senyum.

Awalnya dad dan mum sempat ragu, apakah kamu aman ditinggal sendiri di rumah hanya bersama baby sister. Apakah kamu diperhatikan dengan baik? Apakah kamu diurus dengan semestinya? Apakah kamu tidak dibiarkan tergeletak? Apakah kamu tidak dijahili? Dan banyak lagi pikiran yang membuat dad dan mum cemas serta tidak rela meninggalkan kamu begitu saja. Namun harus bagaimana lagi? Dad dan mum tetap harus bekerja. Harus mencari uang untuk kebutuhan keluarga kita. Akhirnya dengan penuh kerelaan dan percaya penuh, dad dan mum tinggalkan juga kamu bersama baby sister. Suatu hari, semoga dalam waktu dekat, mum bisa berhenti kerja dan sepenuhnya mengurus kamu. Yah ... sama-sama berdoa yah :)

Anakku, satu hal yang membuat dad dan mum merasa bahagia memilikimu adalah kamu tidak rewal sama sekali. Sejak dari kandungan kamu tidak macam-macam alias tidak membuat mum ngidam macam-macam, hingga saat lahir pun begitu lancar, dan saat ini jarang sekali menangis, bangun teratur, dan yang penting kamu suka sekali bermain.

Semua orang yang datang melihatmu pasti berkomentar sama: "waduh ... lucu sekali anak ini. Bikin gemes saja." Atau, "Waaa ... mau aku punya anak seperti ini, sangat murah senyum dan tawa." Atau, "Pengennnn ... aku bawa pulang yah ..." Banyak komentar senada membuat dad dan mum yakin, kamu benar-benar titisan malaikat yang dititipkan kepada kami berdua untuk memberkati dan memeriahkan keluarga kita, dan kamu mensyukuri sepenuhnya itu.

Kamu seperti tahu jadwal dad dan mum. Saat pagi mau berangkat kerja, kamu menyempatkan diri bangun untuk sekedar bermain dan mengucapkan selamat bekerja pada dad dan mum. Jadi setiap pagi dad dan mum bisa berangkat kerja dengan penuh semangat. Dan kamulah satu-satunya hiburan bagi dad dan mum saat seharian penuh capek bergulat dengan dunia kerja. Melihat kamu terjaga, dan senyum-senyum serta tawa bahagiamu, membuat dad dan mum lupa begitu saja bahwa badan ini capek.

Kamu seperti pengen cerita banyak pada dad. Kamu kelihatan ingin berkata-kata pada dad tentang harimu dan pengalaman yang sudah kamu lewatkan selama sehari bersama baby sister. Mulutmu selalu terbuka lebar, dan seolah ingin mengeluarkan kata, tapi kamu masih belum bisa. Alhasil yang keluar hanyalah 'aa ee aa ee' yang kadang diselingin dengan teriakan kecil seolah kamu sedang berkisah tentang hal yang lucu, ataukah itu justru frustasi karena belum bisa berkomunikasi dengan dad?

Saat dad mencium pipimu, kamu hanya diam saja. Saat membopongmu, kamu tenang dan kelihatan menikmati sekali, bahkan kadang menyembunyikan wajahmu di lengan dad. Saat dad mendekatkan jari ke tanganmu yang mungil, dengan kencang kamu akan menggenggamnya seolah tidak mau lepas. Saat dad beranjak pergi, kamu mengikuti dengan tatapan matamu disertai sebuah senyuman.

Anakku, dad dan mum sungguh bahagia dengan kehadiranmu.

* * *

Hari ini, yang bertepatan juga dengan angka keramat dad, 7 Juli [7-7], kamu sudah berusia 3 bulan. Tidak terasa yah bahwa kamu sudah berusia 1/4 tahun. Dad dan mum sungguh mencintaimu. Puji syukur kehadiratNya sudah menghadirkan kamu di tengah-tengah kami.

Marvel Enrico Bun ... Tuhan memberkatimu senantiasa.

Comments

  1. aaihhh... dah tiga bulan yah? pasti lagi lucu-lucunya.
    met tiga bulanan yah marvel, hehehe...

    kok potonya nggak diposting, hen? pasti kiuuuuttt bangeth...

    ReplyDelete
  2. selamat Marvel di usiamu yang ke 3 bulan. Hen, potonya jangan diposting entar banyak yg mo nyulik loh!

    ReplyDelete
  3. Anonymous2:51 PM

    Semoga menjadi anak yang diberkati selalu, pintar, sehat, dan berbakti pada mama papanya. Amin....Memang anak adalah segalanya ya Hen...

    ReplyDelete
  4. Sulit Hen, mo ngebayangin Marvel itu secakep apa. Lha Bapaknya sendiri kayak apa juga aku 'gak tau e.
    Jangan2 ntar kalo pulang ke Indonesia, ketrubruk di jalan juga aku 'gak kenal deh :D

    Dijaga Tuhan selalu ya Marvel :*

    ReplyDelete
  5. Anonymous5:03 PM

    cun cayang buat marvel

    ReplyDelete
  6. hen...postingin fotonya marvel dong, kalo ga boleh anaknya, foto bapaknya deh :D

    ReplyDelete
  7. Anonymous6:32 PM

    hueee tiga bulan .. seumur donk sama blog gw!

    ReplyDelete
  8. Selamat ulang bulan buat Marvel yak :))
    Sama kek Zio..anak pertama cucu pertama..semua mo rebutan gendong..hasilnya jadi suka di gendong :))

    ReplyDelete
  9. Wah, nanti Marvel manggilnya: "Mum-Dad" yah?? Keren tuh, kayak orang luar negri, he3.... :D

    Btw, iya tuh, aku setuju. Postingin foto papanya, mamanya, sama Marvel, he3.... :)

    ReplyDelete
  10. nggak terasa udah udah umur 3 bulan yaaaa selamat, semoga kelak menjadi anak yang berbakti pada orang tuanya....mbok ya di posting fotonya marvel dong....?

    ReplyDelete
  11. Anonymous12:36 AM

    aih kokoo.....baby marvel..muach2...kiss sayang dari cici di sini..kangen ui..mana ko potonyaaa..yg trakir gundul..marvel cakep..lg ngebyangin papanya kaya gimna...iya ko..poto koko skalian napa..hahaha..happy 3 months babyku sayang..klo cici pulang,smoga kita bisa ktemu..koo..baby ga rewel kan digendong org asingg?

    ReplyDelete
  12. wuah, gua juga mau kasih cun sayang!!!
    fotonya jgn dipublish keik anaknya Brad Pitt, baru lahir fotonya udah berharga selangit.
    cepat besar buat Marvel... harus sayang sama Mum and Dad.

    ReplyDelete
  13. gila woi 3 bulan dibilang keriput, gimana kalo 3 taon? :D ganteng katanya cihuyyyyyyyyyyyyyyyyyy
    aku juga menyayangi mu...emang udha ku gendong hehe

    ReplyDelete
  14. eh ntar panggil aku tante kan? :d

    ReplyDelete
  15. Teriring salam dan doa, smg Marvel tumbuh menjadi teladan, di sayang semua orang dan diberkati Tuhan.amin :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa