Skip to main content

Sepucuk Surat untuk Istriku

Waktu terus berlalu. Detik demi detik dia merambat menjadi menit. Dalam hitungan sekejap dia melesat menjadi hitungan jam. Tidak kita sadari, hari pun menyongsong, dan dalam sesaat kita tercengang bahwa hitungan sudah menginjak minggu. Tak heran, kala kita mengambil waktu sesaat untuk merenung, bilangan bulan dengan tanpa malu-malu menunjukkan dirinya begitu saja.

Kita tidak mungkin menghentikan waktu. Kita juga tidak bisa memperlambat waktu berjalan. Mempercepat waktu? Itu adalah sebuah pekerjaan yang mustahil. Dia sepertinya tercipta begitu saja untuk mengiringi langkah demi langkah insan di semesta ini. Dia bagaikan saksi hidup yang dengan setia memberikan dirinya untuk menyorot apa yang terjadi pada manusia di muka bumi ini. Dia melebur dalam sebuah keabadiaan untuk memberikan makna dan arti bagi penghuni semesta ini dalam melewatkan hari-hari mereka mencapai sebuah kesempurnaan.
Dalam fenomena abstraknya sebuah waktu, hari ini diriku sengaja mengambil dan bergelut dengannya untuk melihat kembali apa yang sudah terjadi dalam hidupku, merefleksi apa yang sudah dilewatkan bersamanya yang sudah menghadirkan begitu banyak peristiwa, dan bergulat dengannya untuk memalingkan sejenak ingatan ini apa yang telah dia lakukan dalam hidup ini.

* * *

Istriku, tidak salah khan kalau aku mengatakan bahwa waktu berlalu begitu cepat. Masih terbayang begitu jelas, di hari itu, kita harus bangun super subuh. Walaupun raga ini masih ingin beristirahat, dan jiwa ini inginnya bermeditasi sebentar lagi, namun sebuah tuntutan mengharuskan kita untuk terjaga. Apakah gerangan yang terjadi? Yah ... kita harus berangkat ke bridal, menyerahkan diri kita kepada sekelompok orang yang menamakan diri tim make up, merelakan bagian atas tubuh kita dicoret-coret dengan sejumlah barang yang dinamakan kosmetik.

Bagi aku sebagai pihak cowok sih tidak menjadi masalah besar. Namun, engkau sebagai pihak cewek perlu pengorbanan ekstra. Tidak masalah kalau hanya memakan waktu 10-15 menit, tapi ini sangat keterlaluan. Untuk berdandan saja perlu makan waktu sampai 1,5 jam. Tapi hasilnya memang tidak mengecewakan. Engkau yang semula sudah begitu cantik di mataku, ditambah karya para pesolek semakin mempertegas dan menonjolkan kecantikan dirimu. Aku begitu terpana melihatnya, dan mensyukuri sudah dipertemukan dengan dirimu.

Menginjak jam 10 pagi, sejumlah aktivitas sudah menanti dan menguji stamina kita untuk melewatkan hari ini. Satu demi satu prosesi harus kita jalani. Dari pelepasan pihak keluarga, jemput antar, teapai, dan beberapa istiadat lainnya menunggu kita untuk melaluinya. Sejujurnya, dari semua hal yang harus kita lakukan di hari itu, bagian inilah yang paling memakan emosi dan tenaga. Capek? Tentu saja. Tetapi rasa itu sirna begitu saja melihat wajah-wajah sekeliling yang berbahagia, dan emosi positif itu menular juga ke kita sehingga kita menjadi ikut larut dan begitu menikmatinya.

Istriku, aku yakin kamu masih mengingatnya dengan jelas. Jam 12 siang kita sudah di mobil, meluncur dengan langkah pasti menuju gereja. Inilah momen krusial yang sangat kita nanti-nantikan, karena sekeluar dari sana kita bukan lagi 2 manusia yang masih diragukan status kebersamaannya, tapi kita akan resmi menjadi sepasang manusia yang diberkati. Menginjakkan kaki ke ruang tunggu gereja, rasa deg-degan masih menyelimuti kita. Dan perasaan itu semakin kencang kala dipanggil untuk memasuki ruang ibadah dan pemberkatan.

