Skip to main content

Pilihan

Hidup ini adalah sebuah pilihan. Dia selalu menuntut kita untuk mengambil sebuah keputusan. Ada konsekuensi dari keputusan kita, dan itu harus kita hadapi. Tidak boleh ada penyesalan, melainkan ketegaran sebagai tanda kedewasaan kita diuji di sana.

Bagaikan di sebuah persimpangan jalan tanpa rambu penunjuk, begitulah kita diperhadapkan dengannya. Ibarat dua kutub berbeda yang saling mendorong dan bertolakbelakang, begitulah dia menyeret kita untuk mengikuti arah tertentu. Seperti pedang bermata dua yang sama-sama tajam dan berbahaya, seperti itulah pilihan yang siap mengiris dan merobek hati kita kalau kita salah melangkah.

Ada saatnya pilihan itu begitu berat harus kita lalui. Sedapat mungkin kita menghindarinya, karena begitu sulit untuk diputuskan. Tetapi apakah kita sanggup? Pilihan itu terus mengejar kita, mengintai laksana bayangan kemanapun kita pergi, dan menghantui kita dalam kegelapan malam. Laksana suara lengkingan serigala malam hari mengingatkan kita bahwa itu ada, dan menanti kita menerjangnya.

Berbahagialah kita kalau pilihan kita itu berakhir dengan kegembiraan. Rayakanlah itu. Bersukalah untuknya. Nikmatilah dia sebagai kado dan hadiah yang sudah sepantasnya kita terima. Tetapi janganlah cepat terlena dengannya, karena sebuah persimpangan lain yang menuntut kita untuk menentukan pilihan dengan setia menanti kita. Jangan pernah kendor, buang jauh-jauh sikap terlena, pasanglah sikap waspada ... karena dia sedang mengintip kita lengah untuk memangsa kita.

Namun kalau pilihan itu berujung pada tumpahan air mata, itu adalah harga yang harus kita bayar. Kita tidak mungkin menggugatnya, karena itu adalah maunya kita. Mustahil kita memprotesnya karena itu adalah keinginan kita. Jangan mengeluarkan kata mengapa karena itu adalah keputusan akhir kita. Bersikaplah tegar, karena ini adalah tempat dan cara untuk menuntut pertanggungjawaban kita. Belajarlah untuk menjadi lebih bijaksana. Bersikap dewasalah karenanya.

Dan diriku berada di persimpangan tersebut. Ke arah manakah aku harus melangkah? Pilihan manakah yang menjadi jalanku? Selalu aku mengabaikannya ... tetapi dia mengejarku terus. Aku bingung ... frustasi ... kehabisan akal ...

Comments

  1. Hen, kok lu jadi puitis sih hihi ada apa denganmu ? *pake gaya peter pan*

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:04 AM

    kok kek gue seh hen ??? :(
    ikuti kata hati kata miniez ..but kadang kata hati suka plin plan...jadi gak bernyali utk memilih :d

    ReplyDelete
  3. laki2 selalu butuh tempat untuk menyendiri, bersembunyi dalam gua yang aman, setelah dia mendapatkan jalan keluar barulah ia keluar dari gua itu... tertulis dalam buku "Laki2 spt wafer, Perempuan spt bakmi"

    ReplyDelete
  4. Anonymous8:04 PM

    Hendri, disuruh pilih apa sih? Cuman bisa bilang, hidup itu penuh resiko. So, Apapun pilihan kamu, kamu harus siap menanggung resikonya. Take it or leave it. Jangan lupa, minta pendapat Tuhan.

    GBU!

    ReplyDelete
  5. do your best
    whatever teh result is
    god is in control

    hepi wiken, god bless

    ReplyDelete
  6. Hallo... :) Met wiken yach... :) Leot baru nih... :)

    Emang kadang pas di persimpangan jalan tuh susah banget nentuin pilihan... :)

    ReplyDelete
  7. buatlah daftar masing2 ttg positif dan negatif. yang paling banyak negatifnya tinggalin. hehehe...tambah bingung Hen?

    ReplyDelete
  8. Hendri, ada yg membuatmu menyerah ???

    ReplyDelete
  9. Evan Mom: puitis? hi hi hi ... ada juga yang menjuluki aku puitis, biasanya khan gokil ha ha ha ... Fans Peter Pan juga :))


    Meli: bukan ikut-ikuan yeee ... Habis emang susah sih pilihannya :(


    Xu: Wah ... buku bagus itu. Yang nulis siapa? Laki=wafer, Perempuan=bakmi? *keren juga*


    Bev: Aduh jangan dijitak kokomu yang satu ini, ntar otaknya tambah hang gimana :))


    Dewi: Begitulah hidup ini yah. Thanks untuk diingatkan. GBU

    ReplyDelete
  10. Mee: thanks. I believe the best will come to me. Gbu 2 :))


    Zilko: Mudah kalo persimpangannya ada rambu, tapi kalo blank? Bingung khan he he


    Dian: Cinta baik-baik aja he he ... Naulita itu apa sih? marga?


    Tenfams: he he ... bikin pala tambah panas aja :)


    Sisca: ha ha ... kalo ada mau tolong uberin ndak *sambil bawa pentungan*

    ReplyDelete
  11. Tinggal dibawa doa aja, minta Tuhan pimpin ke tempat seharus nya kita berada...

    ReplyDelete
  12. Yen: Iya ... minta dukungan doanya juga yah :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu...

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...