Skip to main content

Dry County

It's been long time ... udah 5 bulan lebih aku tidak updet blog. Hhh ... banyak yang sudah berubah dan terjadi selama 5 bulan terakhir ini. Akan panjang sekali untuk menceritakannya. Suka - duka - senang - sedih - stres - gembira - takut - berani - optimis - pesimis - gelisah - damai - tertekan - berdaya - putus asa - berpengharapan - jatuh - bangun - gagal - berhasil - kecewa - bangga - air mata - canda tawa - beban berat - kelegaan - amarah - kasih sayang ... semua itu aku alami. Argh :)

Beberapa hari ini entah kenapa aku setel lagu ini terus. Seharian di kantor bisa saja cuma lagu ini yang diteriakkan berulang-ulang dari speaker kompi-ku. Tidak bosan-bosannya aku juga ikutan melantunkannya. Diambil dari kompilasi album Keep The Faith, teman-teman ... inilah Dry County.

* * *

Dry County
By. Bon Jovi

Across the border they turn
Water into wine
Some say its the devils blood
Theyre squeezing from the vine
Some say its a saviour
In these hard and desperate times
For me it helps me to forget
That were just born to die

I came here like so many did
To find the better life
To find my piece of easy street
To finally be alive
And I know nothing good comes easy
And all good things take some time
I made my bed Ill lie in it
To die in its the crime

You cant help but prosper
Where the streets are paved with gold
They say the oil wells ran deeper here
Than anybodys known
I packed up on my wife and kid
And left them back at home

Now theres nothing in this paydirt
The ghosts are all I know
Now the oils gone
The moneys gone
And the jobs are gone
Still were hangin on

Down in dry county
Theyre swimming in the sand
Praying for some holy water
To wash the sins from off our hand
Here in dry county
The promise has run dry
Where nobody cries
And no ones getting out of here alive

In the blessed name of Jesus
I heard a preacher say
That we are gods children
And hed be back someday
And I hoped that he knew
Something as he drank his cup of wine
I didnt have too good of a feeling
As I head out to the night

I cursed the sky to open
I begged the clouds for rain
I prayed to God for water
For this burning in my veins
It was like my souls on fire
And I had to watch the flames
All my dreams went up in ashes
And my future blew away

Now the oils gone
And the moneys gone
And the jobs are gone
Still were hangin on

Down in dry county
Theyre swimming in the sand
Praying for some holy water
To wash the sins from off our hand
Here in dry county
The promise has run dry
Where nobody cries
And no ones getting out of here alive

Men spend their whole lives
Waiting praying for their big reward
But it seems sometimes
The payoff leaves you feeling
Like a dirty whore
If I could choose the way Ill die
Make it by the gun or knife
cause the other way theres too much pain
Night after night after night

Down in dry county
Theyre swimming in the sand
Praying for some holy water
To wash the sins from off our hand
Here in dry county
The promise has run dry
Where nobody cries
And no ones getting out of here alive (*)

Comments

  1. akhirnya nongol lagi deh :)
    welcome back... brarti dlm 5 bln ini ujian imannya lulus ya? :)

    ReplyDelete
  2. Semuanya adalah serangkaian proses dalam hidup. Life goes on.
    Senenk kamu balik lagi. :)

    ReplyDelete
  3. hahaha, welcome back

    udah lama bgt neh kaga nongol, hahahhaa

    ReplyDelete
  4. selamat dah kembali ngeblog...


    klik di sini:
    JED-ReVoLuTiA


    ok

    ReplyDelete
  5. wah lama juga ya 5 bulan bow..hari2 ini perasaan waktu berlalu cepat bgt ya..tau2 ank kita dah gede:D

    oke selamat dah ngeblog lagi ya ..

