Skip to main content

Menulis (Lagi)


Dua hari ini saya mendampingi workshop menulis untuk calon pegawai Bank Indonesia. Pesertanya adalah orang-orang muda dengan bakat, potensi, dan kemampuan yang saya kira tidak diragukan lagi kapasitasnya. Bagaimana tidak? Dari sekitar 55.000 pelamar yang  seantero nusantara, hanya terpilih 150 orang. Itu artinya mereka secara tidak langsung sudah  menyingkirkan 360 orang dalam proses seleksi yang serba ketat.

Dalam sesi-sesi latihan yang memang didesain banyak praktik --untuk itu, satu syarat mutlak dalam workshop ini--, produktivitas mereka luar biasa. Seperti sesi pagi ini --yang difasilitasi Bung Edy Zaqeus--, dalam waktu kurang lebih 40 menit, di mana mereka diminta untuk mendeskripsikan diri mereka, ada peserta yang bisa menulis sampai 1.300 kata. Artinya kalau disandingkan dengan rubrik opini yang ada di harian Kompas, peserta yang bersangkutan secara produktivitas sudah bisa membuat 2 opini. Masalah kualitas, itu bagian lain. Yang penting --ini seperti yang kerap disampaikan Pak Andrias Harefa dalam pelatihan-pelatihan penulisan-- kuantitas selalu mendahului kualitas. Artinya, untuk mahir dan terbiasa menulis, selalu usahakan untuk mementingkan kuantitas daripada kualitas. Yang penting kejar dulu kuantitasnya. Masalah kualitas, itu bisa diasah belakangan.

Melihat peserta workshop begitu serius dalam praktik, saya tergelitik untuk mulai mengaktifkan sense menulis saya lagi. Setelah lama sekali vakum, kelihatannya saya perlu banyak ikut kelas-kelas menulis yang ada di lingkungan Writing School --ada workshop Menulis Artikel Menarik, Menulis Buku Best-Seller, Writing Camp, PR for Journalism, termasuk inhouse-inhouse seperti yang saya ikuti sekarang--. Tujuannya jelas, untuk mencari suasana --karena menulis itu bagi saya perlu suasana--, juga untuk menjaga motivasi untuk tetap menulis.

Saya pernah aktif menulis waktu jaman blogger booming. Tahun 2006-an awal, saya buat bloghttp://hendribun.blogspot.com --yang sampai sekarang masih ada, tetapi kata sebagian teman sudah menjadi sarang laba-laba--.Awalnya saya ikut-ikutan aja. Diprovokasi oleh rekan Ang Tek Khun, blog saya isinya adalah promo buku pertama saya --Be Happy--. Frekuensi update juga jarang. Isinya hanya ngutip  isi dalam buku tersebut. Karena karakter blogger adalah saling tukar link dan comment, eh, ada yang kasih komen di tulisan saya. Nah, bagi saya itu sebuah motivasi. Hasilnya saya pun coba menulis bebas. Seingat saya, perlu waktu hampir satu jam untuk bisa menulis artikel sebanyak 3-4 paragraf.

Secara perlahan tapi pasti, saya pun mulai mengasah kemampuan menulis saya. Setiap hari saya coba usahakan untuk menulis satu artikel. Panjangnya? Sebisa saya. Tujuannya? Supaya dapat komen dari teman-teman blog saya. Jadi polanya waktu itu adalah setiba di kantor, saya langsung buka laptop, kemudian menulis. Topiknya? Beragam. Tapi untuk awal saya mudah sekali menulis pengalaman yang dialami sehari-hari. Yang ringan-ringan saja. Seperti --kebetulan waktu itu musim hujan dan banjir--, saya tulis aja pengalaman menempuh perjalanan dari rumah ke kantor sambil hujan-hujanan. Itu sudah --kata teman-teman Papua--

Ala bisa karena biasa. Itu peribahasa yang benar. Namun saya ingin menambahkan satu hal, untuk menjadi biasa sekaligus mahir melakukan sesuatu, perlu effort tambahan yang dinamakan paksaan. Jujur saya sering kehabisan ide, gak tahu mau tulis apa, atau kalau tahu bagaimana menuliskannya. Tapi saya mencoba memaksakan diri. Hasilnya, kurang lebih hampir 6 bulan saya bisa tuh menulis satu artikel setiap hari --kecuali Sabtu dan minggu--. Dan hampir 200-an artikel saya nangkring manis di blog saya yang saya sendiri sudah jarang menjenguknya. Pernah sekitar 2 bulan yang lalu saya mencoba menulis lagi. Tetapi karena kesibukan, hanya bertahan 4-5 artikel saja.

Dan hari ini? Entah angin apa yang berhembus --mungkin juga karena hari ini adalah hari angka kiamat 121212--, saya kangen saja menulis. Yaahhh ... sebagai pembuktian pada diri sendiri bahwa kemampuan menulis masih ada dalam diri saya. Yang menjadi pertanyaan mungkin satu: sayanya yang MAU atau tidak.