Aku tidak menyadari, bahwa kala lagu "Kasih" dilantunkan dengan begitu indah dan syahdu, ada isak tangis tertahankan terdengar darimu. Spontan aku yang awalnya ikut melantunkan lagu itu dengan penuh penghayatan seketika berhenti. Sambil sibuk merogoh kantong untuk mencari tisue, kudengar semakin kencang isak tangismu. Dengan lembut kugenggam tanganmu, membisikkan kata mesra, seraya berusaha mengingatkan bahwa kita tengah menjadi sorotan banyak orang. Memang, dikau berhenti menguasai dirimu. Tapi kamu lupa sesuatu, tindakanmu itu bisa merusak dandanan dan aksesoris tambahanmu, terutama bagian mata. Alhasil selama khotbah disampaikan, kamu bukannya menyimak dengan seksama, tapi malah sibuk benarin alis mata palsumu yang sedikit lepas.

Satu persatu acara pemberkatan berlangsung. Hingga pada acara puncak, pembacaan ikrar dan janji pun menyonsong kita. Awalnya semuanya berlangsung dengan lancar, hingga tiba giliranmu menyatakan janjimu, tidak disangka-sangka lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutmu tercekat oleh isak tangis. Suasana menjadi begitu hening, menantikanmu untuk mengumpulkan suaramu hingga bisa menyelesaikan janjimu. Aku tidak bisa berbuat banyak kecuali memegang tanganmu lebih kencang. Pak pendeta juga kelihatan salah tingkah dan hanya bisa diam. Syukur, beberapa saat kemudian kamu bisa menguasai dirimu lagi, dan dengan sedikit kebut, kamu menyelesaikan ucapan janjimu.

Belakangan, aku baru tahu rupanya momen tangismu itu sanggup membuat beberapa undangan yang ikut kebaktian turut meneteskan air mata. Sebagian mengakui begitu terharu dan mengingatkan mereka akan peristiwa yang sama yang pernah mereka lalui. Tapi ada juga yang iseng menyelutuk: wah, pengantin wanitanya rupanya tidak rela disunting, jadi saat pembacaan ikrar dia menangis karena menyadari setelah itu hidupnya akan terikat seumur hidup. Hehehe ... ada-ada saja yah :)

Istriku, kamu pasti sepakat denganku dengan yang satu ini. Setelah upacara pemberkatan selesai, hati kita berdua langsung lega dan plong. Sebuah beban yang sejak beberapa bulan terakhir yang kadang menghantui dan membuat kita berpikir ekstra seraya berpikir apakah sanggup melewatinya dengan seketika hilang begitu saja. Karena begitu leganya, kita baru sadar bahwa sejak pagi kita belum makan apa-apa. Alhasil, saat re-touch di bridal kita sempatkan diri untuk titip beli makanan bungkus, dan begitu lahap kita memangsanya seolah sepasang manusia yang sudah berpuasa sekian lamanya.

Hingga acara terakhir, resepsi pernikahan, itulah puncak dari semua prosesi hari itu. Kamu pernah mengatakan momen yang akan membuat kamu menangis adalah saat menginjak karpet merah menuju pelaminan, karena beberapa kali saat kita mengikuti resepsi pernikahan orang lain, kamu selalu menangis saat melihat mereka begitu anggun melangkah diiringi musik yang menyentuh hatimu. Namun, suasananya rupanya berbalik saat kita melewatinya sendiri. Kita sudah lupa sama suasana. Tidak kita perhatikan lagi lagu apa yang mengiringi. Yang ada hanyalah berusaha secepat mungkin proses selama sehari penuh itu lewat begitu saja.

Dari acara potong kue, suap-suapan roti, salam-salaman, turun untuk keliling seraya menyapa undangan, semuanya kita lakukan dengan tenaga tersisa. Tapi satu hal yang aku yakin, kita sanggup melewatinya karena kebahagiaan yang begitu besar menyelimuti kita berdua. Sampai acara foto-foto, kelelahan terlihat jelas dari raut wajah kita, namun sekuat tenaga kita tetap tersenyum.
* * *
Hari ini, 2 Juli 2006, tepat setahun sudah kita menikah. Tidak terasa khan, begitu cepat waktu berlalu. Masih serasa kemarin saja kita melewatkan hari yang penuh acara dan sanggup menyita semua emosi dan tenaga kita. Tidak terasa juga, saat ini kita sudah tidak berdua, tapi sudah ada buah hati kita yang menemani dan meramaikan keluarga kecil kita.

Perjalanan kita masih sangat panjang. Selama setahun pernikahan kita, tidak dipungkiri perselisihan, cekcok, dan pertengkaran dalam berbagai skala terjadi sebagai bumbu yang membuat pernikahan kita begitu berwarna. Tapi aku selalu bersyukur, dalam segala kondisi entah baik ataupun buruk, kita selalu menyerahkannya kepada Tuhan, yang sudah mempertemukan dan menpersatukan kita. Harapanku yang juga aku yakin harapanmu, perjalanan panjang yang masih sangat melelahkan itu tetaplah kita arungi bersama dengan dasar kasihNya: kesetiaan, kejujuran, kesabaran, keterbukaan, dan buah-buah Roh lainnya.