    ReplyDelete
  6. Anonymous4:11 PM

    Hen, sudah nengok
    www.bloggradien.wordpress.com ?

    jgn lupa ikuti terus
    www.gradienmediatama.com :)

    ReplyDelete
  7. Anonymous6:54 PM

    nongol lg Hen hehehehh..tp skrg kok ilang lagi? buset deh udah kek ikan aja sih, timbul tenggelem2 huehehehehh..

    take care ya :)

    ReplyDelete
  8. welcome back yah...cerita2 aja nanti kalo lagi pengen bercerita :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pamali

Sedang membantu menyapu rumah. Saat sapuan mendekat pintu depan, istri langsung ambil alih sapu kemudian balikkan arah sapuan ke dalam rumah. Aku : Lho, ngapain sapu ke dalam? Istri : Kalau malam-malam sapu gak boleh ke depan. Ntar rejekinya ikut kesapu ...' * * * Aku percaya, mayoritas teman yang membaca kisah singat di atas akan tertawa -paling tidak tersenyum- sambil mengaku pernah menjadi 'korban' nasehat serupa. Paling tidak begitulah pengakuan sebagian temanku waktu aku melontarkan hal ini sebagai status. Nasehat yang terkenal ampuh untuk membuat kita 'diam' dan 'taat' waktu kecil karena di dalamnya terdapat unsur dan maksud untuk menakut-nakuti. Belakangan setelah kita dewasa kita mengenalnya sebagai nasehat pamali, yang kalau kita analisa dengan nalar ada maksud logis di balik nasehat tersebut. Sebagai contoh. Nasehat yang mengatakan kita tidak boleh menyapu keluar di malam hari karena rejeki akan keluar juga. Kemungkinan maksud nasehat ini dilatarbe...

Introvert yang Memberontak

"Hen, kamu pilih mana. Lembur sampai jam 11 malam atau pergi meeting dengan klien?" Seandainya pertanyaan di atas dilontarkan 8 tahun yang lalu, saya pasti memilih untuk lembur. Tetapi kalau dilontarkan detik ini juga, dengan mantap saya akan memilih meeting dengan klien. Kenapa bisa begitu? Aku adalah seorang introvert yang cenderung ekstrim. Jejak hidupku menceritakan hal tersebut. Waktu SMA aku mengambil jurusan A1 (Fisika) yang notebene banyak hitungan. Masuk kuliah, aku ambil komputer. Pekerjaan pertama? Tidak jauh-jauh. Dengan alasan idealis, aku menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan komputer seperti programming, system, trouble shooter, dll. Bisa dikatakan, aku sangat menikmati percumbuanku dengan 'mesin'. Keseharianku juga mengisahkan hal yang sama. Aku lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berha-hi-ha-hi dengan banyak orang. Ketika diajak untuk ikut kegiatan-kegiatan yang mengharuskan aku berinteraksi dengan banyak orang, aku cen...

Belajar Berenang Saat Kepala 3? Its Possible!

Salah satu hal yang mungkin tidak banyak orang tahu tentang aku adalah aku baru bisa berenang saat usiaku menginjak kepala 3. Ups ... aku baru saja membeberkan satu rahasia tentang diriku hehehe. Meskipun aku lahir dan besar di kampung yang notebene banyak airnya (baca: sungai), aku tidak bisa berenang. Dan ketidakbisaanku ini aku pelihara sampai desawa. Lantas, bagaimana ceritanya akhirnya aku bisa berenang? Sederhana saja. Semuanya berawal saat anak pertamaku menginjak usia Balita. Layaknya kesukaan para bocah, mereka selalu punya ketertarikan yang besar akan air yang menggenang (baca: kolam renang). Awalnya aku tidak terusik dengan nir-dayaku berenang saat menemani anakku ke kolam renang. Aku masih bisa menikmati ikut nyemplung di kolam anak-anak sambil menggendong dan menemani anaku di sana. Tetapi lama-lama, ketika anakku mulai bosan di habitatnya dan pengen terjun ke kolam orang dewasa, aku baru sadar. Ditambah dengan perasaan 'orang lain melihat' (kegeerank...