So, enjoy writing. Enjoy sharing. With writing we try to share and contribute something for others. Great day all! ~121212~

Comments

  1. Anonymous6:52 AM

    Hmm it lоoks like yοur blοg ate mу fiгst сοmment (it was supег
    lоng) so I guеѕs I'll just sum it up what I submitted and say, I'm thοroughly enјoyіng yοur blog.

    I tοo am an asρiгing blog blogger but I'm still new to everything. Do you have any recommendations for first-time blog writers? I'd
    genuinеly appreciate іt.

    Fеel free tο surf tο my ωеb-ѕite :
    : instant payday loans
    my page: instant payday loans

    ReplyDelete
  2. Anonymous11:12 PM

    Ιtѕ lіke you read my mind! You aρpeаr to κnоw a lot abοut thіѕ, lіkе yοu wгоte thе book in it
    or something. I think that уou could dο with a fеw pісs to ԁrіve the message
    home a little bіt, but іnstead of that, this іѕ wоnԁerful
    blοg. A great rеad. I'll definitely be back.

    my webpage ... payday loans

    ReplyDelete
  3. Anonymous12:50 AM

    Your stylе is so uniquе compaгed tо other people Ι've read stuff from. Thank you for posting when you've got the oppοrtunity, Guеѕѕ
    Ι will just boοkmarκ this blog.


    my homeρage :: Same Day Payday Loans

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Barang Baru

Kira-kira sebulan yang lalu, laptop saya mengalami masalah. Entah karena sudah tua, atau kebanyakan buka program, atau isinya udah penuh, mendadak laptop saya hang. Karena kurang sabar, langsung saja aku matiin dengan paksa. Ketika aku mulai menyalakannya lagi, berhasil ... Namun belum sempat aku klik tombol start, mendadak blue screen error muncul. Awalnya aku pikir itu error normal. Aku pun mematikannya lagi, kemudian restart. Windows menyarankanku memilih Safe Mode, aku pun mengikutinya. Namun, apa yang terjadi, tunggu punya tunggu, nanti detik demi detik, windows yang aku nantikan tidak muncul-muncul. Aku mulai panik ... karena secara pelan mulai terdengar suara berisik yang semakin lama semakin keras. Waduh ... fellingku berbicara kali ini harddisk-ku yang kena. Aku coba tenang, lalu mematikan laptop, dan menunggu sekitar 10 menit. Kembali aku coba nyalain ... dan benar, suara gemerisik harddisk membuatku patah arang ... terbayang sudah data-dataku yang bakalan lenyap [karena suda

Private

Sejak blogger menyempurnakan versi betanya, dari sekian perbaikan dan fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur baru yang belakangan marak dimanfaatkan oleh para blogger. Fitur tersebut adalah blog readers. Aku yakin teman-teman sudah tahu apa fungsi fitur yang terletak di menu permission ini. Yap ... Fungsinya adalah men-setting blog menjadi private sehingga tidak semua orang berhak dan boleh bersantai di sana, tetapi hanyalah orang-orang pilihan yang di-choose atau di-invite yang bisa masuk dan ngopi di sana. Jadi janganlah heran kalau saja suatu saat Anda meng-klik sebuah blog, yang keluar adalah tulisan "blogger: permission denied; this blog is open for invited readers only", yang artinya Anda tidak diundang dan tidak diperbolehkan untuk mengintip isi blog tersebut. Jangan merasa kecewa, karena pasti ada alasan tertentu mengapa seseorang men-setting blog mereka dari semula open menjadi private. Jangan juga merasa patah hati, karena di balik privatisasi tersebut selalu

Sedang ingin bercinta

Wuihhh ... serem abiz yah judulnya: sedang ingin bercinta ... hahaha. Eit ... jangan berpikir yang macam-macam dulu, meskipun benar Hendri sekarang sedang berpuasa panjang dari aktivitas yang namanya bercinta, bukan berarti ini sebuah proklamir atau deklarasi dari hati terdalam tentang keinginan yang terpendam selama waktu yang sangat panjang. BUKAN .... Semuanya berawal dari suatu malam saat aku tidak bisa tidur karena terlalu capek. Seperti biasa, sebagai pelarian dari ketidakbisatiduranku, remote TV selalu menjadi sasaranku. Setelah aku pencet sana pencet sini, sebuah klip musik dengan alunan lumayan keras menarik perhatianku. Aku perhatikan personil yang nyanyi, oh ... Dewa. Biasanya aku kalau dengar lagu Dewa, entah itu di radio maupun TV, dengan spontan aku langsung memindahkan salurannya karena emang aku kurang menyukai musiknya. Namun entah kenapa, lagu ini kok menyita banget perhatianku, dan tanganku sepertinya dihipnotis untuk tidak macam-macam alias hanya kaku saja tak kuasa