Masih banyak juga cita-cita dan harapan kita yang masih belum tercapai. Namun kita berusaha bersama-sama yah: saling mendukung, menyokong, menolong, menguatkan, menghibur, mengingatkan, menasehati, dan melindungi. Dan selalu utamakan Dia dalam perjalanan bahtera kita.

Istriku, aku mengasihimu jauh dari kasihku kepada orang lain. Aku menyayangimu jauh melebihi sayangku buat orang lain. Aku mencintaimu jauh dari cinta yang sanggup kuberikan kepada orang lain. Terimakasih juga untuk kasih, sayang, dan cintamu kepadaku. Biarlah doa yang senantiasa kita ucapkan didengar olehNya, dan janji kita: till death do us apart, itulah yang terjadi.

Tuhan memberkati kita senantiasa.

Comments

  1. istri kuh, masih adakah di lain waktu, ehhhhh salah...:p

    ReplyDelete
  2. Anonymous5:08 PM

    Happy Aniversary Bro...!!! semoga Cinta nya Abadi Selamanya !!! GBU buat kamu sekeluarga. Salam dari kota Bengawan

    ReplyDelete
  3. Wah, HAPPY ANNIVERSARY yah... :) Semoga langgeng terus sampe usia perak, emas, intan, dsb deh... :)

    Dirayain dimana nih??

    ReplyDelete
  4. Happy Anniversary hend..smoga bahagia selalu .

    so kapan nih buat "baby" yg ke2 nya :p (eh yg pertama udeh ada kan ??)

    ReplyDelete
  5. Happy Anniversary ya hen, semoga surat ke 2 ke3 dst... sampe ke seratus tetap bisa terkirim... ^_^

    ReplyDelete
  6. Hen,

    Gue iri banget sama lo!

    ReplyDelete
  7. Anonymous1:29 PM

    Congrats yah Hen. Semoga awet sampe kakek nenek. :)

    ReplyDelete
  8. Anonymous2:28 PM

    wah..udah 1 tahun yah... Selamat ya Hen... Semoga langgeng dan diberikan kesehatan utk keluarga kecilmu.

    ReplyDelete
  9. hepi hepi hepi... anniversary!!!!
    wuah... sepucuk surat yang penuh inspirasi bagiku.... :)

    ReplyDelete
  10. Anonymous9:16 AM

    Happy Anniversary yah bro..
    smoga awet slalu yah sampe kakek nenek .. and surat nya jangan cuma di tahun yang pertama aja yah hehe

    ReplyDelete
  11. Anonymous12:07 PM

    happy aniv koko!! duh maaf telatt..july 2 kan yah..aku inget selalu deh...^__^ your love will always be forever..together forever always mpe nenek cucu dan kalo aku nikah nanti..koko ama cici dateng yak..^___^ serta marvel si lucu nan manis..mana fotonya lagi nih??

    ReplyDelete
  12. selamet yaa...walaupun gua ga pernah ketemu elu hen..tapi nurut aku, kamu tuh romantis :D, semoga bahagia selalu. GBU!

    ReplyDelete
  13. Waduhhhh happy belated anniversary yak.... rukun-rukun ampe tua, terus bertumbuh dalam JC. Amin.

    ReplyDelete
  14. happy anniversary ya hen.... semoga langgeng selamnya dan tetap rukun-rukun aja.

    ReplyDelete
  15. lho hen ??? sama ya ?? 2 july juga ? wah..rame nih yg ngerayain di tgl 2 july. teman baikku di spore juga ulangtahun

    cuma, aku masih muda nih umurnya hihihi...

    selamat ulangtahun perkawinan ya...semoga kekal

    ReplyDelete
  16. Happy Anniversary ya..
    GBU & your Family..

    ReplyDelete
  17. Amin.. amin..!!!
    Langgeng terus ya Hen!!

    ReplyDelete
  18. wah hepi belated anniversary yak!!
    Gue ikut terharu membaca tentang istrimu menangis di gereja :(( jadi inget waktu itu gue juga menangis :))

    ReplyDelete
  19. happy anniversary yah! (biar telat tetep nekat). terharu baca uraianmu tentang istri and the wedding day-mu .. you both are so blessed having each other. may God always among you and leading your family to go through every moment and occassion.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa